Anda di halaman 1dari 4

1.

Analisis Ukuran Butir Tanah


Diketahui hasil analisis saringan dua jenis tanah A dan B adalah sebagai berikut:
No. Saringan (ASTM) % Lolos
Tanah A Tanah B
No. 4 96 100
No. 10 74 100
No. 20 53 84
No. 40 26 76
No. 60 18 68
No. 100 7 42
No. 200 0 36

a. Apakah dibutuhkan tes hydrometer terhadap kedua jenis tanah tersebut? Jelaskan alasannya!
Untuk Tanah A tidak dibutuhkan tes hydrometer, dikarenakan tidak ada tanah yang lolos
dari saringan no.200, sedangkan untuk Tanah B membutuhkan tes hydrometer, dikarenakan
masih ada tanah yang lolos saringan no. 200 sebanyak 36%.
Tes hydrometer dilakukan untuk mengetahui ukuran tanah yang sangat kecil atau lolos
saringan no. 200

b. Gambarkan kurva gradasi hasil analisis saringan kedua tanah tersebut (dalam 1 grafik)!

Kurva Gradasi
100
90
80
70
60
Pesentase

50
40
30
20
10
0
No. 4 No. 10 No. 20 No. 40 No. 60 No. 100 No. 200
Nomor Saringan

Tanah A Tanah B

c. Tentukan proporsi kerikil, pasir, dan lempung/lanau dari kedua jenis tanah tersebut dalam
%!
Tanah A
Kerikil : tertahan saringan 4 = 100-96 = 4%
Pasir : lolos saringan no. 4 tertahan saringan no. 200 = 100-4 = 96%
Lempung/lanau : lolos saringan no. 200 = 0%
Tanah B
Kerikil : tertahan saringan 4 = 100-100 = 0%
Pasir : lolos saringan no. 4 tertahan saringan no. 200 = 100-36 = 64%
Lempung/lanau : lolos saringan no. 200 = 36%

d. Tentukan nilai Cu dan Cc kedua jenis tanah tersebut!


Tanah A

Y-Values
100
90
80
70
Persentase Lolos (%)

60
50
40
30
20
10
0
0.001 0.01 0.1 1 10
Ukuran Butiran (mm)

Cu = D60/D10 = 1.1/0.19 = 5.79


Cc = (D30)2/(D60.D10) = (0.5)2/(1.1 x 0.19) = 1.2

Tanah B
Y-Values
100
90
80
70
Persentase Lolos (%)

60
50
40
30
20
10
0
0.001 0.01 0.1 1 10
Ukuran Butiran (mm)

Tidak dapat mencari nilai Cu dan Cc karena yang lolos presentase 30 dan 10 tidak diketahui

e. Evaluasi bagaimanakah kondisi gradasi kedua jenis tanah tersebut berdasarkan nilai Cc dan
Cunya!
Untuk Tanah A (mayoritas Pasir) dengan Nilai Cu mendekati 6 dan Nilai Cc Lebih dari 1
bisa dikatakan bergradasi kurang baik, namun untuk bisa dibilang baik nilai Cu harus lebih
dari 6.
Untuk Tanah A (mayoritas Pasir) dengan Nilai Cu dan Cc yang tidak diketahui, atau bisa
dianggap 0, maka bergradarinya buruk.

2. Hubungan Berat-Volume.
Diketahui suatu jenis tanah memiliki beberapa nilai parameter sebegai berikut:
 Spesific Gravity = 2,54
 Void Ratio = 0,53
 Kadar Air = 17%
Hitunglah:
a. Densitas kering
(Gs x γw)/(1 + e) = (2.54 x 62.4)/(1 + 0.53) = 103.6

b. Densitas
((1+w) Gs x γw)/(1 + e) = ((1 + 0.17) 2.54 x 62.4)/(1 + 0.53) = 121.2

c. Berapa massa air yang harus ditambahkan untuk kondisi tanah jenuh?
Tanah Jenuh nilai tegangan air bernilai negatif atau sama dengan 0
n = e/(1+e) = 0.35
n/ ((1-n) Gs) = 0.35/ ((1-0.35) 2.54) = 0.21

d. Densitas dalam kondisi saturasi


Densitas Kering/Volume = 103.6/ (103.6+121.2) = 0.46

e. Jika diketahui berturut-turut nilai emin dan emax jenis tanah ini adalah 0,42 dan 0,71. Hitunglah
nilai kepadatan relative tanah tersebut dan tentukan jenis tanahnya!
Dr = (emax – e)/(emax – emin) = (0.71-0.53)/(0.71-0.42) = 0.62 = 62%

3. Hubungan Berat-Volume
Tanah pada soal no. 2 digunakan sebagai timbunan jalan dan dipadatkan sehingga mencapai
nilai Dr = 90% dan kadar air sebesar 10%.
Hitunglah:
a. Nilai void ratio setelah pemadatan
0.9 = (0.71-e)/(0.71-0.42)
e = 0.37

b. Berat jenis kering (γd) setelah pemadatan


(Gs x γw)/(1+e) = (2.54 x 62.4)/(1+0.37) = 115.7

c. Berat jenis (γ) setelah pemadatan


((1+w) Gs x γw)/(1 + e) = ((1 + 0.17) 2.54 x 62.4)/(1 + 0.37) = 135.4

Anda mungkin juga menyukai