Anda di halaman 1dari 3

SEHATKAH JIWA ANDA, BAGAIMANA MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN JIWA KITA?

Tanggal : 26-Feb-2018 | Dilihat : 742 kali

Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ

Psikiater RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia


Ketika seseorang hendak menjadi anggota legislatif, naik jabatan, atau menduduki posisi tertentu
terdapat persyaratan “Harus Sehat Jiwa”. Bahkan beberapa instansi / institusi tertentu juga
menyampaikan persyaratan Sehat Jiwa bagi karyawan yang bekerja di tempat mereka. Seberapa penting
sebenarnya kesehatan jiwa tersebut? Tahun lalu tema hari kesehatan jiwa sedunia adalah kesehatan di
tempat kerja, bagaimana setiap yang bekerja dan melakukan aktivitas pekerjaan membutuhkan
kesehatan jiwa yang baik agar bisa tetap produktif dan berkontribusi bagi tempat di mana dia bekerja.
Kesehatan jiwa yang baik juga dibutuhkan dalam menjalin relasi dengan orang lain dalam kehidupan
sehari hari. Tanpa hal tersebut maka akan sering terjadi konflik dan permasalahan dalam hubungan
relasi dengan orang lain. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2014, Kesehatan
Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Setiap aspek dan dimensi
manusia membutuhkan derajat kesehatan jiwa yang baik agar bisa berfungsi optimal.

Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK adalah orang yang mempunyai
masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga
memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Mereka yang mengalami stresor yang berat dalam
kehidupannya seperti mengalami bencana alam, kehilangan, masalah kehidupan, dll termasuk ke dalam
ODMK. Ada lagi istilah dalam UU Kesehatan Jiwa yaitu Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya
disingkat ODGJ yaitu adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan
yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna,
serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Bagaimana cara mengetahui apakah kita memiliki kesehatan jiwa yang baik? Atau apakah kita memiliki
masalah/gangguan kejiwaan? Cara paling sederhana adalah dengan mengisi kuesioner skrining untuk
masalah/gangguan jiwa seperti SRQ

Self-Reporting Questionnaire-29

Petunjuk: Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut berhubungan
dengan masalah yang mungkin mengganggu Anda selama 30 hari terakhir. Apabila Anda menganggap
pertanyaan itu Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah tanda silang (X) pada kolom Y (berarti Ya).
Sebaliknya, Apabila Anda menganggap pertanyaan itu tidak Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah
tanda silang (X) pada kolom T (Tidak). Jika Anda tidak yakin tentang jawabannya, berilah jawaban yang
paling sesuai di antara Y dan T. Kami tegaskan bahwa jawaban Anda bersifat rahasia dan akan digunakan
hanya untuk membantu pemecahan masalah Anda.
Apakah Anda sering merasa sakit kepala?
Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
Apakah tidur Anda tidak nyenyak?
Apakah Anda mudah merasa takut?
Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?
Apakah tangan Anda gemetar?
Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?
Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
Apakah Anda merasa tidak bahagia?
Apakah Anda lebih sering menangis?
Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari?
Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?
Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai?
Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini?
Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal?
Apakah Anda merasa tidak berharga?
Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda?
Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?
Apakah Anda merasa tidak enak di perut?
Apakah Anda mudah lelah?
Apakah Anda minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau Apakah Anda menggunakan narkoba?

Apakah Anda yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai Anda dengan cara tertentu?
Apakah ada yang mengganggu atau hal yang tidak biasa dalam pikiran Anda?
Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau yang orang lain tidak dapat
mendengar?
Apakah Anda mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu bencana/musibah atau adakah saat-
saat Anda seolah mengalami kembali kejadian bencana itu?
Apakah Anda menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang mengingatkan Anda akan bencana
tersebut?
Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan berkurang?
Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang mengingatkan Anda akan bencana
atau jika Anda berpikir tentang bencana itu?
Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda?
Interpretasi:

Apabila terdapat 5 atau lebih jawaban YA pada no 1-20 berarti terdapat masalah psikologis seperti
cemas dan depresi
Apabila terdapat jawaban YA pada No. 21 berarti terdapat penggunaan zat psikoaktif/narkoba
Apabila terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 22-24 berarti terdapat gejala gangguan psikotik
(gangguan dalam penilaian realitas) yang perlu penanganan serius
Apabila terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 25-29 berarti terdapat gejala-gejala gangguan
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) / gangguan stres setelah trauma
Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya. Hal yang
dapat dilakukan antara lain adalah :
Kemampuan mengatasi masalah yang perlu ditingkatkan (problem solving), ada tips mengatasi masalah
yaitu 4A ( Avoid, Alter, Adapt, Accept). Avoid, mencoba menghindari masalah bila memungkinkan; Alter,
mengurangi beban masalah dengan melakukan prioritas penyelesaian masalah, delegasi, atau minta
pertolongan orang lain dalam menyelesaikannya, Adapt, mencoba beradaptasi dengan masalah yang
sedang dihadapi dengan cara mengurangi waktu santai, meningkatkan intensitas penyelesaian masalah,
mengurangi waktu tidur; Accept, menerima dengan lapang dada bila memang masalah tersebut tidak
bisa diselesaikan dengan baik.
Manajamen stres yang baik : pengaturan waktu, olah raga, tidur cukup, pola makan yang sehat, memiliki
hubungan relasi yang membangun dengan orang lain, relaksasi (progresive muscle relaxation,
mendengarkan musik, nonton, waktu santai), memiliki sudut pandang positif dalam kehidupan, dan
kehidupan spiritual yang baik
Berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, psikolog, dokter umum, perawat jiwa,
pekerja sosial, rohaniawan akan membantu penyelesaian masalah/gangguan kejiwaan yang dialami
secara bertahap.
Jangan ragu ragu untuk mencari pertolongan bila kesehatan jiwa kita terganggu karena kesehatan jiwa
sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hindari stigma bahwa orang yang mengalami
masalah/gangguan jiwa adalah aib karena itu akan memperlambat proses pemulihan dari gangguan
yang dialami. Apabila gangguan jiwa yang dialami cukup berat maka seorang dokter ahli jiwa / Psikiater
akan memberikan obat-obatan untuk mempercepat proses pemulihan, jangan ragu dan khawatir
karena obat-obatan itu akan bekerja sesuai dengan indikasi yang sesuai sama seperti juga obat obatan
fisik yang lain. Pemulihan untuk masalah/gangguan jiwa membutuhkan waktu, ikuti saran dan terus
berkonsultasi selama masih diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Tidak ada
kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Salam Sehat Jiwa!

Anda mungkin juga menyukai