Anda di halaman 1dari 17

Studi Komperatif Perkembangan Daya tahan

Anak Usia 10 Tahun Berdasarkan Ketinggian


Tempat Tinggal Di Wilayah Malang Raya

Tri Cahyo Suseno


Asim
Usman Wahyudi

Universitas Negeri Malang


Email:Tricahyosuseno638@yahoo.co.id

Abstract: This study aimed to know whether there was a difference


existed in the level of body endurance toward 10-year-old children
who lived in lowland, moderate land and plateau in Malang Raya. It
was survey study which used Harvard Step Up test to test the body
endurance in the procedure of data collection. To know the
difference of children’s body endurance in each land, descriptive
qualitative method was used in this study. According to the analysis,
the finding showed that there was a significant different in the level of
body endurance in each land.

Keywords: Body endurance of 10-year-old children who live in lowland,


moderate land and plateau

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada


perbedaan tingkat daya tahan pada anak laki-laki usia 10 tahun
yang tinggal di daerah dataran rendah, dataran sedang, dan dataran
tinggi di wilayah Malang Raya. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian Survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
tes daya tahan dalam bentuk Harvard Step Up Test. Analisis data
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk mengetahui
perbedaan tingkat daya tahan anak di masing-masing dataran.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan peneliti,
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya tahan di masing-
masing dataran tersebut.

Kata Kunci: Tingkat Daya tahan Jantung Anak Usia 10 Tahun Yang
Tinggal di Dataran Rendah, Dataran Sedang, dan Dataran Tinggi .

Daya tahan merupakan salah seseorang mampu mempertahankan


satu komponen dari kebugaran kemampuan jantung dan kekuatan
jasmani yang sangat berpengaruh ototnya dalam melakukan aktivitas
dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara terus menerus tanpa
tanpa mengalami kelelahan yang mengalami kelelahan yang berarti.
berarti. Menurut Muhajir (2007:70), Menurut Budiwanto (2012:36), daya
daya tahan adalah kemampuan tahan adalah kemampuan organ
seseorang untuk melakukan kerja manusia untuk melawan kelelahan
dalam waktu yang relatif lama. Daya yang timbul saat melakukan aktivitas
tahan dapat dilihat dari bagaimana dalam jangka waktu yang lama.

1
2 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

Dalam melakukan aktivitas sehari- daerah dataran rendah dengan


hari, daya tahan sangat berpengaruh ketinggian 0-200 meter diatas
dalam kehidupan manusia, baik saat permukaan laut (mdpl) diantaranya
melakukan pekerjaan, berolahraga, pantai, dan laut, daerah dataran
ataupun belajar, daya tahan yang baik sedang dengan ketinggian 500-750
sangat menunjang aktivitas tersebut. meter diatas permukaan laut (mdpl)
Kemampuan jantung, paru dan biasanya daerah perbukitan, dan
pembuluh darah untuk berfungsi daerah dataran tinggi dengan
secara optimal pada waktu kerja ketinggian 1000-1500 meter diatas
dalam mengambil O2 oksigen secara permukaan laut (mdpl) diantaranya
maksimal dan dapat menyalurkannya gunung, pegunungan.
keseluruh tubuh terutama jaringan Letak geografis yang berbeda-
aktif sehingga dapat digunakan untuk beda inilah yang menjadikan semua
proses metabolisme tubuh, (Wiarto, hal dari masyaraktnya terutama anak-
2015:58). anak berbeda. Mulai dari mata
Perbedaan perkembangan pencaharian, wilayah tempat tinggal/
daya tahan masing-masing anak lingkungan, perkembangan, dan yang
mempunyai banyak faktor. Salah tak kalah penting yaitu aktivitas yang
satunya adalah kondisi lingkungan dilakukan sehari-hari oleh anak-anak
fisik, kegiatan fisik, dan wilayah tersebut juga berbeda. Perbedaan ini
tempat tinggalnya. Kondisi lingkungan secara tidak langsung akan dapat
yang seperti inilah yang membuat mempengaruhi daya tahan anak-anak
sedikit banyak berpengaruh terhadap di daerah ketinggian 0-200 mdpl,
aktivitas manusia yang ditimbulkan ketinggian 500-750 mdpl dan juga
karena usaha adaptasi dan daerah ketinggian 1000-1500 mdpl
pemanfaatan lingkungan untuk menjadi sangat berbeda jauh. Dari
mempertahankan dan kelangsungan survei yang peneliti lakukan bahwa
hidup (Banowati, 2013:12) . Ada juga anak-anak yang tinggal di daerah
faktor pembeda antara anak yang ketinggian 0-200 dan 500-750 mdpl
tinggal di dataran rendah, dataran lingkungan yang sangat mudah sekali
sedang, dan dataran tinggi yaitu dijangkau oleh transportasi, juga jarak
denyut nadi. Denyut nadi normal antara sekolah dan rumah siswa
dapat dikategorikan sesuai umur yaitu: sangat jauh sehingga menyebabkan
dewasa 60-80, anak 80-100 dan bayi anak akan berangkat ke sekolah
100-140 (Kasenda, 2014:3). dengan bantuan alat transportasi.
Seseorang dapat dikatakan Berbeda dengan anak-anak yang
bugar apabila memiliki denyut nadi tinggal di daerah ketinggian 1000-
yang lambat atau sedikit. Kasenda 1500 mdpl mereka lebih sering
(2014:6) menyimpulkan bahwa melakukan jalan kaki pada saat
“Denyut nadi responden dataran berangkat sekolah karena akses jalan
rendah (91,16x/menit) lebih tinggi dari yang sulit dilewati oleh transportasi,
pada responden di dataran tinggi dan jarak antara sekolah dengan
(69.84/menit)”. Hal tersebut dapat rumah siswa tidak terlalu jauh
disimpulkan bahwa semakin besar sehingga aktivitas yang dilakukan
denyut nadi, maka semakin kurang akan berbeda. Perbedaan tersebut
tingkat kebugaran seseorang tersebut. yang mempengaruhi tingkat daya
Kondisi lingkungan fisik dan wilayah tahan anak di masing-masing daerah.
tempat tinggal yang sering dijumpai Dari hasil observasi yang
adalah daerah ketinggian antara dilakukan oleh peneliti di daerah di
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
3
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

daerah dataran rendah/0-200 mdpl, Komperatif Tingkat Kesegaran


dataran sedang/500-750 mdpl, dan Jasmani Siswa SD Usia 10-12 Tahun
dataran tinggi/1000-1500 mdpl serta Yang Tinggal Di Daerah Pesisir
beberapa sekolah yang akan dijadikan Pantai, Dataran Rendah, Dan Dataran
tempat penelitian, bahwa belum Tinggi Di Kabupaten Pasuruan”
pernah diadakan tes daya tahan untuk mendapatkan hasil bahwa terdapat
anak usia 10 tahun di daerah tersebut, perbedaan dimasing-masing daerah
sehingga untuk dapat mengetahui tersebut. Di daerah pesisir pantai
tingkat kebugaran jasmani anak usia memiliki rata-rata sebesar 11,88 %,
10 tahun terhadap daya tahan, peneliti dataran rendah memiliki rata-rata
mengadakan penelitian dengan sebesar 12,55% , dan dataran tinggi
melakukan tes dan membandingkan memiliki rata-rata sebesar 13,34 %.
daya tahan untuk anak usia 10 tahun Sehingga dari jumlah rata-rata
di daerah dataran rendah/0-200 mdpl, tersebut dapat ditarik kesimpulan
dataran sedang/500-750 mdpl, dan bahwa tingkat kesegaran jasmani
dataran tinggi/1000-1500 mdpl. anak yang tinggal di dataran tinggi
Dengan adanya tes kemampuan daya lebih baik dari pada anak yang tinggal
tahan diharapkan menjadi acuan guru di daerah pesisir pantai dan dataran
pendidikan jasmani untuk mengetahui rendah.
kemampuan daya tahan anak Berdasarkan data yang telah
didiknya. dipaparkan tersebut, maka peneliti
Berdasarkan data yang telah berpendapat bahwa ada perbedaan
dipaparkan, penelitian ini bertujuan tingkat daya tahan antara anak usia
untuk mengetahui perbandingan 10 tahun yang bertempat tinggal di
tingkat perkembangan daya tahan daerah ketinggian 1000-1500 mdpl,
anak usia 10 tahun berdasarkan ketinggian 500-750 mdpl dan daerah
ketinggian tempat tinggal yaitu ketinggian 0-200 mdpl, maka peneliti
perkembangan daya tahan anak usia mengangkat judul “Studi Komparatif
10 tahun di daerah dataran rendah/0- Perkembangan Daya tahan Anak
200 mdpl, dataran sedang/500-750 Usia 10 Tahun Berdasarkan
mdpl, dan dataran tinggi/1000-1500 Ketinggian Tempat Tinggal di
mdpl. Sampel yang akan dilakukan Wilayah Malang raya”.
penelitian di dataran rendah 3 sekolah Kebugaran jasmani adalah
dasar yaitu SDN Sitiarjo 01, SDN modal utama bagi semua kehidupan
Tambakrejo 01, SDN Tambakrejo 02 manusia. Tetapi setiap manusia akan
Sendangbiru Kecamatan Sumber mempunyai kebugaran jasmani yang
Manjing Wetan Kabupaten Malang, berbeda-beda, kebugaran seorang
dataran sedang mengambil 3 sekolah atlet tidak sama dengan orang biasa,
dasar yaitu SDN Kauman 02, SDN kebugaran seorang petani dengan
Bareng 01, SDN Bareng 03 Kota karyawan swasta, mereka semua
Malang, dan dataran tinggi dimana di mempunyai kebutuhan kebugaran
daerah ini peneliti mengambil 3 jasmani yang berbeda. Demikian juga
sekolah yaitu SDN Sidomulyo 01, para anak sekolah dasar yang
SDN Pesanggrahan 02, dan SDN membutuhkan kebugaran jasmani
Songgokerto 01 Kecamatan Batu Kota yang lebih baik untuk dapat belajar
Batu. dengan baik. Kebugaran jasmani
Berdasarkan hasil penelitian atau kondisi fisik yang baik bagi para
sebelumnya, yang diteliti oleh Rosyid anak berfungsi untuk mempertinggi
(2012) yaitu yang berjudul “Studi
4 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

kemampuan dan kemauan belajar tanpa dipengaruhi oleh suatu


(Kosasih, 1985:10). paksaan atau tekanan dirinya, 3)
Kebugaran jasmani menurut Kelincahan adalah kemampuan
beberapa ahli olahraga memang seseorang untuk dapat mengubah
bermacam-macam, salah satunya arah dengan cepat dan tepat waktu
pengertian kebugaran jasmani bergerak tanpa harus kehilangan
menurut Sajoto (1988:43), kebugaran keseimbangan, 4) Kekuatan Otot
jasmani merupakan kemampuan merupakan kontraksi maksial yang
seseorang menyelesaikan tugas dihasilkan melalui otot, merupakan
sehari-hari dengan tanpa kelelahan kemampuan untuk membangkitakan
yang berarti, dengan pengeluaran tegangan terhadap suatu tahanan, 5)
energi yang cukup besar, guna Daya Tahan Jantung dan Paru:
memenuhi kebutuhan geraknya. Ada Kemampuan jatung, paru memompa
beberapa faktor yang dapat ke pembuluh darah untuk berfungsi
memepengaruhi kebugaran jasmani secara optimal pada waktu kerja
antara lain yaitu: faktor internal dalam mengambil O2 (oksigen)
genetik, umur, jenis kelamin secara maksimal (VO2 maks) dan
sedangkan faktor eksternal adalah menyalurkannya keseluruh tubuh
faktor yang berasal dari luar yang terutama jaringan aktif sehingga
dapat dikontrol oleh seseorang dapat digunakan untuk proses
antara lain : status gizi, status metabolisme tubuh, 6) Kecepatan
kesehatan, aktivitas fisik, kebiasaan adalah kemampuan untuk dapat
olahraga, kecukupan istirahat dan menempuh jarak tertentu dalam
kebiasaan merokok (Prihanto, 2016: waktu yang seminimal mungkin, 7)
470). Daya Tahan Otot adalah kemampuan
Berdasarkan data yang telah untuk kontraksi sub maksimal secara
dipaparan tersebut, maka dapat berulang-ulang atau bisa berkontraksi
ditarik kesimpulan bahwa kebugaran terus menerus dalam suatu waktu
jasmani adalah kesanggupan dan tertentu.
kemampuan seseorang melakukan Komponen dalam kebugaran
pekerjaan atau menunaikan tugasnya jasmani adalah faktor penentu derajat
sehari-hari dengan cukup kekuatan kondisi setiap individu. Seseorang
dan daya tahan tanpa menimbulkan dikatakan bugar apabila jika mampu
kelelahan yang berarti, sehingga melakuka aktivitas kehidupan sehari-
masih terdapat sisa tenaga yang hari tanpa mengalami hambatan
berarti digunakan untuk menikmati yang berati, dan dapat melakukan
waktu luang yang datangnya secara tugas berikutnya dengan segera
tiba-tiba atau mendadak, dimana (Muhajir, 2014:103). Menurut Lutan
orang yang kebugarannya kurang (2011:63), kebugaran jasmani yaitu
tidak akan mampu melakukannya. memiliki berbagai komponen utama,
Kebugaran jasmani terdiri dari komponen kebugaran yang berkaitan
beberapa komponen, menurut Wiarto dengan kesehatan antara lain:
(2015:56-58) diantaranya macam- kekuatan otot, daya tahan otot, daya
macam komponen: 1) Komposisi tahan aerobic, dan fleksibilitas; serta
tubuh merupakan persentase lemak komponen kebugaran jasmani yang
dari berat badan total dan indeks berkaitan dengan ketrampilan antara
massa tubuh, 2) Kelenturan/ lain: koordinasi, agilitas, kecepatan
fleksibilitas tubuh adalah luas bidang gerak, power, dan keseimbangan.
gerak maksimal pada persendian,
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
5
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

Daya tahan dapat diartikan satu komponen kebugaran jasmani


kemampuan seseorang melakukan yang sangat berpengaruh untuk
pekerjaaan untuk dalam waktu yang menunjang berbagai aktivitas sehari-
relative lama. Istilah lainnya yang hari, karena daya tahan ini secara
sering digunakkan ialah respiration- tidak langsung juga melatih otot,
cardio-vasculair, yaitu daya tahan kelenturan, kelentukan, kekuatan dan
yang berhubungan dengan saluran komponen kebugaran jasmani yang
pernafasan, jantung, dan peredaran lain”. Daya tahan merupakan salah
darah” (Muhajir, 2007:70). satu komponen kebugaran jasmani
Menurut Budiwanto (2012:36), yang dibutuhkan untuk melakukan
daya tahan adalah “kemampuan aktivitas sehari-hari, karena jika
organ manusia untuk dapat melawan mempunyai daya tahan yang baik,
kelelahan pada saat melakukan maka akan berdampak pula pada
aktivitas dalam jangka waktu yang anak pada saat melakukan aktivitas
lama”. Keadaan yang menekan pada bermain ataupun belajar. Menurut
kapasitas melakukan kerja secara Sukadiyanto (2011:60), daya tahan
terus-menerus pada saat suasana adalah kemampuan tubuh untuk
aerobic, tubuh manusia masih dapat melawan kelelahan berlangsungnya
mensuplai oksigen keseluruh tubuh aktivitas atau kerja. Seorang anak
dengan baik. Sedangkan menurut bisa dikatakan mempunyai tingkat
Kirkendall, dkk (1980:227) daya daya tahan yang baik jika mampu
tahan adalah lama waktu dalam kemampuan sistem jantung, paru-
mempertahankan kontraksi otot paru, dan pembuluh darah yang
dalam melakukan aktivitas olahraga. berfungsi terus secara efisien selama
Daya tahan menurut Sajoto periode waktu panjang (Budiwanto,
(1988:58) menyatakan bahwa: Daya 2012:37)
tahan dibedaka menjadi berbagai Perkembangan yang terjadi
golongan yaitu : daya tahan otot pada setiap anak merupakan hal
setempat atau Local Endurance dan yang wajar di dalam kehidupan
daya tahan umum Cardiorespiratory manusia. Semua akan melewati fase
Endurance. daya tahan otot setempat masing-masing sesui dengan umur
atau Local Endurance kemampuan anak tersebut, laju perkembangan
seseorang dalam mempergunakan antara anak satu dengan anak lain
suatu kelompok ototnya, untuk bisa pasti berbeda. Tergantung sejauh
berkontraksi terus menerus dalam mana mengendalikan gerak jasmani
waktu relative cukup lama, dengan dan otot terkoordinasi. Menurut
beban tertentu. Daya tahan umum Hurlock (1978:150) menjelaskan
Cardiorespiratory Endurance adalah bahwa “perkembangan motorik dapat
kemampuan orang dalam gunakan berarti perkembangan pengendalian
sistem kerja jantung, pernapasan dan gerakan jasmaniah memulai kegiatan
peredaran darahnya, secara efektif pusat saraf, urat saraf, dan otot yang
dan efisien dalam menjalankan kerja terkoordinasi”.
terus-menerus melibatkan sejumlah Menurut Soejoedi (1981:93),
kontraksi otot-otot besar, dengan mengemukakan bahwa anak usia 10
intensitas tinggi dalam waktu yang tahun dikarakteristikan sepert berikut.
cukup lama. “Keadaan jasmani anak pada tikat ini
Dari beberapa pengertian lebih besar dan lebih kuat, serta
tersebur, maka ditarik kesimpulan mempunyai keaktifan kejiwaan dan
bahwa “daya tahan merupakan salah kejasmanian yang kuat. Tingkat umur
6 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

dapat termasuk perkembangan fase Menurut Desmita (2005:155)


pubertas yang dengan teratur sedikit mengemukakan bahwa: Sejak usia 6
demi sedikit sampai berubah pada tahun, koordinasi antara mata dan
pendirian realistis dan meninggalkan
tangan yang sangat dibutuhkan untuk
dunia fantasinya. Dalam bermain
terlihat mentaati peraturan, peraturan membidik, menyepak, melempar,dan
permainan harus bisa dilaksanakan menangkap juga berkembang. Pada
dengan sungguh-sungguh dan bisa usia 7 tahun, tangan anak semakin
dipegang prestasi merupakan tanda kuat dan ia lebih menyukai pensil
dari tingkat umur ini, tetapi bukan daripada krayon untuk melukis. Dari
hanya prestasi olahraga dan jasmani, usia 8 sampai 10 tahun, tangan dapat
melainkan juga dalam kecakapan,
digunakan secara bebas, mudah dan
penguasaan, akal budi, kecerdasan
dan harga diri. tepat. Koordinasi motorik halus dan
Dari paparan tersebut dapat kasar berkembang, di mana anak
disimpulkan bahwa, perkembangan sudah dapat menulis dengan baik
daya tahan anak usia 10 tahun bisa dan mampu melakukan Push-
dilihat dari kemampuan sistem kerja up.Ukuran huruf menjadi lebih kecil
jantung, paru-paru, dan pembuluh dan lebih rapi. Pada usia 10 tahun
darah mampu bekerja secara efisien
sampai 12 tahun, anak-anak mulai
dalam waktu yang lama. Seorang
anak akan memiliki daya tahan memperlihatkan ketrampilan dalam
jantung berbeda-beda tergantung menyerupai kemampuan orang yang
dari perkembangan motorik dan dewasa. Anak-anak mulai mampu
aktivitas yang dilakukan dalam memperlihatkan gerakan yang sangat
sehari-hari. kompleks, rumit, dan cepat, yang
Salah satu hal yang membuat diperlukan untuk menghasilkan karya
tingkat daya tahan disetiap individu
kerajinan yang bermutu bagus atau
menjadi berbeda. Anak laki-laki akan
memiliki karakteristik yang berbeda memainkan instrumen music tertentu.
dibandingan dengan anak-anak Anak usia 10 tahun merupakan tahap
perempuan. Anak laki-laki cenderung awal menuju tingkat dari anak-anak
lebih menojolkan untuk motorik kasar menuju remaja, karena pada usia ini
dibandingkan anak perempuan yang “anak mulai menunjukkan kecepatan,
lebih menonjolkan motorik halus. kelincahan, kekuaatan, daya tahan,
Karakteristik di setiap umur pasti
dan kombinasi motorik kasar yang
berbeda-beda, sehingga itu mampu
membuat tingkat daya tahan anak lebih baik dari usia sebelumnya”
juga berbeda. Setiap jenjang umur (Fransen, 2012:379).
anak memiliki perkembangan dan Maka dari paparan tersebut
pertumbuhan berbeda-beda, dengan dapat ditarik kesimpulan bahwa,
demikian kita juga bisa mengetahui secara umum dapat diketahui bahwa
tingkat daya tahan dari berbagai anak laki-laki usia 10 tahun yang
karakteristik umur yang ada pada tinggal di daerah yang berbeda
anak tersebut. Pada penelitian ini, terdapat di semua sekolah dasar
peneliti memfokuskan rentang umur yang sedang mengalami masa
karakteristik anak laki-laki usia 10 pertumbuhan dan perkembangan,
tahun untuk diteliti. biasanya anak usia tersebut terdapat
pada kelas 4 sampai 5 sekolah
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
7
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

dasar. Pada masa-masa tersebut permukaan bumi yang lebih tinggi


memerlukan perhatian khusus untuk dibandingkan dengan dengan daerah
membentuk karakter anak yang lebih sekitarnya dengan ketinggian kurang
baik, karena pada usia ini anak dari 600 mdpl”.
sangat mudah menyerap apa yang Dataran tinggi merupakan
telah diajarkan oleh guru ataupun “dataran yang terletak di antara
orangtua. Pertumbuhan anak mulai gunung-gunung atau pegunungan di
dari fisik, mental, interaksi, maupun ketinggian beberapa ratus atau ribu
pola berfikir mereka mulai kritis meter”. Pegunungan atau kata lain
dalam menghadapi suatu keadaan bukit dengan puncak yang rata juga
ataupun saat menghadapi masalah. bisa dikatakan sebagai dataran
Dari berbagai rentangan usia anak- tinggi. Dataran tinggi adalah wilayah
anak yang ada, dalam penelitian ini bentuknya datar, bergelombang, dan
mengambil anak laki-laki usia 10 berbukit-bukit. Dataran tinggi biasa
tahun untuk mengetahui tingkat terletak pada ketinggian 500 samapai
perkembangan daya tahan di daerah 1.500 meter di atas permukaan laut
ketinggian tertentu. Peneliti juga (Ruhimat, 2008:3)
beranggapan bahwa anak usia 10 Wilayah tempat tinggal dapat
tahun mampu dan dapat melakukan merupakan salah satu dari yang
kemampuan tes daya tahan (Harvard mempengaruhi tingkat daya tahan
Step Up Test) versi Budiwanto anak. Dilihat dari kondisi lingkungan
(2012:152), sehingga dari hasil sekitar saat anak melakukan aktivitas
tersebut peneliti bisa mengetahui bermain ataupun saat berangkat
tingkat daya tahan anak usia 10 sekolah, wilayah tempat tinggal yang
tahun yang tinggal di daerah dataran berbeda-beda akan mempengaruhi
rendah, dataran sedang, dan dataran daya tahan anak tersebut. Lutan
tinggi. (1988:368) menjelaskan bahwa
Dataran rendah merupakan “lingkungan tempat tinggal yang
“dataran yang memiliki ketinggian kondusif memungkinkan potensi yang
kurang dari 500 m di atas permukaan telah ada bisa berkembang hingga
laut dan tidak memiliki banyak maksimal”. Maksud dari pendapat
perbedaan ketinggian antara tempat tersebut yaitu anak yang tinggal di
yang satu dengan yang lainnya”. lingkungan kondusif (dataran tinggi)
Dataran rendah dapat diartikan yang tidak banyak dilewati oleh
sebagai suatu wilayah yang landai kendaraan umum akan memiliki
atau datar. Dataran rendah biasanya perkembangan yang maksimal. Hal
memiliki ketinggian kurang dari 500 ini diperjelas lagi oleh Lutan
meter di atas permukaan laut (1988:368) menimpulkan bahwa
(Ruhimat,2008:2). “kesempatan untuk bergerak dan
Dataran sedang merupakan pemanfaatan kesempatan bergerak
wilayah diantara dataran tinggi dan memberikan kontribusi penting dan
dataran rendah dengan keadaan positif bagi perkembangan fisik dan
permukaan buminya sudah tidak lagi mental anak”.
datar dan menanjak (beragam). Selain lingkungan wilayah
Dataran ini biasanya terletak dekat tempat tinggal yang mempengaruhi
dengan daerah perkotaan dan daya tahan anak, ada juga faktor lain
berbukit. Hal sesuai dari pendapat yang mampu mempengaruhi. Kondisi
Kemendikbud (2014:21) menyatakan topografi, keadaan iklim atau cuaca,
bahwa, “bukit adalah bagian dari dan faktor aktivitas keseharian anak
8 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

juga bisa dapat mempengaruhinya. dataran tinggi sedang berjalan kaki


Menurut Desmita (2012:30) “iklim dan saat berangkat sekolah, karena
keadaan cuaca juga berpengaruh kondisi jalan yang nampak menanjak
terhadap perkembangan kehidupan sehingga membuat anak yang
anak”. Pernyataan tersebut diperjelas berangkat sekolah membutuhkan
lagi menurut Banowati (2013:12) tenaga lebih dibandingkan anak yang
yang mengatakan “kondisi topografi tinggal di daerah ketinggian lainnya,
setempat berpengaruh pada aktivitas dan juga jarak antara sekolah dengan
manusia yang timbul karena adanya rumah anak juga tidak terlalu jauh.
usaha adaptasi dan pemanfaatan
lingkungan untuk mempertahankan
dan kelangsungan hidup”. METODE
a. Pengaruh Tempat Tinggal di Penelitian ini
Dataran Rendah menggunakan rancangan
Hasil survei yang dilakukan penelitian deskriptif kuantitatif
oleh peneliti menunjukkan bahwa dengan pendekatan survei,
anak yang tinggal di daerah yaitu dengan cara
ketinggian 0-200 mdpl atau dataran mengumpulkan data dari
rendah saat berangkat sekolah juga sejumlah daerah dataran
sama dengan daerah perkotaan, rendah, dataran sedang, dan
lebih sering diantarkan orangtuanya. dataran tinggi dalam waktu
Karena di daerah ketinggian ini akses (jangka waktu tertentu), karena
jalan yang datar juga jarak antara penelitian ini bertujuan untuk
sekolah dengan rumah anak sangat mendiskripsikan, menjelaskan,
jauh. Angkutan umum juga banyak menerangkan secara
yang bisa melewati rumah-rumah sistematis, faktual dan akurat
sehingga lebih memudahkan anak terhadap suatu populasi
untuk berangkat sekolah. mengenai sifat-sifat atau
b. Pengaruh Tempat Tinggal di faktor-faktor tertentu mengenai
Dataran Sedang daya tahan. Dalam proses
Hasil survei yang dilakukan pelaksanaan penelitian ini
oleh peneliti ini menunjukkan bahwa tidak dilakukan pengendalian
anak yang tinggal di daerah terhadap variabel dikarenakan
ketinggian 500-750 mdpl atau penelitian ini hanya meninjau
dataran sedang saat berangkat terhadap kondisi subjek
sekolah lebih banyak diantarkan oleh tertentu, yakni variabel tingkat
orangtuanya, karena akses jalan daya tahan anak laki-laki. Hasil
yang mudah dilewati dan juga penelitian tersebut lalu
sumber daya manusia yang sudah dipaparkan sebagai hasil data
diatas rata-rata. Di ketinggian ini laporan yang menggambarkan
tepatnya terletak di daerah perkotaan tingkat daya tahan anak usia
yang juga banyak menawarkan jasa 10 tahun sebagai subjek
antar jemput anak berangkat sekolah. penelitian.
c. Pengaruh Tempat Tinggal di Penelitian ini dilakukan
Dataran Tinggi di daerah lingkungan tempat
Hasil survei yang dilakukan tinggal yang berbeda dengan
oleh peneliti ini menunjukkan bahwa karakteristik dan variabel
anak yang tinggal di daerah tersebut. Pada daerah dataran
ketinggian 1000-1500 mdpl atau rendah dengan ketinggian 0-
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
9
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

200 mdpl peneliti melakukan Instrumen yang


penelitian di SDN Sitiarjo 01, digunakan dalam penelitian ini
SDN Tambakrejo 01, SDN berupa tes kebugaran jasmani,
Tambakrejo 02 Kecamatan yaitu Harvard Step Up Test
Sumber Manjing Wetan (Budiwanto, 2012:151-153)
Kabupaten Malang, pada yang bertujuan untuk
daerah dataran sedang mengetahui tingkat daya tahan
dengan ketinggian 500-750 anak usia 10 tahun di daerah
mdpl peneliti melakukan ketinggian 0-200 mdpl, daerah
penelitian di SDN Kauman 02, ketinggian 500-750 mdpl, dan
SDN Bareng 01, SDN Bareng daerah ketinggian 1000-1500
03, yang berada di daerah mdpl di Malang Raya. Dengan
Malang Kota, dan daerah fasilitas yang digunakan
dataran tinggi dengan adalah bangku Harvard yang
ketinggian 1000-1500 mdpl dimodifikasi oleh peneliti,
peneliti melakukan penelitian Metronom, stop watch.
di SDN Sidomulyo 01, SDN Teknik pengumpulan
Pesanggrahan 02, dan SDN data yang digunakan yaitu tes
Songgokerto 01 yang berada daya tahan dalam bentuk
di daerah Kota Batu Harvard Step Up Test
Kecamatan Batu. Merupakan modifikasi untuk anak usia 10
sekolah berbasis Negeri dan tahun yang berada di daerah
beberapa karakteristik yang dataran rendah dengan
diantaranya adalah anak ketinggian 0-200 mdpl, daerah
berjenis kelamin laki-laki, dataran sedang dengan
berusia 10 tahun, anak ketinggian 500-750 mdpl, dan
mempunyai perkembangan daerah dataran tinggi dengan
normal dan tinggal di daerah ketinggian 1000-1500 mdpl se
tersebut dari kecil. Malang raya, dengan tujuan
Melihat dari beberapa mengetahui tingkat daya tahan
karakteristik yang telah anak yang berada di daerah
dipaparkan tersebut. Maka yang berbeda dengan cara
dalam penelitian ini sampel mengambil hasil tes secara
yang diambil adalah 100% keseluruhan serta observasi
anak dari masing-masing untuk mengetahui
sekolah yang mempunyai kesungguhan testi dalam
karakteristik sepeti yang melakukan Harvard Step Up
dipaparkan tersebut. Dengan Test. Pengumpulan data
mengacu pada teknik tersebut, dilakukan melalui beberapa
maka besar sampel masing- langkah meliputi : (1) Tahap
masing di daerah yaitu daerah persiapan, (2) tahap
ketinggian 0-200 mdpl ada 3 pelaksanaan, (3) tahap
sekolah dasar, ketinggian 500- penyelesaian.
750 mdpl ada 3 sekolah dasar Data yang telah
dan daerah ketinggian 1000- dikumpulkan ini, dianalisis
1500 mdpl ada 3 sekolah secara kuantitatif dengan
dasar, dengan jumlah sampel menggunakan uji ANAVA satu
secara keseluruhan adalah 91 arah (Sudjana 20012:302-
anak. 305), kemudian untuk
10 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

menggunakan uji tersebut Berdasarkan hasil


maka diperlukan uji prasyarat perhitungan yang telah
terlebih dahulu dengan dilakukan diketahui rata-rata
menggunakan uji normalitas dari hasil tes Daya Tahan
menggunakan kolmogorov- Anak Usia 10 tahun dataran
smirnov (Nasir, 2013 : 369), sedang di SDN Kauman 02
dan uji prasyarat data berasal jumlah sampel 15 siswa, rata-
dari populasi dengan rata sebesar 69,22 , nilai
homogenitas menggunakan uji maksimal 92,59, nilai minimal
Levene (Irianto, 2008:158). 57,26 dan simpangan baku
Apabila analisis data 9,59, di SDN Bareng 01 jumlah
menggunakan ANAVA sampel 10 siswa, rata-rata
menunjukkan taraf signifikasi < sebesar 69,59, nilai maksimal
0,05 maka dapat disimpulkan 75,76, nilai minimal 62,50, dan
bahwa Ho ditolak atau ada simpangan baku 4,27, di SDN
perbedaan daya tahan anak Bareng 03 jumlah sampel 11
usia 10 tahun di masing- siswa, rata-rata sebesar 67,12,
masing daerah dataran nilai maksimal 76,14, nilai
rendah, dataran sedang, dan minimal 60,98, dan simpangan
dataran tinggi, maka baku 5,34.
mengetahui adanya perbedaan Berdasarkan hasil
tersebut akan dilanjutkan perhitungan yang telah
dengan menggunkan uji tukey. dilakukan diketahui rata-rata
dari hasil tes Daya Tahan
Hasil Anak Usia 10 tahun dataran
Hasil Tes Harvard Step tinggi di SDN Sidomulyo 1
Up Test Anak Usia 10 Tahun di jumlah sampel 8 siswa, rata-
Dataran Rendah. Menunjukkan rata sebesar 72,15, nilai
bahwa Berdasarkan hasil maksimal 87,20, nilai minimal
perhitungan yang telah 64,10, dan simpangan baku
dilakukan diketahui rata-rata 7,52, di SDN Pesanggrahan 02
dari hasil tes Daya Tahan jumlah sampel 10 siswa, rata-
Anak Usia 10 tahun dataran rata sebesar 87,63, nilai
tinggi di SDN Sitiarjo 01 jumlah maksimal 98,68, nilai minimal
sampel 11 siswa, rata-rata 78,32, dan simpangan baku
sebesar 68,81, nilai maksimal 6,79, di SDN Songgokerto 01
78,12, nilai minimal 58,59, dan jumlah sampel 8 siswa, rata-
simpangan baku 5,96, di SDN rata sebesar 88,76, nilai
Tambakrejo 01 jumlah sampel maksimal 106,38, nilai minimal
9 siswa, rata-rata sebesar 80,64, dan simpangan baku
69,80, nilai maksimal 82,42, 7,24.
nilai minimal 62,76, dan Berdasarkan hasil
simpangan baku 6,45, di SDN perhitungan yang telah
Tambakrejo 02 jumlah sampel dilakukan diketahui rata-rata
9 siswa, rata-rata sebesar dari hasil tes Daya Tahan
67,24, nilai maksimal 75,38, Anak Usia 10 tahun di Daerah
nilai minimal 59,47, dan seluruh Dataran Rendah
simpangan baku 4,32. jumlah sampel 29 siswa, rata-
rata sebesar 67,87, nilai
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
11
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

maksimal 82,42, nilai minimal terhadap tingkat daya tahan anak usia
58,59, dan simpangan baku 10 tahun.
5,67, di Dataran Sedang Kemudian setelah mengetahui
jumlah sampel 36 siswa, rata- adanya perbedaan pengaruh tempat
rata sebesar 68,93, nilai tingkal terhadap tingkat daya tahan
maksimal 92,59, nilai minimal anak usia 10 tahun. Setelah itu
57,25, dan simpangan baku dilakukan uji lanjutan menggunakan
7,47, di Dataran Tinggi jumlah uji Tukey supaya mengetahui
sampel 26 siswa, rata-rata perbedaan antara dataran rendah,
sebesar 83,21, nilai maksimal dataran sedang, dan dataran tinggi
106,38, nilai minimal 64,1, dan apakah mempunyai perbedaan yang
simpangan baku 10,29. signifikan. Berdasarkan hasil yang
Berdasarkan hasil telah ditunjukkan pada dataran rendah
perhitungan uji normalitas dan dataran sedang, diketahui nilai
yang telah dipaparkan, signifikasi 0,969 > 0,05 keputusannya
diketahui bahwa perolehan bahwa Ho diterima. Maka dapat ditarik
hasil data dataran sedang kesimpulan bahwa dari kedua dataran
menunjukkan nilai signifikasi tersebut tidak ada perbedaan daya
0,138, dataran sedang 0,101, tahan yang signifikan. Berdasarkan
dan dataran tinggi 0,166. Dari hasil yang telah ditunjukkan pada
hasil yang diperoleh di masing- dataran rendah dan dataran tinggi,
masing dataran tersebut diketahui nilai signifikasi 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa hasil keputusannya bahwa Ho ditolak.
signifikasi > dari α = 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Maka dapat ditarik kesimpulan dari kedua dataran tersebut terdapat
bahwa masing-masing perbedaan daya tahan yang
kelompok dataran berdistribusi signifikan. Berdasarkan hasil yang
normal. telah ditunjukkan pada dataran
Berdasarkan hasil sedang dan dataran tinggi, diketahui
perhitungan uji homogenitas nilai signifikasi 0,000 < 0,05
yang telah dipaparkan keputusannya bahwa Ho ditolak.
diketahui bahwa perolehan hasil data Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
di seluruh daerah dataran rendah, dari kedua dataran tersebut terdapat
dataran sedang, dan dataran tinggi perbedaan daya tahan yang
menunjukkan hasil signifikasi 0,966 signifikan.
yang berarti > α = 0,05. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa masing- PEMBAHASAN
masing kelompok seluruh dataran Berdasarkan hasil penelitian
berdistribusi homogen. dan perhitungan data statistik
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif pada bab IV dapat dilihat
yang telah dilakukan, diketahui bahwa hasil tes daya tahan anak usia 20
hasil ANAVA satu arah menunjukkan tahun di dataran rendah, dataran
hasil signifikasi 0,000 < α = 0,05 sedang, dan dataran tinggi sebagai
maka keputusannya Ho ditolak. Jadi berikut:
dengan demikian hasil nilai signifikasi 1. Hasil Perhitungan data statistik
tes dari masing-masing sekolah di deskriptif tes daya tahan anak
daerah dataran rendah, dataran usia 10 tahun di dataran rendah
sedang, dan dataran tinggi terdapat memiiki total sampel (N)
perbedaan pengaruh tempat tingkal sebanyak 29 anak, hasil hitung
12 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

rata-rata (mean) 67,87, hasil Kemudian setelah mengetahui


hitung simpangan baku (SD) 5,63, terdapat perbedaan daya tahan anak
range 23,83, nilai maksimal usia 10 tahun di masing-masing
82,42, dan nilai minimal 58,59. dataran, maka dilanjutkan dengan
2. Hasil Perhitungan data statistik menggunakan uji Tukey. Berdasarkan
deskriptif tes daya tahan anak hasil Tukey menjelaskan bahwa
usia 10 tahun di dataran sedang perbandingan tingkat daya tahan anak
memiiki total sampel (N) usia 10 tahun yang tinggal di:
sebanyak 36 anak, hasil hitung 1. Perbandingan tingkat daya tahan
rata-rata (mean) 68,93, hasil anak usia 10 tahun di dataran
hitung simpangan baku (SD) 7,47, rendah dan dataran sedang
range 35,34, nilai maksimal diketahui probabilitas 0.909 >
92,59, dan nilai minimal 57,25. 0,05 menunjukkan bahwa Ho
3. Hasil Perhitungan data statistik diterima yang berarti antara
deskriptif tes daya tahan anak dataran rendah dan dataran
usia 10 tahun di dataran tinggi sedang tidak memiliki perbedaan
memiiki total sampel (N) yang signifikan terhadap tingkat
sebanyak 26 anak, hasil hitung daya tahan anak usia 10 tahun.
rata-rata (mean) 83,21, hasil 2. Perbandingan tingkat daya tahan
hitung simpangan baku (SD) anak usia 10 tahun yang tinggal di
10,29, range 42,28, nilai dataran rendah dan dataran tinggi
maksimal 106,38, dan nilai diketahui probabilitas 0,000 <
minimal 64,1. 0,05 menunjukkan bahwa Ho
Setelah melihat hasil statistik ditolak yang berarti antara
deskriptif tes daya tahan anak usia 10 dataran rendah dan dataran tinggi
tahun di dataran rendah, dataran memiliki perbedaan yang
sedang, dan dataran tinggi, untuk signifikan terhadap tingkat daya
melihat apakah ada perbedaan daya tahan anak usia 10 tahun.
tahan anak usia 10 tahun di masing- 3. Perbandingan tingkat daya tahan
masing dataran maka digunakan uji anak usia 10 tahun yang tinggal di
ANAVA satu arah, penelitian Dataran sedang dan dataran
menunjukkan bahwa terhadap tinggu diketahui probabilitas 0,000
perbedaan tingkat data tahan anak < 0,05 menunjukkan bahwa Ho
usia 10 tahun yang tinggal di dataran ditolak yang berarti antara
rendah, dataran sedang, dan dataran dataran sedang dan dataran
tinggi. Dari hasil yang telah tinggi memiliki perbedaan yang
ditunjukkan oleh perhitungan signifikan terhadap tingkat daya
menggunakan aplikasi SPSS for tahan anak usia 10 tahun.
Windows versi 24, tabel uji ANAVA Faktor-faktor yang mempengaruhi
satu arah menunjukkan hasil tingkat daya tahan anak usia 10 tahun
signifikasi sebesar 0,000 yang berati di daerah dataran rendah, dataran
taraf signifikasi kurang dari a = 0,05. sedang, dan dataran tinggi dalam
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini dimungkinkan karena
terdapat perbedaan pengaruh tempat siswa pada saat melakukan aktivitas
tinggal terhadap tingkat daya tahan sehari-hari sudah terbiasa dengan
anak usia 10 tahun yang tinggal di bentuk permukaan tanah yang
daerah dataran rendah, dataran berbeda, contoh anak yang berada di
sedang, dan dataran tinggi. dataran tinggi cenderung melakukan
aktivitas kesehariannya dengan
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
13
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

bentuk permukaan tanah yang tidak 19) menyatakan bahwa “tingkat


rata atau naik turun sehingga secara kemampuan fungsi alat-alat tubuhnya
tidak langsung membuat anak terlatih terhadap: (1) Keadaan lingkungan, (a)
untuk memperkuat daya tahannya, suhu, (b) kelembaban, (c) ketinggian,
dan juga saat berangkat sekolah anak (d) sifat medan”. Hal itu juga
dataran tinggi selalu melakukan jalan berpengaruh terhadap tingkat daya
kaki karena kondisi jalan yang sulit tahan anak yang tinggal di daerah
dilewati oleh angkutan umum. Hal ini dataran rendah, dataran sedang, dan
berbanding terbalik dengan apa yang dataran tinggi.
dilakukan oleh anak usia 10 tahun Lingkungan tempat tinggal begitu
yang berada di dataran sedang dan berpengaruh terhadap tingkat daya
dataran rendah, kondisi perkuaan tahan anak usia 10 tahun di daerah
tanah yang rata dan akses jalan yang dataran rendah, dataran sedang, dan
mudah dijangkau oleh kendaraan dataran tinggi. Demikian pula ruang
pribadi atau umum sehingga membuat bermain untuk anak juga bisa
aktivitas sehari-hari menjadi mudah, mempengaruhinya. Anak yang tinggal
anak yang berada di dataran sedang di dataran rendah mempunyai
dan dataran rendah saat berangkat lingkungan tempat bermain yang luas
sekolah rata-rata tidak jalan kaki atau karena dekat dengan pesisir pantai
diantarkan orangtuanya menggunakan yang bisa dilakukan untuk mengolah
kendaraan pribadi, sehingga secara aktivitas fisik, tetapi kenyataannya
tidak langsung mempengaruhi tingkat keadaan tanah dan jalan yang rata
daya tahan anak tersebut. dan mudah diakses oleh kendaraan
Berbagai kondisi fisik serta kondisi umum sehingga membuat anak sering
lingkungan juga dapat mempengaruhi melakukan aktivitas yang biasanya
terhadap tingkat daya tahan anak usia dilakukan dengan jalan kaki mereka
10 tahun di daerah dataran rendah, gunakan dengan sepeda motor. Anak
dataran sedang dan dataran tinggi. yang tinggal di dataran sedang
Lingkungan tempat tinggal anak mempunyai lingkungan tempat tinggal
mempengaruhi perkembangan anak yang padat penduduk karena berada
secara keseluruhan, karena dalam di perkotaan dengan gedung-gedung
melakukan aktivitas mulai dari bangun tinggi. Pada saat melakukan aktivitas
tidur, makan, berangkat sekolah, bermain mereka dibatasi oleh rumah,
kegiatan diluar sekolah ataupun ataupun bangunan yang menghambat
bermain, sampai dengan tidur lagi, aktivitas gerak mereka, sehingga sulit
setiap anak akan berbeda-beda. untuk bisa memperoleh aktivitas gerak
Perbedaan tingkat daya tahan anak yang lebih banyak. Anak yang tinggal
usia 10 tahun di daerah dataran di daerah dataran tinggi mempunyai
rendah, dataran sedang, dan dataran lingkungan tempat bermain yang luas
tinggi diantaranya adalah keadaan dan kondisi tanahnya yang relatif naik
iklim, cuaca, ataupun suhu pada turun, kondisi ini membuat anak lebih
daerah tersebut. Menurut Hariyono banyak untuk melakukan aktivitas
(2013:323) menyimpulkan bahwa bermain. Hal tersebut diperjelas lagi
“anak yang bertempat tinggal di oleh Michele (2014:1239) menyatakan
dataran tinggi akan mempunyai bahwa “anak yang memiliki aktivitas
tingkat kebugaran jasmani lebih baik tinggi akan memiliki tingkat kebugaran
dibandingkan dengan anak yang aerobik yang lebih baik dibandingkan
bertempat tinggal di dataran rendah”. anak yang memiliki aktivitas yang
Sedangkan menurut Giriwijoyo (2010 : rendah”. Dari pernyataan tersebut
14 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

mayoritas anak suka bermain dalam dan dataran tinggi 0,166 >
kegiatan kesehariannya, tetapi saat 0,05. Maka dapat ditarik
melakukan aktivitas bermain anak kesimpulan bahwa masing-
berbeda-beda, yang membedakan masing kelompok dataran
adalah kondisi tanah atau lingkungan berdistribusi normal. Uji
di dataran rendah yang cenderung homogenitas menggunakan
datar, di dataran sedang depenuhi Levene statistic menunjukkan
dengan rumah ataupun gedung, dan nilai signifikan dari semua
didataran tinggi yang kondisi tanahnya dataran sebesar 0,966 > 0,05.
relatif naik turun. Kondisi tersebut Maka dapat ditarik kesimpulan
yang mempengaruhi daya tahan bagi bahwa masing-masing
anak usia 10 tahun yang tinggal di kelompok dataran berdistribusi
daerah dataran rendah, dataran homogen, dan dari tabel
sedang, dan dataran tinggi. ANAVA satu arah menjelaskan
bahwa nilai p-value (sig) < 0,05
PENUTUP (0,000 < 0,05), maka dapat
Kesimpulan disimpulkan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil perbedaan tingkat daya tahan
deskriptif penggabungan data anak usia 10 tahun yang
yang diperoleh dari masing- tinggal di daerah dataran
masing sekolah di daerah rendah, dataran sedang, dan
dataran rendah diperoleh total dataran tinggi.
sampel (N) 29 rata-rata 67,87, Berdasarkan hasil uji Tukey yang
simpangan baku 5,63, range menjelaskan bahwa dari masing-
23,83, nilai maksimal 82,42, masing dataran terdapat perbedaan
nilai minimal 58,59, sedangkan dan tidak, tingkat daya tahan anak
penggabungan data yang usia 10 tahun yang berada di daerah:
diperoleh dari masing-masing 1. Dataran rendah dan dataran
sekolah di dataran sedang sedang diketahui Probabilitas
diperoleh total sampel (N) 36 0,969 > 0,05 menunjukkan bahwa
rata-rata 68,93, simpangan Ho diterima. Maka dapat ditarik
baku 7,47, range 35,34, nilai kesimpulan bahwa dari kedua
maksimal 92,59, nilai minimal dataran tersebut tidak ada
57,25, dan penggabungan perbedaan yang signifikan.
data yang diperoleh dari 2. Dataran rendah dan dataran tinggi
masing-masing sekolah di diketahui Probabilitas 0,000 <
daerah dataran tinggi diperoleh 0,05 menunjukkan bahwa Ho
total sampel (N) 26 rata-rata ditolak. Maka dapat ditarik
83,21, simpangan baku 10,29, kesimpulan bahwa dari kedua
range 42,28, nilai maksimal dataran tersebut terdapat
106,38, nilai minimal 64,1. perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil 3. Dataran sedang dan dataran
perhitungan program SPSS tinggi diketahui Probabilitas 0,000
dengan taraf sinifikasi α = 0,05 < 0,05 menunjukkan bahwa Ho
mengguunakan uji normalitas ditolak. Maka dapat ditarik
kolmogorov-smirnov kesimpulan bahwa dari kedua
menunjukkan nilai signifikan dataran tersebut terdapat
sebesar, dataran rendah perbedaan yang signifikan.
0,138, dataran sedang 0,101,
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
15
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

Saran yang baik. Karena jika tingkat


Berdasarkan hasil daya tahan anak-anak mampu
penelitian dan kesimpulan bertahan sampai usia dewasa,
yang telah dipaparkan bukan tidak mungkin mereka
sebelumnya, maka berikut ini akan menjadi atlet nasional
adalah saran yang dapat bahkan professional.
dianjurkan dalam penelitian ini. 4. Bagi anak-anak yang tinggal di
1. Bagi sekolah di dataran rendah, daerah dataran rendah, dataran
terutama guru pendidikan jasmani sedang, dan dataran tinggi
di dataran rendah disarankan supaya lebih semangat saat
agar sering diadakan kegiatan- melakukan aktivitas di dalam
kegiatan yang mendukung seperti sekolah ataupun di luar sekolah.
memberikan banyak modifikasi Karena jika mempunyai tingkat
permainan dalam olahraga pada daya tahan yang baik akan
anak, agar lebih giat dalam mempermudah aktivitas sehari-
melaksanakan pembelajaran ini hari dan mampu meningkatkan
khususnya pendidikan jasmani. kualitas belajar sehingga mampu
Hal tersebut bisa meningkatkan berprestasi.
tingkat daya tahan anak sehingga 5. Bagi peneliti selanjutnya,
dengan tingkat daya tahan anak disarankan agar dapat mengkaji
yang baik bisa meningkatkan lebih dalam tingkat daya tahan
kemampuan belajar dan prestasi anak yang tinggal di daerah
belajar siswa meningkat. dataran rendah, dataran sedang,
2. Bagi sekolah di dataran sedang, dan dataran tinggi, supaya lebih
terutama guru pendidikan jasmani sempurna dalam penyelesaian
di dataran sedang disarankan tugas akhir peneliti sebelumnya.
agar sering diadakan kegiatan-
kegiatan yang mendukung seperti DAFTAR RUJUKAN
memberikan banyak modifikasi Banowati, Eva. 2013. Geografisosial.
permainan dalam olahraga pada Yogyakarta: Penerbit Ombak.
anak, agar lebih giat dalam
melaksanakan pembelajaran ini Budiwanto, Setyo. 2012. Metodologi
khususnya pendidikan jasmani, Latihan Olahraga. Malang: Universitas
frekuensi saat akan melakukan Negeri Malang.
pembelajran pendidikan jasmani
harus ditambah, karena diluar Desmita. 2005. Psikologi
sekolah mereka terbatasi oleh Perkembangan. Bandung: PT Remaja
rumah ataupun gedung yang Rosdakarya.
menghambat aktivitas bermain
mereka. Hal tersebut bisa Desmita. 2012. Psikologi
meningkatkan tingkat daya tahan Perkembangan. Bandung: PT Gelora
anak sehingga dengan tingkat Aksara Pratama.
daya tahan menjadi lebih baik.
3. Bagi sekolah di dataran tinggi, Fransen, J. 2012. Differences in
terutama guru pendidikan jasmani physical fitness and gross motor
di dataran tinggi disarankan agar coordination in boys aged 6–12 years
mampu mempertahankan kondisi specializing in one versus sampling
anak didiknya pada penelitian ini more than one sport. Journal Sport
mempunyai tingkat daya tahan
16 Pendidikan Jasmani, Volume ...... , Nomor ............ , Tahun ............ , Halaman ............

Sciencs (Volume 30(4) tahun 2012 Lutan, Rusli. 1988. Belajar


379-386) Ketrampilan Motorik Pengantar Teori
dan Metode. Jakarta: Direktorat
Giriwijoyo, H.Y.S. & Sidik, Didik Zafar. Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
2010. Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Pengembangan Lembaga Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Lembaga Kependidikan.
Olahraga Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan Universitas Michele, C. 2014. Motor Coordination,
Pendidikan Indonesia. Activity, and Fitness at 6 Years of Age
Relative to Activity and Fitness at 10
Gunarsa, Singgih D. 2006. Dasar dan Years of Age. Journal Physical Activity
Teori Perkembangan Anak. Jakarta: and Health ( Tahun 2014, 11, 1239 -
Gunung Mulia. 1247 )

Hariyono, R. 2013. Perbandingan Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani


Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Olahraga dan Kesehatan 2. Bandung:
Kelas X Berdasarkan Letak Geografis. Erlangga.
Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan (Volume 01 Nomor 02 Muhajir. 2014. Pendidikan Jasmani,
Tahun 2013, 318 – 324) Olahraga, dan Kesehatan. Bandung:
PT Gelora Aksara Pratama.
Hurlock, Elizabeth B. 1978.
Perkembangan Anak. Erlangga: PT Nazir, M. 2013. Metode Penelitian.
Gelora Aksara Pratama. Bogor: Ghali Indonesia.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Pujiastuti, Sri dkk. 2007. IPS Terpadu.
Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irianto, Agus. 2008. Statistik Konsep Prihanto, B. 2016. Hubungan Antara


Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Prenada Status Gizi Dengan Tingkat
Media Group. Kebugaran Jasmani Siswa di SMA
Negeri Plandaan Jombang. Jurnal
Kasenda, I. 2014. Perbandingan Pendidikan Jasmani (volume 04
Denyut Nadi Antara Penduduk Yang Nomor 02 Tahun 2016, 467 – 471)
Tinggal Di Dataran Tinggi Dan
Dataran Rendah. Jurnal Biomedik Ruhimat, Mamatdkk. 2008. Ilmu
(Volume 02 Nomor 02 Juli 2014) pengetahuan Sosial. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.
Kosasih, Engkos. 1985. Teknik dan
Program latihan. Jakarta: Akademika Rosyid. 2012. Studi Komperatif
presindo. Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SD
Usia 10-12 Tahun Yang Tinggal Di
Krikendall, D.R., Gruber, J.J., dan Daerah Pesisir Pantai, Dataran
Johnson,R.E. 1980. Measure and Rendah, Dan DataranTinggi. Di
Evaluation For Physical Education. Kabupaten Pasuruan. Skripsi tidak
Dubuqe, lowa: Wm. C. Brown diterbitkan. Malang: FIK UM.
Company Publishers. Sajoto, Mochammad. 1988.
Pembinaan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Jakarta: Departemen
Tri Cahyo Suseno, Peningkatan Keterampilan Gerakan Lengan Renang Gaya Crawl (Bebas)
17
Menggunakan Metode Drill bervariasi Di Tirta Sani Gemilang Swimming Club Usia 11-13 Tahun

Pendidikandan Kebudayaan Direktorat


Jendera Pendidikan Tinggi Proyek Wiarto, Giri. 2015. Panduan
Pengembangan Lembaga Pendidikan Berolahraga Untuk Kesehatandan
Tenaga Kependidikan. Kebugaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soejoedi, Ilham. 1981. Permainan dan


Metodik. Jakarta: Tarate Bandung. Winarno. 2006. Metodologi Penelitian
dalam Pendidikan Jasmani. Malang:
Sudjana, Nana & Ibrahim, M.A. 2012. Universitas Negeri Malang.
Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo _______. 2014. Ilmu Pengetahuan
Offset. Sosisal. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan .
Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori
dan Metodologi Melatih Fisik.
Bandung: Lubuk Agung

Anda mungkin juga menyukai