Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan

ke-3
Laporan Keuangan, Perpajakan
dan Arus Kas (Lanjutan)
Depresiasi dan Nilai Sisa

Penyebaran biaya ke periode-periode.

Jumlah yang dapat didepresiasi dari suatu aktiva tetap yaitu


harga perolehan minus nilai sisa

Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu


dengan metode garis lurus, metode unit produksi, metode saldo
menurun berganda, metode jumlah angka tahun

Nilai sisa adalah perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai


sesuai umur ekonomisnya.
1. Metode garis lurus
• Metode ini disebut juga straight line method.
• Metode depresiasi yang paling sederhana dan paling luas dipakai.
• Metode ini beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya akan sampai akhir umur
ekonomis aktiva tetap tersebut.
• Rumus :
Depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa
Taksiran umur manfaat
Contoh Soal

Bagian pengadaan PT “X” membeli peralatan pada tanggal 18 Februari seharga


Rp 80.000. Nilai sisanya Rp 20.000 dan usia taksiran 10 tahun. Berapa nilai
bukunya pada akhir tahun keempat ?
2. METODE UNIT PRODUKSI

• Istilah lain metode ini adalah unit of production method


• Metode ini lebih tepat untuk dipakai dalam penentuan depresiasi jika pemakaian alat sangat
bervariasi dari tahun ke tahun.
• Metode ini beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan
pada periode yang bersangkutan
• Rumus :
Depresiasi = depresiasi per unit x pemakaian
atau
Depresiasi = Harga perolehan – nilai sisa x pemakaian
umur taksiran (dalam unit)
Contoh soal

• Suatu mesin dibeli pada tanggal 5 Januari seharga Rp 1.500.000,


mempunyai taksiran usia manfaat 30.000 jam dan nilai sisa Rp 300.000.
Dalam tahun pertama operasinya mesin tersebut dipakai selama 15.000
jam. Berapa depresiasinya jika dihitung dengan metode unit produksi ?
3. Metode saldo menurun berganda

• Istilah lain metode ini adalah double declining balance method


• Metode ini tidak diakuinya nilai sisa dan menghasilkan jumlah depresiasi
yang lebih besar pada tahun-tahun yang lebih awal.
• Metode ini tarif depresiasi garis lurus tanpa nilai sisa diduakalikan dengan
nilai buku aktiva pada awal tiap-tiap periode.
• Nilai bukunya terus menurun dari tahun ke tahun maka depresiasinya makin
lama maka makin mengecil.
• Rumus : Tarif depresiasi = 100 % x 2
Taksiran umur manfaat
Contoh soal

Dengan menggunakan metode saldo menurun berganda, hitunglah nilai


buku pada akhir tahun pertama dari suatu aktiva yang dibeli pada tanggal
8 April seharga Rp 6.000.000 yang memiliki nilai sisa Rp 800.000 dan
taksiran umur manfaat 50 tahun ?
4. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN

Dengan metode ini, tahun-tahun yang menjadi umur manfaat aktiva ditandai dengan angka tahun
1, 2, 3 dan seterusnya, dan jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka
pecahan yang denominator (pecahannya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebut.
Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator (pembilang) dari angka pecahan untuk
depresiasi tahun pertama, angka tahun terbesar kedua sebagai pembilang dari angka pecahan
untuk depresiasi tahun kedua, dan seterusnya
Rumus :
S = N (N+1)
2
Contoh Soal

Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, hitunglah depresiasi tahun


pertama dari bajak salju yang dibeli oleh PT “Sekawan” seharga Rp 800.000 dan
memiliki taksiran umur manfaat 15 tahun dan nilai sisa Rp 150.000.
5. METODE DEPRESIASI

Selama 5 tahun umur manfaatnya, aktiva tetap tersebut telah dioperasikan selama
1.800 jam untuk tahun ke 1, 1.200 jam untuk tahun ke 2, 2.000 jam untuk tahun 3,
1.400 jam untuk tahun ke 4, dan 1.600 jam tahun ke 5. Harga perolehan aktiva
tersebut Rp 1.700.000 dan nilai sisanya Rp 200.000. Hitunglah depresiasi untuk 4
metode (garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun berganda, dan metode unit
produksi ?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai