Anda di halaman 1dari 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian

tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

Menurut Sugiyono (2017:8) metode penelitian kuantitatif adalah “metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Metode penelitian kuantitatif dilakukan melalui pendekatan korelasional

digunakan untuk proses pengujian atas hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu

sejauh mana variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi faktor

lainnya.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian pada

Pijat Tunanetra Berijazah Bapak Suratno “Sumber Husada” yang

beralamat di Jl. Siliwangi, Gang Samba, Pondok Benda, Pamulang,

Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.

2. Waktu Penelitian

61
Adapun waktu pelaksanaan penelitiannya yang dijabarkan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3.1
Waktu Penelitian

Waktu Penelitian
Desember 2022 Januari 2023 Februari 2023
No Uraian Kegiatan Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Pertama:
a. Seminar Proposal
Skripsi
b. Perbaikan
Proposal Skripsi
c. Libur Semester
2 Tahap Kedua:
a. Bimbingan Skripsi
b. Penyusunan
Kuesioner
c. Analisis dan
Pengolahan Data
d. Penulisan Laporan
Skripsi
3 Tahap Ketiga:
a. Bimbingan Akhir
Skripsi
b. Sidang Skripsi
c. Perbaikan Skripsi
Sumber: Data diolah penuli, 2023

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:96) definisi operasional variabel adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

62
3.3.1 Variabel Bebas / Independent (X1 dan X2)

Menurut Sugiyono (2017:96) Vaeiabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas pelayaan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi konsumen (Tjiptono,

2008:85 dalam Syaiful Aswad dkk, 2018).

2. Harga (X2)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang

nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual memalui tawar menawar,

atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap

semua pembeli (Kotler dan Keller, 2012:25 dalam Freekley Steyfli

Maramis dkk, 2018:1658-1667).

3.3.2 Variabel Dependen / Terikat (Variabel Y)

Menurut Sugiyono (2017:97), Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. yang

menjadi variabel terikat dalam penelitian ini variabel dependen yaitu kepuasan

konsumen (Y). Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau

63
hasil suatu produk dengan harapan-harapannya (Kotler, 2001:56 dalam Bagus

Handoko, 2016).

Operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dari indicator dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu,

operasionalisasi variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari

masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan

alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi

variabel dalam penelitiannya ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Indikator Pernyataan Skala
1. Kemampuan dalam
menyampaikan layanan yang
disampaikan oleh Pijat Tunanetra
Berijazah Bapak Suratno
“Sumber Husada” Kota
Reliabilitas Tangerang Selatan telah
(Realibility) dijanjikan secara nyata.
2. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan memiliki
teknik pijat handal yang
diberikan dalam mentransfer
layanan secara akurat dari
pertama kali merasakannya.
3. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan tanggapan
dalam merespon
Kualitas Daya Tanggap permintaan/keluhan konsumen. Likert
Pelayanan (Responsiveness) 4. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
(X1) Tangerang Selatan betersedia
dalam menanggapi dan
menyelesaikan keluhan
konsumen dengan baik dan tepat.
5. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan memiliki
pengetahuan ilmu dan

64
Variabel Indikator Indikator Pernyataan Skala
kemampuan dalam
menumbuhkan rasa percaya pada
konsumen.
Jaminan (Assurance) 6. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan sopan dalam
menumbuhkan keyakinan dan
rasa nyaman pada konsumen.
7. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan menguasai
teknik dan cara yang memuaskan
dalam memahami
masalah/keluhan konsumen, dan
bertindak demi
Empati (Empathy) kepentingan/kebutuhan
konsumen.
8. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan memiliki rasa
empati/perhatian personal yang
tinggi terhadap konsumen karena
mengatur jam operasional yang
nyaman dan fleksibel.
9. Sarana prasarana/peralatan dan
sumber daya yang diberikan oleh
Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan baik.
Bukti Fisik 10. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
(Tangibles) Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan dengan
senang hati memberikan
pelayanan yang sama kepada
konsumen tanpa memandang
status sosial.
1. Harga pokok yang diberikan oleh
Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan terjangkau.
2. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan memberikan
harga diskon/potongan pada
waktu tertentu.
Harga Pokok Dan 3. Harga yang ditawarkan tidak
Diskon lebih mahal dibandingkan dari
pesaing.
Harga 4. Harga bervariasi dan sesuai
dengan jenis layanan yang
(X2) diinginkan konsumen. Likert
5. Harga yang diberikan sebanding
dengan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada konsumen.

65
Variabel Indikator Indikator Pernyataan Skala
6. Harga yang dipatokkan sesuai
dengan benefit yang dirasakan
oleh konsumen.
7. Upaya/cara pembayaran bisa
dilakukan dengan tunai ataupun
non tunai.
8. Adanya alternatif pembayaran
dengan cara transfer
memudahkan konsumen dalam
Persyaratan Kredit melakukan pembayaran.
9. Tersedia opsi kredit untuk
beberapa pasien yang
menginginkan.
10. Diberikan kemudahan konsumen
dalam pembayaran kredit walau
tetap ada syarat tertentunya.
1. Kinerja yang diberikan oleh Pijat
Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan baik dan
konsisten.
2. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Kinerja Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan memiliki
kemampuan yang bagus dalam
melayani keluhan konsumen.
3. Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang yang selatan selalu
mengucapkan terimakasih
diakhir pelayanan.
4. Pemilihan patokan harga yang
Kepuasan diberikan mampu dijangkau oleh Likert
Konsume Harga seluruh golongan masyarakat.
n 5. Harga sesuai dengan manfaat
yang konsumen rasakan.
(Y) 6. Pelayanan yang disuguhkan
sesuai dengan apa yang
konsumen harapkan.
7. Harga yang diberikan sesuai
dengan benefit dan kualitas
pelayanan yang dirasakan oleh
konsumen.
8. Ekspektasi yang diberikan oleh
Pijat Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan sesuai dengan
Ekspektasi yang diberitahu melalui testimoni
terdahulu oleh teman, saudara,
serta informasi yang beredar
lainnya?
9. Informasi yang saya dengar dari
konsumen terdahulu

66
sebanding/sesuai dengan kualitas
Variabel Indikator Indikator Pernyataan Skala
dan harga yang saya rasakan saat
mencoba jasa tersebut.
10. Fasilitas pendukung pelayanan
yang diberikan oleh Pijat
Tunanetra Berijazah Bapak
Suratno “Sumber Husada” Kota
Tangerang Selatan bagus dan
sesuai dengan harapan saya.

3.4 Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 215) mendefinisikan “Populasi adalah jumlah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Menurut Suharsimi Arikunto (2016: 173) “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini, populasi diambil dari data

konsumen pada tahun 2022 yang berjumlah 2553.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015:127) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dengan adanya kendala yang

dihadapi dalam penelitian yang dikarenakan keterbatasan biaya, tenaga dan waktu

maka sampel yang akan diteliti disesuaikan dengan karakteristik objek yang akan

diteliti. Sampel yang akan dijadikan objek/subjek penelitian ini adalah konsumen

Pijat Tunanetra Berijazah Bapak Suratno “Sumber Husada” Kota Tangerang

Selatan yang merupakan sebagian dari populasi.

67
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

menggunakan teori slovin. Yaitu menentukan banyak sampel dengan

menggunakan rumus Slovin dalam perhitungan sampel dengan tingkat kesalahan

sebesar 10%. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Jumlah Populasi

℮ = Kesalahan dalam pengambilan sampel (10%)

Berikut perhitungan penulis:

n= 2.553

1 + 2.553∙ (0,1)2

n= 2.553

1 + 2.553∙ (0,01)

n= 2.553

68
1 + 25,5

n= 2.553

26,5

n = 96,3

Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibulatkan

menjadi 96 responden.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, yang berguna untuk mendapatkan data yang akurat serta relevan dan

tentu saja hal ini disesuaikan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam

pengumpulan data ini penulis menggunakan berdasarkan sumber data sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan

dan mempelajari literature atau bahan bacaan seperti buku, majalah, jurnal

dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang akan penulis teliti.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Menurut Sugiyono (2016:147) “Dalam penelitian kuantitatif analisa

data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang

diperoleh”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

69
berdasarkan variabel dan jenisnya, ment fcrfabulasi berdasarkan variabel,

menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Penelitian

dilakukan untuk mengumpukan data-data dan informasi di objek penelitian

dengan teknik sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan atau pencatatan dengan

sistematis kejadian atau fenomena yang di selidiki. Penulis melakukan

proses pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Pengamatan ini

merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang relevan

dengan masalah yang akan di teliti, dalam hal ini di lakukan pada Pijat

Tunanetra Berijazah Bapak Suratno “Sumber Husada” Kota Tangerang

Selatan.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini di maksudkan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber data yang ada di perusahaan, yaitu berupa: Profil

perusahaan, Struktur organisasi, Hasil penilaian prestasi kinerja.

c. Kuesioner

Mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Daftar pertanyaan di

70
tunjukan pada responden terutama yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan di teliti.

Adapun skala jawaban yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

skala likert dengan klasifikasi jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.3
Skala Likert
Pilihan Jawaban Singkatan Peringkat Nilai Skor

Sangat Tidak Setuju STS 1

Tidak Setuju TS 2

Netral N 3

Setuju S 4

Sangat Setuju SS 5

Sumber: Sugiyono (2018 :168-169)

Untuk menentukan rentang skala dari setiap variabel yang diukur

dapat ditetapkan interval untuk memberikan interprestasi yaitu :

Tabel 3.4
Kriteria Rentang Skala Likert
Bobot Rentang Skala Jawaban Kriteria

1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik

2 1,80 – 2,59 Tidak Setuju Tidak Baik

3 2,60 – 3,39 Netral Cukup Baik

4 3,40 – 4,19 Setuju Baik

5 4,20 – 5,00 Sangat Setuju Sangat Baik

Sumber : Sugiyono (2018 : 168-169)

3.6. Teknik Analisis Data

71
Rancangan analisis data merupakan bagian integral dari proses penelitian

yang dituangkan baik dalam bentuk tulisan atau tidak. Rancangan ini telah

terformat sebelum kegiatan pengumpulan data dan pada saat merumuskan

hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah di persiapkan

mulai dari penentuan jenis data yang akan di kumpulkan, sumber data yang di

temui, dan rumusan hipotesis yang akan di uji telah di buat.

Untuk melihat kejelasan pengaruh variabel bebas dalam hal ini Kualitas

Pelayanan (X1) dan Harga (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y), penelitian ini

menggunakan beberapa analisis data yaitu sebagai berikut :

1. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas di gunakan untuk menguji tingkat kevalidan

kuesioner. Menurut Sugiyono (2017:121) hasil penelitian yang valid

apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid.

Untuk menguji validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan

adalah koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

72
Sumber: Sugiyono (2017:183)

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi

∑XY = Jumlah perkalian variabel x dan y

∑X = Jumlah nilai variabel x

∑Y = Jumlah nilai variabel y

∑X2 = Jumlah pangkat dari nilai variavel x

∑Y2 = Jumlah pangkat dari nilai variabel y

N = Banyaknya sampel

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya

dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical

Package for Social Science (SPSS) for windows versi 25, sehingga

dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap variabel bebas. Kriteria

atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan tidaknya

menurut Ghozali (2017:52) yaitu dengan membandingkan antara

chronbatch Alpha dengan 0,127 dengan ketentuan :

1) Jika Chronbatch Alpha > 0,127, maka instrumen valid.

2) Jika Chronbatch Alpha < 0,127, maka instrumen tidak valid.

73
Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam membuktikan

kevalidan suatu hasil kuisioner dengan uji validitas adalah sebagai

berikut :

1) Buka menu SPPS.

2) Klik Variable View.

3) Pada bagian Name tuliskan X 1 sampai 10 sesuai dengan

pernyataan kuesioner dan sesuai variabel, kemudian pada bagian

bawah ditulis skor.

4) Klik Data View, kemudian masukan data mentah yang berasal

dari Ms. Excel.

5) Pilih menu analyze, pilih correlate, klik bivariate, masukan data

(nilai seluruh item sampai pada total score) dan pindahkan semua

data ke kolom variable.

6) Pilih rumus coefficients correlation pearson → OK.

7) Klik two-tailed pada kolom test of significance.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat

pengukuran dapat di percaya atau di andalkan. Bila suatu alat ukur di

pakai beberapa kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

74
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur

tersebut realiabel. Dengan kata lain, reliabilitas menujukan konsistensi

suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Menurut

Sugiyono (2017:121) instrumen yang realiabel adalah instrumen yang

bila di gunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas di

lakukan dengan menggunakan software alat bantu program Statistical

Package for Social Science (SPSS) for windows versi 25. Kriteria yang

di gunakan apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang stabil, maka

di sebut alat ukur itu handal. Pengukuran di lakukan sekali dan

reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Dalam

pengukurannya one shot akan di lakukan dengan analisis Cronbach's

Alpha. Ghozali (2017:238) mengklasifikasikan Cronbach's Alpha nilai

sebagai berikut:

1) Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,60 dikatakan reliabel.

2) Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,60 dikatakan tidak reliabel.

Cara yang dapat di gunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner

yaitu dengan menggunakan SPSS versi 25 dengan langkah-langkah

sebegai berikut:

1) Buka program SPSS.

75
2) Klik variable view dan isi kolom name.

3) Klik data view, kemudian masukan data mentah yang berasal

dari Ms. Excel (nilai seluruh item tidak dengan jumlah).

4) Pilih menu analyze → scale → reliability analysis.

5) Pindahkan semua komponen variabel ke kolom items.

6) Pilih model alpha.

7) Pilih menu statistik.

8) Kemudian pada bagian descriptive for klik item dan scale if item

deleted.

9) Continue → Ok.

2. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus di penuhi terlebih dahulu

sebelum menggunakan Multiple Linier Regression sebagai alat untuk

menganalisis variabel-variabel yang di teliti. Penguji asumsi klasik yang

terdiri atas uji normalitas, dan uji autokorelasi. Untuk lebih jelasnya

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada model regresi di gunakan untuk

menguji apakah nilai residual yang di hasilkan dari regresi

76
terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P plot

of regression standardized residual dengan uji one sample

Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas residual dengan metode

grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal

pada grafik normal P-P plot of regression standardized residual.

Sebagai dasar pengambilan keputusan, jika titik-titik menyebar

sekitar garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal.

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 25.

Lebih lanjut Ghozali (2017:161) menjelaskan bahwa uji normalitas

dapat berpedoman pada uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak

berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi

normal.

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji normalitas adalah

sebagai berikut:

77
1) Buka menu SPSS.

2) Langkah pertama mencari nilai residual secara analyze

→ regression → linear.

3) Pada kotak dialog linear regression, masukan variabel

kepuasan konsumen ke kotak dependent, kemudian

masukan kualitas pelayanan dan harga kerja ke kotak

independents(s).

4) Klik tombol save, selanjutnya akan terbuka kotak dialog

“linear regression:save”.

5) Pada residuals beri tanda centang pada “unstandardized

kemudian klik tombol continue. Akan kembali ke kotak

dialog sebelumnya, klik tombol OK. Hiraukan hasil

output SPSS, anda buka input data di halaman data view.

Disini akan bertambah satu variable yaitu residual

(res_1).

6) Langkah selanjutnya melakukan uji normalitas residual,

caranya klik analyze >> Non Parametric Test >>

Legancy Dialogs >> 1_sampel K-S.

7) Selanjutnya akan terbuka kotak dialog one sample

Kolmogorov Smirnov Test seperti berikut : masukan

variable Unstandardized Residual (Res 1) ke kotak tes

78
variable list. Pada test distribution, pasti terpilih normal

jika sudah OK. Ketika kembali ke kotak dialog

sebelumnya klik OK.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas

yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam regresi ini menggunakan Uji Glejser

yaitu dengan meregresi nilai-nilai residual terhadap variabel

independen dengan persamaan regresi.

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi 25.

Adapun ketentuannya terjadi dan tidak terjadi gangguan

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika variabel independen signifikan secara statistik atau

memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi

gangguan heteroskedastisitas.

2) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik

atau memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak

terjadi gangguan heteroskedastisitas.

79
Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji heteroskedastisitas

(uji glejser) adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS.

2) Klik variable view dan isi kolom name (X1, X2, Y) dan isi

kolom label dengan nama variabel (Kualitas Pelayanan,

Harga, Kepuasan Konsumen).

3) Masukan data mentah ke sheet data view (jumlah masing-

masing variabel).

4) Pada kolom menu klik Analyze - Regression – Linier.

5) Masukan variabel Y ke dependen dan variabel X1,X2

independen.

6) Save – unstandarised checklist – continue.

7) Muncul res1 di data view.

8) Buka menu Transform, Klik Compute variable.

9) Lalu pada kolom “Target Variabel” ketik: RES2 → OK.

10) Pada kolom:“Numeric Expression” ketik ABS_RES

(RES_1).

80
11) Pada data view maka akan muncul Variabel baru yaitu

RES2.

12) Kemudian klik Analyse, pilih Regression, Klik Linier.

13) Keluarkan variabel Y diganti dengan variabel RES_2, klik

save.

14) Muncul Linier Regression: Save, lalu hilangkan tanda

centang di Understand → OK.

15) Continue.

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikoliniearitas ini bertujuan menguji apakah pada

model regresi di temukan adanya korelasi antar variabel

independen. Menurut Ghozali (2017:105), berpendapat bahwa Uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi di temukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol.

81
Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat di lihat

dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakala yang di jelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Model Regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

multikolinieritas.

Dalam pengujian, di gunakan software SPSS versi 25.

Untuk mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai

berikut :

1) Jika nilai-nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai

variance inflation factor (VIF) < dari 10, maka tidak

terjadi multikolinieritas.

2) Jika nilai-nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai

variance inflation factor (VIF) > dari 10, maka terjadi

multikolinieritas.

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji multikolinearitas

adalah sebagai berikut:

82
1) Buka menu SPSS.

2) Klik variable view dan isi kolom name (X1, X2, Y) dan

isi kolom label dengan nama variabel (Kualitas

Pelayanan, Harga, Kepuasan Konsumen).

3) Masukan data mentah ke sheet data view (jumlah

masing-masing variabel).

4) Klik Analyse – regression – Linear. Pindahkan item

utama ke kotak dependen dan item pendukung ke kotak

independen,

5) Klik Save, uncheklist residual unstandardized, lalu

continue.

6) Klik statistic, pilih colinearity diagnostic, lalu continue.

7) Klik OK dan akan keluar hasil output nya pada tabel

coefficient.

3. Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini fokus masalah penelitian menuntut peneliti

melakukan analisis dan pengkajian secara sistematik, mendalam, dan

bermakna analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu

data yang akan di teliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui

karakterisitik data sampel. Analisis di lakukan dengan melihat frekuensi

83
dari pilihan opsi oleh responden yang di sediakan pada setiap pertanyaan

kuesioner yang diberikan.

Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti

menggunakan skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2017:93), skala

pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur

sehingga alat ukur tersebut bila di gunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data. Adapun skala pengukuran yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah dengan skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.5
Skala Nilai Alternatif Jawaban Kuesioner
Alternatif Jawaban Skala Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2018 :168-169)

Tabel 3.6
Kriteria Rentang Skala Variabel
Nilai Rata-Rata Skor Kriteria Atau Interprestasi Kategori

1,00-1,79 Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Baik

1,80-2,59 Tidak Setuju atau Tidak Baik

2,60-3,39 Kurang Setuju atau Kurang Baik

3,40-4,19 Setuju atau Baik

84
Nilai Rata-Rata Skor Kriteria Atau Interprestasi Kategori

4,20-5,20 Sangat Setuju atau Sangat Baik

Sumber : Sugiyono (2018 : 168-169)

Adapun dalam pengujian Analisis Deskriptif ini, digunakan software SPSS

versi 25 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS.

2) Klik variable view, isi kolom name (Jenis_Kelamin, Usia, Pendidikan),

isi kolom values (value, label) dengan kategori masing-masing.

3) Klik data view dan masukan data mentah (jenis kelamin, usia,

pendidikan).

4) Klik analyze – descriptive statistics – frequencies.

5) Pindahkan semua komponen ke kolom variable.

6) Klik OK.

4. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari

nilai pengaruh, dan signifikansi pengaruh tersebut. Dengan demikian dari

hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan

masalah mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

85
Analisis Regresi Linier Sederhana digunakan untuk melihat

ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Dengan menggunakan analisis ini dapat diketahui

berapa besar perubahan yang terjadi pada budaya organisasi.

Menurut Iqbal (2014:63) berpendapat “Regresi linier sederhana

adalah regresi dimana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua,

yaitu satu variabel bebas (X), dan variabel terikat (Y)”. Variabel X

merupakan variabel independen yaitu besaran variabel yang akan

mempengaruhi besaran variabel terikat, Sedangkan variabel X

merupakan variabel dependen atau variabel terikat yaitu besaran

variabel yang akan dipengaruhi besaran variabel bebas, dalam hal

ini adalah kualitas pelayanan dan harga untuk mengetahui

hubungan dengan kepuasan konsumen digunakan analisis regresi

linier sederhana yang dirumuskan sebagai berikut

Y = a + bx

Sumber : Sugiyono (2014:261)

Keterangan :

Y = Variabel terikat (variabel yang diduga)

x = Variabel bebas

a = Intersep (konstan) (nilai Y bila X = 0 disebut titik intercept

86
b = Koefisien arah regresi linier untuk mengukur besarnya

pengaruh Y

Sedangkan untuk mengetahui besarnya nilai konstanta a

dan konstanta b dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (2014:261)

Variabel X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya

nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y artinya naik

turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, namun tidak

selalu demikian karena masih ada faktor lain yang ikut

mempengaruhinya.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan oleh peneliti,

bila peneliti meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor predictor di manipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi

analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2. Cara yang dapat di gunakan untuk

87
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pada bagian Name tuliskan Kualitas Pelayanan (X1) dan Harga

(X2) dan Kepuasan Konsumen (Y) pada Decimals ubah semua

menjadi 0, untuk bagian Label tuliskan Kualitas Pelayanan (X1)

dan Harga (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y) pada bagian

Measure ubah menjadi Scale.

2) Klik Data View, dan masukan data Kualitas Pelayanan (X1) dan

Harga (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y) yang sudah disiapkan

tadi ke program SPSS sesuai nama variabel, bisa copy paste.

3) Pilih menu Analyze, kemudian pilih Regression, lalu klik Linear.

4) Muncul kotak dialog “Linear Regression” selanjutnya masukkan

variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Harga (X2) ke kotak

Independent dan variabel Kepuasan Konsumen (Y) ke

Dependent, pada bagian Method pilih Enter, selanjutnya klik

Statistic.

5) Pada bagian “Linear Regression: Statistic”, berikan tanda

centang pada Estimates dan Model Fit kemudian klik Continue.

6) Klik OK untuk mengakhiri perintah. Akan muncul output

hasilnya.

c. Analisis Koefisien Korelasi (r)

88
Untuk mengetahui seberapa kuat tingkat hubungan variabel

independen terhadap variabel dependen dan arah korelasi yang

terjadi maka dilakukan analisis korelasi. Dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Apabila nilai r > 0, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat merupakan hubungan yang positif yaitu semakin

besar nilai variabel bebas, maka semakin besar pula pengaruh

terhadap nilai variabel terikat.

2) Apabila nilai r < 0, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat merupakan hubungan negatif, yaitu semakin

kecil variabel bebas, maka semakin kecil nilai variabel terikat.

3) Apabila nilai r = 0, maka antara variabel bebas dan variabel

terikat tidak ada hubungan sama sekali.

4) Apabila r = 1 berarti terdapat hubungan positif yang sempurna

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

5) Apabila nilai r = -1, maka telah terjadi hubungan negatif yang

sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam pengujian ini, di gunakan software SPSS versi 25.

Lebih lanjut menurut Sugiyono (2017:184) untuk

menginterpretasikan hasil koefisien korelasi dapat berpedoman

pada tabel sebagai berikut:

89
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koevisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji koefisien korelasi

adalah sebagai berikut:

1) Pada bagian Name tuliskan Kualitas Pelayanan (X1) dan

Harga (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y).

2) Pada Decimals ubah semua menjadi 0, untuk bagian Label

tuliskan Kualitas Pelayanan (X1) dan Harga (X2) dan

Kepuasan Konsumen (Y). Pada bagian Measure ubah

menjadi Scale.

3) Klik Data View, dan masukan data Kualitas Pelayanan (X1)

dan Harga (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y). yang sudah

disiapkan tadi ke program SPSS sesuai nama variabel, bisa

copy paste.

4) Pilih menu Analyze, lalu klik Correlate, Klik Bivariate.

90
5) Muncul kotak dialog “Bivariate Correlation”. Masukkan

Kualitas Pelayanan (X1) dan Harga (X2) dan Kepuasan

Konsumen (Y) pada kotak Variables. Selanjutnya, pada

kolom “Correlatuons Coefficients” pilih Pearson, lalu untuk

kolom “Test of Significants” pilih Two-Tailed, dan centang

pada Flag Significant Correlations.

6) Klik OK untuk mengakhiri perintah. Akan muncul output

hasilnya.

d. Analisis Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol

dan satu, nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk diprediksi variasi

variabel dependen (Sugiyono, 2016:105). Dalam output SPSS,

koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan

adjusted R Square.

Dalam pengujian ini, di gunakan software SPSS versi 25.

Adapun ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara

0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana interpretasinya adalah :

91
1) Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan

antara variabel X1 dan X2 (bebas) dengan variabel Y

(terikat).

2) Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang

sempurna dari ketepatan perkiraan model.

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji koefisien

determinasi adalah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS.

2) Klik variable view, isi kolom name (X1, X2, Y) dan isi

kolom label dengan nama variabel (Kualitas Pelayanan,

Harga dan Kepuasan Konsumen).

3) Masukan data mentah ke sheet data view (jumlah masing-

masing variabel).

4) Klik analyze-regression-linear.

5) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak independen

dan pada kotak dependen isi dengan variabel utama.

6) Klik OK maka hasil output yang didapat pada anova,

coefficient dan tabel model summary.

5. Pengujian Hipotesis

92
Untuk mempermudah hasil perhitungan yang diperoleh dan

untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y) maka di lakukan uji hipotesis dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Uji Parsial (uji t)

Uji t atau uji parsial di maksudkan untuk menguji

bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya

secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat

adalah sebagai berikut:

a) Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

H0 : 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen secara

parsial pada Pijat Tunanetra

Berijazah Bapak Suratno “Sumber

Husada” Kota Tangerang Selatan.

H1 : 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen secara

parsial pada Pijat Tunanetra

Berijazah Bapak Suratno “Sumber

Husada” Kota Tangerang Selatan.

93
b) Variabel Harga (X2)

H0 : 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara harga terhadap

kepuasan konsumen secara parsial

pada Pijat Tunanetra Berijazah

Bapak Suratno “Sumber Husada”

Kota Tangerang Selatan.

H2 : 2 ≠ 0 Terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara harga terhadap

kepuasan konsumen secara parsial

pada Pijat Tunanetra Berijazah

Bapak Suratno “Sumber Husada”

Kota Tangerang Selatan.

Rumus yang di gunakan dalam pengujian hipotesis

(uji t) ini, menurut Sugiyono (2017:187) dapat

menggunakan dengan mencari

nilai thitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

t = Probabilitas

94
r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel

Taraf signifikansi yang di gunakan α = 0,05 artinya

kemungkinan hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas

95% atau toleransi kesalahan 5%. Dalam pengujian ini, di gunakan

software SPSS versi 25. Kriteria hipotesis diterima atau ditolak

yaitu dengan membandingkan antara nilai probability signifikansi

dengan 0,05 dengan ketentuan kriteria sebagai berikut:

1) Jika probability signifikansi < 0,05 maka H0 di tolak dan

Ha diterima.

2) Jika probability signifikansi > 0,05 maka H0 di terima dan

Ha ditolak.

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji hipotesis secara

parsial (uji t) adalah sebagai berikut:

1) Masuk program SPSS.

2) Klik variable view, isi kolom name (X1, X2, Y) dan isi

kolom label dengan nama variabel (Kualitas Pelayanan,

Harga dan Kepuasan Konsumen)

3) Klik analyze-regression-linear.

95
4) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak

independent dan pada kotak dependent isi dengan

variabel utama.

5) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada anova,

coefficient dan tabel model summary.

2) Uji Simultan (uji F)

Uji F atau simultan di maksudkan untuk menguji

pengaruh semua variabel bebas secara simultan terhadap

variabel terikat. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis

yang dibuat, sebagai berikut:

H0 : 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara Kualitas Pelayanan (X1)

dan Harga (X2) terhadap Kepuasan

Konsumen (Y) secara simultan pada Pijat

Tunanetra Berijazah Bapak Suratno

“Sumber Husada” Kota Tangerang Selatan

H3 : 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara Kualitas Pelayanan (X1)

dan Harga (X2) terhadap Kepuasan

Konsumen (Y) secara simultan pada Pijat

Tunanetra Berijazah Bapak Suratno

“Sumber Husada” Kota Tangerang Selatan.

96
Rumus yang di gunakan menurut Sugiyono

(2017:192) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Untuk mencari nilai Fhitung

digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

K = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden)

Dalam pengujian ini, digunakan software SPSS versi

25. Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan

membandingkan antara nilai probability signifikansi

dengan 0,05 dengan ketentuan kriteria sebagai berikut:

1) Jika probability signifikansi < 0,05 maka H0 di

tolak dan Ha diterima.

2) Jika probability signifikansi > 0,05 maka H0 di

terima dan Ha ditolak.

Adapun langkah-langkah SPSS versi 25 dalam

membuktikan suatu hasil kuisioner dengan uji hipotesis

secara simultan (uji F) adalah sebagai berikut :

1) Masuk program SPSS.

97
2) Klik variable view, isi kolom name (X1, X2, Y)

dan isi kolom label dengan nama variabel

(Kualitas Pelayanan, Harga dan Kepuasan

Konsumen).

3) Klik analyze-regression-linear.

4) Klik variabel pendukung pindahkan ke kotak

independen dan pada kotak dependen isi dengan

variabel utama.

5) Klik OK maka hasil output yang di dapat pada

anova,

coefficient dan tabel model summary.

98

Anda mungkin juga menyukai