Anda di halaman 1dari 3

Nama : Florentina Clarissa Udaeni

Kelas : B
NIM : 13010122130082
Jurusan : Sastra Indonesia

UTS Penyuntingan
Sumber :
Laman Berita Viral 24Jam
https://www.facebook.com/110228677306892/posts/
pfbid02h9VCaVBVeZQS4qgrTsmWgREXU3eHADPb1Uf7BxekbGB3sYyZg3ccEui94B
PNzQgAl/?app=fbl

Isi Berita :
Mabuk dan Ancam Warga, Ketua OKP di Kuala Langkat Tewas Dianiaya dan Dibakar Massa

KUALA, Ngertiken Sembiring (48) (sebaiknya ditambahkan kata seorang untuk


memperjelas kalimat) warga Dusun Bulu Duri, Desa Bekiung, Kecamatan Kuala, Kabupaten
Langkat, Sumatra (kesalahan penulisan seharusnya Sumatera) Utara, tewas dengan kondisi
cukup mengenaskan. Kematian pria yang disebut-sebut salah satu ketua OKP ini diduga
diakibatkan (kalimat menjadi tidak efektif + pemborosan kata, seharusnya akibat) dihajar
dan dibakar massa usai mabuk-mabukan dan mengancam warga.
Jasadnya dievakuasi pihak kepolisian dari lokasi di (kalimat tidak efektif) Dusun I Selampe,
Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra (kesalahan penulisan
seharusnya Sumatera) Utara, Senin (27/3/2023) sekitar 01.00 dinihari. (seharusnya kata
tersebut dipisah menjadi dini hari)
Informasi diperoleh, (kalimat tidak efektif) peristiwa berawal (sebaiknya ditambahkan kata
pada hari) Senin tanggal 27 Maret 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu Ngartiken,
(kesalahan penulisan nama subjek + pemilihan kata kurang tepat sehingga pemborosan
koma) keluar dari rumahnya dalam keadaan mabuk. Sesampai di Simpang Buluh Duri, tiba-
tiba (sebaiknya ditambahkan kata yang mengarah pada nama subjek seperti ia/Ngertiken)
mendatangi seorang perempuan bernama Desi warga Desa Namo Mbelin, (kalimat tidak
efektif + ketika memilih kalimat yang tepat tidak perlu koma) yang saat itu sedang minum
jamu.
Tidak hanya mendatangi, Ngertiken juga mengancam Desi dengan senjata tajam (Sajam)
jenis (pemilihan kata kurang tepat, sebaiknya berjenis/berupa) parang, (tidak perlu koma)
sembari mengatakan (sebaiknya ditambah koma) "Woi kau tahu siapa aku?”.Perkataan itu
pun dijawab oleh Desi dengan ucapan tidak mengenalnya. (kalimat tidak efektif)
Namun Ngertiken langsung emosi dan mengatakan (sebaiknya ditambah koma) "Aku Ketua
Ngertiken, aku gak takut Tuhan, aku gak takut mati". Merasa takut terjadi apa-apa, Desi pun
memilih kabur atau melarikan diri dari ancaman Ngertiken Sembiring.
Tidak puas, Ngertiken Sembiring kembali berjalan ke arah Simpang Buluh Duri dan kembali
mengancam seorang perempuan lagi yang bernama Marlina. Tidak hanya itu, dirinya juga
mengancam warga lainnya yang bernama Legino dan Fernando, (tidak perlu koma) yang saat
itu sedang duduk-duduk di sebuah warung.
Ancaman yang dilontarkan oleh Ngertiken Sembiring itu pun membuat masyarakat sekitar
menjadi gerah hingga terpancing emosinya. Spontan sekitar 100an (seharusnya ditambahkan
tanda hubung) warga Dusun Buluh Duri, Desa Bekiung, langsung menyerang pria yang
dalam keadaan mabuk itu.
Tidak hanya dipukuli, pria yang sedang mabuk itu juga dibakar. Naas bagi Ngertiken,
(sebaiknya ditambahkan kata yang mengarah pada nama subjek seperti ia/Ngertiken)
akhirnya tewas di lokasi tepatnya di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan
Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra (kesalahan penulisan seharusnya Sumatera) Utara.

Teks berita yang sudah disunting :


Mabuk dan Ancam Warga, Ketua OKP di Kuala Langkat Tewas Dianiaya dan Dibakar Massa

KUALA, Ngertiken Sembiring (48) seorang warga Dusun Bulu Duri, Desa Bekiung,
Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tewas dengan kondisi cukup
mengenaskan. Kematian pria yang disebut-sebut salah satu ketua OKP ini diduga akibat
dihajar dan dibakar massa usai mabuk-mabukan dan mengancam warga.
Jasadnya berhasil dievakuasi pihak kepolisian di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin,
Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (27/3/2023) sekitar 01.00 dini
hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa berawal pada hari Senin tanggal 27 Maret
2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat itu Ngertiken keluar dari rumahnya dalam keadaan
mabuk. Sesampai di Simpang Buluh Duri, tiba-tiba ia mendatangi seorang warga Desa Namo
Mbelin bernama Desi yang saat itu sedang minum jamu.
Tidak hanya mendatangi, Ngertiken juga mengancam Desi dengan senjata tajam (Sajam)
berjenis parang sembari mengatakan, "Woi kau tahu siapa aku?”. Perkataan itu pun dijawab
oleh Desi dengan jawaban bahwa ia tidak mengenalnya.
Namun Ngertiken langsung emosi dan mengatakan, "Aku Ketua Ngertiken, aku gak takut
Tuhan, aku gak takut mati". Merasa takut terjadi apa-apa, Desi pun memilih kabur atau
melarikan diri dari ancaman Ngertiken Sembiring.
Tidak puas, Ngertiken Sembiring kembali berjalan ke arah Simpang Buluh Duri dan kembali
mengancam seorang perempuan lagi yang bernama Marlina. Tidak hanya itu, dirinya juga
mengancam warga lainnya yang bernama Legino dan Fernando yang saat itu sedang duduk-
duduk di sebuah warung.
Ancaman yang dilontarkan oleh Ngertiken Sembiring itu pun membuat masyarakat sekitar
menjadi gerah hingga terpancing emosinya. Spontan sekitar 100-an warga Dusun Buluh Duri,
Desa Bekiung, langsung menyerang pria yang dalam keadaan mabuk itu.
Tidak hanya dipukuli, pria yang sedang mabuk itu juga dibakar. Naas bagi Ngertiken, ia
akhirnya tewas di lokasi tepatnya di Dusun I Selampe, Desa Namo Mbelin, Kecamatan
Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai