Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nida Amaliah

Kelas: 2C
NPM: 2210631080077

Laporan Bacaan Pertama

Judul buku : Mati Bertahun yang Lalu


Penulis : Soe Tjen Marching
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 153 Halaman
ISBN : 978-979-22-6345-9

Seorang karyawan klinik bedah plastik yang rajin tiba-tiba mati di meja kerjanya. Namun
energi jiwanya tidak padam sehingga ia bangkit kembali dan berusaha menjalani hidup seperti
manusia normal. Ternyata sulit sekali berpura-pura menjadi hidup. Ia tidak boleh lupa bernapas dan
mengedip-ngedipkan mata agar orang-orang yang berada di dekatnya tidak curiga. Dalam keletihan
menjadi mayat hidup, ia memutuskan untuk meninggal saja dengan cara bunuh diri. Tapi sial,
rencananya juga tak berjalan lancar. Saat berusaha mencari mati yang sesungguhnya, ia kemudian
dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang mengejutkan dan anehnya “menghidupkan”.
Buku ini mampu memberikan prespektif baru terhadap kematian, dalam buku ini kematian
sama sekali tidak dikaitkan dengan agama maupun amal perbuatan seseorang dan terdapat banyak
satir yang disisipkan di dalam isi buku, selain itu gaya penulisan yang digunakan sangat indah.
Soe Tjen Marching berhasil menunjukkan konflik batin tokoh utama yang kompleks serta
keputusan-keputusan yang harus diambilnya. Buku ini juga menggambarkan kehidupan masyarakat
Indonesia pada tahun 1998 saat terjadinya diskriminasi mengenai etnis Tionghoa dengan pribumi.
Kisah yang ditulis dengan baik dan karakter yang kompleks membuat buku ini menjadi salah satu
karya sastra Indonesia yang patut dibaca. Sementara, kekurangan dalam buku ini adalah, pada bab
pertama buku ini terasa membosankan plotnya mengalur dengan cepat, bahkan di bagian akhir buku
perbedaan alurnya sangat terasa saat saya membaca buku ini.
Secara keseluruhan, "Mati Bertahun-Tahun Lalu" adalah sebuah karya sastra yang indah dan
menggugah, yang dapat memberikan gambaran tentang kehidupan di Indonesia pada masa lampau.
Bagi penggemar sastra Indonesia, buku ini bisa menjadi bacaan yang menarik dan menantang. Alasan
lain saya melanjutkan buku ini karena tokoh utama memiliki pertanyaan penuh tentang arti kehidupan
dan isi didalamnya, mulai dari politik, agama hingga ras.

Anda mungkin juga menyukai