Anda di halaman 1dari 45

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai (1), kajian teori (2)

penelitian Relevan,(3) Kerangka Berpikir (4) hipotesis penelitian, secara

lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut.

A. Kajian Teori

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu jenis aspek dari kebahasaan selain

menyimak, berbicara, dan membaca.Yunus (2008: 1.3) mengemukakan

bahwa menulis ialah suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis

ke dalam bentuk tertulis.Menulis merupakan kegiatan memikirkan

menggali, dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.Johnson

dalam (Wardoyo, 2013:1) menulis adalah menemukan ide, mengorganisasi

ide dan mengkomunikasikan ide. Penjelasan tersebut menyiratkan bahwa di

dalam menulis selain menemukan ide kita juga harus bisa

mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide tersebut sehingga bisa

dinikamati oleh orang lain. Komunikasi ide itu tentu saja bukan secara lisan

,tetapi dengan rangkaian kata-kata sehingga membentuk sebuah tulisan.

Tarigan (1994:3) mengemukakan bahwa menulis suatu aspek

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Pengertian

10

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


11

Tarigan ini menyiratkan bahwa sebuah komunikasi berbahasa tidak hanya

lisan namun juga tulis dan tulis ini termasuk komunikasi yang tidak

langsung, karena penulis tersebut menyampaikannya melalui media kertas

bukan bertatap muka.

Sejalan dengan pendapat Tarigan, Syamsuddin ( 2011: 1) menjelaskan

menulis sebagai salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan

digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung antara

mereka. Hal ini terjadi karena dalam kenyataannya hidup bermasyarakat,

kontak komunikasi itu tidak selalu dapat dilakukan dengan tatap muka.

Berbeda dengan yang disampaikan Kurniawan (2012:7) bahwa menulis

adalah ekspresifitas pengetahuan dan kosakata yang ada dalam diri penulis.

Di sini Kurniawan manyampaikan kecenderungannya dalam menulis adalah

ekspresifitas yang artinya mengungkapkan pengetahuan tentang kosakata

dari seorang penulis kepada sebuah kertas.

Melihat dari pendapat para ahli tersebut mengenai menulis, maka dapat

disimpulkan bahwa menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk menyampaikan suatu hal kepada orang lain secara

tidak langsung dalam bentuk kosa kata. Dengan membutuhkannya kosakata,

maka menulis juga harus didampingi dengan rajin membaca. Kurniawan

(2012:7) menyampaikan bahwa orang yang rajin membaca maka akan

menambah pengetahuan luas, yang akhirnya akan melahirkan bentuk kata-

kata yang variatif dan segar.

11

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


12

b. Fungsi Menulis

Menulis merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi.

Kemajuan suatu bangsa dan negara dapat diukur dari maju atau tidaknya

komunikasi tulis bangsa tersebut. Menurut Hallidy dalam (Aziez,2015:172)

dalam dunia modern ini bahasa tulis memiliki sejumlah fungsi dalam

kehidupan sehari-hari. Fungsi tersebut yaitu :

1) Untuk tindakan : tanda-tanda di tempat umum, seperti rambu –rambu

lalulintas; label produk dan instruksi, seperti pada alat-alat rumah

tangga; menu makanan; buku telepon; surat pemilihan umum.

Singkatnya untuk kontak sosial.

2) Untuk informasi : surat kabar dan majalah; buku-buku non fiksi; iklan;

pamphlet; laporan ilmiah; dan buku petunjuk.

3) Untuk hiburan : majalah hiburan; buku fiksi; puisi dan drama; feature

surat kabar; ketreangan film; dan permainan komputer.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi

menulis adalah sebagai sarana informasi, hiburan dan sebagai kontak sosial.

c. Tujuan Menulis

Keterampilan menulis merupakansalah satu keterampilan berbahasa

yang dipelajari oleh siswa di sekolah.Melalui menulis siswa dituntut untuk

kratif dan aktif dalam berpikir dan beraktivitas sebanyak mungkin

menuangkan ide-ide yang dimilikinya ke dalam bahasa tulis.Hartig dalam

(Fajar, 2008:2) mengemukakan tujuan dari menulis sebagai berikut:

12

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


13

1) Tujuan Penugasan. Penulis tidak memiliki tujuan untuk apa dia

menulis. Penulis hanya menulis tanpa mengetahui tujuannya. Dia

menulis karena mendapat tugas, bukan atas kemauan sendiri.

2) Tujuan Persuasif. Menulis bertujuan untuk mempengaruhi pembaca

supaya pembaca yakin akan kebenaran gagasan yang dituangkan atau

diuraikan.

3) Tujuan informasi atau penerangan. Menulis untuk menuangkan

gagasan dengan tujuan memberi informasi atau keterangan kepada

pembaca. Penulis berusaha menyampaikan informasi agar pembaca

menjadi tahu mengenai apa yang diinformasikan oleh penulis

4) Tujuan pernyataan diri. Menulis untuk memperkanalkan atau

menyatakan dirinya sendiri kepada para pembaca. Dengan melalui

tulisannya, pembaca dapat memahami “siapa” sebenarnya sang

penulis itu.

5) Tujuan kreatif. Menulis yang bertujuan agar pembaca dapat memiliki

nilai-nilai artistic atau nilai-nilai kesenian dengan membaca tulisan si

penulis.

6) Tujuan pemecahan masalah. Menulis yang bertujuan memecahkan

suatu masalah yang dihadapi. Dengan tulisannya, penulis memberi

kejelasan kepada para pembaca tentang bagaimana cara pemecahan

suatu masalah.

13

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


14

Penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan menulis dapat

mengenali kemampuan dan potensi diri dengan cara mengembangkan

berbagai gagasan yang menuntut penalaran yang disusun secara sistematik.

Menulis juga dapat menambah wawasan mengenai fakta-fakta yang

berhubungan serta menilai gagasan sendiri secara objektif.

c. Manfaat Menulis

Menulis memiliki peran yang sangat penting bagi manusia yang selalu

dituntut untuk bersosialisasi dengan orang lain. Banyak manfaat yang bisa

diperoleh dari aktivitas menulis.

Wardoyo ( 2013:5) menjelaskan mengenai manfaat dari menulis. Manfaat

yang pertama adalah sebagai sarana pengungkapan diri.Manfaat yang kedua

adalah sebagai sarana memahami sesuatu.Manfaat yang ketiga adalah

mengembangkan kepuasan pribadi, kepercayaan diri, dan sebuah

kebanggaan. Manfaat yang keempat dan kelima adalah sebagai sarana

melibatkan diri dalam lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan potensi

diri. Sedangkan manfaat yang keenam adalah sebagai sarana untuk

mengembangkan pemahaman dan kemampuan berbahasa .

Pendapat di atas menunjukan bahwa manfaat menulis adalah sebagai sarana

pengungkapan diri, sarana untuk memahami sesuatu, sarana untuk

kekpuasan pribadi, sarana melibatkan diri dalam lingkungan dan untuk

meningkatkan potensi yang ada pada diri, serta sebagai sarana untuk

mengembangkan pemahaman dan kemampuan dalam berbahasa.

14

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


15

2. Puisi

a. Pengertian Puisi

Puisi merupakan bagian dari karya sastra yang sudah tidak asing lagi

di telinga masyarakat. Walaupun puisi sendiri sering muncul pada

permukaan masyarakat, namun mereka belum tentu mengetahui arti tentang

puisi tersebut dan mereka kadang bingung dengan menulis puisi yang baik.

Pengertiaan puisi ini memang banyak sekali yang dituangkan oleh para

pakar antara lain menurut Luxemberg dalam (Wardoyo, 2013:19)

menyatakan bahwa puisi adalah ciptaan kreatif sebuah karya seni.

Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya

sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif

dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinya (Waluyo,1995:25).

Adapun Pradopo(2009:7) menyatakan bahwa puisi itu

mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang

merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama. Puisi juga

merupakan bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya

aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman

imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan

individual dan sosialnya, yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu,

sehingga puisi itu mampu membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri

pembaca atau pendengar-pendengarnya (Sayuti,2010:3). Sedangkan

15

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


16

Kurniawan dan Sutardi (2012:26) menyatakan puisi bagi seorang yang

sedang berlatih menulis puisi adalah apa yang ditulis dan dianggap sebagai

puisi itu sendiri.

Dari beberapa pendapat tentang puisi yang telah dipaparkan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan pengalaman yang bersifat

imajinatif, dan berkesan yang ditulis sebagai bentuk ekspresi seseorang

dengan menggunakan bahasa yang tidak langsung.

b. Jenis-Jenis Puisi

Ternyata penjenisan pusi begitu beragam. Jenis-jenis puisi yang

dirangkum oleh Waluyo (1995:135) dari pendapat-pendapat para ahli asing

yaitu; puisi naratif, puisi lirik, puisi deskriptif, puisi kamar, puisi

auditorium, puisi fisikal, puisi platonik, puisi metafisikal, puisi subjektif,

puisi objektif, puisi konkret, puisi parnasians, puisi inspiratif, puisi

demonstrasi, puisi pamflet, dan alegori.

Sedangkan dalam pengungkapan gagasan atau isi yang hendak

disampaikan penyair melalui puisi, Waluyo dalam (Suryaman,2012: 81-85)

mengemukakan bahwa puisi tersebut dibedakan menjadi tiga.

1) Puisi naratif adalah puisi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah

cerita. Puisi ini meliputi epik, romansa, dan balada.

2) Puisi lirik adalah puisi yang digunakan utnuk mengungkapkan gagasan

pribadi penyairnya atau aku lirik. Puisi ini dibedakan menjadi elegi,

serenada, dan ode.

16

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


17

3) Puisi deskriptif adalah puisi yang mengemukakan tanggapan atau kesan

penyair terhadap suatu hal atau keadaan. Puisi ini dapat berupa

tanggapan yang bersifat kritik maupun sindiran sehingga dikenal

adanya puisi ironi atau satire (kritik)

Dari kedua teori tersebut penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa sebenarnya kedua pendapat itu sama hanya Suryaman menyaring

lagi menjadi lebih spesifik dan terkategori.

c. Unsur-unsur Puisi

Dalam sebuah puisi tidak akan dibuat secara asal-asalan namun harus

memperhatikan unsur-unsur yang membangun puisi. Hal ini sebagai bentuk

hasil puisi yang tidak asal-asalan maka harus ada unsur-unsur yang harus

diperhatikan. Selain itu puisi juga memiliki lapis atau strata.. Menurut

Roman Ingardendalam (Baribin,1990: 40-41) strata norma karya sastra

(puisi) itu sebagai berikut:

1) lapis bunyi. Bila orang membaca puisi, maka yang terdengar ialah
rangkaian bunyi. Lapis bunyi ini menjadi dasar timbulnya lapis
kedua, yakni:
2) lapis arti. Bunyi-bunyi yang terdengar tadi berupa rangkaian
fonem, suku kata, kata, frasa, dan kalimat. Kalimat, bait, atau
keseluruhan sajak itu mengandung arti lapis ketiga, yakni:
3) lapis objek yang dikemukakan penyair, makna atau arti yang
terkandung dalam dalam sajak itu berupa latar, pelakyang harus
dipeu, dan dunia pengarang, dan ini menimbulkan adanya lapis
keempat dan kelima, yakni:
4) lapis “dunia” penyair. Lapis ini secara implisit adanya berupa
“dunia” yang dipandang dari titik pandang penyair (visi),
5) lapis metafisis. Lapis ini juga emplisit, berupa sifat-sifat sublim,
tragis, atau suci. Lapis ini, bila terdapat dalam puisi, menyebabkan
pembaca/pendengar berkontepensi (merenung).

17

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


18

Unsur bunyi dalam puisi merupakan salah satu hal yang tidak boleh

diabaikan di dalam menentukan penilaian. Dapat juga dikatakan bahwa

bunyi dan segala aspek turut menentukan keberhasilan dan kegagalan

sebuah puisi.Unsur –unsur pembangun puisi tidak dapat dipisahkan karena

memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya. Waluyo dalam

(Wardoyo,2013: 23) menyatakan bahwa Puisi tidak semata-mata diatur

oleh struktur bunyi, suku kata, dan baris, namun juga diatur oleh aturan

makna tersendiri. Puisi sebagai suatu bentuk karya sastra terdiri atas dua

unsur pokok, yaitu struktur fisik dan sturktur batin. Kedua unsur tersebut

saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan membentuk totalitas makna

yang utuh (Wardoyo,2013:23). Menurut Pradopo (2009: 14) puisi atau

sajak merupakan struktur yang kompleks, maka untuk memahaminya perlu

dianalisis sehingga dapat diketahui bagian-bagian serta jalinannya secara

nyata. Bagian-bagian tersebut adalah struktur fisik dan struktur batin puisi.

1. Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi meliputi unsur-unsur seperti : diksi, bahasa

figuratif, citraan (pengimajian), verifikasi dan wujud atau tipografi puisi.

1) Diksi

Diksi adalah pilihan bahasa yang merupakan esensi dari penulisan

puisi.Artinya diksi merupakan dasar bangunan setiap puisi. Diksi dapat

dijadikan sebagai tolak ukur seberapa jauh seorang penyair mempunyai

daya cipta yang asli. Penyair hendaknya mencurahkan perasaan dan isi

18

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


19

pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami

batinnya.Untuk itu perlu dipilih kata-kata yang tepat. Barfield dalam

(Pradopo ,2009:54) mengemukakan bahwa bila kata-kata dipilih dan

disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan

atau dimaksudkan untuk menimbulkan imaginasi estetik,maka hasilnya

itu disebut diksi puisi. Oleh karena itu , seorang penyair harus cermat

dalam memilih kata-kata agar makna komposisi bunyi dalam rima dan

irama dapat terbangun dengan baik. Jadi, diksi itu untuk memperoleh

kepuitisan dan untuk mendapatkan nilai estetik. Seperti Chairil Anwar

dalam (Pradopo,2009:55) yang begitu cermat dalam memilih kata-kata

dan kalimatnya. Misalnya sajaknya “Aku” yang terkenal itu, dalam

Kerikil Tajam judulnya “Semangat”, dalam Deru CAmpur

Debuberjudul “Aku” Juga kata‘Ku tahu’ pada baris kedua bait pertama,

diganti’Ku mau’,sebagai berikut.

SEMANGAT

Kalau sampai waktuku


‘Ku tahu tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
….
(Kerikil Tajam, h.15)

19

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


20

AKU

Kalau sampai waktuku


‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


….
(Deru Campur Debu, h.7)
Mengapa Chairil mengganti kata-kata itu ? Dalam kata

‘Semangat “ itu terkandung arti perasaan yang menyala-nyala, dan

terasa ada sifat propaganda ataupun rasa yang agak berlebih-lebihan.

Sedangkan dalam kata ‘aku’ itu, terkandung perasaan yang

menunjukkan kepribadian penyair dan semangat individualistisnya.Oleh

karena itu maka kata ‘aku’ lebih tepat dari ‘semangat untuk

judulnya.Sedangkan kata ‘Ku tahu’ ini menunjukkan rasa yang

pesimistis, rasa keterpencilan. Maka dirasa kata itu tidak tepat dan

diganti oleh penyair dengan kata ‘ku mau’ yang lebih mengandung arti

memiliki kemauan pribadi yang kuat

2) Bahasa Figuratif (Bahasa Kiasan)

Bahasa Figuratif adalah bahasa yang digunakan untuk mendapatkan

kepuitisan. Dengan bahasa kiasan, sajak menjadi menarik perhatian,

menimbulkan kesegaran, dan terutama menimbulkan kejelasan

gambaran angan (Pradopo,2009:62). Bahasa kiasan yang digunakan

penyair memiliki perasaan penting sebagai upaya penyair dalam

menggandakan makna dalam sajaknya. Bahasa kiasan dalam sebuah

20

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


21

sajak adalah bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang

lain (Wardoyo,2013:25). Artinya dengan bahasa kiasan yang dipakai,

penyair berusaha menyampaikan sesuatu secara tidak langsung.

Pradopo (2009 : 62) menjelaskan bahasa figuratif yang biasa digunakan

oleh penyair dalam puisi-puisinya, antara lain:

a) Perbandingan (simile)

Perbandingan atau simile, ialah bahasa kiasan yang menyamakan

satu hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata

pembanding seperti : bagai, sebagai, bak, seperti, seumpama,

laksana, ibarat dan kata-kata pembanding lainnya. Hal ini dapat

dilihat pada saja “Riwayat” karya Wiji Thukul dalam (Wardoyo

,2013:28) berikut ini:

Seperti tanah lempung


Pinggir kampung
Masa laluku kuaduk-aduk
….

Dalam sajaknya tersebut, penulis memulai menulis puisi dengan

menggunakan kata ‘seperti’.Dia mengibaratkan bahwa masa lalunya

dapat diaduk-aduk sperti tanah lempung. Penggambaran dengan

menggunakan kata ‘seperti’ harus memiliki hubungan yang tepat

agar makna dapat utuh dan mudah dipahami maknanya.

b) Metafora

Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan , hanya tidak

mempergunakan kata-kata pembanding. Metafora merupakan

21

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


22

bahasa kiasan yang digunakan dengan cara melihat sesuatu dengan

perantaraan benda lain. Perbandingan yang dimunculkan dalam

majas metafora itu bersifat implisit (Wardoyo,2013: 27). Dengan

kata lain, kata –kata untuk mengungkapkan pengandaian

dihilangkan, tetapi tidak mengurangi kadar keindahan dari

ungkapan tersebut.

Contoh :

Kenapa matamu yang oase, cinta itu menatapnya?


Oase itu akan keruh oleh peluh dan
Burung-burung tidak akan mau lagi berteduh dan
Kafilah akan berlalu tanpa dahaga dan
….
(Abdul Wachid dalam Wardoyo,2013: 27)
Dalam puisi di atas, metafora dapat terlihat pada ungkapan ‘matamu

yang oase’ sebenarnya dalam ungkapan tersebut ada kata-kata

seperti ‘matamu yang seperti oase’,namun penyair menghilangkan

kata ‘seperti’ dengan jalinan bahasa yang tidak ketara. Maksud dari

ungkapan ‘matamu yang oase’artinya memiliki mata yang sifatnya

sama dengan oase.

c) Perumpamaan

Perumpamaan ialah perbandingan yang dilanjutkan atau

diperpanjang, yaitu dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat

pembandingnya lebih lanjut dalam kalimat-kalimat atau frase-frase

22

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


23

yang berturut-turut. Hal ini dapat dilihat pada kutipan puisinya Aoh

Kartadimadja dalam (Pradopo,2009:69)

Contoh :

Aoh Kartahadimadja:

SEBAGAI DAHULU

Laksana bintang berkilat cahya


Di atas langit hitam kelam,
Sinar berkilau cahya matamu,
Menembus aku ke jiwa dalam,
….

Pembanding tersebut dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan

menandaskan sifat-sifat pembandingnya, bukan sekadar

memberikan persaamaanya saja.

d) Personifikasi

Personifikasi ialah mempersamakan benda dengan manusia, benda-

benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir, dan sebagainya seperti

manusia. Ini dapat dilihat pada kutipan puisinya Amir Hamzah dan

Chairil Anwar dalam (Pradopo,2009:76)

PADAMU JUA

Kaulah kandil kemerlap


Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

SEBUAH KAMAR

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini


Pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam

23

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


24

Mau lebih banyak tahu.….

e) Metonimia

Metonimia ialah kiasan pengganti nama. Bahasa ini berupa

penggunaan sebuah atribut sebuah objek atau penggunaan sesuatu

yang sangat dekat berhubungan dengannya untuk menggantikan

objek tersebut (Altenbernd dalam Pradopo,2009:77). Penggunaan

metonimia dapat dilihat pada sajaknya Toto Sudarto Bachtiar dalam

(Pradopo ,2009:78)

IBU KOTA SENJA

Klakson dan lonceng bunyi bergiliran


….
Dan perempuan maendaki tepi sungai kesayangan
Di bawah bayangan samar istana kejang
O, kota kekasih setelah senja

Dalam puisi tersebut ‘Klaskon dan lonceng’, diartikan sebagai

pengganti orang-orang atau partai-partai yang bersaing adu keras

suaranya. ‘Sungai kesayangan’ menggantikan Sungai Ciliwung

.‘Istana’ mengganti kaum kaya yang memiliki rumah-rumah seperti

istana.‘Kota kekasih’ adalah Jakarta.

f) Alegori

Alegori ialah cerita kiasan ataupun lukisan kiasan. Alegori ini

banyak terdapat dalam sajak-sajak Pujangga Baru. Alegori ini

sesungguhnya metafora yang dilanjutkan. Misalnya sajak Sutan

Takdir Alisjahbana yang berjudul “Menuju ke Laut”. Sajak ini

24

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


25

melambangkan angkatan baru yang berjuang ke arah

kemajuan.Angkatan baru ini dikiaskan sebagai air danau yang

menuju ke laut dengan melalui rintangan-rintangan.

3) Citraan

Menurut Sayuti (2002:170) citraan dapat dilihat dari dua sudut

pandang. Pertama citraan dilihat dari sisi pembaca adalah pengalaman

indera yang terbentuk dalam rongga imajinasi pembaca, yang

ditimbulkan oleh sebuah kata atau rangkaian kata.Keduacitraan dilihat

dari sisi pernyair adalah bentuk bahasa (kata atau rangkaian kata) yang

dipergunakan oleh penyair utnuk membangun komunikasi estetik atau

utnuk menyampaikan pengalaman inderanya.Pradopo (2002:79)

menyatakan bahwa citraan adalah gambaran angan yang dituankan ke

dalam sajak.Dengan demikian citraan dapat diartikan sebagai gambaran

angan yang terbentuk hasil dari penglaman indera manusia.Jadi citraan

merupakan penggunaan kata-kata yang diperoleh melalui pengindraan

agar mendapatkan sebuah kalimat puisi yang lebih hidup dan menarik

untuk dibaca. Citraan ini antara lain penglihatan, pendengaran,

perabaan, pencecapan, dan penciuman. Citraan penglihatan adalah

citraan atau hal yang dieroleh dengan penglihatan (mata) sebagai

contoh serupa dara di balik tirai. Citraan Pendengaran merupakan

citraan yang timbul melalui pendengaran. Biasanya adanya bunyi yang

ditangkap melalui telinga. Sebagai contoh Ruang duributi jerit dada

25

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


26

(pendengaran). Kedua citraan tersebutadalah yang sering dipakai oleh

penyair-penyair. Citraan Peraba (tactile/thermal imagery), citraan ini

diperoleh melalui perabaan. Seperti yang dikemukakan dalam contoh

berikut mencakardan mencakar, menggaruki rasa gatal di sukma.

Pencecapan dan penciuman, citraan ini tidak begitu sering digunakan.

Contoh puisinya yang dikutip dari W.S Rendra dan Subagio

Satrowardoyo dalam (Pradopo ,2009: 85)

Penciuman:

NYANYIAN SUTO UNTUK FATIMA


Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu
Tubuhmu menguapkan bau tanah

Pencecapan:

PEMBICARAAN
Hari mekar dan bercahaya:
yang neraka sorga. Neraka
adalah rasa pahit dimulut
waktu bangun pagi

4) Versifikasi (Rima dan Ritma )

Versifikasi merupakan bunyi-bunyi yang diciptakan dari dalam puisi.

Bunyi dalam puisi menghasilkan rima (persajakan ) dan ritma. Rima

adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas

atau orkestrasi.Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras

lemahnya bunyi. Artinya bahwa ritma terkait erat dengan pembacaan

puisi (Warodyo,2013:39).

26

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


27

Menurut tempatnya dalam puisi, rima dibedakan menjadi rima awal,

rima tengah, dan akhir. Menurut sempurna atau tidak sempurnanya

bunyi, rima dibedakan rima sempura dan tidak sempurna. Disamping

itu terdapat pula persamaan bunyi pada konsonannya saja disebut

aliterasi. Sedangkan persamaan bunyi pada vocal saja disebut asonansi.

Bunyi yang berulang, pergantian yang teratur, dan variasi-variasi bunyi

menimbulkan suatu gerak yang hidup,; seperti gemricik air yang

mengalir turun tak putus-putus;gerak yang teratur disebut irama. Irama

dalam bahasa adalah pergantian turun-naik, panjang-pendek, keras-

lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur.Irama dapat dibagi menjadi

dua macam, yaitu mertum dan ritme.Metrum adalah irama yang tetap,

artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu.Ini desebabkan

karena jumlah suku kata yang sudah tetap dan tekanan yang tetap,

sehingga alun suara yang naik dan menurun itu tetap saja.Ritme adalah

irama yang disebabkan oleh pertentangan atau perrgantian bunyi tinggi-

rendah secara teratur.

5) Wujud Visual (Tata Wajah) Puisi

Wujud visual puisi adalah bentuk tampilan puisi yang ditulis oleh

penyair.Wujud visual puisi merupakan salah satu hal yang menjadi

tanda kemampuan penyair dalam mengukuhkan pengalaman-

penglaman kemanusiaannya dalam puisi yang ditulisnya.Wujud visual

puisi memiliki beberapa fungsi. Wardoyo (2013:40) menjelaskan fungsi

27

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


28

dari wujud visual puisi antara lain sebagai pembda karya sastra puisi

dengan karya sastra lainnya, sebagai sarana untuk menyampaikan

makna oleh penyair kepada pembacanya,memberikan petunjuk

pembaca dalam memahami dan menghayati berbagai hal yang ingin

dikomunikasikan oleh penyair dan memberikan petunjuk bagaimana

membaca atau mendeklamasikan puisi secara tepat. Wujud visual puisi

yang dikenal secara umum yakni pembaitan, pungtuasi, tipografi, dan

enjabemen.

a) Pembaitan

Merupakan bagian dari wujud visual puisi terkait dengan bagaimana

seorang penyair mewujudkan puisinya ke dalam bentuk bait-

baitnya.Dalam hal ini sangat bergantung pada keinginan penyair

dalam mengekspresikan idenya dalam bentuk bait-bait yang

disukainya.Ada penyair yang lebih menyukai bentuk bebas, ada

yang menyukai bentuk terikat, ada yang menyukai bentuk panjang

dan ada juga yang menyukai bentuk pendek. Ada penyair yang suka

menyajikan puisinya dalam bait-bait, da nada juga yang tidak

menyukainya (Sayuti,2002:285).

b) Pungtuasi

Pungtuasi sebagai bagian wujud visual puisi terkait dengan

penggunaan ejaan dan tanda baca yang digunakan penyair di dalam

puisinya.Pungtuasi memiliki fungsi untuk memberikan kejelasan

28

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


29

arti, ketepatan membaca, atau rupa bentuk yang menarik.Tidak

sedikit penyair yang mempergunakan ejaan menurut aturan yang

berlaku, tetapi tidak jarang juga penyair menggunakan ejaan yang

tidak biasa.

c) Tipografi

Tipografi merupakan aspek wujud visual puisi yang berupa tata

hubungan dan tata baris. Oleh karena itu tipografi juga disebut

sebagai susunan baris puisi atau juga disebut sebagai ukiran bentuk

(Sayuti, 2002:329).Selain sebagai sarana untuk mendapatkan bentuk

yang menarik, tipografi juga berfungsi untuk menyampaikan pesan

secara tidak langsung kepada pembacanya. Hal ini dikarenakan

dapat dipertimbangkan sebagai symbol pikiran dan perasaan yang

diekspresikan oleh penyair.

d) Enjabemen

Enjabemen adalah peloncatan satuan sintaksis yang terdapat pada

baris tertentu ke dalam baris berikutnya, bait dalam bait yang sama

maupun ke dalam bait berikutnya. Enjabemen merupakan kata atau

frase atau baris puisi yang berfungsi ganda, yaitu menghubungkan

bagian yang mendahului dan yang mengikutinya. Disamping itu

juga berfungsi sebagai sarana untuk mencapai pola persajakan

tertentu.

29

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


30

2. Struktur Batin Puisi

Struktur batin juga merupakan unsur pokok dari terbentuknya

karya sastra puisi.Struktur batin puisi meliputi tema, nada, suasana,dan

amanat.

1) Tema merupakan gagasan pokok atau subject-matter yang

dikemukakan oleh penyair. Tema yang menarik akan memberikan nilai

lebih pada tulisan tersebut. Macam tema yang dapat diangkat oleh

penyair, antara lain: tema ketuhanan, kemanusiaan, patriotism atau

kebangsaaan, kedaulatan rakyat dan tema sosial.

2) Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap diksi.Nada dan

suasana puisi saling berhubungan. Nada puisi menimbulkan suasana

tertentu terhadap pembacanya. Nada duka yang diciptakan dapat

menimbulkan suasana iba di hati pembaca. Nada kritik yang diberikan

penyair dapat menimbulkan suasana penuh pemberontakan bagi

pembaca.

3) Suasana adalah kondisi psikologi yang dirasakan oleh pembaca yang

tercipta akibat adanya interaksi antara pembaca dengan puisi yang

dibaca. Artinya setiap puisi memiliki potensi untuk menciptakan

suasana tersendiri dalam diri pembacanya ketika membaca dan

menghayati puisi tersebut.

4) Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang melalui karyanya. Amanat dapat disampaikan secara implisit

30

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


31

yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah

lagu atau persitiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir,

dan dapat pula disampaikan dengan cara eksplisit yaitu dengan

penyampaian seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan

yang berhubungan dengan gagasan utama cerita

3. Materi Pembelajaran Menulis Puisi

Materi pembelajaran tidak lepas dari Standar kompetensi, kompetensi

dasar, dan materi pokok yang tertera dalam silabus.Selain itu adanya KKM

sebagai pengukur keberhasilan siswa.Standar Kompetensi (SK) menurut

Suryaman (2012:11-12) adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap,

dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari

suatu mata pelajaran.Maksudnya bahwa siswa itu dituntut untuk bisa

menguasai suatu mata pelajaran disertai dengan adanya pencapaan

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Setelah standar kompetensi,

selanjutnya adanya kompetensi dasar (KD) merupakan pengetahuan,

keterampilan, serta sikap minimal yang harus dikuasai serta dapat

diperagakan siswa. Kompetensi Dasar ini adalah bagian standar kompetensi

yang di dalamnya siswa harus mencapai kemampuan minimal mata

pelajaran tersebut. Selanjutnya setelah Kompetensi Dasar, diturunkan ke

materi pokok.Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus

dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar.

31

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


32

Materi pembelajaran bahasa Indonesia yang digunakan untuk

penelitian terlihat pada silabus dan diambil pada perangkat yang digunakan

pada MTs Ma’arif NU 1 Cilongok. Silabus ini yang digunakan pada

pelajaran bahasa Indonesia kelas VII dan yang dilaksanakan pada semester

ganjil (I). Silabus sendiri adalah sebuah perangkat yang mengatur rencana

pembelajaran KTSP (Faik dalam Firdos,2014:18)

Jadi setiap kegiatan pembelajaran terpaku dalam silabus agar

pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai standar kompetensi maupun

kompetensi dasar. Silabus menulis puisi dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1Silabus Menulis Puisi

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator


MenulisSastra 16.1 Menulis kreatif • Mampu menulis larik-
16.Mengungkapkan puisi berkenaan larik puisi yang berisi
keindahan alam dan dengan keindahan keindahan alam
pengalaman melalui alam
kegiatan menulis kreatif • Mampu menulis puisi
puisi dengan pilihan kata
dan rima yang menarik
• Mampu menyunting
puisi yang ditulis
sendiri

Sumber, silabus MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

Sebuah keberhasilan dalam penyampaian materi akan diukur melalui

adanya KKM (kriteria ketuntasan minimal). KKM ini sebagai hasil

pencapaian akhir dalam pembelajaran. Jaya (2017:1) menjelaskan bahwa

KKM adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik

mencapai ketuntasan pada sebuah materi pembelajaran (Jaya,2017:1).

32

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


33

Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat memperoleh nilai yang telah

diminimalkan oleh guru, apabila siswa tersebut belum tuntas maka harus

mengulang kembali. Ketuntasan yang ada pada KKM ditentukan saat awal

ajaran baru.

4. Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, ada beberapa istilah yang sering

digunakan untuk menggambarkan situasi kegiatan belajar mengajar.

Beberapa istilah yang penggunaannya sering tidak konsisten adalah istilah

model, pendekatan atau strategi, metode dan teknik pembelajaran.

Joyce dalam (Ngalimun,2016:7) menjelaskan model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan

untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya

buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain Selanjutnya Joyce juga

menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarah pad desain

pembelajaran untuk membantu peserta didik sedmikian rupa sehingga

tujuan pembelajaran tercapai.

Adapun istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran menurut

Sanjaya (2007: 127) memiliki kemiripan dengan strategi.Sebenarnya

pendekatan berbeda balik dengan strategi maupun metode. Pendekatan

dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

33

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


34

pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepad pandangan tentang

terjadinyan suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya

strategi dan metode pembelajaran yang digunakan bersumber atau

tergantung dari pendekatan tertentu. Masih dalam (Sanjaya, 2007: 127)Roy

Killen mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan

yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang

berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang

berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung,

pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.Sedangkan,

pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi

pembelajaan discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

(KBBI,1995). Metode lebih bersifat procedural dan sistematis karena

tujuannya untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.Pupuh dalam

(Ngalimun, 2016:8) menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan

pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan

pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.Dengan demikian, salah satu keterampilan yang harus dimiliki

oleh guru dalam pembelajaran adalah keterampilan memilih

metode.Pemiliha metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam

menampilkan pengajaran yang sesuai denga situasi dan kondisi sehingga

34

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


35

pencapaian tujuan pengajaran dperoleh secara optimal.Ini berarti, metode

digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.Dengan

demikian, metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran

yang sangat penting.

Selain strategi, metode dan pendekatan, terdapat juga istilah lain yang

kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik

dan taktik merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah

cara sistematis mengerjakan sesuatu (KBBI,1995). Teknik merupakan suatu

kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta

menyempurnakan suatu tujuan langsung (Iskandarwassid,2015:66). Teknik

adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan

suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan

berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itu teknik harus konsisten dengan

metode, harus selaras dan serasi dengan pendekatan.

Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau

metode tertentu. Dengan demikian taktik sifatnya lebih individual.

Misalnya, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah

dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan

melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi

atau mengunakan gaya bahas agara materi yang disampaikan mudah

dipahami.

35

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


36

Dari penjelasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi

pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang

digunakan; sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan

berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode

pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan

dengan metode, dan penggunaan tekni itu setiap guru memilik taktik yang

mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain. Berdasarkan

penjelasan di atas dapat dibuat gambar skema tentang model, pendekatan

metode dan teknik pembelajaran.Gambar skema tentang model, pendekatan,

metode dan teknik dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1. Skema model, pendekatan, metode dan teknik


pembelajaran

36

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


37

Berdasarkan gambar skema di atas maka dapat dijelaskan bahwa

apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik

pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah

apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan

bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran .

5. Teknik Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Proses pembelajaran di kelas diperlukan sebuah strategi mengajar

untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sanjaya (2007:124), dalam dunia

pendidikan teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasaarkan pada definisi tersebut, dalam penelitian

ini, digunakan teknik Mind Mapping dalam proses pembelajaran di kelas.

Konsep mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan

pada tahun 1970-an. Ia adalah seorang ahli psikologi dari Inggris yang

memiliki peranan yang sangat besar dalam mengembangkan konsep mind

mapping. Ia membuat membuat konsep tersebut karena terinspirasi oleh

diagram sebuah buku novel fiksi. Dengan menggunakan diagram, pembaca

lebih mudah untuk mengetahui isi novel fiksi tersebut.

37

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


38

Buzan (2010: 4) menjelaskan bahwa Mind Mapping adalah cara

mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan”

pikiran-pikiran kita.Saleh (2009: 100), mind mapping adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama

dalam materi pembelajaran.Tema, ide atau gagasan utama ditempatkan di

tengah-tengah diagram. Masing-masing tema, ide, atau gagasan tersebut

membentuk jaringan yang luas dan saling berkaitan satu dengan yang

lainnya (Saleh,2009:100). Santosa (2013: 57), Mind Mappingadalah suatu

cara memetakan sebuah informasi yang digunakan ke dalam bentuk cabang-

cabang pikiran dengan berbagai imajinasi kreatif. Dengan demikian,Mind

Mappingmerupakan gambaran menyeluruh dari suatu materi pembelajaran

yang dibuat dalam bentuk yang sederhana. Bentuk sederhana tersebut

berupa diagram atau graf yang digunakan untuk mempresentasikan kata-

kata, ide, pekerjaan atau hal lain yang terhubung dan tersusun mengelilingi

sebuarh kata yang mengandung ide pokok. Diagram Mind Mapping

memiliki bentuk yang menyerupai neuron pada sel otak manusia. Neuron

memiliki banyak sekali sambungan dan jaringan yang semuanya saling

berkaitan.Inti sel dapat diumpakan sebagai tema, ide, atau gagasan utama,

sedangkan dendrit merupakan jaringan dari tema, ide, atau gagasan utama

tersebut (Saleh, 2009: 101).

Mind Mappingdiibaratkan peta kota yang memiliki pusat. Pusat Mind

Mapp mirip dengan pusat kota. Pusat Mind Mapp mewakili ide

38

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


39

penting.Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-

pikiraan utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili

pikiran –pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-

bentuk khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik

tertentu (Buzan,2010:4)

Berdasarkan pendapat dari para ahli mengenai pengertian Mind

Mapping, dapat ditarik kesimpulan bahwa Mind Mapping adalah cara

mencatat ide-ide yang kreatif, efektif, dan memetakan pikiran-pikiran kita,

secara menarik, mengagumkan dan menyerap fakta serta informasi baru

dengan sangat mudah. Cara ini lebih menyenangkan, dan membuat pikiran

tidak buntu. Dengan cepat ide akan keluar dan membantu kesulitan dalam

proses berpikir.

b. Keuntungan dan Manfaat Teknik Mind Mapping

Mind Mappingmemiliki sejumlah keuntungan dibandingkan bentuk

pencatatan linear . Dilihat dari karakter dan sifatnya, konsep Mind

Mappingdapat dijadikan media yang tepat untuk melatih pola pikir,

brainstorming,visualisasi, dan penyelesaian masalah. Keuntungan tersebut

oleh Buzan (2010: 106 ) dipaparkan antara lain sebagai berikut :

1. Bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan.

2. Nilai penting relative dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan

3. Hubungan antara konsep-konsep kunci dengan segera akan dapat

dikenali karena kedekatan dan hubungnnya

39

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


40

4. Sebagai hasil dari kelebihan di atas, ingata dan kaji ulang keduanya

akan lelbih efektif dan lebih cepat

5. Setiap peta yang dibuat akan tampak dan berbeda dari setiap peta

lainnya ini akan membantu ingatan.

6. Dalam pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti dalampersiapan

menulis esai, dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat

otak mampu membuat hubungan baru jauh lebih mudah.

Penggunaan Mind Mapping sebelum menulis juga memberikan banyak

manfaat. Menurut Buzan ( 2010: 6), beberapa manfaat yang didapat dari

Mind Mapping adalah sebagai berikut :

1. Mengaktifkan seluruh otak

2. Menghemat waktu

3. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

4. Mengingat dengan lebih baik dan memudahkan ide mengalir

5. Belajar lebih cepat dan efisien

6. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi

yang saling pisah

7. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

8. Memungkinkan kita mengelompokan konsep, membantu kita

membandingkannya

40

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


41

9. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok-pokok

bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari

ingatan jangk pendek ke ingatan jangka panjang.

Menurut Tony Buzan dalam Saleh (2009: 110), ada beberapa manfaat

dari konsep Mind Mapping dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu

sebagai berikut:

1. Mind Map untuk memilah

Mampu melatih anak-anak didik untuk memilah berbagai informasi

yang disampaikan dalam materi pelajaran.Artinya mereka harus menyerap

kata atau kalimat yang benar-benar penting dan membuang bagian-bagian

yang tidak penting.

2. Mind Map untuk mengingat

Biasanya, Mind Map dibuat dengan berbagai gambar dan permainan

warna yang menarik.Hal ini dimaksudkan agar anak-anak didik mampu

meningkatkan daya ingat terhadap materi yang disampaikan oleh

guru.Dengan warna-warna tertentu dapat meningkatkan kinerja otak.

3. Mind Map untuk mencatat

Tidak sedikit anak didik yang merasa malas untuk mencatat materi

pelajaran.Alasanya, materi tersebut sudah tertulis di buku pelajaran.Mind

Map dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Mind

41

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


42

Mapmerupakan alata mencatat yang sangat praktis dan sederhana. Dengan

MindMap, anak didik tidak perlu mencatat semua informasi yang

disampaikan.

4. Mind Map untuk memahami

Mind Map merupakan gambaran keseluruhan materi yang dibuat

dengan cara yang sederhana. Segala informasi penting, baik yang

berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, tertulis dengan jelas

di dalam Mind Map. Anak didik akan mengetahui secara detail pokok

permasalahan yang dibahas dalam suatu materi pelajaran. Dengan demikian,

Mind Map mampu membuat anak didik cepat memahami materi pelajaran

dengan baik.

5. Mind Map untuk mengendalikan

Mind Map merupakan konsep penggambaran materi dengan

menggunakan kata kunci sebagai pusatnya.Ini membuktikan bahwa Mind

Map mampu memusatkan pikiran anak-anak didik terhadap materi pelajaran

yang sedang disampaikan.Artinya mereka mampu meningkatkan

konsentrasi dalam belajar dan mampu mengendalikan perhatian dan

pemikiran anak-anak didik untuk fokus terhadap suatu materi pelajaran

tertentu.

6. Mind Map untuk menjadi kreatif

42

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


43

Pemikiran kreatif muncul dari imajinasi yang tinggi. Oleh karena

Mind Map dapat meningkatkan daya imajinasi pada anak-anak didik melalui

kebebasan berekspresi, maka secara tidak langsung kreativitas mereka akan

berkembang. Dari sini, akan timbul keinginan untuk membuat atau

meciptakan sesuatu yang baru.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, jelas sekali bahwa teknik Mind

Mapping memiliki banyak sekali manfaat, baik itu diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari ataupun di dunia pendidikan.

c. Langkah Pembelajaran dengan Teknik Mind Mapping

Mind Mapping tidak hanya mempermudah anak-anak didik dalam

menerima materi pelajaran, tetapi juga mudah bagi guru untuk

membuatnya.Mind Map dapat dibuat dengan tulisan tangan dalam waktu

yang singkat. Sebelum membuat Mind Mappingdiperlukan beberapa bahan

yaitu kertas kosong tidak bergaris, pena, dan pensil warna. Buzan (2010:

15-16) ada tujuh langkah untuk membuat Mind Mappingsecara cermat dan

bermakna yaitu sebagai berikut

1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

diletakan mendatar.

2. Ditengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya

3. Gunakan warna, karena warna mebuat Mind Mapping lebih hidup,

menambah energy pada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.

43

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


44

4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gagasan utamanya, dan

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan

dua,dan seterusnya. Hal ini dilakukan karena otak bekerja menurutm

asosiasi. Otak senang mengaitkan dua, tiga, atau empat hal sekaligus.

5. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Hal ini

dikarenakan garis lurus akan membosankan otak.

6. Gunakan satu kata kunci untuk tiap garis, karena kata kunci tunggal

memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind mapping

7. Gunakan gambar, karena sebuah gambar akan bermakna seribu kata.

Hubungan cabang-cabang utama ke gagasam utama dapat dilihat pada

gambar 2.2 berikut.


Cabang

Subtema

tema

Gambar 2.2 Hubungan cabang-cabang utama dalam teknik Mind


Mapp

44

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


45

Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis puisi dengan Mind Mapping

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Peserta didik diberi tugas membuat Mind Mapping sesuai dengan tema

yang ditentukan

b. Guru membagi kertas,spidol warna, dan sumber-sumber yang lain yang

dapat membantu peserta didik membuat mind mapping.

c. Peserta didik membuat puisi dalam bentuk mind mapping. Adapun proses

yang dilalui peserta didik dalam membuat Mind Mapping adalah:

1) peserta didik menentukan topik yang diletakan di bagian tengah

dengan bentuk gambar

2) peserta didik memberi warna yang menarik pada gambar sentral

3) peserta didik menghubungkan cabang-cabang ke gambar sentral

dengan warana berbeda untuk membedakan urutan

4) peserta didik membuat cabang di setiap cabang dengan bentuk

melengkung

5) peserta didik memberi kata kunci setiap baris untuk memudahkan

pengembangan imajinasi

6) peserta didik memberi gambar di seluruh mind map, karena setiap

gambar membiliki banyak makna

d. Peseerta didik menerapkan teknik Mind Mappinguntuk mengembangkan

menjadi sebuah puisi yang utuh sesuai dengan tema yang telah ditentuka

45

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


46

Untuk membuat Mind Mapping dalam membuat puisi, ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan unsur intrinsic puisi.Contoh

pembuatan Mind Mappingdapat penulis gambarkan pada gambar 2.3 berikut

sunyi sepi
Sejuk gembira
sendiri

suasana Rima

Pantai
panas

Kiasan
pencitraan
Getarkan hati
Diksi
Gelitiki hati
pendengaran

penciuman Sejukan hati


penglihatan

kembanga

bunga

Gambar 2.3 Proses pembuatan puisi dengan teknikMind Map

Contoh tersebut dapat dikembangkan menjadi ranting-ranting sesuai

dengan cabang yang ada.Ranting tersebut dapat menjadi cabang dari ranting

berikutnya berdasarkan ide-ide (kata) yang ditulis.Pada langkah akhir setiap

46

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


47

kata-kata dirangkai sedemikian rupa dengan menggunakan kata –kata

penghubung. Setiap kata diasosiasikan dan dihubungkan satu ide dengan ide

yang lain. Kemampuan berimajinasi sangatlah diperlukan untuk mengaitkan

antar ide-ide tersebut. Jika kata-kata tersebut dihimpun dan disusun dalam

bentuk puisi akan menjadi sebuah puisi yang menggunakan kosa kata yang

bervariasi.Penyajian pengembangan kosa kata secara visual ini diharapkan

mampu memotivasi siswa dalam menghimpun kata-kata untuk

memudahkann siswa menulis puisi.

6. Teknik Akrostik

a. Pengertian TeknikAkrostik

Sebuah pembelajaran pasti memerlukan ingatan. Oleh sebab itu, kita

perlu mengetahui sebuah cara atau teknik untuk merekam dan memperkuat

ingatan kita. Sudibyo dalam (Sandya: 2014:31) mengatakan kata akrostik

berasal dari kata dalam bahasa Prancis yaitu acrostiche dan dari bahasa

Yunani yaitu akrostichis yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-

barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata. Deasy (2008:72)

mengatakan akrostik adalah teknik mengingat dengan cara mengambil

huruf depan masing-masing kata yang akan diingat.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknik

akrostik adalah cara yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa dalam

47

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


48

mengingat sebuah materi yang sedang diajarkan. Caranya yaitu dengan

mengabil huruf awal, tengah, akhir dalam sebuah kata tertentu.

a. Manfaat Teknik Akrostik

Harianti (2008:57) menjelaskan Teknik Akrostik memiliki banyak

manfaat diantaranya:

1) Dapat membantu siswa dalam menghadapi berbgai tujuan agenda

pembelajaran yang berpacu dengan waktu. Karena apabila siswa dapat

menggunakan teknik akrostik dengan efesien, maka mereka dapat

memaksimalkan waktu belajar

2) Dapat mengejar target menjadi lebih mudah karena persyaratan

mendasar terpenuhi dan masih tersisa waktu untuk mempelajari pilihan

pribadi

3) Dapat membuat materi menjadi bermakna dengan memakai asosiasi dan

sebagainya. Dengan menggunakan teknik akrostik ini, maka dapat

memberikan jalan sistematis untuk merekam dan mendapatkan kembali

materi.

4) Mampu mengurangi waktu mengerjakan pekerjaan sekolah dan

memberi waktu luang untuk mencapai tujuan yang lebih personal juga

dapat mempersiapkan kita meraih keberhasilan di sekolah dan di bidang

profesional

48

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


49

5) Dapat membantu siswa mengingat informasi lebih cepat, runtut dan

mempertahankan lebih lama

6) Membantu siswa dalam mempelajari bahan ujian dengan berbagai

bentuk tes dengan mudah

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Teknik Akrostik

Pelaksanaannya teknik akrostik menurut Fleisher dalam (Sandya

:2014:33) adalah sebagai berikut.

a. Guru menyampaikan materi

Sebelum dilakukannya teknik akrostik, guru terlebih dahulu

menenerangkan materi –materi secara keseluruhan yang diajarkan

kepada peserta didik di kelas. Pada saat pengenalan sebuah kosa kata-

kosa kata baru, guru memberikan penjelasan tentang akrostik untuk

memudahkan siswa menulis puisi yang diajarkan tersebut.

b. Guru menjelaskan bahwa teknik akrostik adalah sebuah teknik menulis

puisi dengan cara mengambil huruf depan, tengah dan akhir dalam

sebuah kata yang disusun secara vertical dan dijadikan sebuah puisi.

Biasanya untuk mempermudah yaitu dengan mengambil huruf

depannya

c. Huruf depan yang telah diambil digabungkan atau dibuat singkatan

untukmempermudah dalam mengingat

49

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


50

d. Evaluasi

Setelah guru selesai mengajarkan materi ajarnya, pada tahap evaluasi

ini guru memberikan sebuah soal atau tesi pada materi hari

tersebut.Soal atau tes juga digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh teknik akrostik dalam pembelajaran.

d. Teknik Menulis Puisi Akrostik

Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk

memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan

atau mendeskripsikan topik kata yang penting.Puisi akrostik berbeda dengan

puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata

yang dapat dibaca secara vertikal.Pola rima dan jumlah angka baris dapat

bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi akrostik lebih dari puisi

deskriptif yang mana menjelaskan kata yang dibentuk. Dari penjelasan

mengenai puisi akrostik di atas, siswa akan lebih mudah menyusun kata-

kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun

secara vertikal dan membentuk kata.

Contoh puisi yang ditulis dengan teknik Akrostik :

KERINDUAN HATIKU

Kukenang engkau dihatiku


Entah kenapa hati ini sangat sedih
Rinduku padamu tak terhingga

50

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


51

Ingin rasanya aku bertemu denganmu


Namun aku tak rela kau pergi dariku
Dunia terasa senyap tak berbintang lagi
Untuk semua masa yang pernah kita lewati
Andaikan aku bisa bertemu denganmu
Nanti kita bisa bersama lagi
Hatiku menangis perih tertusuk duri
Aku di sini sangat merindukanmu
Tak ada yang kuasa menolak kedatanganmu
Ingatkah engkau kepadaku
Ku hanya ingin kau tahu
Untuk masa yang lebih indah

B. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai penggunaan teknik akrostik telah dilakukan oleh

Desak Putu Rohika, A.A Istri Ngurah Marheni, I Made Sutama (2014) yang

berjudul Pengaruh Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Teknik Akrostik

Terhadap Hasil Belajar Menulis Puisi dan Motivasi Berprestasi Sisw Kelas

V SD Di Gugus 6 Kecamatan Gianyar. Dari hasil temuan penelitian

disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik

berpengaruh terhadap hasil belajar menulis puisi dan motivasi berprestasi

siswa kelas V SD Negeri Gugus 6 Gianyar.

Selanjutnya penelitian mengenai penggunaan teknik Mind Mapping

telah dilakukan oleh R Bambang Sukmono, yang berjudul Kemampuan

Mengubah Puisi Ke dalam Bentuk Prosa Melalui Metode Mind Mapping

51

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


52

Pada Siswa Kelas VI SD di Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap.

Penerapan Metode Mind Mapping mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kemampuan mengubah puisi ke dalam bentuk prosa . Hal tersebut

dibuktikan dengan Nilai t tes yang lebih besar daripada nilai t table pada

taraf kepercayaan 95% (t test= 3,7117> t table = 1,6909).

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik Mind

Mappingdan teknik Akrostik berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar

menulis puisi.Selanjutnya peneliti ingin menerapkan kedua teknik tersebut

pada pembelajaran menulis puisi di MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan, maka kerangka pikir

dalam penelitian ini dapat ditetapkan. Mengingat betapa pentingnya

kemampuan menulis puisi maka perlu adanya suatu pembelajaran yang

variatif dan efektif. Namun pada kenyatannya di MTs Ma’arif NU 1

Cilongok proses pembelajaran masih menggunakan paradigm lama yang

dikenal dengan pembelajran tradisional. Hal ini dirasa oleh siswa masih

terlalu abstrak dan kurang menarik karena kurang diberi kesempatan untuk

mengembangkan pendapat dan mengembangkan pengetahuan yang

dimilikinya sehingga siswa terkesan pasif.

Salah satu cara yang mungkin dapat meningkatkan kemampuan

menulis puisi yaitu dengan menerapkan Teknik Mind Mappingdan

52

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


53

Akrostik.Penggunaan kedua teknik tersebut pada pembelajaran kemampuan

menulis puisi diawali dengan pretest pada kedua kelas eksperiment.

Dilanjutkan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan kedua teknik

tersebut. Berdasarkan penerapan kedua teknik tersebut akan diketahui,

manakah yang lebih berpengaruh dari kedua teknik tersebut dalam

pembelajaran kemampuan menulis puisi.

Kerangkapikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar

2.4 berikut.

Gambar 2.4Skema Kerangka Pikir

Pra eksperimen Guru menyelenggarakan Hasil belajar menulis


pretest menulis puisi pada puisi kelompok
kelompok eksperimen dan eksperimen dan
kelompok pembanding/kontrol
pembanding/kontrol rendah

Guru mnyelenggarakan Kelompok eksperimen


pembelajaran menulis puisi menulis puis
Proses eksperimen
dengan memperhatikan menggunakan
unsnsur puisi yang baik teknikMind Mapping

Kelompok
pembandning/kontrol
menulis puisi
mengunakan teknik
Pasca Akrostik
eksperimen
Diduga terdapat pengaruh teknik Mind Mapping dan
Akrostik terhadap hasil belajar menulis puisi.

Terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan


kelompok pembanding/kontrol

53

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017


54

C. HIPOTESIS

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan

di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Diduga terdapat pengaruh teknik Mind Mapping terhadap

kemampuan menulis puisi pada materi menulis puisi kelas VII

MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

2. Diduga terdapat pengaruh teknik Akrostikterhadap kemampuan

menulis puisi pada materi menulis puisi keindahan alam kelas VII

MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

3. Diduga teknik Mind Mapping lebih berpengaruh dibandingkan

dengan teknik Akrostik terhadap kemampuaarn menulis puisi pada

materi menulis puisi keindahan alam pada kelas VII MTs Ma’arif

NU 1 Cilongok

54

Perbedaan Pengaruh Teknik…, Atik Suprihatiningsih, Program Pascasarjana UMP, 2017

Anda mungkin juga menyukai