Oleh :
Mengetahui,
Kapus PPM
ii
4. Judul : Pendampingan Pokjakes Sawah Lebar Baru dalam Meningkatkan Pengetahuan dan
Keterampilan masyarakat dengan GENTA (Generasi Tanggap Bencana) di RW 07 Kelurahan
Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu
5. Nama Mitra Program (PKM1) : Puskesmas Sawah Lebar Baru
6. Nama Mitra Program (PKM2) : RT 25,26 dan 27 RW 07 Kelurahan Sawah Lebar Baru
7. Ketua Tim Pengusul
g. Nama : Ns. Hendri Heriyanto S.Kep., M.Kep
h. NIDN : 4015058201
i. Jabatan/Golongan : Lektor/III-c
j. Jurusan /Program Studi : Keperawatan / Program Sarjana Terapan
k. Bidang Keahlian : Keperawatan Anak
l. Alamat Kantor : Jl. Indragiri No.03 Padang Harapan Kota Bengkulu
8. Anggota Tim Pengusul
d. Jumlah Anggota : Dosen 1 Orang
m. Nama Anggota I/ bidang keahlian: Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep., M.Kep/Keperawatan
e. Jumlah Mahasiswa yang terlibat : 16 Orang
9. Lokasi Kegiatan/Mitra
g. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan): Kecamatan Ratu Agung
h. Kabupaten/Kota : Kota Bengkulu
i. Propinsi : Bengkulu
j. Jarak PT Kelokasi mitra 1 (km) : 3,8 KM
k. Alamat : Jl. Sepakat RT 18, Kelurahan Sawah Lebar Baru
10. Lokasi Kegiatan/Mitra
e. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan): Kecamatan Ratu Agung
f. Kabupaten/Kota : Kota Bengkulu
g. Propinsi : Bengkulu
h. Jarak PT Kelokasi mitra 1 (km) : 3,8 KM
l. Alamat Kantor : Jl. Sepakat RT 18, Kelurahan Sawah Lebar Baru
11. Luaran yang dihasilkan : Penyuluhan
12. Biaya :-
Bengkulu, Maret 2023
Mengetahui,
Kepala Kelurahan Sawah Lebar Baru Ketua Tim
Mengetahui,
Kapus PPM
iv
Kemenkes
Bengkulu
13 Fatma Agustina, S.Tr.Kep Anggota Keperawatan Poltekkes 8
Kemenkes
Bengkulu
14 Ria Kartini Panjaitan, Anggota Keperawatan Poltekkes 8
S.Tr.Kep Kemenkes
Bengkulu
15 Okta Andri Yani, S.Tr.Kep Anggota Keperawatan Poltekkes 8
Kemenkes
Bengkulu
16 Nofia Safitri, S.Tr.Kep Anggota Keperawatan Poltekkes 8
Kemenkes
Bengkulu
17 Athendi Putra Pratama, Anggota Keperawatan Poltekkes 8
S.Tr.Kep Kemenkes
Bengkulu
18 Mujahid Tamsyifillah, Anggota Keperawatan Poltekkes 8
S.Tr.Kep Kemenkes
Bengkulu
v
DAFTAR ISI
vi
RINGKASAN PROPOSAL
Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban jiwa,
kerugian harta benda kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana serta korban nyawa. Salah satu
bencana faktor alam yang kerap terjadi di Indonesia adalah gempabumi, karena letak Indonesia yang
berada diantara lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Samudra Pasifik yang terdapat banyak aktivitas
pergerakan lempeng bumi dan aktivitas gunung berapi yang masih aktif atau runtuhan batuan.
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang tak terduga. Bencana ini dapat
merusak dan menghancurkan bangunan dalam waktu yang sangat cepat dan dapat melukai bahkan
menewaskan orang-orang yang berada disaat gempa itu terjadi. Gempabumi merupakan getaran
dalam bumi yang terjadi sebagai akibat dari terlepasnya energi yang terkumpul secara tiba-tiba
dalam batuan yang mengalami deformasi (Djauhari Noor, 2006: 136). Pengenalan kondisi daerah
sekitar terhadap potensi gempa bumi merupakan salah satu upaya dalam pengurangan risiko
bencana. Bencana gempa bumi tidak akan memilih-milih korbannya Semua akan terkena bencana
tersebut, jika korban berada pada posisi dimana bencana itu terjadi. Kondisi seperti ini yang
mendorong manusia untuk meningkatkan kemampuan dirinya dalam menghadapi suatu bencana.
Pengurangan risiko bencana gempa bumi hendaknya diterapkan sejak dini yakni mulai dari bangku
sekolah.
Hal ini dilakukan agar masyarakata khususnya remaja RW 07 Sawah Lebar Baru sebagai
bagian dari masa depan bangsa dapat mengurangi risiko bencana yang sewaktu-waktu mengancam
mereka dan orang-orang di sekitar mereka, maka dari itu perlu dilakukan langkah kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana gempa bumi yang bertujuan meningkatkan keselamatan baik harta
maupun nyawa saat terjadi bencana gempa bumi. Langkah kesiapsiagaan tersebut berupa
peningkatan pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi agar dampak yang di
timbulkan bencana gempa bumi bisa berkurang baik di sekolah maupun di luar sekolah, maka perlu
adanya pengetahuan kesiapsiagaan terjadinya bencana pada remaja RW 07 Sawah Lebar Baru.
Berdasarkan hasil survey awal dengan melakukan wawancara yang dilakukan di RT 25,26
dan RT 27 RW 07 Kelurahan Sawah Lebar Baru Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Baru
bahwa padat penduduk dan sering terjadinya gempa bumi serta masih kurangnya masyarakat tentang
kesiapsiagaan bencana.
vii
Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pemberdayaan
masyarakat dan partisipasi masyarakat dengan pendekatan keperawatan keluarga melalui
pengenalan masalah, memutuskan merawat, merawat, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Rencana pelaksanaan kegiatan dialokasika di RW 07 Kelurahan Sawah Lebar
Baru Kota Bengkulu. Evaluasi kegiatan dan monitoring dilakukan secara formatif dan sumatif
melalui instrument yang telah disiapkan.
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Alam, tempat manusia berpijak, mempunyai agendanya sendiri. Indonesia mempunyai
kondisi geografis yang unik karena Indonesia berada di 3 lempeng tektonik dunia yakni
lempeng Eurasia, lempeng India-‐Australia dan lempeng Pasifik, sehingga gempa bumi
dan tsunami berpotensi untuk timbul kapan saja. Ditambahkan lagi, 129 dari 500 gunung api di
indonesia dikatakan aktif tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan
Kepulauan Maluku (Rencana Penanggulangan Bencana 2010-‐2014). Pada tahun 2010,
setidaknya 23 bencana alam terjadi di Indonesia merengut ratusan jiwa dan merusak banyak
infrastruktur (Litbang Kompas, 2010).
Di tengah ketidak beruntungan itu, begitu banyak lembaga dan anggota masyarakat
dalam maupun luar negeri yang ikut berpartisipasi dalam menangani rentetan bencana tersebut.
Partisipasi masyarakat yang makin besar ini belum mendapatkan pengananan yang optimal
karena kurang terarah dan terorganisirnya kegiatan para relawan di daerah bencana dan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam pengananan bencana.
Pada kenyataannya, banyak relawan-‐relawan yang tidak tahu harus berbuat apa ketika
berada di daerah bencana.
Letak Kota Bengkulu yang berepisentrum di pertemuan lempeng tektonik Samudera
Hindia dan Lempeng tektonik Asia menyebabkan Kota Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir
sering dilanda gempa tektonik. Pada tahun 2007 terjadi gempa yang cukup besar di Kota
Bengkulu yaitu 7,9 skala Richter. Namun pada Bulan Juli tidak tercatat adanya gempa karena
tidak beroperasinya alat pengukur gempa. Jumlah gempa yang terjadi selama tahun 2007
tercatat sebanyak 61 kali (Kota Bengkulu Dalam Angka 2008). Disisi lain Kota Bengkulu
merupakan kota dengan fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam rencana struktur
ruang nasional (RTRWN, Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2007). Pusat Kegiatan Nasional
yang selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Kondisi ini akan mengancam
keselamatan jiwa dan harta benda penduduk yang berada di kawasan tersebut. Perencanaan dan
1
2
pengelolaan kawasan rawan bencana alam perlu diperlakukan secara khusus melalui usaha
pencegahan. Termasuk dalam usaha pencegahan adalah perencanaan pemanfaatan lahan serta
peraturan yang ketat, penyuluhan, program intensif, penanggulangan teknis, sistem monitoring
informasi, dan peringatan dini. Penelitian ini diupayakan dapat mengurangi atau meminimalisir
risiko bencana gempa bumi yang akan terjadi.
Hal inilah yang melatar belakangi kami untuk mengadakan seminar dan pelatihan
dengan judul GENTA (Generasi Tanggap Bencana). Dengan dilaksanakannya acara ini kami
berharap dapat membekali relawan dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan
sanggup dalam menghadapi macam-‐macam situasi bencana.
B. Permasalahan Mitra
Persoalan mitra yang muncul dari analisis situasi adalah di kalangan masyarakat banyak
yang belum mengetahui kesiapsiagaan saat timbulnya bencana alam disebabkan informasi
tentang siaga bencana gempa bumi jarang disampaikan kepada masyarakat. Hasil wawancara
langsung dengan remaja dan masyarakat pada RT 25, RT 26 dan RT 27 RW 07 di Kelurahan
Sawah Lebar Baru masih belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat adanya bencana .
Beberapa permasalahan mitra adalah:
1. Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengajaran
kesiapsiagaan dalam bencana gempa bumi
2. Letak geografis profinsi Bengkulu adalah wiayah rawan gempa.
Rumusan masalah dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah: apakah
kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dan remaja
dalam siaga bencana gempa bumi melalui bimbingan dan pendampingan pokjakes dan
mahasiswa Profesi Ners Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu kepada masyarakat di
Kelurahan Sawah Lebar Baru.
C. Tujuan Kegiatan
1. TujuanUmum
Secara umum tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah Menciptakan generasi yang
sadar dan tanggap terhadap bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat
guna.
2
3
3. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan Remaja dalam melakukan
pendampian masyarakat siaga bencana dan pencegahan penyakit tidak menular.
b. Memberikan edukasi materi pengetahuan dasar mengenai pengelolaan penanggulangan
bencana seperti etika seorang relawan, triase dan pertolongan pertama pada bencana,
serta sanitasi.
c. Memberikan pelatihan ketrampilan dasar yang dibutuhkan oleh seorang relawan yang
akan terjun ke daerah bencana seperti triase dan pertolongan pertama pada bencana
serta pecenggahan penyakit tidak menular.
D. Manfaat Kegiatan
1. Manfaat bagi Pokjakes
Pokjakes mempunyai kemampuan dalam melakukan bimbingan dan pendampingan
tentang siaga bencana dan pencegahan terhadap penyakit tidak menular (Hipertensi).
2. Manfaat bagi Remaja
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja mengajaran remaja siaga bencana.
3. Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini akan meningkatkan kemampuan
dosen Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan Mahasiswa Profesi Ners Keperawatan untuk
memberdayakan kemampuan pokjakes dalam memberikan bimbingan dan pendampingan
Generasi Tanggap Bencana dna pencegahan penyakit tidak menular (PTM).
E. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah pokjakes, remaja serta masyarakat di RT 25,26 & 27 RW
07 di Kelurahan Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu. Pemilihan dan penetapan sasaran ini
dengan pertimbangan kondisi masyarakat sekitar kelurahan Sawah Lebar Baru adalah salah satu
wilayah yang padat penduduk dan rawan terkena bencana gempa bumi.
3
4
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang ditawarkan untuk menangani permasalahan yang ada pada mitra adalah dengan
pendekatan keperawatan keluarga (family health nursing) dan Family Centered Care dalam
optimalisasi peran masyarakat, serta melaui pengembangan model partisipasi masyarakat yaitu peran
pokjakes dan remaja.
Berdasarkan berbagai hasil penelitian, maka solusi yang ditawarkan dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat adalah pemberdayaan pokjakes dalam pendampingan dan bimbingan
pada remaja dengan GENTA ( Generasi Tanggap Bencana) tentang kesiapsiagaan bencana dan
pencegahan penyakit tidak menular di Kelurahan Sawah Lebar Baru .
Kegiatan dalam pengabdian masayarakat ini terdiri dari pembentukan kelompok kerja
kesehatan, pelatihan pokjakes, bimbingan siap siaga bencana dengan video. Evaluasi kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan sasaran mengenai kesiapsiagaan
bencana.
Tabel 2.1 Jenis Kegiatan yang akan dilakukan pada kelompok sasaran
No Sasaran Kegiatan
1 Pokjakes,Remaja, Sosialisasi tentang tanggap bencana dan
Masyarakat perawatan penyakit tidak menular (PTM)
3 Pokjakes Bimbingan siap siaga dalam bencana dan
perawatan penyakit tidak menular (PTM)
4 Masyarakat Pendampingan evakuasi dalam mengadai
bencana dan perawatan penyakit tidak
menular (PTM)
5 Remaja Pemantauan kemampuan mencegah terjadi
siaga bencana dan perawatan penyakit tidak
menular (PTM)
4
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Kegiatan
Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah program kemitraan masyarakat
(PKM) menggunakan konsep keperawatan keluarga (Famillye Health Nursing) dan perawatan
berpusat pada keluarga /Family centerd Care dengan metode pengenalan masalah, keputusan
merawat, merawat, memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan di Kelurahan
Sawah Lebar Baru.
D. Keterkaitan Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkaitan dengan program pemerintah dalam upaya
meningkatkan perkembangan remaja dalam hal ini perkembangan kemanmpuan pencegahan
siaga bencana gempa bumi dengan benar dan dalam rangka untuk membantu keluarga untuk
mengurangi terajdinya dampak bencana pada remaja.
E. Partisipasi Mitra
7
8
masyarakat.
c. Evaluasi Output:
5) Terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan pokjakes dalam siaga
bencana.
6) Terjadinya peningkatan pengetahuan masyarakat terutama remaja dalam siaga
bencana.
7) Terjadi penurunan masalah yang timbul akibat bencana.
8) Meningkatkan derajat kesehatan masarakat di Wilayah Puskesmas Sawah Lebar
Baru.
8
9
BAB IV
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Jenis luaran yang dihasilkan pada program pengabdian pada masyarakat ini adalah
luaran kegiatan dan luaran publikasi:
1. Luarankegiatan
a. Peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan kader dalam memberikan bimbingan
anticipatory guidance terutama tentang siaga bencana gempa bumi.
b. Peningkatan pengetahuan, sikap dan kemampuan ibu dalam melatih anak melakukan
siaga bencana gempa bumi dengan benar.
2. Luaran publikasi
a. Artikel pengabdian masyarakat yang akan dipulikasikan di jurnal pengabdian
masyarakat.
b. Publikasi kegiatan pengabdian masyarakat di surat kabar.
9
10
BAB V
BIAYA DAN RENCANA KEGIATAN
A. Rencana Anggaran
Rencana anggaran biaya dari anggota Profesi Ners Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
1 Pembuatan Proposal
2 Seleksi Proposal
3 Pengumuman Kelulusan Proposal
4 Revisi Proposal dan RAB
5 Pengurusan Ijin Pelaksanaan
Pengabdian Masyarakat
6 Koordinasi dengan pemerintah
setempat
Koordinasi dengan Tenaga Petugas
KIA dan Kader daerah setempat
7 Survei permasalahan siaga bencana
gempa bumi dan penyakit tidak
menular (PTM)
8 Sosialisasi dan penandatangan
komitmen
9 Identifikasi Pokjakes Bimbingan
anticipatory guidance
10 Penyusunan bahan/materi pelatihan
12 Pelatihan Pembimbingan pokjakes
14 Pelaksanaan pendampingan
10
11
11
12
BAB VI
PETA LOKASI
Jarak dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu menuju Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu
kurang lebih 3,8 km dengan transportasi darat selama kurang lebih 8 Menit
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, V. S., & Banten, P. K. (2020). Pengaruh Pendidikan Bencana Gempa Bumi the Effect of
Earthquake Disaster Education on the Improvement of Knowledge and Attitudes of Vocational
School Students Karya Bangsa. 7 (November), 297–304.
Addiarto, widya. (2018). Strategi Terkini Simulasi Bencana dengan Media Tabletop Disaster
Exercise (TDE). Universiatas Wisnhuwardhana Malang Press.
Arisona, R. D., & Pd, M. (2013). Meningkatkan Kesiapsiagaan Siswa Sdn 2 Wates Ponorogo.
Ariyani, R., & Endiyono. (2020). Pengaruh Pendidikan Mitigasi Bencana Tanah Longsor Terhadap
Kesiapsiagaan Masyarakat Di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(2), 109–116.
Basnet, P., Songwathana, P., & Sae-Sia, W. (2016). Disaster nursing knowledge in earthquake
response and relief among Nepalese nurses working in government and non-government
sector. Journal of Nursing Education and Practice, 6(11).
https://doi.org/10.5430/jnep.v6n11p111
BMKG. (2017a). pengertian gempa bmkg.
BNPB. (2018). Indeks Resiko Bencana Indonesia. IRBI. BPBD. (2014). Pendidikan Siaga Bencana
(PSB). https://bpbd.bulelengkab.go.id/artikel/pendidikan-siaga-bencana-psb-13
WHO. 2020. What is the burden of oral disease? WHO. https://www.who.int/oral_health/disea
se_burden/global/e
13