Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH

SURVEI KOSUMSI PANGAN DAN GIZI KELUARGA


DI KELURAHAN TATELI LINGKUNGAN I
KECAMATAN MANDOLANG

Pelaksana :

Henry S. Imbar, S.Pd,M.Kes


Rudolf Boyke Purba,SKM,M.Kes
Nita Riany Momongan, S.Pd,SST,M.Si
Rivolta G.M,Walalangi,SST,M.Si
Bintang Rara Ilfilia Mokoagow
Putri Regina Paputungan
Priska Kartika Kiramis
Gladis Angellica Jacob

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


JURUSAN GIZI
TA 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Laporan Praktek Mata Kuliah


Survey Kosumsi Pangan dan Gizi di
Kelurahan Tateli 1 lingkungan 1
kecamatan Mandolang
2. Bidang Pengabdian : Gizi masyarakat
3. Pelaksana
a. Dosen : Henry S.Imbar,S.Pd,M.Kes
Rudolf Boyke Purba,SKM,M.Kes
Nita Riany
Momongan,S.Pd,SST,M.Si
Rivolta G.M,Walalangi,SST,M.Si
b. Mahasiswa : Bintang Rara Ilfilia Mokoagow
Putri Regina paputungan
Priska Kartika Kiramis
Gladis Angellica Jacob
4. Lokasi Kegiatan
a. Lokasi kegiatan : Kelurahan Tateli 1 lingkungan 1
b. Wilayah(Desa/Kecamatan) : Kecamatan Mandolang
c. Kabupaten/Kota : Minahasa
d. Provinsi : Sulawesi Utara
e. Jarak PT ke Lokasi(km) : 10 km
f. Jumlah belanja yang digunakan : Rp. 935.000,00
Manado, 2 mei 2023

Dosen Mata Kuliah Survey Kosumsi Pangan

Rudolf B.Purba,SKM,M.Kes Henry S.Imbar,S.Pd,M.Kes Nonce Nova legi,SST,M.Si


NIP : 19651209 198803 1 001 NIP : 19680925 199303 1 003 NIP : 19751111 100501 2 004

Mengetahui

Kepala kelurahan Tateli Kec. mandolang Ketua Jurusan Gizi

Tony Pusung S.Pd Rudolf B. Purba,SKM,M.Kes


NIP : 19651209 198803 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Pengabdian Masyarakat ini dengan baik, meskipun masih
banyak kekurangan pada penyusunan laporan ini. Adapun maksud dan tujuan
pembuatan laporan Pengabdian Masyarakat ini yaitu sebagai salah satu syarat
dalam pemenuhan praktikum mata Kuliah Survey Konsumsi Pangan. Adapun
judul laporan Survey Konsumsi Pangan yaitu Survey Konsumsi Pangan dan Gizi
Keluarga
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/ibu
saudara sekalian yang sudah membantu sehingga kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik, antara lain pemerintah Desa / Kelurahan Tateli Lingkungan I
Kecamatan Mandolang dan semua keluarga responden yang mau menerima kami
serta mau bekerjasama dengan kami selama proses pengambilan data keluarga
dengan metode Recall 24 jam.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan
ini.Akhir kata semoga Laporan Pengabdian Masyarakat ini bermanfaat bagi kami
dan pembaca.

Manado, 2 mei 2023

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................4
BAB I....................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................5
B. Tujuan...........................................................................................6
D. Manfaat.........................................................................................7
BAB II...................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................8
BAB III................................................................................................16
METODE PELAKSANAAN..............................................................16
A. Dasar Kegiatan...........................................................................16
B. Nama Kegiatan...........................................................................16
C. Waktu dan tempat.......................................................................16
D. Sasaran kegiatan.........................................................................16
E. Metode Kegiatan.........................................................................16
F. Alat dan Bahan yang akan digunakan :.......................................17
G. Prosedur Pelaksanaan :...............................................................17
H. Peserta Kegiatan.........................................................................17
I. Penyelenggara kegiatan...............................................................17
BAB IV...............................................................................................18
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................18
BAB V.................................................................................................31
PENUTUP...........................................................................................31
A. Kesimpulan.................................................................................31
B.Saran............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................32
LAMPIRAN........................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Survei konsumsi pangan merupakan kegiatan pengukuran konsumsi
makanan pada tingkat individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat dengan
menggunakan metode pengukuran yang terstruktur untuk menilai serta
mengevaluasi asupan zat gizi. Survei konsumsi pangan digunakan sebagai cara
penilaian status gizi secara tidak langsung yang bertujuan untuk memberikan
informasi awal terkait kondisi asupan zat gizi pada saat ini dan pada masa lalu
sebagai cerminan untuk tolak ukur status gizi di masa yang akan datang
(Sirajuddin dkk, 2018).
Penggunaan metode pengukuran konsumsi makanan dimaksudkan untuk
menilai dan memonitor asupan zat gizi seperti memperkirakan kecukupan
makanan dan zat gizi baik pada individu maupun kelompok. Salah satu metode
untuk pengukuran konsumsi makanan adalah metode recall 1 x 24 jam yang
merupakan kegiatan menggali dan menanyakan makanan serta minuman apa saja,
baik yang dimakan di dalam ataupun di luar rumah yang dikonsumsi responden
selama 24 jam yang telah berlalu. Metode recall 1 x 24 jam merupakan salah satu
metode pengukuran konsumsi makanan yang akurasinya bisa diandalkan namun
memerlukan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan
alat bantu seperti Ukuran Rumah Tangga dan Food Model (Kusharto dan
Supariasa, 2014).
Menurut Sirajuddin, dkk (2018) titik kritis pada metode recall 1 x 24 jam
adalah pada tahap wawancara untuk mendapatkan deskripsi jumlah pangan yang
sebenarnya dikonsumsi responden, deskripsi tersebut biasanya dicatat dalam
ukuran rumah tangga (URT). Kendala yang sering muncul pada metode recall 1 x
24 jam adalah kesulitan dalam melakukan estimasi dari porsi atau ukuran rumah
tangga atau jumlah pangan yang dikonsumsi responden ke dalam berat gram. Hal
ini bisa terjadi karena ketidak jelasan gambaran atau deskripsi dari porsi atau
ukuran rumah tangga atau jumlah pangan yang dikonsumsi responden sehingga
sulit saat dilakukan estimasi ke dalam berat gram. Keterampilan dalam
mendeskripsikan jumlah pangan yang sebenarnya dikonsumsi responden harus
dikuasai oleh calon ahli madya gizi yang sering bergerak dalam survei konsumsi
pangan di masyarakat
Pola konsumsi pangan merupakan gambaran jenis, porsi, dan ukuran dari
makanan yang dikonsumsi oleh setiap individu. Dari pola konsumsi pangan, juga
terbentuk gambaran mengenai besar kecukupan gizi yang telah terpenui. Zat gizi
yang diasup berguna untuk kesehatan untuk menghasilkan energi, membangun
serta memelihara jaringan tubuh. Pemenuhan zat gizi pada setiap individu
berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisiknya. Apabila
zat gizi yang diasup telah sesuai dengan yang dibutuhkan, maka individu tersebut
dapat dikatakan memiliki status gizi yang baik, namun pemenuhan status gizi
tidaklah mudah, sehingga permasalahan yang berkaitan dengan status gizi dapat
terjadi pada setiap individu disetiap tahapan siklus kehidupan. Oleh karena itu,
diperlukan kesadaran pemenuhan gizi mulai dari sedini mungkin. Kesadaran
pemenuhan gizi dapat diimplementasikan dengan cara menerapkan pola makan
seimbang secara kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan kebutuhan gizi tiap
individu mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral. Terlebih
pemenuhan vitamin dan mineral memang harus dimulai sejak dini bahkan ketika
masih dalam kandungan. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam
mendukung pemenuhan nutrisi terutama vitamin dan mineral dalam tubuh
(Kemenkes RI, 2014)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengetahui Status Gizi secara tidak langsung dengan metode survey
Konsumsi Pangan dan Gizi di desa Tateli 1 Lingkunagan 1.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Asupan Makanan pada bayi.
b. Mengetahui Asupan Makanan pada balita
c. Mengetahui Asupan Makanan pada anak sekolah
d. Mengetahui Asupan Makanan pada remaja
e. Mengetahui Asupan Makanan pada dewasa
f. Mengetahui Asupan Makanan pada ibu hamil
g. Mengetahui Asupan Makanan pada ibu menyusui
h. Mengetahui Asupan Makanan pada lansia
i. Memberikan edukasi gizi tentang makanan sehat dan bergizi

D. Manfaat
Dapat memberkan informasi keadaan gizi dan Kosumsi Pangan Anak Balita,
Anak Sekolah, Remaja, Dewasa, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Lansia di Desa
Tateli 1 Lingkungan I, sehingga dapat di ambil kesimpulan yang tepat untuk dapat
menanggulangi masalah gizi yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Survei Kosumsi Pangan

Pengertian survei konsumsi pangan adalah serangkaian kegiatan


pengukuran konsumsi makanan pada individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dengan menggunakan metode pengukuran yang sistematis, menilai
asupan zat gizi dan mengevaluasi asupan zat gizi sebagai cara penilaian status
gizi secara tidak langsung.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman (Kementan 2016), (Kemenkumham
2015).
Pola Konsumsi adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah
bahan makanan rata-rata per orang per hari, yang umum dikonsumsi masyarakat
dalam jangka waktu tertentu. Jenis bahan pangan dibedakan menurut berbagai
cara. Salah satu cara membedakan bahan pangan adalah berdasarkan sumbernya.
Berdasarkan sumbernya bahan pangan dibedakan menjadi bahan pangan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buahbuahan. Jenis bahan makanan yang
dikonsumsi idealnya memenuhi syarat kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas
pangan yang dikonsumsi harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi.
Bahan pangan yang dikonsumsi apabila telah mampu menyediakan semua jenis
zat gizi yang dibutuhkan maka ia disebut berkualitas. Fakta yang adalah bahwa
tidak ada satu bahan makanan yang mampu memenuhi seluruh zat gizi. Atas
alasan inilah maka perlu dilakukan penganekaragaman konsumsi pangan dan
harus berbasis makanan lokal. Banyak pertimbangan logis sederhana yang harus
dipahami pada kebijakan pemerintah terkait penganekaragaman dan konsumsi
makanan lokal. (Kementan 2016), (Mahfi et al. 2008), (Kementerian Pertanian
2014).
Pengukuran konsumsi individu adalah pengukuran konsumsi makanan
hanya pada satu orang. Hasil pengukuran konsumsi makanan individu juga
digunakan untuk menilai asupan zat gizi secara individu. Hasil ini hanya dapat
dijadikan acuan untuk memberikan nasehat gizi kepada subjek yang diukur,
karena berkesuaian dengan kondisi fisiologi, psikologi sosial dan budayanya
sendiri (Suyastiri 2008). Pengukuran konsumsi makanan keluarga adalah
gabungan dari pengukuran konsumsi makanan individu dalam satu keluarga. Satu
keluarga dalam pandangan ini adalah keluarga yang tinggal dalam satu rumah
tangga. Hal ini tidak menganut definisi keluarga sebagai garis keturunan, karena
keluarga dalam satu garis keturunan dapat saja tidak tinggal serumah. Tinggal
serumah dalam konsep ini adalah berkesesuaian dengan konsep unit analisis
konsumsi. Unit analisis konsumsi keluarga adalah satu rumah tangga. (Sukandar
et al. 2009).
Pengukuran konsumsi makanan kelompok berbeda dengan konsumsi
keluarga, meskipun keluarga adalah juga anggota kelompok. Kelompok adalah
sekumpulan orang yang tinggal dalam satu institusi penyelenggara makanan.
Kelompok penghuni asrama, kelompok pasien, kelompok atlet, kelompok remaja.
Kelompok harus dibatasi pada kesamaan karakter dalam umur, jenis kelamin
ataupun dalam kasus. Karakter yang dimaksud adalah karakter yang langsung
berhubungan dengan variabel penentuan kebutuhan gizi individu. Individu yang
tergolong dalam satu karakter kebutuhan dianggap sebagai satu kesatuan sehingga
untuk kepentingan analisis perencanaan, monitoring dan evaluasi gizi selalu
menggunakan unit analisis kelompok. (Balitbangkes 2014).

B. Tujuan survei kosumsi pangan


Survei konsumsi pangan sebagai fungsi dari penilaian status gizi secara
tidak langsung bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang kondisi
asupan zat gizi individu, keluarga dan kelompok masyarakat saat ini dan masa
lalu. Pada sisi ini diketahui bahwa informasi tentang kualitas dan kuantitas asupan
zat gizi saat ini dan masa lalu adalah cerminan untuk status gizi masa yang akan
datang. Konsumsi hari ini akan memengaruhi kondisi kesehatan dan gizi dimasa
yang akan datang. Status asupan gizi saat ini yang diketahui dari kuantitas dan
kualitas makanan di meja makan, adalah bermanfaat untuk mendeskripsikan status
gizi dimasa yang akan datang.
Kualitas makanan adalah gambaran umum yang makanan yang
dikonsumsi berdasarkan ketersediaan semua sumber bahan makanan dan semua
sumber zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Secara kualitas maksudnya adalah
ketersediaan semua zat gizi yang dibutuhkan dari bahan makanan yang idealnya
tersedia. Perbedaan dengan pendekatan kuantitas adalah pada jumlahnya. Jika
secara kualitas hanya dilihat apakah semua zat gizi sudah tersedia sedangkan
secara kuantitas melihat apakah semua zat gizi sudah memenuhi jumlahnya. Baik
sudut pandang kuantitas maupun kualitas tidak dapat berdiri sendiri melainkan
harus dilihat seperti dua sisi mata uang.

C. Metode pengukuran konsumsi makanan berdasarkan jenis data yang


diperoleh
1. Metode Kualitatif
Metode yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi
makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali informasi
tentang kebiasaan makan (food habit) serta cara-cara memperoleh bahan makanan
tersebut. Metode-metode pengukuran konsumsi makanan bersifat kualitatif antara
lain:
a) Metode frekuensi makanan (food frequency)
b) Metode dietary history
c) Metode telepon
d) Metode pendaftaran makanan (food list)

2. Metode Kuantitatif
Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau daftar lain yang
diperlukan seprti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah-
Masak (DKMM) dan Daftar Penyerapan Minyak. Metode-metode untuk
pengukuran konsumsi secara kuantitatif antara lain:
a) Metode Recall 24 jam
b) Perkiraan makanan (estimated food records)
c) Penimbnagan makanan (food weighing)
d) Metode food account
e) Metode inventaris (inventory methods)
f) Pencatatan (household food record)

3. Metode Kualitatif dan Kuantitatif


Beberapa metode pengukuran bahkan dapat menghasilkan data yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode tersebut antara lain:
a) Metode Recall 24 jam
b) Metode dietary history

D. Metode Survei Konsumsi Individu


Metode survei konsumsi pangan yang dikenal saat ini ada berbagai
macam. Identifikasi berbagai metode dapat dibedakan menurut sasarannya.
Metode survei konsumsi pangan menurut sasarannya dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu metode SKP individu dan Metode SKP kelompok. Metode
SKP individu adalah metode; recal konsumsi 24 jam (Food Recall 24 Hours),
penimbangan makanan (Food Weighing), pencatatan makanan (food record),
dan Riwayat Makanan (Dietary History).
1) Metode Ingatan Makanan (Food Recall 24 Hours)

Metode ingatan makanan (Food Recall 24 Jam) adalah metode SKP yang
fokusnya pada kemampuan mengingat subjek terhadap seluruh makanan dan
minuman yang telah dikonsumsinya selama 24 jam terakhir. Kemampuan
mengingat adalah menjadi kunci pokok pada metode ini, Subjek dengan
kemampuan mengingat lemah sebaiknya tidak menggunakan metode ini,
karena hasilnya tidak akan menggambarkan konsumsi aktualnya. Subjek
dengan kemampuan mengingat lemah antara lain adalah lanjut usia, dan anak
di bawah umur. Khusus untuk lanjut usia sebaiknya dihindari penggunaan
metode ini pada mereka yang memasuki phase amnesia karena faktor usia
sedangkan pada anak di bawah umur biasanya di bawah 8 tahun atau di bawah
13 tahun. Usia antara 9-13 tahun sebaiknya metode ini harus didampingi orang
ibunya (Charlebois 2011).
2) Metode Penimbangan Makanan (Food Weighing)

Metode penimbangan makanan adalah metode SKP yang fokusnya pada


penimbangan makanan dan minuman terhadap subjek, yang akan dan sisa
yang telah dikonsumsi dalam sekali makan. Penimbangan makanan dan
minuman adalah dalam bentuk makanan siap konsumsi. Makanan yang
ditimbang adalah makanan yang akan dimakan dan juga sisa makanan yang
masih tersisa. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah selisih antara berat
makanan awal dikurangi berat makanan sisa.
3) Metode Pencatatan Makanan (Food Record)

Metode pencatatan makanan (Food Record) adalah metode yang


difokuskan pada proses pencatatan aktif oleh subjek terhadap seluruh makanan
dan minuman yang telah dikonsumsi selama periode waktu tertentu.
Pencatatan adalah fokus yang harus menjadi perhatian karena sumber
kesalahannya juga adalah pada proses pencatatan yang tidak sempurna. Jika
pencatatan dilakukan dengan sempurna maka hasil metode ini adalah sangat
baik (Cheng et al. 2012).
4) Metode Riwayat Makanan

Metode riwayat makanan adalah metode yang difokuskan pada


penelusuran informasi riwayat makan subjek. Riwayat makanan meliputi
kebiasaan makan subjek. Bukti telusur atas kebiasaan makan subjek adalah
selalu dapat diketahui setelah pengamatan selama satu bulan. Semakin lama
pengamatan maka akan semakin jelas terlihat kebiasaan makan subjek.
E. Pendidikan Gizi
1. Pengertian Pendidikan Gizi
Pendidikan gizi merupakan bagian dari promosi kesehatan yang menjadi upaya
merubah, menumbuhkan atau mengembangkan perilaku kesehatan yang positif.
Pendidikan kesehatan dilandasi oleh motivasi dengan mengubah tiga faktor
penentu perilaku, yaitu sikap, pengaruh sosial dan kemampuan berkomunikasi.
Faktor yang mempengaruhi penerimaan pendidikan gizi :
a. Informasi lain yang diterima oleh klien secara bersamaan dalam hari yang
sama. Adanya kondisi yang kompleks yang mempengaruhi edukasi
b. Ketidakhadiran pendamping atau anggota keluarga lain atau caregiver.
c. Pengetahuan dasar yang sudah dimiliki.
d. Cara belajar individu.
e. Kualitas hidup klien
f. Faktor gaya hidup
g. Dasar pendidikan klien
h. Kebutuhan edukasi lainnya, misalnya berkaitan dengan pengobatannya

2. Tujuan Pendidikan Gizi


a. Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap, mengubah perilaku serta
meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan kualitas hidup.
b. Agar pasien dapat hidup lebih lama dan dalam kebahagiaan karena
kualitas hidup sudah merupakan kebutuhan bagi sesorang.
c. Untuk membantu pasien agar mereka dapat merawat diri sendiri,
sehingga komplikasi yang mungkin timbul dapat dikurangi dan juga
lama hari perawatan dapat ditekan. Ini terutama untuk pasien diabetes.
d. Pasien tetap produktif`sehingga dapat berfungsi dan berperan sebaik-
baiknya di dalam masyarakat.
e. Menekan biaya perawatan baik pribadi, asuransi dan beban pemerintah.
3. Media pendidikan gizi
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan
tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik
secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
b. Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh
sasaran.

Jenis/macam media Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :


1. Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun
mati.Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat
dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini
kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-maria sebagai alat
bantu mengajar.
2. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan.
Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal
ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, d11. Benda tiruan dapat
dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik
dan lain-lain.
3. Gambar/Media gratis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
4. Leaflet atau sering juga disebut pamphlet merupakan selembar kerta yang
berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran
dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200-
400 kata. Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca. Misal leaflets
tentang Pedoman Gizi Seimbang Keuntungan leaflet:
a. Dapat disimpan lama
b. Sebagai referensi
c. Jangkauan dapat jauh
d. Membantu media lain
e. Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan
f. diskusi
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Dasar Kegiatan
Jenis penelitian ini menggunakan metode surve kosumsi pangan dengan
menanyakan secara langsung, seperti Recall Konsumsi 1x24 jam dan pemberian
edukasi tentang makanan sehat dan bergizi
B. Nama Kegiatan
Kegiatan ini adalah pengabdian masyarakat (pengabmas) berupa Survey
Konsumsi Pangan dan edukasi di Desa Tateli 1, Lingkungan 1

C. Waktu dan tempat


Hari dan tanggal : Jumat,31 maret 2023
Jam : 08.00 Wita s/d selesai
Tempat : Lingkungan 1, Desa tateli 1, Kec. Mandolang

D. Sasaran kegiatan
1. Bayi
2. Balita
3. Anak sekolah
4. Anak Remaja
5. Dewasa
6. Ibu hamil
7. Ibu menyusui
8. Lansia

E. Metode Kegiatan
1. Recall 24 jam
2. penyuluhan tentang makanan sehat dan bergizi melalui leaflet
F. Alat dan Bahan yang akan digunakan :
1. Formulir Recal 1 × 24 jam
2. Leaflet gizi seimbang

G. Prosedur Pelaksanaan :
1. Melapor ke desa/kelurahan
2. Meminta persetujuan responden
3. Melakukan wawancara asupan makanan 1×24 jam selama 1 kali
4. Menyampaikan konseling gizi tentang hasil recall dan wawancara
5. Memberikan edukasi tentang makanan sehat dan bergizi
6. Memberikan reward kepada responden berupa leaflet yang berisi hasil
pengukuran dan saran gizi.

H. Peserta Kegiatan
Adapun yang menjadi peserta dalam kegiatan ini yaitu Dosen, mahasiswa dan
keluarga responden ( Bayi, Balita,Anak Sekolah, Remaja, Dewasa,Ibu hamil,Ibu
menyusui, Lansia).

I. Penyelenggara kegiatan
Dosen dan mahasiswa Semester IV Prodi D-III Gizi Poltekkes Kemenkes Manado
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Desa/Kelurahan
a. Keadaan Geografis:
Kelurahan Tateli 1 Lingkungan 1 kecamatan Mandolang Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara, Kode pos 95661,Kode kemendagri
71.02.23.2003
b. Letak :
Kelurahan Tateli 1 lingkungan 1 terletak di jln. Trans Sulawesi tateli,
kecamatan mandolang, kabupaten minahasa, sulawesi utara
c. Fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kelurahan Tateli satu yaitu bangunan kampus IAKN
dan bangunan TK
d. Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kelurahan Tateli satu terdiri dari 1bangunan Rumah
Sakit (RS JH AWALOEI)
e. Fasilitas tempat ibadah
Fasilitas tempat ibadah di Kelurahan Tateli satu yaitu 3 gedung gereja aliran
karismatik, 2 bangunan gereja GMIM dan 1 gereja ADVEN

B. Hasil dan Pembahasan


1. Jumlah Responden
Hasil Survey Konsumsi Pangan dan gizi di desa / Kelurahan Tateli
Lingkungan I Kecamatan Mandolang diperoleh responden bayi sebanyak 3
orang balita sebanyak 1 orang, anak sekolah sebanyak 3 Orang, anak usia
remaja sebanyak 2 orang, usia dewasa sebanyak 2 orang, usia lansia sebanyak
2 orang, Ibu hamil sebanyak 1 orang dan ibu menyusui sebanyak 2 orang.
2. Data Antropometri
Tabel 1. Status Gizi Responden di Kelurahan Tateli 1 lingkungan 1 kecamatan
mandolang

No Nama JK Umur TB BB Status gizi Ket.


Nilai IMT dan BB/U
(kategori)

1 M.A P 1 bln 49 3 +0,6 (normal) Bayi

2 K.A P 11 bln 70 7,6 +1 (normal) Bayi

3 N.A P 7 bln 63 7,5 +1,2 (normal) Bayi

4 K.E L 3 19 13,3 +2,1 (overweight) Balita

5 J.E P 7 118 20,8 +1,5 (normal) Anak sekolah

6 A.N L 7 129 20 +1,3 (normal) Anak sekolah

7 N.U P 12 153 45,7 19,52 (normal) Remaja

8 C.A L 16 169 50,2 17,57 (normal) Remaja

9 C.P P 14 167 59 21,37 (normal) Remaja

10 J.A L 57 175 88 29 (0verweight) Lansia

11 N.A P 49 153 86 37 (overweight) Dewasa

12 S.M P 78 149 60,3 27 (overweight) Lansia

13 H.M L 64 166 74,8 27 (overweight) Lansia

14 S.M P 30 153 50 21,35 (normal) Ibu hamil

15 K.R P 26 165 69 23,87 (normal) Ibu menyusui

16 S.I P 24 165 55,2 20,20 (normal) Ibu menyusui

Data diatas menunjukkan, bahwa kebanyakan responden mempunyai status gizi


Normal,yaitu sebanyak 11 orang (68%)
3. Data Asupan Zat Gizi Responden
Dari hasil recall konsumsi 24 jam kepada semua anggota keluarga untuk
masing-masing kategori usia, diperoleh hasil asupan sebagai berikut :
a. Asupan zat gizi bayi
Tabel 2. Asupan zat gizi Bayi

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 474,0 16,9 8,9 82,3

Kebutuhan 795 60 17 144


N.A
Tingkat
kecukupan (59%) (28%) (52%) (72%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi bayi N.A di Desa
Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 474,0 kkal protein
sebesar 16,9 gram, lemak sebesar 8,9 gram dan karbohidrat sebesar 82,3
gram .Untuk kebutuhan bayi N.A, energi sebesar 795 kal, protein
sebesar 60 gram, lemak sebesar 17 gram, karbohidrat sebesar 144 gram.
Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat secara
berurutan 59%, 28%, 52%, 72%. Dari hasil perhitungan tingkat
kecukupan energi bayi N.A berada pada kategori ‘defisit berat’ <60%.

Nama Rata-rata Energi Protein Lemak Karbohidrat


asupan zat
gizi (kkal) (g) (g) (g)

Asupan 520,1 23,2 18,3 64,1

Kebutuhan 821 15 18 149,25


K.A
Tingkat (63%) (154%) (101%) (42%)
kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi bayi K.A di Desa
Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 520,1 kkal protein
sebesar 23,2 gram, lemak sebesar 18,3 gram dan karbohidrat sebesar
64,1 gram .Untuk kebutuhan bayi N.A energi sebesar 821 kal, protein
sebesar 15 gram, lemak sebesar 18 gram, karbohidrat sebesar 149,25
gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat
secara berurutan 63%, 154%, 101%, 42%. Dari hasil perhitungan tingkat
kecukupan energi bayi K.A berada pada kategori ‘defisit sedang’ 60-69
%.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 15 0,37 0,82 2

Kebutuhan 62 1,5 3,3 7


M.A
Tingkat (24%) (24%) (24%) (28%)
kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi bayi M.A di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 15 kkal protein
sebesar 0,37 gram, lemak sebesar 0,82 gram dan karbohidrat sebesar 2
gram .Untuk kebutuhan bayi M.A energi sebesar 62 kal, protein sebesar
1,5 gram, lemak sebesar 3,3 gram, karbohidrat sebesar 7 gram. Dengan
tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat secara berurutan
24%, 24%, 24%, 28%. Dari hasil perhitungan tingkat kecukupan energi
bayi M.A berada pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

b. Asupan zat gizi Balita


Tabel 3. Asupan zat gizi balita

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 234,2 1,1 43,2 11,0

Kebutuhan 1.300 40 35 290


K.E
Tingkat
kecukupan (18%) (3%) (120%) (4%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi balita K.E di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 234,2 kkal
protein sebesar 1,1 gram, lemak sebesar 43,2 gram dan karbohidrat
sebesar 11,0 gram .Untuk kebutuhan balita K.E energi sebesar 1.300 kal,
protein sebesar 40 gram, lemak sebesar 35 gram, karbohidrat sebesar
290 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat
secara berurutan 18%, 3%, 120%, 4%. Dari hasil perhitungan tingkat
kecukupan energi bayi K.E berada pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

c. Asupan zat gizi anak sekolah


Tabel 4. Asupan zat gizi anak sekolah
Nama Rata-rata Energi Protein Lemak Karbohidrat
asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 747,4 32,2 33,9 79,9

Kebutuhan 1.600 40 35 280


A.N
Tingkat
kecukupan (46%) (80%) (97%) (28%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi anak sekolah


A.N di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 747,4
kkal protein sebesar 32,2 gram, lemak sebesar 33,9 gram dan
karbohidrat sebesar 79,9 gram .Untuk kebutuhan anak sekolah A.N
energi sebesar 1.600 kal, protein sebesar 40 gram, lemak sebesar 35
gram, karbohidrat sebesar 280 gram. Dengan tingkat kecukupan energi,
protein, lemak, karbohidrat secara berurutan 46%, 80%, 97%, 28%. Dari
hasil perhitungan tingkat kecukupan energi anak sekolah A.N berada
pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 530,9 32,1 3,2 91,5

Kebutuhan 1.664 41.6 36 291


J.E
Tingkat
kecukupan (32%) (77%) (9%) (31%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi anak sekolah J.E
di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 530,9 kkal
protein sebesar 32,1 gram, lemak sebesar 3,2 gram dan karbohidrat
sebesar 91,5 gram .Untuk kebutuhan anak sekolah J.E energi sebesar
1.664 kal, protein sebesar 41,6 gram, lemak sebesar 36 gram,
karbohidrat sebesar 291 gram. Dengan tingkat kecukupan energi,
protein, lemak, karbohidrat secara berurutan 32%, 77%, 9%, 31%. Dari
hasil perhitungan tingkat kecukupan energi anak sekolah J.E berada
pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

d. Asupan zat gizi Remaja


Tabel 5. Asupan zat gizi Remaja

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 598,0 31,2 3,0 109,6

Kebutuhan 1.777 67 49 267


N.U
Tingkat
kecukupan (33%) (46%) (7%) (41%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi remaja N.U di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 598,0 kkal
protein sebesar 31,2 gram, lemak sebesar 3,0 gram dan karbohidrat
sebesar 109,6 gram .Untuk kebutuhan remaja N.U energi sebesar 1.777
kal, protein sebesar 67 gram, lemak sebesar 49 gram, karbohidrat
sebesar 267 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 33%, 46%, 7%, 41%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi remaja N.U berada pada kategori
‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 715.8 43,9 5,9 119,6

Kebutuhan 1.952 73 54 293


C.A
Tingkat
kecukupan (36%) (60%) (11%) (40%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi remaja C.A di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 715,8 kkal
protein sebesar 43,9 gram, lemak sebesar 5,9 gram dan karbohidrat
sebesar 119,6 gram .Untuk kebutuhan remaja C.A energi sebesar 1.952
kal, protein sebesar 73 gram, lemak sebesar 54 gram, karbohidrat
sebesar 293 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 36%, 60%, 11%, 40%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi remaja C.A berada pada kategori
‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

C.P Asupan 935,5 65,8 3,9 155,7

Kebutuhan 2.294 86 63 344

Tingkat (40%) (76%) (6%) (45%)


kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi remaja C.P di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 935,5 kkal
protein sebesar 65,8 gram, lemak sebesar 3,9 gram dan karbohidrat
sebesar 155,7 gram .Untuk kebutuhan remaja C.P energi sebesar 2.294
kal, protein sebesar 86 gram, lemak sebesar 63 gram, karbohidrat
sebesar 344 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 40%, 76%, 6%, 45%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi remaja C.P berada pada kategori
‘defisit berat’ >60 %.

e. Asupan zat gizi Dewasa


Tabel 6. Asupan zat gizi Remaja
Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 771,3 33,9 3,0 109,6

Kebutuhan 1.777 67 49 267


J.A
Tingkat
kecukupan (43%) (50%) (6%) (41%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi orang dewasa


J.A di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 771,3
kkal protein sebesar 33,9 gram, lemak sebesar 3,0 gram dan karbohidrat
sebesar 109,6 gram .Untuk kebutuhan orang dewasa J.A energi sebesar
1.777 kal, protein sebesar 67 gram, lemak sebesar 49 gram, karbohidrat
sebesar 267 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 43%, 50%, 6%, 41%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi orang dewasa J.A berada pada
kategori ‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 771,3 33,9 19,7 112,0

Kebutuhan 1.855 70 51 278


N.A
Tingkat
kecukupan (41%) (48%) (38%) (40%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi orang dewasa


N.A di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 771,3
kkal protein sebesar 33,9 gram, lemak sebesar 19,7 gram dan
karbohidrat sebesar 112,0 gram .Untuk kebutuhan orang dewasa N.A
energi sebesar 1.855 kal, protein sebesar 70 gram, lemak sebesar 51
gram, karbohidrat sebesar 278 gram. Dengan tingkat kecukupan energi,
protein, lemak, karbohidrat secara berurutan 41%, 48%, 38%, 40%. Dari
hasil perhitungan tingkat kecukupan energi orang dewasa N.A berada
pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

f. Asupan zat gizi Lansia


Tabel 7. Asupan zat gizi Lansia
Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

H.M Asupan 771,3 33,9 19,7 112,0


Kebutuhan 2.309 87 64 346

Tingkat
kecukupan (33%) (38%) (30%) (32%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi lansia H.M di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 771,3 kkal
protein sebesar 33,9 gram, lemak sebesar 19,7 gram dan karbohidrat
sebesar 112,0 gram .Untuk kebutuhan lansia H.M energi sebesar 2.309
kal, protein sebesar 87 gram, lemak sebesar 64 gram, karbohidrat
sebesar 346 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 33%, 38%, 30%, 32%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi lansia H.M berada pada kategori
‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 771,3 33,9 19,7 112,0

Kebutuhan 1.944 73 54 292


S.M
Tingkat
kecukupan (39%) (46%) (36%) (38%)
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi lansia S.M di


Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 771,3 kkal
protein sebesar 33,9 gram, lemak sebesar 19,7 gram dan karbohidrat
sebesar 112,0 gram .Untuk kebutuhan lansia S.M energi sebesar 1.944
kal, protein sebesar 73 gram, lemak sebesar 54 gram, karbohidrat
sebesar 292 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 39%, 46%, 36%, 38%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi lansia S.M berada pada kategori
‘defisit berat’ >60 %.

g. Asupan zat gizi Ibu Menyusui


Tabel 8. Asupan zat gizi Ibu Menyusui
Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

Asupan 1.537,2 82,4 58,1 166,4

Kebutuhan 2.683 101 44 402


K.R
Tingkat (57%) (81%) (132%) (41%)
kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi ibu menyusui


K.R di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 1.537,2
kkal protein sebesar 82,4 gram, lemak sebesar 58,1 gram dan
karbohidrat sebesar 166,4 gram .Untuk kebutuhan ibu menyusui K.R
energi sebesar 2.683 kal, protein sebesar 101 gram, lemak sebesar 44
gram, karbohidrat sebesar 402 gram. Dengan tingkat kecukupan energi,
protein, lemak, karbohidrat secara berurutan 57%, 81%, 132%, 41%.
Dari hasil perhitungan tingkat kecukupan energi ibu menyususi K.R
berada pada kategori ‘defisit berat’ >60 %.

Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

S.I Asupan 1.376,2 70,9 68,5 115,6


Kebutuhan 2.146 80 59 322

Tingkat (64%) (88%) (116%) (35%)


kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi ibu menyusui S.I
di Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 1.376,2kkal
protein sebesar 70,9 gram, lemak sebesar 68,5 gram dan karbohidrat
sebesar 115,6 gram .Untuk kebutuhan ibu menyusui S.I energi sebesar
2146, protein sebesar 80 gram, lemak sebesar 59 gram, karbohidrat
sebesar 322 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 64%, 88%, 116%, 35%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi ibu menyususi S.I berada pada
kategori ‘defisit sedang’60-69 %.

h. Asupan zat gizi Ibu Hamil


Tabel 9. Asupan zat gizi Ibu Hamil
Rata-rata
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Nama asupan zat
(kkal) (g) (g) (g)
gizi

S.M Asupan 919,3 42,5 12,3 154,5

Kebutuhan 1.486 50 41 223

Tingkat (61%) (85%) (30%) (69%)


kecukupan
(%)

Tabel diatas menunjukkan jumlah asupan zat gizi ibu hamil S.M di
Desa Tateli 1 Lingkungan I yaitu asupan energi sebesar 919,3kkal
protein sebesar 42,5 gram, lemak sebesar 12,3 gram dan karbohidrat
sebesar 154,5 gram .Untuk kebutuhan ibu hamil S.M energi sebesar
1.486, protein sebesar 50 gram, lemak sebesar 41 gram, karbohidrat
sebesar 223 gram. Dengan tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat secara berurutan 61%, 85%, 30%, 69%. Dari hasil
perhitungan tingkat kecukupan energi ibu hamil S.M berada pada
kategori ‘defisit sedang’60-69 %.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penilaian dan perhitungan status gizi dan asupan makanan pada
responden di kelurahan Tateli satu dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Status gizi responden dengan kategori BB/U didapat 5 orang status gizi
baik dan 1 orang gizi lebih. Dan status gizi responden berdasarkan
perhitungan IMT didapat 6 orang status gizi baik dan 4 orang gizi lebih.
2. Hasil perhitungan dan asupan makanan responden bayi didapatkan 2 orang
dalam kategori defisit berat dan 1 orang kategori defisit sedang.
Responden balita didapatkan 1 orang kategori defisit berat
3. Hasil perhitungan asupan makanan responden anak sekolah didapatkan 2
orang kategori defisit berat. Responden anak remaja didapatkan 3 orang
dengan kategori defisit berat
4. Hasil perhitungan asupan makanan responden orang dewasa didapatkan 2
orang dengan kategori defisit berat. Reponden lansia didapatkan 2 orang
dengan kategori defisit berat
5. Hasil perhitungan asupan makanan responden ibu menyusui didapatkan 1
orang kategori defisit berat dan 1 orang kategori defisit sedang. Responden
ibu hamil didapatkan 1 orang dengan kategori defisit sedang.

B.Saran
Saran untuk Kelurahan Tateli satu ,agar lebih memperhatikan asupan yang
di konsumsi sehari-hari Karena Masalah gizi pada dasarnya merupakan
refleksi konsumsi zat gizi yang belum mencukupi kebutuhan tubuh. Seseorang
akan mempunyai status gizi baik, apabila asupan gizi sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Asupan gizi yang kurang dalam makanan, dapat
menyebabkan kekurangan gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya berlebih
akan menderita gizi lebih. Jadi status gizi adalah gambaran individu sebagai
akibat dari asupan gizi sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2003). “Prinsip Dasar IlmU Gizi”. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Sirajuddin, Surmita & Astuti, Trina. (2018).” Bahan Ajar Gizi: Survey Konsumsi
Pangan”. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Utami,Arya. (2016). “Modul Survei Konsumsi Makanan 2016”. Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
LAMPIRAN

Lampiran 1.

Daftar hadir dosen dan mahasiswa

Hari/tanggal : Jumat 31 maret 2023


Tempat : Lingkungan 1,desa tateli 1, kec. Mandolang

no nama NIP/NIM paraf ket


1 Henry S.Imbar,S.Pd,M.Kes 196809251993031003 Hadir
Rudolf B. Purba,SKM,M.Kes
2 196512091988031001 Hadir

Nita R.Momongan,S.Pd,SST,M.Si
3 197201181994032001 Hadir

Rivolta G.M.Walalangi,SST,M.Si
4 196408301991032002 Hadir

Bintang rara ilfilia mokoagow


5 711341121010 Hadir

Putri regina paputungan


6 711341121027 Hadir

Priska kartika kiramis


7 711341121044 Hadir

Gladis angellica jacob


8 711341121006 Hadir

Lampiran 2.

Daftar hadir responden

no nama alamat keterangan


1 S.M.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
2 J.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
3 N.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
4 H.M Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
5 K.R Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
6 M.G.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
7 N.U Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
8 S.I Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
9 K.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
10 N.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
11 C.A Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
12 K.E Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
13 J.E Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
14 C.P Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
15 S.M Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir
16 A.N Lingkungan 1. Desa tateli 1 Hadir

Lampiran 3.

Leaflet
Lampiran 4.
Surat izin survey/ pengumpulan data
Lampiran 5.
Data responden

Jenis Tinggi Berat


no nama alamat umur Status gizi Ket.
kelamin badan badan
Lingkungan 1. Desa
Obesitas(r
1 S.M P 78 149 60,3 lansia
tateli 1 ingan)
Lingkungan 1. Desa
Obesitas(r
2 J.A L 57 175 88,9 dewasa
tateli 1 ingan)
Lingkungan 1. Desa
Obesitas(r
3 N.A P 49 153 86,8 dewasa
tateli 1 ingan)
Lingkungan 1. Desa
Obesitas(r
4 H.M L 64 166 74,8 lansia
tateli 1 ingan)
Lingkungan 1. Desa
Ibu
5 K.R P 26 165 69,8 normal
tateli 1 menyusui
Lingkungan 1. Desa
6 M.A p 1 bulan 49 3 normal Bayi
tateli 1
Lingkungan 1. Desa
Anak
7 N.U p 12 153 45,7 normal
tateli 1 sekolah
Lingkungan 1. Desa
Ibu
8 S.I P 24 165 55,2 normal
tateli 1 menyusui
Lingkungan 1. Desa
11
9 K.A P 70 7,6 normal bayi
tateli 1 bulan
Lingkungan 1. Desa
10 N.A P 7 bulan 63 normal bayi
tateli 1
Lingkungan 1. Desa
Kurus
11 C.A L 16 169 50,2 remaja
tateli 1 (ringan)
Lingkungan 1. Desa
12 K.E L 3 19 13,3 normal balita
tateli 1
Lingkungan 1. Desa
Anak
13 J.E P 7 118 20,8 normal
tateli 1 sekolah
Lingkungan 1. Desa
14 C.P P 14 167 59 normal remaja
tateli 1
Lingkungan 1. Desa
15 S.M. P 30 153 50 normal Ibu hamil
tateli 1
Lingkungan 1. Desa
Anak
16 A.N L 7 129 20 normal
tateli 1 sekolah
Lampiran 6.

Anda mungkin juga menyukai