Anda di halaman 1dari 3

Cara perawatan hidroponik:

1. Mengecek kondisi air di bak penampungan


 Pastikan air selalu tersedia dalam kondisi yang bersih
 Disarankan mengganti air minimal 4 hari sekali untuk tetap bersih
 Wadah penampungan sebaiknya bening untuk mempermudah mengamati
kondisi dan ketersediaan air
 Pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama
berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali.
 Isi penampungan air idealnya ½ atau ¾ bagian saja agar tidak banyak terbuang
saat dikuras
2. Selalu mengecek kondisi larutan nutrisi
 Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru
 Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi dengan yang baru
 Pemberian dosis nutrisi diberikan secara bertahap
 Gunakan air bersih untuk mencampur larutan nutrisi
3. Bersihkan wadah media tanam dan larutan nutrisi agar tidak ditumbuhi lumut
 Keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada
 Bersihkan bagian wadah yang ditumbuhi lumut menggunakan air bersih dan
air mengalir
 Rendam wadah dalam air bersih atau alcohol
 Isi kembali menggunakan larutan nutrisi
 Lakukan secara rutin 1-2 minggu sekali
4. Jaga sanitasi lingkungan
Kondisi lingkungan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman hidroponik.
Lingkungan yang bersih akan mencegah hama penyakit tumbuh dan berkembang.
 Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tanaman
 Buang sampah dari pemangkasan bagian tanamana dan jauhkan dari tanaman
yang sehat
 Selalu cek intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai lingkungan berada
pada kondisi yang lembab
 Setiap sebulan sekali usahakan melalukan penyemprotan menggunakan
pestisida (insektisida dan funggisida) di sekitar lingkungan tumbuh
5. Cek kondisi tanaman secara berkala
6. Cek kondisi media tanam
Tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan karena
dikhawatirkan media lama yang digunakan tanpa proses sterilisasi akan membawa
inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.
7. Buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat
Cara terbaik untuk mencegah penularan hama dan penyakit dari tanaman yang sakit
yaitu dengan membakar tanaman yang sakit tersebut.
Source: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98580/cara-merawat-tanaman--hidroponik-
dengan-baik-dan-benar/
Pemeliharaan instalasi pasca panen
Setelah panen dilakukan, terutama setelah beberapa kali panen, sebaiknya mengecek
kondisi isntalasi apakah semuanya tetap berfungsi dengan baik atau tidak. Pengecek antara
lain dilakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran pada instalasi yang dapat
menimbulkan tetesan nutrisi dan berakibat nutrisi terbuang percuma.
Saat mengecek kondisi dan fungsi instalasi, pastikan tidak ada endapan di dalamnya.
Jika terdapat endapan, segera buang dan bersihkan untuk mencegah saluran instalasi mampet
yang mengakibatkan nutrisi tidak dapat mengalir.
Pemeliharaan juga dilakukan dengan membersihkan lumut yang tumbuh di celah-
celah wadah tanaman. Salah satu cara menghindari munculnya lumut pada instalasi yaitu bisa
dilakukan pengecatan paralon ataupun slang yang transparan agar tidak tembus cahaya
matahari dan memunculkan lumut.
Source: https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=wZU6DgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6&dq=cara+merawat+tanaman+hidropon
ik&ots=xWyvLqwJmW&sig=zpkb-
f67z0gc6oTxT3XIHuJhWyg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Cerita pengusaha tanaman hidroponik


Lia Dahlia merupakan salah satu pelaku usaha yang sukses mengembangkan bisnis
hidroponik di bawah bendera usaha Blu Farm. Lia dan teman-temannya mengembangkan
bisnis pertanian hidroponiknya yang dikenal dengan nama Green House Hidroponik Blu
Farm di salah satu green house yang berada di Kawasan Bogor, Jawa Barat. Diakui olehnya
bahwa proses penanaman melalui model hidroponik akan menghasilkan kualitas tanaman
yang lebih bagus dan prosesnya juga lebih singkat dibanding penanaman model konensional.
Adapun, beberapa jenis tanaman yang ditanam mulai dari sawi caisim, pakcoy, kale, bayam
merah, bayam hijau, kangkung, melon, hingga tomat cherry. Namun saat ini, hidroponik Blu
Farm mulai fokus dengan tanaman hidroponik bayam jepang Horenso.
Blu Farm sendiri saat ini dari sisi bisnis sudah sangat bagus dengan pertumbuhan
bisnis yang signifikan. Bahkan bisa membuka lahan lebih untuk membantu masyarakat
sekitar. Apalagi di masa pandemi ketika banyak yang kehilangan mata pencaharian, Blu Farm
ikut andil memberdayakan masyarakat sekitar yang terkena dampak pandemi untuk menjadi
karyawan pada green house blu-farm. Lia mengakui dengan berbagai teknologi canggih yang
mereka miliki, maka proses penanaman lebih mudah dan efisien sehingga mereka mampu
meraup omset hingga ratusan juga per bulan. Bahkan, modal awal pembuatan green house
yang waktu itu menelan biaya hingga Rp500juta sudah balik modal. Untuk proses
pemasarannya sendiri, Blu Farm memasarkan ke supermarket premium sebanyak 3 kali
dalam seminggu. Selain itu, mereka juga menjual produknya secara online hingga melayani
pembuatan souvenir atau packing sesuai keinginan pelanggan. Diakui olehnya bahwa
penjualan untuk souvenir lebih menguntungkan dibandingkan harga di supermarket. Sebagai
contoh untuk penjualan di supermarket per pack hanya sekitar Rp15 ribu atau Rp20 ribu
sedangkan jika dijadikan souvenir per potnya atau per 200 gram bisa sampai Rp75ribu hingga
Rp100 ribu. Selain menjual tanaman Hidroponik, Blu Farm juga memberikan pelatihan
hidroponik baik untuk perusahaan, sekolah, dan lainnya. Di samping itu, Blu Farm juga
memiliki paket study tour agrowisata ke green house untuk anak-anak sekolah, serta
menerima jasa pembuatan green house.
Source: https://entrepreneur.bisnis.com/read/20210724/263/1421312/memulai-dari-nol-
wanita-ini-sukses-berbisnis-hidroponik-beromset-ratusan-juta

Anda mungkin juga menyukai