IITINJAUANPUSTAK
A
A. KonsepAsmaBronkial
1. Pengertian
Sesaknafasdanmengimenjadisuatupertandaseseorangmengalamiasma.Asm
tertentu,sehinggaapabilaterangsangolehfactorrisikotertentu,jalannapasmenjaditersu
meningkatnya proses radang. Dari proses radang tersebut dapat timbul gejalasesak
yangmengalamipenyempitankarenahipereaktivitasolehfaktorrisikotertentu.Penyem
pitan ini bersifat sementara serta menimbulkan gejala sesak nafas danmengi.
2. Etiologi
MenurutWijaya&Putri(2014)etiologiasmadapatdibagiatas:
a. Asma ekstrinsik/alergi
11
PoltekkesKemenkesYogyakart
12
serbuksari,buluhalus,binatangdan debu.
b. Asmainstrinsik/idopatik
sesudahusia40tahunsetelahmenderita infeksisinus.
c. Asmacampuran
Asmayangtimbulkarenaadanyakomponenekstrinsikdanintrinsik.
3. Klasifikasi
MenurutWijayadanPutri(2014)kasifikasiasmaberdasarkanberatpenyakit,antaralain
a. Tahap I:Intermitten
Penampilankliniksebelummendapatpengobatan :
1) Gejalainermitten<1kalidalam seminggu
2) Gejalaeksaserbasisingkat(mulaibeberapa jamsampaibeberapahari)
4) Asimptomatisdannilaifungsiparunormaldiantaraperiodeeksaserbasi
Variabilitas<20%
PoltekkesKemenkesYogyakarta
13
6) Pemakaianobatuntukmempertahankankontrol:
Obatuntukmengurangigejalaintermittendipakaihanyakapanperluinhal
asijangkapendek β2 agonis
b. TahapII:Persistenringan
Penampilankliniksebelummendapatkanpengobatan:
2) Gejalaeksaserbasidapatmenggangguaktivitasdantidur
3) Gejalaseranganasmamalamhari >2kalidalamsebulan
Variabilitas20-30%
5) Pemakaianobatharianuntukmempertahankankontrol:
Obat-
obatanpengontrolseranganharianmungkinperlubronkodilatorjangkapa
njangditambahdenganobat-obatanantiinflamasi(terutama
untukseranganasmamalam hari.
c. Tahap III:Persistensedang
Penampilankliniksebelummendapatpengobatan :
1) Gejalaharian
2) Gejalaeksaserbasimengganggu aktivitasdantidur
3) Gejalaseranganasmamalamhari>1kali seminggu
4) Pemakaianinhalasijangkapendekβ2agonissetiaphari
Variabilitas>30%
PoltekkesKemenkesYogyakarta
14
6) Pemakaianobat-obatanharianuntukmempertahankankontrol:
Obat-
obatanpengontrolseranganharianinhalasikortikosteroidbronkodilatorj
d. Tahap IV:Persistenberat
Penampilankliniksebelummendapatpengobatan :
1) Gejalaterus-menerus
2) Gejalaeksaserbasisering
3) Gejalaseranganasmamalamharisering
4) Aktivitasfisiksangatterbatasolehasma
6) Variabilitas>30%
4. FaktorRisiko
Obstruksijalannapaspadaasmadisebabkanoleh
a. Kontraksiotot sekitarbronkussehinggaterjadipenyempitannapas.
b. Pembengkakanmembranebronkus
kentalAdapunfaktorpredisposisipadaasmaya
itu:
a.Genetik
Diturunkannya bakat alergi dari keluarga dekat, akibat adanya bakat alergi
inipenderitasangatmudahterkenaasmaapabiladiaterpapardenganfaktorpencetus
PoltekkesKemenkesYogyakarta
15
Adapunfaktorpencetusdariasmaadalah:
a. Alergen
tiga,yaitu:
obatantertentusepertipenisilin,salisilat,betablocker,kodein,dansebagain
ya.
3) Kontaktan,sepertiperhiasan,logam,jamtangan,danaksesorislainnyayan
b. Perubahancuaca
c. Lingkungankerja
klienasma. Misalnya orang yang bekerja di pabrik kayu, polisi lalu lintas,
penyapujalanan.
d. Olahraga
menimbulkanasma
PoltekkesKemenkesYogyakarta
16
e. Stres
menyelesaikanmasalahnya(Wahid&Suprapto,2013).
5. ManifestasiKlinik
ManifestasiklinisyangdapatditemuipadapasienasmamenurutHalimDanokusumo(20
a. StadiumDini
Faktorhipersekresiyanglebihmenonjol
1) Batukberdahakdisertaiatautidakdenganpilek
2) Ronchibasahhaluspadaserangankeduaatauketiga,sifatnyahilangtimbul
3) Wheezingbelumada
4) Belumadakelainanbentukthorak
5) Adapeningkataneosinofildarahdan IgE
6) BGAbelumpatologis
Faktorspasmebronchiolusdan edemayanglebihdominan:
2) Wheezing
3) Ronchibasahbilaterdapathipersekresi
4) PenurunantekananparsialO2
PoltekkesKemenkesYogyakarta
17
b. Stadiumlanjut/kronik
1) Batuk,ronchi
2) Sesaknapasberatdandadaseolah-olah tertekan
3) Dahaklengketdansulitdikeluarkan
4) Suaranapasmelemahbahkantakterdengar(silentchest)
5) Thoraksepertibarelchest
6) Tampaktarikanototstenorkleidomastoideus
7) Sianosis
8) BGAPaO2 kurangdari80%
9) TerdapatpeningkatangambaranbronchovaskulerkiridankananpadaRon
genparu
PoltekkesKemenkesYogyakarta
18
6. Patofisiologi
melapisi bronkhi,atau penghisap bronkhi dengan mukus yang kental. Selain itu,
otot-otot
bronkhialdankelenjarmukosamembesar,sputumyangkental,banyakdihasilkandanal
paru.Mekanisme yang pasti dari perubahan ini belum diketahui, tetapi ada yang
Beberapaindividudenganasmamengalamiresponimunyangburukterhadaplin
gkunganmereka.Antibodiyangdihasilkan(IgE)kemudianmenyerangsel-
mediatorinidalamjaringanparumempengaruhiototpolosdankelenjarjalannafas,meny
ebabkanbronkospasme,pembengkakanmembaranmukosadanpembentukanmukusy
angsangat banyak.
nonalergik,ketika ujung saraf pada jalan nafas dirangsang oleh faktor seperti
infeksi,
latihan,dingin,merokok,emosidanpolutan,jumlahasetilkolinyangdilepaskanmening
kat.Pelepasanasetilkolininisecaralangsungmenyebabkan
PoltekkesKemenkesYogyakarta
19
responparasimpatis.
bronkokonstriksi,bronkodilatasiterjadiketikareseptorβ-
dikendalikan terutama
olehsiklikadenosinmonofosfat(cAMP).Stimulasireseptoralfamengakibatkanpenuru
nan cAMP, mngarah pada peningkatan mediator kimiawi yang dilepaskanoleh sel
PoltekkesKemenkesYogyakarta
20
7. Pathway
Ekstrinsik Instrinsik/Idiopatik
Inflamasi Spasme
Sumbatanmukus Edema Ketegangan
dindingbronc Ototbronc
hus hus diseluruhtubuh
Obstruksi Penerapantekni
Alveolitertutup krelaksasiototpr
wheezing salurannafas(bro ogresif
nchospasme)
Mk :
Hipoksemi Mk:GangguanP
Bersihanjalan Penyempitanjalannafas
nafas ertukaranGas
tidakefektif
Asidosis
metabolik
Peningkatankerja
StatusAsmatikus
pernafasan
Peningkatan kebutuhanoksigen
MK : Pola NafasTidakEfektif
Hiperventilasi
RetensiCO2
Asidosisrespiratorik
PoltekkesKemenkesYogyakarta
21
8. Pemeriksaanpenunjang
yaitu :a Spirometri
Untukmengkajijumlahudarayangdinspirasib
Ujiprovokasi bronkus
c Pemeriksaansputum
d Pemeriksaancosinofittotale
Pemeriksaanteskulit
Dilakukanuntukmencarifaktoralergidenganberbagaialergenyangdapatme
f PemeriksaankadarIgEtotaldanIgEspesifikdalamsputum
h Analisagasdarah
Untukmengetahuistatuskardiopulmoneryangberhubungandenganoksigen
asi.
9. Komplikasi
KomplikasimenurutWijaya&Putri(2014)yaitu :
a. Pneumothorak
b. Pneumomediastiumdanemfisemasubkutis
c. Atelektasis
d. Aspirasi
e. Kegagalanjantung/gangguaniramajantung
PoltekkesKemenkesYogyakarta
22
f. Sumbatansalurannafas
yangmeluas/gagalnafasAsidosis
10. Penatalaksanaan
Nonfarmakologi,tujuan dariterapiasma:
a. Menyembuhkandanmengendalikangejalaasma
b. Mencegahkekambuhan
c. Mengupayakanfungsiparusenormalmungkinsertamempertahankannya
d. Mengupayakanaktivitasharianpadatingkatnormaltermasukmelakukanexer
cise
e. Menghindariefeksampingobatasma
f. Mencegahobstruksijalannafas
yangireversibelFarmakologi,obatanti asma :
a. Bronchodilator
Adrenalin,epedrin,terbutallin,fenotirol
b. Antikolinergin
Iptropiembromid(atrovont)
c. Kortikosteroid
Predrison,hidrokortison,orodexon.
d. Mukolitin
PoltekkesKemenkesYogyakarta
23
B. KonsepKecemasan
1. PengertianKecemasan
Kecemasanmerupakansuatuperasaansubjektifmengenaiketeganganmentaly
angmenggelisahkansebagaireaksiumumdariketidakmampuanmengatasisuatumasal
ahatautidakadanyarasaaman.Perasaanyangtidakmenentutersebutpadaumumnyatida
kmenyenangkanyangnantinyaakanmenimbulkanataudisertaiperubahanfisiologisda
npsikologis(Rochman,2010).
2. Tingkatkecemasan
MenurutRatih(2012)semuaorangpastimengalamikecemasanpadaderajattertent
u,Peplaumengidentifikasi4 tingkatankecemasanyaitu:
a KecemasanRingan
Kecemasaniniberhubungandengankehidupansehari-
hari.Kecemasandapatmemotivasibelajarmenghasilkanpertumbuhansertakre
waspada,sadarakanstimulusinternaldaneksternal,mampumengatasimasalah
secaraefektifsertaterjadikemampuanbelajar.Perubahanfisiologiditandai
normal.
b KecemasanSedang
mengalamiperhatianyangselektif,namundapatmelakukansesuatuyanglebiht
erarah.Responfisiologi:seringnafaspendek,nadidantekanandarah
PoltekkesKemenkesYogyakarta
24
yaitulahanpersepsimenyempit,rangsanganluartidakmampuditerima,berfoku
spadaapayangmenjadi perhatiaannya.
c KecemasanBerat
Kecemasanberatsangatmempengaruhipersepsiindividu,individucenderung
sertatidakdapatberfikirtentanghallain.Semuaperilakuditujukanuntukmengur
kecemasanberatyaitu:persepsinyasangatkurang,berfokuspadahalyangdetail,
menyelesaikanmasalah,sertatidakdapatbelajarsecaraefektif.Padatingkatanin
iindividumengalamisakitkepala,pusing,mual,gemetar,insomnia,palpitasi,ta
besar,dandiare.Secaraemosiindividumengalamiketakutansertaseluruhperha
tianterfokus padadirinya.
d Panik
Padatingkatpanikdarikecemasanberhubungandenganterperangah,ketakutan
,danteror.Karenamengalamikehilangankendali,individuyang mengalami
denganpengarahan.Panikmenyebabkanpeningkatanaktivitasmotorik,menur
tidaksejalandengankehidupan,danjikaberlangsunglamadapatterjadi
PoltekkesKemenkesYogyakarta
25
kelelahanyang
fokus padasuatukejadian.
C. KonsepAsuhanKeperawatan
1. PengkajianKeluarga
padakeluargayaitu :
keluarga,genogram,dll
b. Riwayatdantahapperkembangankeluarga
2) Riwayatkesehatankeluargainti
3) Riwayatkesehatankeluargasebelumnya
d. Strukturdanfungsi keluarga
1) Polakomunikasikeluarga:caraberkomunikasiantaranggotakelu
arga
2) Strukturkekuatan:kemampuananggotakeluargamengendalikandanme
maupunnonformal
PoltekkesKemenkesYogyakarta
26
yangberhubungandengan kesehatan
fungsiperawatankesehatan(pengetahuantentangsehat/sakit,kesanggu
pankeluarga)
6) Fungsikeperawatan.Tujuandarifungsikeperawatan:
f. Keadaangizikeluarga
g. Pemeriksaanfisik
pasiendenganasmayaitu :
2) Informasidandiagnosa medikpenting
3) Datariwayatkesehatan
Pernahmenderitapenyakitasmasebelumnya,menderitakelelahanyan
PoltekkesKemenkesYogyakarta
27
4) Riwayatkesehatansekarang
tidakbergairah,pucattidakadanafsumakan,sakitpadadadadan
padajalan nafas.
b) Sesaksetelahmelakukanaktivitas
c) Sesaknafaskarenaperubahanudaradandebu
d) Batukdansusahtidurkarenanyeridada.
5) Riwayatkesehatankeluarga
a) Riwayatkeluargayangmemilikiasma
b) Riwayatkeluarga
yangmenderitapenyakitalergisepertirinitisalergi,
6) Ativitas/istirahat
a) Keletihan,kelelahan,malaise
harikarenasulit bernafas.
posisiduduktinggi.
d) Dispneapadasaatistirahat,aktivitasdanhiburan.
7) Sirkulasi:Pembengkakanpadaekstremitasbawah
perubahanpola hidup
menurun,ketidakmampuanuntukmakan
PoltekkesKemenkesYogyakarta
28
10) Pernafasan
a) Nafaspendek,dadarasatertekandanketidakmampuanunt
ukbernafas
b) Batukdenganproduksisputumberwarnakeputihan
biasanyamemanjang
d) Penggunaanototbantupernafasan
penurunan/tidakadanyabunyi nafas.
11) Keamanan:riwayatreaksialergi/sensitifterhadapzat
h. Harapankeluarga
Perludikajiharapankeluargaterhadapperawat(petugaskesehatan)untukmemb
antumenyelesaikan masalahkesehatanyangterjadi.
2. DiagnosaKeperawatan
a. Bersihanjalannafastidakefektifberhubungandenganketidakmampuankelu
keluargamemberikanperawatan bagianggotanyayangsakit
keluargamemberikanperawatan bagianggotanyayangsakit
PoltekkesKemenkesYogyakarta
29
d. Ansietasberhubungandenganketidakmampuankeluargamengambilkep
utusandalammerawatanggotayangsakit
e. Manajementkesehatankeluargatidakefektifberhubungandenganketi
merawatanggotayangsakit
3. RencanaanKeperawatan
keperawatan
yangmuncul.RencanakeperawatanberdasarkanStandarIntervensiKeperawatanIndo
Tabel1.Rencanaan Keperawatan
ekspektoran,
mukolitik
Intervensi:ManajementAs
ma
1. Observasi
a. Monitor
frekuensidankeadaan
nafas
b. Monitortandadangej
alahipoksia
c. Monitorbunyinafasta
mbahan
2. Terapeutik
a. Berikan
posisisemifowler30-
45o
3. Edukasi
a. Anjurkanmeminimal
kanansietasyangdap
atmeningkatkankebu
tuhanoksigen
b. Anjurkan
bernafaslambatdan
dalam
c. Ajarkanmengidentifi
kasidan
menghindaripemicu
2. Gangguanpertuk Setelah Intervensi:Pemantauanres
aran pirasi
gasberhubungan diberikantindakanke 1. Observasi
denganketidakm perawatandiharapka a. Monitorfrekuensi,ira
ampuankeluarga npernafasan ma,kedalamandanup
memberikanpera ayanafas
watan pasienmembaik, b. Monitorpolanafas
bagianggotanya c. Monitorkemampanb
yangsakit dengankriteriahasi: atuk efektif
1. Tingkatkesadaran d. Monitor
pasienmeningkat adanyaproduksi
2. Bunyi sputum
e. Monitor
nafastambahanme
nurun adanyasumbatanjala
3. Gelisahmenurun nnafas
4. Nafas f. Palpasikesimetrisane
kspansi paru
cupinghidungmen g. Auskultasi
urun bunyinafas
PoltekkesKemenkesYogyakarta
31
h. Monitor saturasi
PoltekkesKemenkesYogyakarta
32
2. Terapeutik
a. Atur
intervalpemantauanr
espirasi
sesuaikondisi pasien
b. Dokumentasikan
hasil pantauan
3. Edukasi
a. Jelaskan
tujuanprosedurpema
ntauan
b. Informasikan
hasilpemantauan
Intervensi :
Dukunganventilasi
1. Observasi
a. Identifikasiadanyake
lelahan otot
bantunafas
b. Monitorr status
respirasi
danoksigenasi
2. Terapeutik
a. Pertahankankepaten
an
jalannafas
b. Berikan
posisisemifowlerata
ufowler
c. Berikanoksigenasise
suaikebutuhan
3. Edukasi
a. Ajarkanmalakukante
knikrelaksasinafasda
lam
b. Ajarkan
teknikbatukefektif
3. Pola nafas Setelah Intervensi:Manajementjal
tidakefektifberhu an nafas
bungandenganke dilakukantindakanke 1. Observasi
tidakmampuanke perawatan a. Monitorpolanafas
luargamemberik polanafas 2. Terapeutik
anperawatanbagi pasien a. Posisikansemifowler
PoltekkesKemenkesYogyakarta
33
ataufowler
kembalinormal,
dengankriteriahasil:
1.Ventilasisemenitm
eningkat
PoltekkesKemenkesYogyakarta
34
danoksigenasi
2. Terapeutik
a. Pertahankankepaten
an
jalannafas
b. Berikan
posisisemifowlerata
ufowler
c. Berikanoksigenasise
suaikebutuhan
3. Edukasi
a. Ajarkanmalakukante
knikrelaksasinafasda
lam
4. Ansietasberhubun Setelah Intervensi:Terapirelaksasi
gandenganketidak ototprogresif
mampuankeluarga dilakukantindakanke 1. Observasi
mengambilkeputus perawatandiharapka a. Identifikasi tempat
andalammerawata nkecemasan yangtenangdan nyaman
nggotayangsakit b. Monitorsecaraberkalaunt
pasienberkurang, ukmemastikanototrileks
c. Monitor
adanyaindikatortidak
dengankriteriahasil : rileks
1. Kekhawatiranaki 2. Terapeutik
bat kondisi a. Aturlingkunganagart
yang idakadagangguansaa
tterapi
dihadapimenurun b. Berikan posisi
2. Perilaku yangnyamanbersand
gelisahmenurun ardikursiatauposisiti
3. Perilaku dur
PoltekkesKemenkesYogyakarta
35
tegangmenurun
4. Frekuensi
pernafasan
menurun
PoltekkesKemenkesYogyakarta
36
5. Frekuensi c. Beri
nadimenurun
6. Tekanan waktumengungkapk
darahmenurun anperasaan
7. Pucatmenurun
8. Konsentrasi tentangterapi
membaik 3. Edukasi
a. Anjurkanmemakaipa
kaian
yangnyamandantida
ksempit
b. Ajarkanlangkah-
langkah
sesuaiprosedur
c. Anjurkanmenegangk
an
ototselama5sampai1
0detik,
kemudiananjurkanm
erilekskanotot20-
30 detik,
masingmasing4-8
kali
d. Anjurkanmenegangk
an ototkaki
selama
tidaklebihdari5detik
untuk
menghindarikram
e. Anjurkan fokus
padasensasiototyang
menegang
f. Anjurkan fokus
padasensasiototyang
rileks
g. Anjurkanbernafasdal
amdanperlahan
5. Manajementkese Setelah Intervensi :
hatankeluarga Pendampingan
tidakefektifberhu dilakukantindakanke Keluarga
bungandenganke perawatandiharapka 1. Observasi
tidakmampuanke nkeluargamampu a. Identifikasikebutuha
luargamengambil nkeluargaterkait
PoltekkesKemenkesYogyakarta
37
keputusan
mengambilkeputusa
dalammerawatan masalahkesehatanke
n,
ggota luarga
b. Identifikasitugaskes
dengankriteriahasil:
ehatankeluargayangt
1.Kemampuanmenje
erhambat
laskanmasalahkes
ehatan yang
PoltekkesKemenkesYogyakarta
38
keluargatentangkese
hatan
b. Identifikasitindakan
yang dapat
dilakukankeluarga
2. Terapeutik
a. Motivasipengemban
gansikap dan
emosi
yang
mendukungupaya
kesehatan
b. Ciptakanperubahanli
ngkunganrumahseca
raoptimal
3. Edukasi
a. Ajarkan
caraperawatan yang
PoltekkesKemenkesYogyakarta
39
bisadilakukankeluar
ga
4. ImplementasiKeperawatan
PoltekkesKemenkesYogyakarta
40
Pelaksanaankeperawatanadalahpemberianasuhankeperawatanyangdilakuka
membantu,kemampuantekhnikpsikomotor,kemampuanmelakukanobservasisistem
atis,kemampuanmemberikanpendidikankesehatan,kemampuanadvokasidanevaluas
(preparation),tindakandan dokumentasi.
5. EvaluasiKeperawatan
terencanaantara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat
padatahapperencanaan.Evaluasidilakukansecaraberkesinambungandenganmelibat
kankliendankeluarga.Evaluasibertujuanuntukmelihatkemampuankeluargadalamme
ncapaitujuan.Evaluasiterbagiatasduajenis,yaitu:
a EvaluasiFormatif
perawatmengimplementasikanrencanankeperawatangunamenilaikeefektifa
ntindakankeperawatanyangtelahdilaksanakan.Perumusanevaluasiformatif
SOAP,yakniSubjektif(databerupakeluhanklien),Objektif(datahasil
PoltekkesKemenkesYogyakarta
41
danPlanning(perencanaan).
b EvaluasiSumatif
semuaaktifitasproseskeperawatanselesaidilakukan.Evaluasisumatifinibertuj
pada akhirpelayanan.
D. TehnikRelaksasiOtotProgresif
1. Pengertian
Relaksasiototprogresifmerupakanterapirelaksasidengangerakanmengencan
beberapakelompokototdanmembedakansensasitegangdanrileks,seseorangbisamen
ghilangkan kontraksi otot dan mengalami rasa rileks (Soewondo, 2009 dalamResti
tubuhnyamenjadirileks,denganbegitudapatmemperbaikiberbagaiaspekkesehatanfis
iknya.Relaksasiototprogresifhinggasaatinimenjadisalahsatumetoderelaksasitanpam
engeluarkanbiaya,tidakadaefeksamping,danmudahditerapkan.
PoltekkesKemenkesYogyakarta
42
2. Waktupelaksanaan
dapatmenimbulkan efek yang maksimal adalah sebanyak 1-2 kali dalam sehari
dengansekali tindakan selama 15 menit dan dilakukan kurang lebih selama satu
3. TujuanTerapiRelaksasi OtotProgresif
MenurutHerodes(2010),Alim(2010),danPotter(2005)dalamSetyoadidanKushariya
a. Menurunkanketeganganotot,kecemasan,nyerileherdanpunggung,tekananda
b. Mengurangidistritmiajantung,kebutuhanoksigen.
c. Meningkatkangelombangalfaotakyangterjadiketikakliensadardantidak
d. Meningkatkanrasakebugaran,konsentrasi.
e. Memperbaikikemampuanuntukmengatasistres.
fobiaringan,gagapringan, dan
g. Membangunemosipositifdariemosinegatif.
4. IndikasiTerapiRelaksasiOtotProgresif
relaksasiototprogresif,yaitu:
a. Klien yangmengalamiinsomnia.
PoltekkesKemenkesYogyakarta
43
b. Klienseringstres.
c. Klienyangmengalamikecemasan.
d. Klienyangmengalamidepresi.
5. PelaksanaanTeknikTerapiRelaksasiOtotProgresif
PoltekkesKemenkesYogyakarta