Anda di halaman 1dari 7

Penggunaan hewan perobaan harus etis dengan menerapkan prinsip umum etika

penelitian dan prinsip, yaitu 3 Rs : Replacement, Reduction, Refinement


1. Replacement : Jika memungkinkan gantilah dengan yang lain yang bukan
hewan apabila diperkirakan hasil yang dicapai secara saintifik adalah sama
 Tumbuhan tingkat tinggi, mikroorganisme, dan endoparasit metazoan yang lebih
terdegenerasi
 Pemodelan komputer, (metode in vitro) atau penggantian hewan tingkat tinggi
seperti mamalia dengan hewan “lebih rendah” (misalnya invertebrata, seperti
Drosophila dan cacing nematoda)
- penggantian tak sepenuhnya bisa dilakukan
 Strategi penggantian
• Kultur jaringan
• Perfusi organ
• Irisan jaringan
• Fraksi seluler
• Fraksi subseluler

2. Reduction: Jika informasi dapat tercapai dengan menggunakan hewan yang


lebih sedikit itu jauh lebih baik ketimbang menggunakan hewan yang lebih
banyak tetapi informasi yang diperoleh sama
 Salah satu cara mengurangi penggunaan hewan dalam jumlah besar adalah
memilih strategi perencenaan yang tepat dan kinerja seluruh rangkaian
penelitian
 Mengontrol variasi antara hewan yang digunakan dalam penelitian
 Disain yang cermat dan analisis yang tepat.
 Munculnya 3Rs diatas, memicut ersedianya analisis statistic berbasis
komputer yang bisa menampung dan memproses data dalam jumlah cukup
besar dan memungkinkan dilakukan meta-analisis sehingga mengurangi
jumlah penggunaan hewan. Dalam beberapa kasus, data penelitian yang
relevan yang diterbitkan sebelumnya dapat saja digunakan sehingga
penggunaan hewan dapat direduksi.
 Teknik pencitraan modern juga memungkinkan pengurangan jumlah hewan
yang digunakan.
 Jumlah minimum biasa dihitung dengan rumus Frederer yaitu (n-1) (t-1)>15
• n = jumlah hewan yang diperlukan
• t = jumlah kelompok perlakuan.
• Kelemahan rumus ini, semakin sedikit kelompok penelitian, semakin
banyak jumlah hewan yang diperlukan serta sebaliknya, mengatasinya,
gunakan desain statistik yang tepat sehingga hasil penelitian valid/shaih
 Uji LD50 klasik, yang digunakan untuk menentukan toksisitas, mengukur
dosis yang diperlukan untuk membunuh 50 persen hewan yang diberi
perlakuan.
 Dahulu digunakan untuk memenuhi persyaratan nasional dan internasional
untuk pengujian keamanan produk, LD50 membutuhkan sebanyak 200 hewan
per pengujian.
 Salah satu alternatif yang diterima secara luas adalah uji "batas", yang
HANYA MEMBUTUHKAN 6-10 HEWAN. Pengujian ini menggunakan
sejumlah kecil hewan untuk menentukan toksisitas minimum dan maksimum,
dan ditetapkan batas jumlah dosis yang akan diuji.
 Sebagai akibat dari alternatif ini dan lainnya, jumlah hewan yang digunakan
dalam pengujian LD50 baru-baru ini turun sebanyak 90 persen.

3. Refinement: Perlakukan hewan dengan baik, sekecil mungkin rasa sakit,


penderitaan, dan diusakan agar tetap nyaman baik dalam penanganan maupun
selama berlansung percobaan menimbulkan rasa nyeri karena harga yang
lebih murah.
 Jika untuk tujuan tertentu dalam eksperimen tidak mungkin menggunakan
teknik penggantian, maka ikutilah prosedur percobaan dengan cermat dan
tepat sehingga betul- betul kesakitan hewan sangat minimal. Cara lain adalah:
• Non-invasive techniques
• Appropriate anaesthetic and analgesic regimes for pain relief
• Hewan dilatih agar patuh dan kooperatif dengan prosedur yang digunakan
(misalnya: blood sampling) sehingga hewan itu sendiri memiliki kontrol
yang tinggi terhadap prosedur dan otomatis akan mengurangi stres
• Akomodasi dan pengayaan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan fisik
dan prilaku hewan (misalnya memberi peluang bersarang dan bercenkrama
bagi hewan pengerat)
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian di mana karakteristik kelompok studi atau kejadian
tertentu dijelaskan, yang berguna dalam mengumpulkan data tentang populasi tertentu atau
kejadian tertentu yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kelompok studi, sehingga
menjawab pertanyaan 'apa itu'. Penelitian deskriptif biasanya mencakup studi sosiologis dan
psikologis dengan menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif
menggambarkan karakteristik subjek penelitian sementara.

Hal-hal yang mendasari pemilihan riset deskriptif, antara lain:


- Dalam desain penelitian kuantitatif, penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
variabel-variabel utama subjek studi.
- Dalam penelitian deskriptif murni tidak diperlukan kelompok kontrol sebagai pembanding
- Terdapat hubungan sebab-akibathanya merupakan perkiraan yang didasarkan atas tabel
silang yang disajikan
- Hasil penelitian hanya disajikan sesuai dengan data yang didapatkan tanpa dilakukan
analisis yang mendalam
- Penelitian deskriptif sebagai penelitian pendahuluan yang digunakan bersama-sama
dengan hampir semua jenis penelitian
- Pengumpulan data dilakukan dalam satu saat atau satu periode tertentu dan setiap subjek
studi selama penelitian hanya diamati satu kali
- Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional berupa sampling survey
atau data sekunder dari rekam medis
- Penelitian deskriptif dapat dilakukan pada wilayah terbatas seperti desa atau kecamatan
atau meliputi wilayah yang besar seperti negara

Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan penelitian deskriptif,antara lain:


- Melakukan identifikasi terhadap adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
- Melakukan pembatasan dan perumusan permasalahan secara jelas.
- Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
- Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji.
- Menyusun kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis penelitian.
- Menentukan desain metode penelitian yang akan digunakan. Dalam hal ini mencakup
penentuan populasi, sampel, Teknik sampling, instrumen penelitian, pengumpulan data,
dan analisis data.
- Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan melakukan analisis data dengan menggunakan
teknik statistika yang relevan.
- Membuat laporan penelitian.

Penelitian eksperimental adalah jenis penelitian yang memanipulasi variabel untuk sampai
pada suatu kesimpulan yang bertujuan untuk memanipulasi variabel yang diberikan sehingga
dapat mendukung atau menolak hipotesis yang diasumsikan. Karenanya ia menjawab pertanyaan
'bagaimana jika'. Penelitian eksperimental biasanya mencakup studi forensik, penelitian
laboratorium biologi dan lainnya, dll. Penelitian eksperimental terutama menggunakan
metodologi kuantitatif. Penelitian eksperimental memanipulasi subjek penelitian atau variabel
untuk sampai pada suatu kesimpulan
Hal-hal yang mendasari pemilihan riset eksperimental, antara lain:
- Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling
dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, atau paling dapat memenuhi validitas
internal.
- Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang
memberikan pengujian hipotesis yang paling ketat dibanding jenis penelitian yang lain.
- Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi yang ter- kendalikan.

Langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan jenis penelitian positivistik


yang lain, yaitu:
- Memilih dan merumuskan masalah, termasuk akan menguji-cobakan perlakuan apa,
dampak dampak apa yang ingin dilihat.
- Memilih subyek yang akan dikenai perlakuan dan subyek yang tidak dikenai perlakuan.
- Memilih disain penelitian eksperimen.
- Mengembangkan instrumen pengukuran (instrumen untukmengumpulkan data)
- Melaksanakan prosedur penelitian dan pengumpulan data.
- Menganalisis data
- Perumusan kesimpulan
Substan senyawa biologis tidak bisa sepenuhnya dikarakterisasi secara fisika dan
kimia. Oleh karena itu diperlukan dari bioassay.
1. Karena memiliki organ dan sistem tubuh yang mirip dengan manusia atau hewan
lain
2. Dalam banyak hal, hewan lebih peka pada penyakit yang sama yang
mempengaruhi manusia
3. Daur hidup hewan relatif pendek, sehingga memungkin penelitian oleh ilmuwan
mempelajari seluruh siklus-hidup dan bahkan beberapa generasi atau muligenerasi
dalam waktu singkat
4. Menggunakan hewan laboratorium dalam studi ilmiah membolehkan peneliti
mengontrol dengan tepat lingkungan hewan (cahaya, suhu, ventilasi, dll) untuk
menjamin bahwa hewan tetapi sehat sehingga variabel/kergaman hewan dapat
diminalkan
5. Variabel penelitian lebih mudah dikontrol
6. Dapat dilakukan pada penelitian yang berisiko tinggi
7. Informasi yang didapat mendalam karena sediaan biologi dapat dibuat dari
organ hewan yang digunakan
8. Memperoleh data maksimum untuk keperluan penelitian simulasi,
9. Dapat digunakan untuk uji keamanan, diagnostik dan toksisitas
10.Biaya relatif murah
11. Untuk mendapatkan informasi suatu analit/entitas/bahan uji, sebelum dilakukan
pada manusia (final test tube). Volunter manusia secara etis bisa digunakan jika uji
pada hewan telah tuntas dilakukan
12. Hewan percobaan adalah setiap hewan yang digunakan pada sebuah penelitian
biologis dan biomedis yang dipilih berdasarkan syarat atau standar dasar yang
diperlukan dalam penelitian tersebut
13. Peneliti yang akan menggunakan hewan harus tahu banyak hal, termasuk:
▪ Pengadaan hewan
▪ Pemilihan dan seleksi jenis kelamin yang sesuai dengan materi
penelitian
▪ Pengelolaan hewan termasuk perawatan dan pemeliharaan
selama berlangsung percobaan, pengumpulan data
• Berbagai hewan kecil memiliki karakteristik tertentu yang relatif serupa dengan
manusia, sementara hewan lainnya mempunyai kesamaan dengan aspek fisiologis
metabolis manusia.
• Tikus putih sering digunakan dalam menilai mutu protein, toksisitas, karsinogenik,
dan kandungan pestisida dari suatu produk bahan pangan hasil pertanian.
• Saat ini, beberapa strain tikus digunakan dalam penelitian di laboratorium hewan
coba di Indonesia, antara lain:
• Wistar (asalnya dikembangkan di Institut Wistar), yang turunannya dapat diperoleh
di Pusat Teknologi Dasar Kesehatan dan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan
Epidemiologi Klinik Badan Litbangkes; dan Sprague-Dawley; (tikus albino yang
dihasilkan di tanah pertanian Sprague-Dawley), yang dapat diperoleh di
laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan Pusat Teknologi Dasar
Kesehatan Badan Litbangkes.
Secara teknis, menghandle hewan yang digunakan:
• Harus sehat dan berkualitas sesuai dengan materi penelitian.
• Hewan tersebut dikembangbiakkan dan dipelihara secara
khusus dalam lingkungan yang diawasi dan dikontrol dengan ketat. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan defined laboratory animals sehingga sifat genotipe,
fenotipe (efek maternal), dan sifat dramatipe (efek lingkungan terhadap fenotipe)
menjadi konstan. Hal itu diperlukan agar penelitian bersifat reproducible yaitu
memberikan hasil yang sama apabila diulangi pada waktu lain, bahkan oleh
peneliti lain.
• Penggunaan hewan yang berkualitas dapat mencegah pemborosan waktu,
kesempatan, dan biaya
Kelompok control negative yaitu kelompok yang tidak diberi atau dikenakan treatment
(perlakuan). Sedangkan kelompok control positif yaitu kelompok obat pembanding. Kelompok
kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak
antara kelompok eksperimen dan kelompok control.
Contoh:
Suspense Na CMC 0,5% (control negative)
Na diklofenak dosis 2,25 mg (control positif)
Ekstrak etanol umbi lobak putih dosis 150 mg/kg bb
Ekstrak etanol umbi lobak putih dosis 300 mg/kg bb
Ekstrak etanol umbi lobak putih dosis 450 mg/kg bb

Anda mungkin juga menyukai