Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT FOOTWORK BERBASIS TEKNOLOGI

Lalu Sapta Wijaya Kusuma


lalusaptawk@undikma.ac.id
Fakultas Ilmu Keolahragaan Dan Kesehatan Masyarakat

Universitas pendidikan mandalika fakulta ilmu keolahragaan rutin melakukan kerjasama dengan
berbagai cabang olahraga untuk dapat memenuhi setiap program yang dijalankan oleh kampus
untuk memajukan olahraga di Daerah Nusa Tenggara Barat. Dalam hal ini menjalankan salah
satu tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat bulutangkis yang ada di
Lombok timur kecamatan masbagik, melalui pengenalan alat berbasis teknologi untuk latihan
footwork yang umumnya dilakukan secara menual dengan menampatkan bola ke setiap sudut
lapangan permainan. Namun dengan metode alat berbasis teknologi atlet bergerak sesuai arak
sinyal lampu pada alat yang di pasang di depan net. Sehingga atlet bergerak sesuai dengan sinyal
lampu yang menyala, jika lampu kanan depan menyala, maka atlet akan bergerak ke depan kanan
seolah-olah mengambi bola netting, dan jika lampu bawah kiri menyala secara langusng atlet
akan bergerak ke belakang kiri dan seterusnya.

A. PENDAHULUAN
Footwork disebut juga sebagai olah kaki, penguasaan langkah, dan efisiensi gerak
dalam olahraga bulutangkis yang bertujuan untuk dapat menjangkau setiap sudut permain
atau lapangan. Salah satu bentuk latihan yang paling sering diterapkan dalam latihan
bulutangkis adalah shadow movement (latihan bayangan), latihan ini bertujuan untuk
mensimulasikan permainan bulutangkis untuk melakukan olah kaki (footwork) secara baik
dan benar (Sapta, Jamaludin, 2020). Sedangkan Purnama (2010) prinsip dasar footwork
dalam permainan bulutangkis adalah kaki yang sesuai dengan tangan yang digunakan
untuk memegang raket saat memukul selalu berakhir sesuai arah tangan tersebut.
Latihan footwork dalam olahraga bulutangkis dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah; (1) dengan menempatkan cock/bola untuk dipindah satu persatu 6 sudut
langkah bulutangkis, yaitu depan kiri kanan, tengah kiri kanan, dan belakang kiri kanan, (2)
dengan mengikuti intruksi dari pelatih, (3) shadow satu lawan satu dengan mengikuti atau
meniru gerakan dari pemain ataupun pelatih. Menurut Krisdiyana (2010) terdapat 6
wilayah yang dapat meningkatkan kecepatan dengan menggunakan media alat, antara
lain; 1) Melatih kecepatan reaksi dengan sinyal atau stimulus dari luar, 2) Mempercepat
kapasitas gerak, 3) Kapasitas untuk mengatur keseimbangan kecepatan, 4)
Meningkatkan prestasi dari kecepatan maksimum, 5) Kapasitas mempertahankan
kecepatan maksimum, dan 6) Kapasitas akhir dari pengaruh faktor daya tahan pada
kecepatan.
Teknik latihan footwork berbasis teknologi tentunya akan mempermudah pelatih
dalam melatih atlet dan sekaligus sebagai model latihan yang bisa merangsang motivasi atlet
ketika berlatih, dikarenakan model latihan tersebut masih tergolong baru. Jurnal yang
diterbitkan oleh Krisdiyana pada 15 desember 2010, menyatakan sistem pelatihan dengan
bola lampu dapat merangsang gerak reaksi olahragawan bulutangkis.
Latihan footwork berbasis teknologi juga dapat merangsang perbaikan komponen
kondisi fisik atlet, baik itu kelincahan, kecepatan reaksi, dan daya tahan atlet. sehingga
bentuk latihan ini tentunya akan baik untuk pelatih dan atlet sekaligus.penelitian yang
dilakukan oleh Sapta dan Aminullah (2019) dengan hasil korelasi tingkat hubungan antara
footwork berbasis teknologi dengan kelincahan dan daya tahan yaitu 0,801 dengan tingkat
hubungan sangat kuat, yang artinya kontribusi latihan footwork berbasis teknologi terhadap
kelincahan sebesar 64,16%. Sedangkan pengaruh latihan tersebut mampu meningkatkan
kelincahan pemain bulutangkis.
Sehingga untuk menindak lanjuti kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti yang sama, tim pengabdian akan memberikan pelatih dan atlet pemahaman
mengenai penggunaan alat tersebut sebagai media latihan footwork yang lebih modern
sehingga dapat memotivasi atlet dengan suasana dan bentuk latihan yang berbeda melalui
pengabdian pelatihan footwork berbasis teknologi.
B. METODE PELAKSANAAN

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

D. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai