Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel

4.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs. Tanwirul Hija

Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.. Berdasarkan data yang ada jumlah

siswa MTs. Tanwirul Hija Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. sebanyak

100 siswa .

4.1.2 Prosedur Penentuan Sampel

Prosedur penentuan sampel berdasarkan uraian di atas bahwa populasi

pada penelitian ini adalah siswa MI. Miftahul Ulum Sidomukti Mayang

Jember. Dengan demikian populasi pada penelitian ini adalah homogen yang

daftar siswanya tersedia di MTs tersebut.

Populasi seperti dinyatakan Suharsimi (1992) adalah keseluruhan

subjek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi,

sedangkan menurut Umar (1998) populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai

karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Sedangkan menurut Singarimbun (1989)

berpendapat bahwa populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang

ciri-cirinya akan diduga.

13
14

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi penelitian ini

dilakukan/dilaksanakan pada siswa MTs. Tanwirul Hija Kecamatan Lenteng

Kabupaten Sumenep yang hanya diambil sampel sebanyak 68 siswa. Jadi penelitian

ini adalah penelitian sampel.

4.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

4.2.1 Identifikasi Variabel

Sehubungan permasalahan dan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam

penelitian ini terdapat 6 variabel yang akan diteliti. Keenam variabel tersebut

dikelompokkan atau diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni variabel bebas

(idependent variables) dan variabel terikat (dependent variables). Kedua kelompok

variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel tergantung yang dinotasikan dengan Y, yaitu prestasi belajar

siswa MTs. Tanwirul Hija Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.

b. Variabel bebas yang dinotasikan dengan X, yaitu faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa yang terdiri dari :

X1 = motivasi belajar siswa

X2 = kepemimpinan kepala sekolah

X3 = kemampuan guru dalam pengajaran

X4 = proses belajar mengajar

X5 = partisipasi aktif
15

4.2.2 Defenisi Operasional Variable

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Prestasi belajar (Y) adalah kenyataan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

MI. Miftahul Ulum Sidomukti Mayang Jember yang diukur dari :

- Motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

- Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar dapat mengatasi kesulitan belajar.

- Penguasaan pelajaran dapat menyelesaikan soal ujian dengan mudah.

Dalam pengukuran dilakukan dengan cara skoring. Bilamana

keberhasilan terhadap peningakatan prestasi belajar :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

2. Motivasi belajar siswa (X1), adalah memotivasi siswa untuk belajar di sekolah

dengan semangat demi mencapai prestasi belajar, maka diperlukan tahapan-

tahapan dalam memperoleh motivasi siswa tersebut. Indikatornya adalah :

- Siswa memiliki kemauan (dorongan internal) sehingga termotivasi untuk

belajar di sekolah.

- Siswa memiliki semangat belajar untuk mencapai keberhasilan yang

diinginkan.

- Belajar merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.


16

Dalam pengukurannya dilakukan dengan cara skoring. Bilamana motivasi

belajar siswa :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

3. Kepemimpinan kepala sekolah (X2), adalah kepemimpinan kepala sekolah dalam

mengelola pembelajaran di sekolah. Indikatornya adalah :

- Visi yang jelas dalam meningkatkan lulusan yang berkualitas.

- Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas.

- Mampu memberdayakan sumberdaya yang dimiliki dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dalam skala pengukurannya dilakukan dengan cara skoring. Bilamana

kepemimpinan kepala sekolah :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

4. Kemampuan guru dalam pengajaran (X3), indikatornya adalah :

- Guru menguasai materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa.


17

- Metode pembelajaran yang diberikan sesuai dengan keadaan siswa sehingga

siswa dapat memahaminya dengan mudah.

- Dalam proses pembelajaran, guru selalu mendorong dan mengajak siswa

untuk selalu menanggapi materi pelajaran.

Dalam pengukurannya dilakukan dengan cara skoring. Bilamana

kemampuan guru dalam pengajaran :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

5. Proses belajar mengajar (X4), indikatornya adalah :

- Adanya jadwal belajar mengajar yang teratur.

- Suasana belajar di lingkungan sekolah mendukung untuk menciptakan

prestasi belajar siswa.

- Bahan-bahan materi pelajaran yang diperlukan siswa tersedia lengkap di

sekolah.

Dalam pengukurannya dilakukan dengan cara skoring. Bilamana proses

belajar mengajar :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2


18

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

6. Partisipasi aktif (X5) yaitu adanya partisipasi aktif dari segenap warga sekolah

dan pihak lain, indikatornya adalah :

- Semangat kerja sama antara kepala sekolah, dan guru dalam memberikan

pelayanan kepada siswa.

- Adanya sifat keterbukaan di antara warga sekolah (kepala sekolah, guru, dan

siswa).

- Adanya kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Dalam pengukurannya dilakukan dengan cara skoring. Bilamana

partisipasi aktif warga sekolah dan pihak lain :

- Dikatakan sangat baik diberi skor 5

- Dikatakan baik diberi skor 4

- Dikatakan cukup diberi skor 3

- Dikatakan kurang diberi skor 2

- Dikatakan sangat kurang diberi skor 1

Di dalam diskripsi variabel, ini yang digunakan adalah nilai rata-rata skor

yang diperoleh dari jumlah pertanyaan sesuai indikatornya. Untuk keseragaman

dalam pengukurannya digunakan kategori : sangat baik dengan skor 5, baik

dengan skor 4, cukup dengan skor 3, kurang dengan skor 2, sangat kurang

dengan skor 1. Sedangkan nilai variabel yang dimasukkan dalam model analisis

statistik adalah nilai total skor.


19

4.3 Prosedur Pengumpulan Data

4.3.1 Jenis Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua

jenis, yaitu :

4.3.1.1 Data Primer

Data yang menyangkut prestasi belajar siswa MTs. Tanwirul Hija Kecamatan

Lenteng Kabupaten Sumenep, dan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa, yaitu: motivasi belajar siswa, kepemimpinan kepala sekolah,

kemampuan guru dan dalam pengajaran, proses belajar mengajar, dan partisipasi

aktif.

4.3.1.2 Data Sekunder

Data yang menyangkut populasi yaitu siswa MTs. Tanwirul Hija Kecamatan

Lenteng Kabupaten Sumenep.dan literatur yang mendukung, laporan-laporan, buku-

buku, dan lain sebagainya.

4.3.2 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode interview,

kuesioner, dan observasi. Berdasarkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah

dipersiapkan, diadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah, para guru, dan

karyawan di MTs. Tanwirul Hija Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.

a. Metode Interview

Adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara langsung dengan

pihak Kepala Sekolah, para Guru, dan karyawan di MTs. Tanwirul Hija Kecamatan

Lenteng Kabupaten Sumenep.


20

dalam usaha untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti.

b. Metode Observasi

Adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan

langsung serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan data yang

diperlukan.

c. Metode Kuesioner

Adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan memberikan daftar

pertanyaan yang sudah ada kepada responden yaitu para siswa MTs. Tanwirul Hija

Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. untuk dijawab sesuai dengan obyek yang

sedang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai