Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen yang dibina oleh
Bp. Kowiyanto,SE,M.M
Disusun Oleh :
MARET 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat
iman dan kekuatan, sehingga makalah yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Terhadap
Perilaku Konsumen” ini dapat diselesaikan. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perilaku Konsumen.
Penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa dukungan dan
bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu disampaikan terima kasih yang
tulus kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama
dalam hal referensi. Kurang lebihnya, kami mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas
wawasan, kepedulian, dan ketulusan semuanya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan sangat bermanfaat bagi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini akan banyak memberi manfaat bagi para pembaca.
A. Budaya
Budaya yang digunakan dalam perilaku konsumen mengacu pada nilai,
gagasan,artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu
untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran serta evaluasi yang terjadi didalam
masyarakat. Pemasaran dipandang sebagai saluran dimana terjadinya transfer makna
budaya kepada konsumen fantasic inflatable water park.
Menurut Philip Kotler dan AB. Susanto, menyatakan bahwa Faktor budaya
dipengaruhi oleh :
i. Budaya
Yaitu budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,preferensi
dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.
ii. Subbudaya
Masing-masing budaya terdiri atas subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri dan sosialisasi khusu bagi anggota-
anggotanya.Subbudaya terdiri atas kebangsaaan, agama, kelompok ras dan
daerah geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting
dan pemasar se ring merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuha konsumen (Rangkuti, 2002 :98)
Misalnya :
Individual ∕Kolektif
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris,
Kanada, New Zaeland, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong,
Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka.
Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang
berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, Konsumen dari
budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada
produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi.
Seperti contoh, Konsumen dari negara yang lebih kolektif cenderung untuk
lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibanding
dengan budaya individualistik.
Usia Muda∕Tua
Dalam hal ini adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam
melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, Para
orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu
barang. Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan
tuntutan yang positif bagi anak mereka.
Luas∕Batasan Keluarga
Pengertiannya adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu
keputusan penting bagi anggota keluarganya. Orang tua memiliki kebijakan
yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik untuk anaknya, atau malah
sebaliknya anak-anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik untuk
mereka.Dan bisa dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua
akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. Pada beberapa budaya yaitu
seperti di Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat
berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki kecendurungan dalam mengambil
keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand
yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi
ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun
keluarga mereka. Yang lain halnya di india, sesuatu yang akan dibeli
diputuskan bersama sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga
diantara mereka.
B. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian didalam masyarakat berdasarkan kelas sosial
yang terdiri dari individu yang mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama.
Konsumen dibedakan atas perbedaan sosial ekonomi yang didasarkan pada tingkat
yang paling rendah hingga paling tinggi. Status sosual menghasilkan perilaku
konsumen yang didasarkan pada produk yang dikonsumsi, misalnya kendaraan yang
dipakai, merk pakaian yang dipakai,dsbnya blow up jumpers.
Kelas sosial dan stratifikasi sosial terbentuk karena sistem kasta yang berbeda
yang dibesarkan dalam peran tertnetu dan tidak dapat mengubah kasta
mereka.Stratifikasi tersebut sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial
adalah pembagian masyarakat yang bersifat relatif homogen dan permanen yang
tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang
serupa. (Rangkuti, 2002 : 98)
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator lain,
seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Kelas sosial berbeda dalam hal
busana, cara berbicara, preferensi rekreasi dan ciri-ciri lain.
Misalnya :
Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karna produk ini disukai
oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karna mereka merasa produk-
produk tersebut adalah produk produk kelas yang lebih rendah. Pada masyarakat Bali,
masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra.
Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda
pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Status yang dimiliki
seseorang dalam suatu kelompok sosial dari ruang lingkup yang kecil sampai yang
lebih besar, mempengaruhi suatu perilaku konsumen dalam suatu keputusan
pembelian. Sebagai contoh adalah seorang selebriti ternama akan mengenakan
pakaian yang mahal dan glamor. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor pribadi dan
faktor psikologis.
C. Pengaruh pribadi
Misalnya :
D. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan telah menjadi penelitian yang luas. Keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak kerap menjadi unit pengambilan keputusan yang utama. Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga yang
terdiri atas ayah,ibu dan saudara kandung mendapatkan orientasi atas agama, politik
dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak lagi
berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap
perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku
pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak.
(Rangkuti, 2002 :100).
Misalnya:
Seorang anak akan membeli sebuah baju, maka dia akan meminta saran kepada
keluarga terlebih pada ibunya, menanyakan apakah model baju yang akan dia beli
sesuai atau cocok dengan dia atau tidak. Maka pendapat keluarga akan menjadi yang
dominan untuk anak itu menentukan keputusan untuk membeli atau tidak.
E. Situasi
Misalnya:
B. Lingkungan Demografi
Pasar etnik. Pasar etnik juga merupakan salah satu potensi pasar yang perlu
dipertimbangkan. Etnis tertentu biasanya mempunyai kecenderungan, preferensi, dan
kebutuhan bersama yang unik dan tidak dimiliki oleh etnis lain.
C. Lingkungan Ekonomi
D. Lingkungan Alam
Menipisnya sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang terus
dieksploitasi yang lama kelamaan akan habis. Salah satu kunci utama adalah melihat
bagaimana sumber daya alam masih bisa dimanfaatkan dan hingga berapa lama.
E. Lingkungan Teknologi
F. Lingkungan Politik
G. Lingkungan Budaya