Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU LINGKUNGAN TERHADAP PENGARUH KONSUMEN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen yang dibina oleh

Bp. Kowiyanto,SE,M.M

Disusun Oleh :

Neno Feby 150404010024


Windi Kurnia 150404010139
Wiwit Apriliani 150404010186
Erliana Putri 150404010140
M. Khorni Andy Fauzi 150404010231
Naning Salisatul 150404010229
Syarif Hidayatullah 150404010230
Mualim Basofi 150404010232
Veny Rochida 150404010171
Novi Yuliasih 150404010208
Susi Kurniasari 150404010227
Riris Amaliyah 150404010007
Cintya Khairul Ulum 150404010138
Dwi Irianti 150404010228
Shinta Ovita 150404010176

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDY MANAGEMENT

MARET 2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, terutama rahmat
iman dan kekuatan, sehingga makalah yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Terhadap
Perilaku Konsumen” ini dapat diselesaikan. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Perilaku Konsumen.
Penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa dukungan dan
bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu disampaikan terima kasih yang
tulus kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama
dalam hal referensi. Kurang lebihnya, kami mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas
wawasan, kepedulian, dan ketulusan semuanya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan sangat bermanfaat bagi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini akan banyak memberi manfaat bagi para pembaca.

Malang, Maret 2017


PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN

A. Budaya
Budaya yang digunakan dalam perilaku konsumen mengacu pada nilai,
gagasan,artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu
untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran serta evaluasi yang terjadi didalam
masyarakat. Pemasaran dipandang sebagai saluran dimana terjadinya transfer makna
budaya kepada konsumen fantasic inflatable water park.
Menurut Philip Kotler dan AB. Susanto, menyatakan bahwa Faktor budaya
dipengaruhi oleh :
i. Budaya
Yaitu budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,preferensi
dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain.
ii. Subbudaya
Masing-masing budaya terdiri atas subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri dan sosialisasi khusu bagi anggota-
anggotanya.Subbudaya terdiri atas kebangsaaan, agama, kelompok ras dan
daerah geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting
dan pemasar se ring merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuha konsumen (Rangkuti, 2002 :98)

Misalnya :

 Individual ∕Kolektif
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris,
Kanada, New Zaeland, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong,
Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka.
Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang
berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, Konsumen dari
budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada
produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi.
Seperti contoh, Konsumen dari negara yang lebih kolektif cenderung untuk
lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibanding
dengan budaya individualistik.

 Usia Muda∕Tua
Dalam hal ini adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam
melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, Para
orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu
barang. Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan
tuntutan yang positif bagi anak mereka.

 Luas∕Batasan Keluarga
Pengertiannya adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu
keputusan penting bagi anggota keluarganya. Orang tua memiliki kebijakan
yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik untuk anaknya, atau malah
sebaliknya anak-anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik untuk
mereka.Dan bisa dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua
akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. Pada beberapa budaya yaitu
seperti di Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat
berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki kecendurungan dalam mengambil
keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand
yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi
ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun
keluarga mereka. Yang lain halnya di india, sesuatu yang akan dibeli
diputuskan bersama sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga
diantara mereka.

B. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian didalam masyarakat berdasarkan kelas sosial
yang terdiri dari individu yang mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama.
Konsumen dibedakan atas perbedaan sosial ekonomi yang didasarkan pada tingkat
yang paling rendah hingga paling tinggi. Status sosual menghasilkan perilaku
konsumen yang didasarkan pada produk yang dikonsumsi, misalnya kendaraan yang
dipakai, merk pakaian yang dipakai,dsbnya blow up jumpers.
Kelas sosial dan stratifikasi sosial terbentuk karena sistem kasta yang berbeda
yang dibesarkan dalam peran tertnetu dan tidak dapat mengubah kasta
mereka.Stratifikasi tersebut sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial
adalah pembagian masyarakat yang bersifat relatif homogen dan permanen yang
tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang
serupa. (Rangkuti, 2002 : 98)
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator lain,
seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal. Kelas sosial berbeda dalam hal
busana, cara berbicara, preferensi rekreasi dan ciri-ciri lain.

Misalnya :

Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karna produk ini disukai
oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karna mereka merasa produk-
produk tersebut adalah produk produk kelas yang lebih rendah. Pada masyarakat Bali,
masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra.
Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda
pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Status yang dimiliki
seseorang dalam suatu kelompok sosial dari ruang lingkup yang kecil sampai yang
lebih besar, mempengaruhi suatu perilaku konsumen dalam suatu keputusan
pembelian. Sebagai contoh adalah seorang selebriti ternama akan mengenakan
pakaian yang mahal dan glamor. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor pribadi dan
faktor psikologis.

C. Pengaruh pribadi

Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh orang-orang yang


berada disekitar kita. Konsumen dipengaruhi oleh pendapat pribadi dari orang-orang
yang berada disekitarnya, bahkan peran opinion leader yang memberikan nasihat,
saran dan masukan kepada konsumen berpengaruh dalam pengambilan keputusan
dalam proses pembelian.

Misalnya :

 Perilaku membeli yang rumit


Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam
pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas diantara
merek-merek yang ada.Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-
produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri
pembelinya, seperti mobil, tv, pakaian, jam tangan, dll. Biasanya konsumen tidak
tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan berusaha untuk mengetahuinya.

 Perilaku membeli untuk mengurangi ketidak cocokan


Perilaku membeli semacam ini meliputi keterlibatan yang tinggi pada konsumen
menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku
membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering
dibeli, beresiko dan membeli secara relatif cepat karna perbedaan merek tidak
terlihat. Contoh: Karpet, keramik, dll. Pembeli biasanya mempunyai respon
terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan.

 Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan


Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan
kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang . perilaku
ini biasanya terjadi pada produk seperti gula,garam,air.

 Perilaku membeli yang mencari keragaman


Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan,
Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai
market leader, pemasar dapat melakukan strategi seperti menjaga agar jangan
sampai kehabisan stok. Karna sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih pada
merek lain, apalagi para pesaing sudah menawarkan barang dengan harga yang
lebih rendah, kupon, sample dan iklan yang mengajak konsumen untuk mencoba
sesuatu yang baru.

D. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan telah menjadi penelitian yang luas. Keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak kerap menjadi unit pengambilan keputusan yang utama. Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga yang
terdiri atas ayah,ibu dan saudara kandung mendapatkan orientasi atas agama, politik
dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak lagi
berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap
perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku
pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak.
(Rangkuti, 2002 :100).

Misalnya:
Seorang anak akan membeli sebuah baju, maka dia akan meminta saran kepada
keluarga terlebih pada ibunya, menanyakan apakah model baju yang akan dia beli
sesuai atau cocok dengan dia atau tidak. Maka pendapat keluarga akan menjadi yang
dominan untuk anak itu menentukan keputusan untuk membeli atau tidak.

E. Situasi

Perilaku konsumen dapat berubah, kadangkala perubahan ini bisa tidak


menentu dan tidak dapat diramalkan, sehingga perubahan ini dapat diprediksi dengan
menggunakan penelitian dan dimanfaatkan sebagai strategi. Misalnya Pembelian
pakaian akan meningkat pada hari raya Idul Fitri,Natal,dsbnya.

Misalnya:

Merupakan dimana seseorang berhadapan dengan keadaan yang membutuhkan suatu


barang produksi dengan keadaan yang membutuhkan suatu barang produksi untuk
dikonsumsi. Situasi ini merupakan hal yang rutin dan sifatnya harus
terpenuhi.Contohnya adalah kebutuhan pangan sehari hari karna setiapa harinya
seseorang membutuhkan makan untuk bekerja, juga sandang untuk dipakai setiap
harinya, dan papan untuk berteduh dan melakukan aktifitas pribadi.

ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

A. Analisis Lingkungan Makro


Lingkungan makro terdiri dari enam lingkungan yang harus dilihat, yaitu:
lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,
lingkungan politik, dan lingkungan budaya.

B. Lingkungan Demografi

Pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi


tingkat peluang pemasaran bagi suatu produk ataupun jasa. Pertumbuhan penduduk
yang semakin tinggi akan semakin membuka peluang lebih luas, karena
bagaimanapun akan terkait dengan seberapa besar suatu produk atau jasa akan bisa
diserap oleh pasar.

Perbandingan prosentase umur. Kategorisasi umur dalam pemasaran biasanya


dimulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Prosentase pada setiap
umur akan menentukan juga peluang bisnis b di dalamnya. Untuk produk atau jasa
yang ditujukan pada pasar anak-anak misalnya, dari jumlah populasi penduduk secara
keseluruhan, perlu dilihat berapa persen jumlah anak-anak dari keseluruhan
penduduk.

Pasar etnik. Pasar etnik juga merupakan salah satu potensi pasar yang perlu
dipertimbangkan. Etnis tertentu biasanya mempunyai kecenderungan, preferensi, dan
kebutuhan bersama yang unik dan tidak dimiliki oleh etnis lain.

Tingkat lulusan akademik. Tingkat lulusan akademik akan berpengaruh


terhadap pola belanja dan gaya hidup seseorang. Cara memasarkan untuk kalangan
berpendidikan tinggi akan berbeda dengan cara pemasaran untuk pendidikan yang
lebih rendah.

Pola kehidupan rumah tangga. Rumah tangga di Indonesia sebagian masih


menerakan pola keluarga besar dengan orang tua dan anak-anak masih berkumpul
dalam satu keluarga hingga tua. Namun demikian, di kota-kota besar keluarga-
keluarga muda sudah mulai mandiri dan memiliki rumah serta memisahkan diri dari
orang tua mereka.

C. Lingkungan Ekonomi

Distribusi pendapatan. Tingkat pendapatan suatu daerah akan menentukan


produk dan jasa dengan kualifikasi seperti apa yang cocok dengan daerah tersebut.
Dan dengan karakter daerah di Indonesia yang sangat beragam, beragam pula potensi
antara satu daerah dengan daerah yang lain. Tingkat tabungan, hutang, dan pinjaman.
Tingkat tabungan, hutang dan pinjaman akan menentukan seberapa besar potensi
pengeluaran yang akan dilakukan oleh seseorang.

D. Lingkungan Alam

Menipisnya sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang terus
dieksploitasi yang lama kelamaan akan habis. Salah satu kunci utama adalah melihat
bagaimana sumber daya alam masih bisa dimanfaatkan dan hingga berapa lama.

Meningkatnya biaya. Sekarang ini terdapat kecenderungan bahwa biaya-biaya


semakin meningkat terutama untuk listrik dan energi. Peningkatan biaya-biaya ini
akan berdampak pada peningkatan biaya produksi yang setiap tahun akan semakin
signifikan.

Meningkatnya polusi. Meningkatnya polusi menimbulkan masalah dalam hal


kesehatan dan juga kerusakan lingkungan. Di masa depan akan lebih banyak aturan
yang mengatur untuk meminimalisir polusi yang tentu saja pada beberapa sektor akan
menjadi tambahan biaya yang cukup besar.

E. Lingkungan Teknologi

Perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sekarang ini perkembangan


dalam hal teknologi semakin cepat dirasakan. Dengan datangnya internet, perubahan
dinamika berlangsung dalam waktu yang semakin cepat dan skala yang semakin
meluas. Globalisasi mengubah berbagai aturan main dalam berbisnis. Persaingan juga
tidak lagi dalam skala lokal dan nasional, tetapi sudah mengarah pada persaingan
global.

Inovasi teknologi yang terus berkembang. Perkembangan teknologi juga


dibarengi dengan berbagai inovasi dalam banyak produk dan jasa. Contohnya adalah
perkembangan mesin tik yang sekarang ini perlahan tapi pasti sudah mulai digantikan
dengan komputer, dan berbagai contoh lain yang berada di sekitar kita.

Aturan-aturan dalam teknologi. Teknologi mempunyai keunikan sendiri


dengan dinamika dan perkembangan yang sangat cepat. Melihat aturan pemerintah
dalam pengaturan penggunaan teknologi mutlak diperlukan untuk mempermudah
berbagai proses dalam masyarakat.

F. Lingkungan Politik

Aturan-aturan dalam sektor industri. Dalam menjalankan bisnis, aturan


merupakan satu landasan mutlak. Karena itu, pemetaan peluang bisnis juga perlu
melihat berbagai aturan yang mengatur industri tersebut sehingga tidak terjadi
bentrokan ataupun masalah di kemudian hari.

Tumbuhnya organisasi-organisasi LSM dan buruh. Organisasi-organisasi LSM


dan buruh di satu sisi memberikan pengaruh positif kepada pekerja untuk
menyuarakan berbagai aspirasi mereka. Tetapi organisasi pekerja yang terlalu kuat
akan menyulitkan perusahaan dalam beberapa proses pengambilan keputusan, karena
harus melakukan banyak kompromi dengan mereka.

G. Lingkungan Budaya

Perbedaan budaya pada masing-masing negara. Perbedaan budaya menjadikan


gaya hidup masing-masing negara dan daerah berbeda juga. Pemahaman budaya pada
setiap daerah akan memudahkan pemasar menyesuaikan produk ataupun jasanya
sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.

Kepercayaan, tradisi, dan agama. Pada kelompok orang dengan kepercayaan,


tradisi, dan agama yang berbeda mempunyai pola konsumsi dan gaya hidup yang
berbeda dengan yang berlainan kepercayaan. Dan pada hal-hal tertentu, agama
mempunyai peran yang signifikan karena mengatur mana yang boleh dan mana yang
tidak dalam hal mengkonsumsi produk ataupun jasa.

Anda mungkin juga menyukai