Bab VII
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra
Diterjemahkan oleh
Didi Tarsidi
Dari
Bennett, D. (1999). “Low Vision Devices for Children and
Young People with a Visual Impairment” dalam Mason, H. &
McCall, S. (Eds.). (1999, pp.64-76). Visual Impairment: Access to
Education for Children and Young People. London: David Fulton
Publishers.
Pendahuluan
Tersedianya banyak alat bantu low vision memberi para praktisi dalam
bidang low vision berbagai opsi untuk membantu anak-anak yang menyandang
ketunanetraan. Seyogyanya tidak akan dijumpai suatu kondisi di mana anak low
vision tidak dapat dibantu dengan suatu bentuk alat bantu low vision yang
sesuai dengan kebutuhan pendidikannya.
Sebuah tim pembina penglihatan, yang keanggotaannya mencakup
seorang optometris, guru spesialis tunanetra, petugas rehabilitasi dan orang tua
anak, perlu mengadakan pertemuan konsultasi bersama anak untuk
menentukan bentuk alat bantu low vision yang paling sesuai dengan kebutuhan
individu anak itu. Pentingnya asesmen oleh seorang optometris yang
berkualifikasi tidak dapat terlalu ditekankan, karena kaca mata dengan resep
yang tepat hanya merupakan langkah awal dari penanganan low vision.
Optometris, yang memiliki pengetahuan luas tentang proses penyakit tertentu
yang mengakibatkan ketunanetraan itu, dapat melakukan pemeriksaan refraksi
dan melakukan asesmen serta memberi advis sehubungan dengan masalah low
vision yang dihadapi anak.
Bagi banyak anak, sebuah alat bantu low vision dapat merupakan alat
yang serba guna. Akan tetapi, bagi kasus-kasus tertentu, alat-alat ini mungkin
terbatas atau spesifik kegunaannya, dan tidak ada pendekatan yang standar
ataupun cara pemecahan yang seragam, karena setiap anak memiliki kebutuhan
visual yang berbeda.
Banyak alat optik menuntut jarak baca yang dekat dan yang lebih mudah
terpenuhi bila menggunakan sebuah standar baca. Terdapat bermacam-macam
model standar baca untuk dipergunakan dengan alat bantu low vision (lihat
Gambar 7.1). Standar baca itu harus dilengkapi dengan alat untuk mengubah-
ubah ketinggiannya dan kebesaran sudutnya, dan dilengkapi dengan alat untuk
72
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 73
menyimpan dan menahan bahan bacaan. Ada standar baca yang dilengkapi
dengan klip pada bagian atasnya untuk menahan kertas-kertas lepas.
Pentingnya Cahaya
Alat bantu low vision yang paling efektif adalah cahaya. Cahaya
merupakan alat bantu low vision pertama yang harus dipertimbangkan, dibahas
dan diasesmen dalam konsultasi low vision. Jika tingkat iluminasi
(pencahayaan) lingkungan rendah, dan cahaya lampu yang ada tidak cukup
terang, maka sebaiknya dipergunakan lampu belajar yang dapat diputar ke
segala arah, sebaiknya dengan watt yang rendah (lihat Gambar 7.2). Watt yang
rendah itu sangat penting untuk kenyamanan karena panas yang
dipancarkannya minimum dibandingkan dengan yang dipancarkan dari lampu
pijar biasa.
Alat bantu low vision yang paling efektif berikutnya adalah kaca mata
yang cocok, yang diresepkan secara tepat. Antara 10 hingga 15% anak
penyandang ketunanetraan dapat dibantu dengan kaca mata, dan sering kali
73
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 74
Myopia
Alat-alat Magnifikasi
Sekarang mari kita lihat alat-alat magnifikasi yang tersedia bagi anak
tunanetra. Alat-alat ini secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kategori:
74
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 75
M=F/4+1.
75
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 76
Gambar 7.3
Gambar 7.4
76
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 77
Gambar 7.5
77
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 78
Gambar 7.6
78
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 79
Gambar 7.7
79
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 80
plastik pada bagian depan kaca mata, dan tersedia dalam bentuk monokuler
maupun binokuler. Lensa jepit ini dapat dilipat ke atas ke luar jalur pandangan
sehingga unsur penglihatan jauh kaca mata itu dapat dipergunakan.
Magnifikasinya berkisar dari 2x (+8,00 D) hingga 4x (+16,00 D) secara
binokuler, dan hingga 5x (+20,00 D) secara monokuler.
Gambar 7.8
80
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 81
berubah fokusnya dari jauh ke dekat. Contoh teleskop dengan fokus yang dapat
diubah-ubah ini antara lain adalah Eschenbach, teleskop monokuler untuk fokus
pendek, dan teleskop monokuler Keeler 8x. Alat magnifikasi teleskopik Keeler
itu terutama bagus karena dilapisi karet pelindung sehingga sangat tercegah
dari kerusakan akibat benturan (lihat Gambar 7.9).
Gambar 7.9
Teleskop yang diimpor dari Jepang menggunakan optik yang sangat baik,
81
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 82
Gambar 7.10
82
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 83
Gambar 7.11
83
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 84
Lensa Filter
84
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 85
Kesimpulan
85
Alat-alat Bantu Low Vision bagi Anak dan Remaja Tunanetra 86
mengenai latihan penggunaan alat-alat bantu low vision dapat diperoleh dalam
video yang berjudul Low Vision Aids - Effective Management of Children With a
Visual Impairment, yang diproduksi oleh the University of Birmingham.
86