TOMA
MURNI MARLINA SIMARMATA
BUNYAMIN
Akademi Refraksi Optisi &Optometry Gapopin
gemilangoptical1@gmail.com, murnismart20@gmail.com,
bunyaminra@gmail.com
ABSTRACT
Pupil Distance (PD) is measured in millimetres and even a slight variation can cause a
number of vision and eye health problems due to inacurately fitting of Distance Vitror (DV). PD must
be paralel to DV, therefore PD measurements must be committed throughtly. It requires
comprehensive knowledge and technical skill. With the popularity of buying glasses online, a number
of websites have come up with do-it-yourself measurements or apps that will take this measurement
for you. The problem is that these are not scientifically accurate measurements and are not being
performed by professionals. There is a large margin of error and buyers could end up with glasses
that hurt their vision—not correct it.This research is aimed to show ideal procedure that must be
committed in producing glasses to avoid inacurate PD measurement. The researcher uses library
aprroach to gain related data and informations, then discuss the problem and solution in descriptive
approach.
Keywords : distance vitror, pupil distance, online shopping measurement, eye helath problem
“PENTINGNYA PENGURUKURAN
PUPIL DISTANCE (PD) SECARA TEPAT
UNTUK MENJAGA AKURASI
DISTANCE VITROR (DV)”
1 2
Husna Hanna Nurul dan Milataka Sidarta Ilyas, Kelainan Refraksi dan
Itman, Efek Prisma pada Pemakai Kaca Mata Kacamata. Jakarta: FKUI, 2007, hlm.
Single Vision. Padang: Jurnal Ilmu Fisika 76.
Univesitas Andalas, September 2020, hlm. 99.
Alat yang kedua lebih modern, disebut
PD meter yang telah menggunakan teknologi
digital sebagaimana ditunjukkan gambar 5.
4
Dirangkum dari Elvioza,
3
Tenik pemeriksaan mata eksternal, Pemeriksaan Mata Dasar. Departemen
alomedika.com, diunduh 4 Juni 2020. Kesehatan Universitas Indonesia.
1. Untuk mendapatkan sebuah power baik, atau tetap buruk, (masih
seorang pasien harus melalui proses : bisa dikoreksi atau dinyatakan
i. Anamnesa (menggali kelainan organik)
informasi pasien) iii. Tes keseimbangan binokuler
ii. Inspeksi dan observasi mata (modivikasi grosvenor) untuk
(melihat dan menganalisa baik mengetahui pemeriksaan
keadaan bola mata, dalam menentukan refraksi
konjungtiva dan sclera, lensa monokuler untuk penglihatan
mata dan kornea). sferis terbaik, untuk
iii. Pemeriksaan pendahuluan menghindari over
(menganalisa kacamata lama koreksi.,untuk mendapatkan
jika sudah menggunakan hasil koreksi terbaik.
kacamata sebelumnya, baik
melihat kekuatan power dari
kcamata lama, apakah seuai
dengan hasil pemeriksaan
power terbaru, maupun
dengan PD, DV, fitting cros,
nvc, nva, dan motility.
2. Pemeriksaan refraksi objektif
(pemeriksaan dengan menggunakan
retinoscopy,eratometri,refraktometri).
3. Pemeriksaan refraksi subjektif
(pemeriksaan secara manual dengan
interaktif antara pemeriksa dengan
pasien baik dilakukan secara binokuler
maupun secara monokuler, baik untuk
mendapatkan PD jauh maupun dekat).
4. Pemeriksaan refraksi subjektif secara
binokuler bertujuan untuk:
i. Mendapatkan jarak PD jauh
maupun dekat yang
dilakukan dengan kedua mata
ii. Visus awal koreksi (sine
correction)
iii. Nilai hasil koreksi visus ahir
(sine corection), since
corection, addisi, cum
corection.
5. Pemeriksaan refraksi subjektif secara
monokuler bertujuan untuk:
i. Mendapatkan pd jauh maupun
dekat dengan sebelah mata
ditutup secara bergantian.
ii. Pin hole test untuk
membedakan penyebab dari
visus yang buruk, apakah Gambar 7 Atas: Pengukuran PD Jauh,
dengan pemeriksaan Bawah: Pengukuran PD Dekat
menggunakan pin hole,
apakah ada perbaikan, tetap Langkah selanjutnya adalah
melakukan fitting frame berdasarkan
https://addiansyah.files.wordpress.com/2010/0 resep yang didapat dari prosedur di atas.
1/pemeriksaan-visus.pdf, diunduh 4 Mei 2020 Fitting frame atau disebut juga dengan
penyetelan frame merupakan kegiatan
untuk menyesuaikan frame tersebut
dengan keadaan standarnya maupun
posisi / keadaan frame saat berada di
wajah pasien ( fitting frame pada wajah ),
selain memposisikan frame pada wajah
agar nyaman dipakai dan sesuai dengan
kontruksi wajah5. Selanjutnya adalah
pengukuran penitikan yang disebut DV.
Penitikan dilakukan dengan posisi sejajar
antara pasien dan pemeriksa, dengan alat
bantu spidol dan senter (pen light)
dengan jarak sepanjang tangan pemeriksa.
Saat penitikan pemeriksa memberikan
arahan untuk melihat jari tangan yang
berada di bawah mata dengan pandangan
berlawanan, dan pasien disarankan tidak
mengedipkan mata saat lampu senter di
arahkan kebagian kelopak mata bawah
pasien untuk mendapatkan pantulan
cahaya dari pupil pasien sebagai acuan
penitikan untuk mendapatkan DV atau
titik fokus yang disesuaikan dengan PD
pasien agar nanti saat kacamata sudah jadi Gambar 8 Fitting Frame Ideal
dan dipakai terasa lebih nyaman dan tidak
terjadi penyimpangan fokus yang dapat
menimbulkan pusing, mual, dan METODE PENELITIAN
pandangan berbayang.
Penelitian ini menggunakan metode
studi pustaka dengan mengumpulkan data-data
dari literatur baik online maupun offline yang
kemudian diolah dalam kerangka teori yang
relevan yakni dari para ahli di bidang optik dan
kajian mata. Dalam pengolahan data dan
pembahasan, peneliti menggunakan
pendekatan analisis deskriptif.
Healthline.
https://www.healthline.com/health/dipl
opia#outlook Diakses pada 29 April
2020, Diunduh 14 Sept. 2020 Pukul
19.15
https://www.dropbox.com/s/gray4gi13r70nmx/
2009%20Vx%20Guru%20Sesi%201.
mp4?dl=0 Diunduh pada 14 Sept.2020
jam 16.00
https://www.dropbox.com/s/gray4gi13r70nmx/
2009%20Vx%20Guru%20Sesi%201.
mp4?dl=0 Diunduh pada 14 Sept.2020
jam 16.00
https://www.sehatq.com/artikel/diplopia-
adalah-gangguan-penglihatan-ganda-
apa-penyebabnya Diunduh, Senin 14
Sept2020 jam18.12