Anda di halaman 1dari 28

PRO DAN KONTRA MAHASISWA UNPAD MENGENAI

METODE PEMBELAJARAN HYBRID

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti, M.SIE dalam acara perdana
“Rektor Menyapa” yang disiarkan secara langsung dari Gedung Rektorat Unpad,
Jatinangor, Senin (31/5). (Foto: Dadan Triawan)
Sumber foto: https://www.unpad.ac.id/2021/05/unpad-akan-terapkan-pembelajaran-
hybrid-pada-agustus-mendatang/

Pada hari Senin, 31 Mei 2021 Prof. Rina Indiastuti selaku rektor Universitas
Padjadjaran angkat bicara dalam acara “Rektor Menyapa” untuk membahas terkait
sistem perkuliahan yang akan diterapkan pada semester ganjil mendatang.

Dalam acara tersebut, Prof Rina menyampaikan, Unpad akan menerapkan


pembelajaran hybrid pada bulan Agustus mendatang dengan menggabungkan metode
synchronous dan asynchronous di mana pembelajaran tatap muka dilaksanakan
secara bertahap dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan perizinan orang
tua.

Hal tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan mahasiswa Universitas
Padjadjaran. Ada yang menyatakan pro karena terlalu jenuh dengan sistem daring
yang membosankan, namun ada juga yang kontra karena informasi yang disampaikan
terkesan mendadak bagi sebagian mahasiswa di luar daerah.
Menanggapi pro dan kontra dari berbagai mahasiswa tersebut, litbang dan Warta
Kema melakukan sebuah survey sederhana perihal sistem kuliah hybrid dan telah
mendapatkan 88 responden.
Hasil Responden dari 8 Fakultas Universitas Padjadjaran
Sumber foto: Litbang Warta Kema
http://www.wartakema.com/blog/2021/05/31/kuliah-hybrid-survey-kesiapan-kema-
unpad/

Mengenai wacana tentang perkuliahan secara hybrid, lebih dari 90 persen sudah
mengetahui informasi tersebut. Sedangkan mengenai kesiapan, sebanyak 6,7 persen
responden sangat tidak siap, 21,3 persen responden tidak siap, 30,3 persen
responden sudah siap, 19,1 persen responden cukup siap, dan sebanyak 22,5 persen
responden sangat siap.

Kema Unpad yang pro terhadap kebijakan ini menyatakan bahwa perkulian hybrid
harus segera dilaksanakan karena Kema Unpad butuh berinteraksi dan bersosialisasi
lebih banyak, baik dengan dosen maupun dengan teman-teman di lingkungan kampus.
Lalu ada juga yang berpendapat bahwa kesehatan mental adalah nomor satu karena
dengan sistem daring yang mewajibkan mahasiswa stay at home merasa lebih stres
dan berat.

Selain itu, ada pula pendapat bahwa mereka membutuhkan laboratorium dan alat
prakatikum lainnya untuk menunjang kegiatan praktikum, serta pendapat lain yang
menyatakan bahwa situasi rumah dirasa tidak kondusif untuk dijadikan tempat belajar
pada saat perkuliahan berlangsung.

Di satu sisi, terdapat mahasiswa yang kontra terkait kebijakan sistem perkuliah hybrid
tersebut. Kema Unpad merasa perkuliahan secara hybrid tidak perlu dilakukan secara
terburu-buru mengingat kasus covid yang semakin meningkat dan vaksinisasi yang
belum juga terealisasikan sepenuhnya.
Pendapat lain terkait kebijakan ini yaitu sulitnya para warga kampus untuk menerapkan
protokol kesehatan dan memastikan seluruh orang menaatinya dengan baik. Namun
jika sistem perkuliahan hybrid akan tetap diselenggarakan, banyak masukan dari Kema
Unpad agar seluruh lapisan civitas akademik Unpad mematuhi protokol kesehatan,
pengurangan kegiatan/aktivitas di kampus, adanya sistem kelas bergilir, dan
menyediakan fasilitas penunjang seperti hand sanitizer serta alat cek suhu.

Apabila perkuliahan secara hybrid terlaksana pada semester mendatang, Kema Unpad
berharap agar tak terjadi penyebaran virus di dalam kampus dan menjadi cluster baru.
Karenanya jelas perlu adanya sinergi yang dilakukan baik pihak kampus maupun
mahasiswa sendiri untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah diselenggarakan.

Reporter: LG 11/ YUKTA ALVIRA DONITA


Editor: LG 12/ REGITA CAHYANI PUTRI ASHILLAH

Menuju World Class University melalui Unit Internasional (UI) Faperta Unpad
Jaringan Internasionalisasi
Sumber: Unit Internasional Faperta Unpad

Apakah akang/eceu sebelumnya sudah tahu apa itu Unit Internasional (UI)
Faperta Unpad?
Ceu Elisabeth Cornelia atau biasa dikenal sebagai Ceu Lia (Mahasiswi
Agroteknologi Unpad 2019) selaku General Manager organisasi tersebut
menyampaikan bahwa UI Faperta Unpad merupakan suatu unit yang akan
berhubungan langsung dengan pihak Internasional yang ingin atau akan melakukan
kerja sama dengan Faperta Unpad. Saat ini, UI Faperta Unpad diketuai oleh Bapak
Muhammad Kadapi dibantu oleh Ceu Lia dan kawan-kawan mahasiswa Agroteknologi
Unpad 2019.
Tujuan dari UI Faperta Unpad ialah untuk mendukung Unpad menjadi World
Class University di mana di dalamnya menjalin dan memperluas kerjasama dengan
Universitas Internasional (terutama di Asia), serta memperkenalkan UI Faperta Unpad
kepada internal fakultas, universitas, serta universitas lain di tingkat nasional hingga
internasional.
Apa saja manfaat yang didapatkan selama menjadi bagian dari UI Faperta
Unpad?
“Selama di sini aku dan teman-teman dapat lebih mengembangkan skill Bahasa
Inggris, mendapat teman dan relasi di luar negeri maupun di internal universitas
(karena kita ada koordinasi se-Unpad juga). Oh iya, UI ini masuknya kantor ya, jadi kita
di sini itu magang dan bukanlah kepanitiaan suatu acara. Bahkan sudah ada beberapa
universitas yang sudah MoU/MoA dengan UI Unpad dan termasuk Top 300, beberapa
contoh di antaranya University of Leeds (Inggris), University of Groningen (Belanda),
Osaka University (Jepang), Universiti Putra Malaysia (Malaysia), dan masih banyak
lagi.” – Elisabeth Cornelia (Lia), 8 Juni 2021.
MoU antara Faperta Unpad dan Universitas Luar Negeri
Sumber: Unit Internasional Faperta Unpad

Menurut Ceu Lia, UI Faperta Unpad bukanlah sebuah organisasi biasa,


melainkan organisasi yang memfasilitasi seluruh kegiatan KMFP pada tingkat
internasional. Saat ini, UI Faperta memiliki 3 bidang, yaitu public relation, digital artist,
dan content creator. Bidang-bidang ini akan berusaha untuk mengembangkan dan
merencanakan hal-hal baru terkait kegiatan internasional seperti summer school, guest
lecture, international seminar, student/staff exchange, dll.
Saat ini, Ceu Elisabeth Cornelia (Lia) dan Ceu Shania Virlina (Shania) sebagai
perwakilan dari UI Faperta Unpad sedang megikuti kelas Foresty and Plantation in
Southeast Asia yang diadakan oleh Universitas Hamburg, German sejak bulan April
hingga Agustus nanti. Kelas tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai
universitas, baik dalam maupun luar negeri. Selain itu, UI Faperta Unpad juga sedang
membangun kerja sama dengan Universiti Teknologi MARA, Malaysia yang mana telah
diadakan pertemuan online via Zoom Meeting untuk membahas kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan ke depannya.
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh Ceu Lia, tentu saja kita
berharap dengan adanya UI Faperta Unpad dapat membuat KMFP semakin
berkembang sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lain terutama di bidang
pertanian.

Reporter : LG 11/Khansa Nurjihan


Editor : LG 11/Sora Maria Natalia
Apakah Pandemi Telah Membatasi Kegiatan Sosial Antar Mahasiswa?

Interaksi Sosial secara Daring

Sumber: https://asset.kompas.com/crops/Zudmh-ALOXJWWqmYe_fVrkR4cFY=/256x0:1200x630/750x500/data/
photo/2020/03/27/5e7dc6798c2eb.jpg

Sudah setahun lebih seluruh mahasiswa di Indonesia melaksanakan pembelajaran


jarak jauh dan sudah setahun juga kita tidak dapat berinteraksi secara langsung
dengan orang banyak. Namun, apakah semua ini merupakan sebuah penghalang kita
dalam melakukan interaksi sosial?

Jawabannya mungkin iya, mungkin tidak. Selama pandemi, mahasiswa masih dapat
berinteraksi sosial secara daring menggunakan aplikasi meeting conference atau
aplikasi chatting sehingga mahasiswa masih dapat menjalin suatu hubungan sosial
dengan rekan mahasiswa lainnya.

Namun, kita tidak mampu berinteraksi secara langsung. Sehingga hal ini akan
menimbulkan suatu pertanyaan baru. Apakah hubungan kita dengan rekan mahasiswa
lainnya akan tetap terjalin dengan baik? Ataukah dengan adanya pandemi ini maka
kita tidak dapat menjalin sebuah relasi atau hubungan sosial tertentu?

Selama pandemi masih belum berakhir, kita harus melakukan sesuatu agar dapat
memastikan interaksi sosial dengan rekan mahasiswa lain tetap terhubung dengan
baik meskipun berada di tempat yang saling berjauhan dengan melakukan pola
komunikasi yang efektif.
Komunikasi adalah salah satu kunci penting dalam menjalin sebuah hubungan dalam
interaksi sosial. Dalam Buku “The Process of Communication” karya Berlo tahun 1960,
komunikasi efektif adalah terjadinya perubahan perilaku yang menyebabkan terjalinnya
relasi yang baik antara pemberi dan penerima pesan melalui pertukaran informasi, ide,
dan perasaan.

Komunikasi Kunci Interaksi Sosial

Sumber: https://www.thoughtco.com/thmb/lVJYvhXOIAqKGy7GgY5NmbpBdRk=/1500x1000/filters:fill(auto,1)/What-
Is-Communication-1689877-final-156105491ad948eda15b0960fd2b8c2b.png

Cara pertama yang dapat kita gunakan menurut seorang psikolog bernama Dian
Wisnuwardhani adalah dengan belajar mendengarkan orang lain. Kita harus mampu
memahami emosi lawan bicara sehingga lawan bicara akan merasa lebih baik dan
pola komunikasi akan menjadi lebih baik. Akan terjadi keseimbangan emosi sehingga
tingkat stres yang dialami kita, sebagai mahasiswa akan menjadi lebih rendah.

Cara kedua adalah dengan berusaha dapat memahami komunikasi non-verbal.


Seringkali kita sebagai mahasiswa merasa stres dikarenakan tugas yang diberikan
selama pandemi lebih banyak daripada sebelum pandemi. Kebanyakan mahasiswa
akan mengeluh saat dihadapkan dengan masalah ini.

Tak jarang mahasiswa akan mengalami kecemasan, ketakutan, dan stres tinggi ketika
dihadapkan dengan keadaan sosial sekarang. Sehingga seringkali emosi tersebut
akan mempengaruhi interaksi sosial kita dengan lawan bicara. Tentunya, hal ini akan
mempengaruhi kestabilan emosi sehingga ‘efek domino’ pun mungkin akan terjadi.

Salah satu solusi adalah dengan memberikan waktu untuk kita dalam mencerna
pernyataan yang diberikan oleh lawan bicara sebelum memberikan respon. Waktu
tersebut digunakan untuk memikirkan respon yang tepat untuk memberikan klarifikasi,
menyampaikan pesan, dan menunjukan respon non-verbal.
Hal ini akan menciptakan suasana yang tenang di kedua pihak, baik lawan bicara
maupun kita sebagai pembicara. Cara terakhir adalah dengan menjadi asertif. Dalam
masa pandemi, kita perlu bersikap asertif, yang berarti kita dapat mengekspresikan diri
secara bebas, terbuka, dan jujur kepada lawan bicara. Bersikap asertif perlu dilakukan
untuk dapat menjaga kestabilan emosional.

Keadaan pandemi ini memaksa mahasiswa untuk melakukan interaksi sosial jarak
jauh. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan suatu alasan untuk tidak melakukan
suatu interaksi sosial. Perlu dilakukan pola komunikasi efektif di masa pandemi
COVID-19 ini agar kita, sebagai mahasiswa tetap dapat melakukan interaksi sosial dan
menjaga kesehatan mental kita masing-masing.

Reporter: LG 11/ Naomi Anastasya

Editor: LG 12/ Raihan Farros


Bagaimana Nasib UKM Olahraga Faperta di Masa Pandemi?

Permainan Bola Voli

Sumber: tokopedia.com

Jika membahas kegiatan kemahasiswaan Unpad, kurang lengkap rasanya jika tidak
mengulas Unit Kegiatan Mahasiswa pada bidang olahraga. Salah satu kegiatan yang
biasanya mahasiswa ikuti untuk menyalurkan minat dan melepas penat di sela-sela
letihnya perkuliahan. Lantas bagaimana kabar UKM olahraga di masa pandemi?

Di Faperta, salah satu UKM olahraga, IVBF (Ikatan Volley Ball Fakultas Pertanian)
mengadakan program kerja ‘IVBF Asik’ yaitu latihan rutin secara masing-masing untuk
seluruh anggotanya dalam kurun waktu dua minggu sekali, tetapi latihan ini lebih fokus
pada bagian fisik masing-masing individu dengan tipe yang dibedakan antara tubuh
bagian atas dan bawah.

Prosedur dan tata cara untuk latihan diarahkan dengan pematerian dari senior IVBF di
dalam grup media sosial anggota IVBF. Setelah itu, seluruh anggotanya ditugaskan
untuk mempraktikkan masing-masing.

Ketua IVBF, Alif Razaqa, membeberkan bahwa sulit untuk membuat pelatihan online
yang efektif. “IVBF Asik ini tetap mempunyai form absen dengan kewajiban upload
bukti, tetapi efektivitasnya itu masih kurang karena bukti-bukti yang mereka (anggota)
upload masih bisa dimanipulasi.“ ujar Kang Alif.
Sementara itu, IVBF belum membuat program latihan online dengan bola voli karena
minimnya kepemilikan bola oleh anggota. Selain kegiatan olahraga, IVBF juga
mencoba lebih mengakrabkan anggota-anggotanya melalui bonding online seperti
games online karena tidak adanya pertemuan offline sesama anggota terutama
anggota baru.

Di Fakultas Pertanian sendiri, pihak fakultas memang belum mengizinkan untuk dapat
berkegiatan di lingkungan fakultas. “Dari fakultas lain saya liat ada beberapa UKM
yang bisa olahraga di Unpad, cuman dari faperta kebijakannya belum bisa”, ungkap
Kang Alif.

Permainan Futsal

Sumber: kompas.com

Bertolak belakang dengan IVBF, UKM PSFP (Perhimpunan Sepakbola dan Futsal
Pertanian) memiliki kesibukan mutlak pada Fun Games yang dilaksanakan secara
langsung di lapangan futsal di Kota Bandung. Kegiatan ini mengundang banyak
partisipan tanpa terkecuali anggota-anggota baru.

Ketua Divisi Olahraga PSFP, Sensen Septiadi, menjelaskan “Kita masih sekedar
mengadakan fun games kaya mini soccer atau futsal, bukan lawan fakultas lain tetapi
masih internal aja dan itupun dilaksanain dua atau sebulan sekali”. Fun Games ini juga
tidak begitu ketat karena dianggap permainan dan bukan latihan rutin.
Setelah sekian lama tidak ada kegiatan eksternal, PSFP memungkinkan untuk kembali
mengikuti kompetisi setelah terbitnya kompetisi ‘Action’ pada akhir Juni nanti.
“Untungnya dari BEM Faperta ada ‘Action’ kayak kompetisi olahraga dan e-sports gitu
dan disitu ada futsal, otomatis PSFP juga akan ikut tetapi masih rencana sih”, tambah
Kang Sensen.

PSFP belum kunjung menggelar latihan rutin baik online maupun offline semenjak
terjadinya pandemi. Namun, seiring adanya kompetisi ‘Action’, PSFP sudah
merencanakan untuk kembali mengadakan latihan rutin kedepannya dalam kurun
waktu satu sampai dua minggu sekali.

Kedua UKM tersebut juga berharap atas adanya perkembangan dari pihak fakultas
mengenai perizinan kegiatan keolahragaan seiring keputusan universitas yang akan
melaksanakan perkuliahan secara hybrid pada Agustus nanti.

Reporter: LG12/Ranendra Kreshnatama

Editor: LG12/ Andara Melati Rahadian


Bumi dalam Keadaan Genting, Butuh Pertolongan Orang Penting

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika di tahun 2010 melaporkan bahwa dari 13,1
juta ton produk tekstil yang dibuang, hanya 15 persen yang dapat didaur ulang. Hal
tersebut menyebabkan menumpuknya sampah pakaian. Zat kimia yang terkandung
dari bahan pakaian juga dapat mencemari tanah dan air.

Limbah tekstil dapat meningkatkan jumlah gas metana dan mencemari air bersih
sebanyak 17-20 persen. Hal tersebut terjadi karena material limbah tekstil sangat sulit
untuk terurai. Bukti nyata diwujudkan dengan tercemarnya Sungai Citarum, sungai
yang mendapatkan predikat paling tercemar di dunia.

Banyak dari kita yang mungkin acuh, tetapi ada segelintir orang yang masih peduli.
Salah satunya Suatu Hari, sebuah pergerakan peduli lingkungan, khususnya pada
limbah tekstil, juga sebuah wadah untuk masyarakat yang tidak ingin pakaian
bekasnya dibuang begitu saja.

Berawal dari keinginan membuat thrift market dan antusiasme tinggi terhadap fashion,
Rizqy Riza Aulia dan beberapa orang temannya akhirnya membuat sebuah media
yang tidak hanya menjadi thrift market, tetapi juga memberikan dampak untuk dunia
limbah tekstil. Pada tahun 2019 lahirlah Suatu Hari.

Untuk menggenapkan tujuannya, Suatu Hari membuat beberapa kegiatan seperti


donasi pakaian bekas layak pakai, workshop, thrift market, dan juga beberapa kegiatan
yang berkolaborasi dengan komunitas lain dengan tujuan yang sama. Tak lupa juga
Suatu Hari berkoar tentang isu-isu penumpukan limbah tekstil.

Suatu Hari membuka donasi pakaian bekas layak pakai yang akrab disebut dengan
“Pindah Tangan” merupakan wadah bagi masyarakat umum untuk berkontribusi secara
langsung dalam meminimalisasi penumpukan limbah tekstil. Sebagian dari barang
yang didonasikan akan dijual kembali pada “Parade Garasi”.
Kegiatan Parade Garasi

Sumber: koleksi pribadi Rizqy Riza Aulia

Berkolaborasi dengan beberapa thrift market lainnya, Suatu Hari akhirnya dapat
menyelanggarakan Parade Garasi. Pada kegiatan ini, konsumen diharapakan dapat
menikmati pengalaman berbelanja baju-baju bekas, kamera analog bekas, tanaman
hidup seperti kaktus, serta makanan dan minuman yang nikmat.

Kolaborasi Suatu Hari dan Junk Mobile

Sumber: koleksi pribadi Rizqy Riza Aulia

Tidak lupa dengan tujuannya, Parade Garasi mengharapkan kita untuk membawa tote
bag dan alat makan masing-masing sebagai usaha untuk mengurangi limbah plastik.
Ada pula kegiatan yang rutin dilakukan satu kali dalam sebulan yang biasa disebut
Kelas Kecil, yakni sebuah workshop yang berkolaborasi dengan seniman-seniman
lokal yang tentunya mengedepankan penggunaan kembali baju-baju bekas. Baju-baju
bekas tersebut dihias dengan membuat gurat-guratan cat akrilik di atasnya hingga
menggunakan teknik tie dye.

Workshop Kelas Kecil

Sumber: koleksi pribadi Rizqy Riza Aulia

Sayangnya, kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan untuk saat ini tidak dapat
beroperasi secara maksimal karena adanya pandemi yang mengharuskan kita lebih
sering bekerja dari rumah.

Namun, Suatu Hari tetap berusaha untuk menyuarakan tujuannya. Suatu Hari
berkesempatan untuk berbincang dengan Ican Harem, seorang seniman yang berkiblat
di seni rework fashion and garment dengan menggunakan platform online. Melahirkan
pakaian statement piece dan one of a kind sekaligus mengurangi limbah tekstil.

“Untuk masalah zero waste kita gak bisa maksa orang, tapi seengaknya sadar aja gitu
bahwa bumi ini gak baik-baik aja.” mengutip dari sosok inspirasional di balik hadirnya
s.u.a.t.u.h.a.r.i di tengah-tengah kita.
Kesadaran akan bumi ini tidak baik-baik saja sebaiknya dimulai dari diri sendiri.
Dengan membawa botol minum dan alat makan dari rumah, mengkreasikan kembali
baju-baju lawas, mendonasikan baju bekas daripada membuangnya, dan masih
banyak lagi yang dapat kita lakukan untuk sedikit demi sedikit mengurangi kerusakan
pada bumi kita.

Penulis : LG 12 / Nafeesa Zahra An-naafi

Editor : LG 12 / Nurhaliza Chairindah

Referensi

● Baca selengkapnya di artikel "Ada Ancaman di Balik Sehelai Pakaian",


https://tirto.id/cGu
● Instagram Suatu Hari : @s.u.a.t.u.h.a.r.i
● Narasumber dari Suatu Hari : Rizqy Riza Aulia
Sekolah Investasi Pasar Modal: “Young Investor Unpad”

Sekolah Pasar Modal Young Investor Unpad merupakan komunitas, Galeri


Investasi, dan bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berfokus di bidang
literasi dan edukasi investasi terutama pasar modal. Edukasi yang diselenggarakan
komunitas ini diperuntukkan untuk khalayak umum khususnya mahasiswa Universitas
Padjadjaran.

Berdiri pada 18 Mei 2017, Young Investor didukung oleh Bursa Efek Indonesia
dan Indopremier Sekuritas. Setelah mengalami berbagai perkembangan, Young
Investor kini memiliki empat departemen yang mengurus komunitas baik secara
internal maupun eksternal, yaitu Research and Development (RnD), Public Relation
(PR), Human Resource Department (HRD), dan Marketing.

“Young Investor Unpad menyediakan edukasi setiap hari Jumat jam 19.00 WIB.
Dengan total 20 edukasi, harapannya teman-teman yang mengikuti edukasi Young
Investor Unpad dari awal sampai akhir, dari awam, bisa jadi paham apa itu investasi
dan betapa pentingnya investasi, bagaimana menentukan instrumen investasi yang
tepat, memulai investasi, dan dapat memahami serta memutuskan investasi secara
mandiri berbekal ilmu analisis fundamental dan teknikal yang sudah diajarkan,” ujar
Manajer Edukasi Young Investor Agustinus Hasim saat diwawancara pada Kamis
(03/06).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Young Investor juga merupakan sebuah


komunitas yang suportif. Jika ada yang kebingungan maka pengurus di grup pasti
bersedia membantu. Jadi, anggota tidak akan kehilangan arah.

Tanpa perlu menyetorkan modal besar, kini sudah banyak tersedia jenis
investasi yang dapat dicoba oleh siapa saja. Maknanya, tidak hanya pemodal besar
saja yang dapat melakukan investasi, mahasiswa pun kini sudah dapat mulai
berinvestasi yang mana hal ini memang lebih baik dimulai sejak dini.

“Semakin cepat kita belajar bagaimana trading dan investasi di pasar modal
maka semakin cepat juga kita bisa meraup keuntungan di pasar modal. Dengan
teknologi yang sudah sangat canggih sekarang, pembelajaran dapat diakses dengan
mudah, serta trading pun dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun sehingga bisa
menjadi salah satu opsi penghasil uang dari rumah di kala pandemi,” ujar Agustinus
Hasim.
Terjadinya peningkatan investor di pasar modal dari kalangan muda tak terlepas
dari upaya dan komitmen yang dilakukan pelbagai pihak dalam mengedukasi khalayak
tentang pentingnya investasi sedari dini. Oleh sebab itu, Young Investor hadir dengan
suportif bersedia membantu khalayak terutama mahasiswa dalam belajar pasar modal
dari awam hingga paham.

Reporter: LG12 / Muhammad Restu Alfarisy

Editor: LG10/ Myriam Amanda


KEPANITIAAN PENGABDIAN MASYARAKAT (PENGMAS) BEM KEMA UNPAD

Salah Satu Contoh Kegiatan dari Departemen


Pengabdian Masyarakat BEM Kema Unpad

Sumberr: Dari Salah Satu Anggota Departemen


Pengabdian Masyarakat BEM Kema Unpad

Pengabdian Masyarakat menurut Salma (Wakil Kepala Departemen II


Pengabdian Masyarakat BEM Kema Unpad 2021) yaitu Pengabdian Masyarakat bukan
sekadar apa manfaat yang kita punya dan apa yang akan kita bagikan kepada mereka.

“Tetapi, pengabdian masyarakat merupakan nilai pembelajaran hidup yang


dapat aku pakai untuk kehidupan aku sesungguhnya. Berdialog dengan masyarakat
bukanlah hal mudah, dengan penuh bangga aku merasa senang ketika bisa menyapa
dan berkomunikasi langsung dengan mereka ketika di lapangan,” ucap seseorang
yang tidak disebutkan namanya.

“Hal ini juga sebagai bentuk rasa syukur aku kepada Tuhan sebagai mahasiswa
senantiasa ada untuk masyarakat membawa dan memberi nilai kebermanfaatan untuk
mereka nantinya. Serta prinsip utama yang masih aku pegang sampe saat ini yaitu
sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain,” ucap dia.

Departemen Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas


Padjadjaran juga mempunyai banyak program kerja yang salah satunya yaitu JDP
(Jatinangor Development Project).
Logo dari Program Kerja JDP

Sumber: dari Salah Satu Anggota Departemen


Pengabdian Masyarakat BEM Kema Unpad

Jatinangor development project menurut Fera (Project Officer JDP 2021) adalah
sebuah program kerja pengabdian masyarakat, yang tentunya merupakan kontribusi
nyata mahasiswa terhadap masyarakat. JDP ini memiliki sasaran utama yaitu
masyarakat produktif khususnya karang taruna di 12 desa se-kecamatan Jatinangor.
JDP ini memiliki dua rangkaian kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan
pada bulan Juli dan Agustus. Dua rangkaian kegiatan ini yaitu seminar & workshop dan
festival rakyat dan dapat dikatakan bahwa festival rakyat ini merupakan puncak acara
dari JDP yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi mereka dalam
mengembangkan potensi dan bakat mereka dalam bidangnya masing masing. JDP
berfokus terhadap dua chamber utama yaitu ekonomi kreatif dan sosial budaya yang
dikemas dalam kegiatan workshop dan festival rakyat.
“Harapannya, ilmu yang kita siapkan untuk mereka, dapat mereka salurkan
dengan baik & dapat bermanfaat bagi desanya masing-masing. Untuk seminar dan
workshop hanya diikuti oleh karang taruna saja. Tetapi untuk festival rakyat, seluruh
masyarakat Jatinangor dapat mengikuti kegiatan tersebut,” ucap dia.
Lalu, untuk membedakan Departemen Pengabdian Masyarakat dengan KKN
disini yaitu di pengabdian masyarakat sendiri terdapat divisi bina desa yang
membawahi dua program kerja, yaitu JSVP dan SSVP.
Kedua program kerja tersebut merupakan kegiatan atau agenda serupa dengan
KKN dengan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan
pendekatan lintas keilmuan pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia.
JSVP berfokus pada pemberdayaan dan pengabdian secara langsung kepada
desa-desa di Jawa Barat yang memiliki potensi untuk dikembangkan, tetapi masih
terbatas dalam segi infrastruktur, pengetahuan dan sumber daya manusia yang
mumpuni.
Sedangkan, untuk SSVP sendiri merupakan program kerja inovasi pengmas
BEM Kema Unpad tahun ini yang berfokus pada pemberdayaan dan pengabdian
secara langsung kepada desa - desa di Kabupaten Sumedang. Untuk eksekusi dari tim
SSVP sendiri berlokasi di Desa Sirnasari.

Reporter : GF/11/424 / Tiya Nurmala Dewi

Editor: LG/10 Gary Akbar Ryu Z


ISU PELECEHAN SEKSUAL DI KALANGAN MAHASISWA FT GIRL UP UNPAD

Ilustrasi Pelecehan Seksual Sumber: Girl Up Unpad

Sumber: CNN Indonesia

Seperti yang kita tahu, pelecehan seksual baik pelecehan verbal atau non
verbal dari dulu hingga kini selalu marak terjadi di berbagai kalangan, baik itu
mahasiswa, ibu-ibu, bahkan anak kecil sekalipun. Sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terutama perempuan muda dalam isu-isu yang
berkaitan dengan pelecehan seksual terbentuklah organisasi Girl Up. Girl Up
merupakan sebuah organisasi yang menjadi bagian dari United Nations Foundation
yang berangkat dari isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Girl Up
Unpad sendiri terbentuk pada tahun 2020. Girl Up Campaign sangat terbuka untuk
setiap universitas jika ingin bergabung dengan cara menghubungi Girl Up Regional
yang bertanggung jawab di Indonesia.

Bicara mengenai kasus pelecehan di kalangan mahasiswa, seperti apa sih


kasus yang marak muncul? Menurut Revina Nanda Amalia, mahasiswi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Unpad angkatan 2019 yang aktif dalam organisasi Girl Up Unpad
dan menjabat sebagai Head of Research and Advocacy, Isu-isu pelecehan seksual
yang paling sering dijumpai di lingkungan kampus biasanya berbentuk cat-calling,
humor tentang seks, dan berbagai kegiatan seksual lain yang tidak melibatkan
consent. Namun karena sudah beberapa semester dilakukan secara online, maka
bentuk pelecehan dan kekerasan seksual tersebut marak dilakukan melalui media
digital.

Menurut Revina juga, dampak pelecehan seksual untuk setiap korban ini
berbeda-beda. Setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk merespon pelecehan
seksual yang di dapatinya dan oleh karena itu kenyamanan serta keamanan korban
dalam menghadapi apa yang telah menimpanya merupakan prioritas utama. Sehingga
jika berbicara mengenai dampak psikologis yang dialami korban kekerasan seksual,
maka yang paling sering dijumpai adalah gangguan pola tidur, gangguan pola makan,
trust issues, trauma, kecenderungan menarik diri dari masyarakat, anger management
issues, dan lainnya. Selanjutnya dampak psikologis dapat mempengaruhi kesehatan
fisik korban. Trauma fisik pada bagian intim korban ataupun memar yang diakibatkan
oleh paksaan saat terjadinya kekerasan seksual juga merupakan dampak fisik yang
banyak diterima oleh korban kekerasan seksual.

Lalu apakah korban pelecehan seksual ini bisa melapor ke Girl Up? Korban
kekerasan seksual bisa melapor ke Girl Up, tetapi Girl Up akan membantu untuk
dirujuk ke komunitas/lembaga yang memiliki layanan advokasi karena untuk saat ini
Girl Up tidak menyediakan layanan advokasi dan tidak capable untuk itu.

Salah satu program kerja Girl Up Unpad yang menarik adalah gender class,
yang dimana program tersebut memberikan informasi kepada audience Girl Up Unpad
mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan. Bagi yang tertarik untuk bergabung dengan Girl Up Unpad, Girl Up Unpad
membuka pendaftarannya pada awal bulan setiap tahunnya dan juga terbuka bagi
seluruh mahasiswa Unpad yang tertarik mengenai kesetaraan gender dan isu-isu yang
berkaitan dengan pelecehan seksual. Bisa juga dicek di instagramnya @girlup.unpad.

Reporter: Anisa Fauziah/LG12

Editor: Nisrina Salsabila/LG11


Sudut Pandang Mahasiswa pada
Pesepeda Arogan

Sejak awal pandemi,bersepeda menjadi kegiatan baru yang dilakukan oleh banyak
orang dengan berbagai macam alasan seperti berolahraga, mencari kegiatan baru,
ataupun untuk menyegarkan pikiran. Selain itu, hal ini memberikan keuntungan lebih
bagi toko dan bengkel sepeda di masa pandemi sekarang ini.

Di sisi lain, tren ini juga menimbulkan masalah-masalah baru bagi pengguna jalan
lain, seperti foto seorang pengendara motor mengacungkan jari tengah kepada
segerombolan pesepeda yang menghalangi jalan banyak dibicarakan di berbagai
media sosial.

Pengendara Motor Mengacungkan Jari Tengah

pada Gerombolan Pesepeda di Jalan Raya

Sumber: hai.grid.id

Kejadian tersebut memicu beragam pendapat dari berbagai kalangan masyarakat


dan pengguna media sosial, salah satunya dari kalangan mahasiswa mengeluarkan
pendapat baik itu kontra maupun netral.

Rata-rata dari mereka berpendapat bahwa seharusnya pesepeda tidak melakukan


sifat arogan dan menggunakan jalan raya sembarangan sehingga memperlihatkan
sifat individu yang tidak bertanggung jawab sebagai pengguna jalan yang
mengabaikan peraturan yang ada dan melanggar hak pengguna jalan lain.

Namun, beberapa berpendapat bahwa yang dilakukan pengendara motor juga salah
karena ia tidak mengingatkan dengan cara yang baik sehingga wajar jika
pengendara sepeda yang bersangkutan tersinggung.
Ada juga yang mengatakan bahwa sejak awal tren bersepeda ini sudah salah dan
tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah selama masa pandemi,
banyak juga pesepeda yang mengabaikan protokol kesehatan yang ada, contohnya
adalah pemakaian masker yang diabaikan dan berkumpul dengan banyak orang.

Pengendara Sepeda Tidak Memakai Masker

Sumber: megapolitan.kompas.com

Setelah mendapat banyak kecaman, komunitas yang bersangkutan memberikan


klarifikasi melalui akun Instagram @goshow.cc, mereka mengatakan bahwa hal yang
dilakukan mereka terjadi lantaran adanya bus yang menyebrang ke underpass dukuh
atas sehingga mereka harus berjalan di jalur kanan.

Sebenarnya sudah ada aturan yang mengatur hal ini, yaitu Undang-undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang tercantum di pasal 108,
122, dan 299, lalu ada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59/2020, dan juga
Keputusan Gubernur DK 128/2019.

Namun, peraturan tersebut dianggap kurang memberikan tindakan tegas pada


pesepeda, hal ini menyebabkan banyak desakan sehingga Direktur Polda Metro
Jaya Kombes Samodo Purnomo Yogo mengatakan akan memberikan tindakan
tegas ketika jalur khusus road bike sudah beroperasi.

Reporter: LG/12 Shiva Nadiya Sabriyati

Editor: LG 10/ Myriam Amanda


Mengupas Tuntas Prabu 2021 dan Kepanitiaannya

Prabu merupakan suatu kegiatan penerimaan mahasiswa baru Universitas


Padjadjaran yang diselenggarakan setiap tahun. Prabu mengajak para mahasiswa baru
untuk lebih mengenal kampus, dunia perkuliahan, serta memberikan motivasi agar
mahasiswa baru memiliki semangat dalam mengembangkan diri ataupun almamater.

Dengan adanya pandemi covid-19, Prabu pada tahun 2020 dilaksanakan secara
daring. Lalu, akankah Prabu 2021 dilaksanakan secara daring juga? Pada unggahan
akun instagram @prabunpad, terlihat agenda open recruitment kepengurusan Prabu
2021 yang dapat diikuti oleh mahasiswa Unpad angkatan tahun 2018, 2019, dan 2020.

Desain Rekrutmen Kepanitiaan Prabu 2021

Sumber: twitter.com/prabunpad

Pengumuman anggota tim MSDM dan Staff Prabu 2021 telah diumumkan sejak
Bulan Mei 2021. Beberapa mahasiswa dari Fakultas Pertanian, termasuk salah satu
anggota Persma Genera pun ikut memeriahkan kepengurusan Prabu kali ini. Lalu,
bagaimana rasanya menjadi bagian dari panitia Prabu 2021?

“Tahun 2021 aku jadi bagian dari panitia Prabu yang kemungkinan besar acaranya
diikuti peserta secara online. Beberapa pendaftar ada yang tertolak, menjadi tim MSDM
awalnya menulis formulir, mengikuti wawancara, melaksanakan Leaderless Group
Discussion, dan penerimaan. Kepanitiaan prabu terasa terstruktur.” –Nurhaliza (Icha).
Menurut Icha juga, menjadi panitia Prabu masih dapat mengikuti kepanitiaan
lainnya, asalkan dapat mengatur waktu dengan baik. Icha sendiri mempunyai metode
tersendiri dalam membagi waktu, yaitu dengan cara membuat list tugas dengan waktu
penyelesaian yang telah ditentukan sendiri serta mendahului pekerjaan genting.

Icha, LG 12 sekaligus Panitia Prabu 2021

Sumber : Icha selaku narasumber

Berbeda dengan Prabu 2019 yang dilaksanakan secara offline, panitia Prabu
2021 tidak mempunyai divisi keamanan dan medik. Divisi pada Prabu 2021 terdiri dari
Manajemen Acara, Art Perfomance, Hubungan Masyarakat, Dokumentasi & Desain,
Manajemen Informasi, Asesor, Logistik, Finance, serta divisi Rancang Bangun.

Dengan pelaksanaan secara online dan segala persiapan panitia yang


kemungkinan secara hybrid, Prabu 2021 diharapkan lebih siap dan efektif serta dapat
dinikmati ataupun diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Universitas Padjadjaran. Tunggu
keseruan dari Prabu 2021 ya!

Reporter: LG 11/ Zulfah Hanan

Editor: LG 12/ REGITA CAHYANI PUTRI ASHILLAH

Anda mungkin juga menyukai