1 Latar Belakang
Polimer merupakan makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang ratusan bahkan ribuan
molekul sederhana yang disebut monomer.Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul
relatif(Mr) yang sangat besar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa
disadari bahan-bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map plastik, dan lain-lain
terbuat dari polimer.
Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan adalah kapas, wol,
dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul
yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer
mulai berkembang. Oleh karena polimer sangat penting dalam kehidupan manusia, maka kita perlu
mempelajari penentuan berat molekul polimer itu sendiri.
Ringkasan Buku 1
1. Osmometri
Osmometri adalah salah satu metode penentuan bobot molekul rata-rata
jumlah dengan prinsip osmosis. Caranya, pelarut akan dipisahkan dari
larutan polimer dengan menggunakan suatu penghalang, sehingga hanya
pelarut saja yang dapat lewat sedangkan zat terlarut tertahan di dalam
penghalang yang dilengkapi dengan membran semipermiabel.
Tabung pengukur
Membran semipermiabel
C C 0 Mn
T : suhu (K)
C : konsentrasi (mol/liter)
ρ : massa jenis (g/ml)
g : percepatan gravitasi = 0,981 m/s2
Δh : perbedaan tinggi antara pelarut dan larutan (cm)
A2 : koefisien virial kedua (ukuran interaksi antara pelarut dan polimer)
Mn
C
Gambar 11. Plot Π/C – vs – C
Kesetimbangan sedimentasi
Mw =
2
(1 v ) (r 2r 2 )
................................................(1.7)
2 1
Kecepatan sedimentasi
dr m(1 )
=
dt f
..................................................(1.8)
di mana: f = koefisien friksi
m = massa
dr/dt = kecepatan sedimentasi
kT
D= .............................................................................................. (1.9)
s Mw(1 )
Hamburan Cahaya
= Hc Mw..................................................................................... (1.11)
dengan
H=
3
32
n
dn 2
dc
.....................................................(1.12)
3 4No
di mana: no = indeks refraksi pelarut
λ = panjang gelombang dari sinar yang terjadi
No = bilangan Avogadro
dn/dc = kenaikan refraksi spesifik
Sehingga, untuk menetapkan bobot molekul digunakan persamaan:
Hc 1
= 2AC
..................................................(1.13)
MP( ) 2
di mana:
P( )
Mw
sin2θ/2 + kc
= Perkiraan = Eksperimen