Untitled
Untitled
PENDAHULUAN
Eksploitasi memang pelakunya tidak jauh-jauh dari sang anak yaitu orang tua sendiri,
ketidakberdayaan orang tua ditimpakan kepada anak untuk menjadi pengemis, tidak
dipungkiri bahwa akar utama eksploitasi anak adalah kemiskinan. Banyak data hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan sangat erat dengan berbagai eksploitasi anak.
karena miskin anak terjun (lebih tepatnya diterjunkan) ke jalanan hidup liar di tengah
kehidupan tanpa norma-norma keluarga. Karena kemiskinan itulah, membuat orang tua tega
melakukan ekploitasi pada anak dengan bayangan akan segera terentas dari kemiskinan.
Tidak bisa disangkal bahwa salah satu penyebab eksploitasi anak ini disebabkan oleh
bagian budaya masyarakat. Pertama yaitu menyangkut pandangan nilai anak didalam
masyarakat kita, dengan mengubah persepsi melihat anak adalah nilai ekonomi, anak seakan
dianggap memiliki arti apabila bisa memberikan bantuan ekonomi kepada keluarganya
masyarakat indonesia sebagian besar memiliki persepsi dengan melihat anak adalah nilai
ekonomi, bukan nilai sejarah atau nilai moral lainnya. Karena anak dilihat sebagai nilai
ekonomi, maka anak akan dianggap memiliki arti apabila bisa memberikan nilai tambah bagi
ekonomi keluarga. Anak disuruh mengemis agar mendapatkan uang dan membantu
atau masyarakat, yaitu kebanggaan apabila anaknya bekerja sebagai pengemis di jalanan.
anak dalam rentang waktu 10 tahun terakhir mengalami kemajuan yang luar biasa. Puncak
1
Pemerintah RI membentuk lembaga negara independen Komisi Perlindungan Anak Indonesia
menegaskan kewajiban negara untuk memenuhi hak anak dengan prinsip non-deskriminatif,
terjaminnya tumbuh kembang anak, kepentingan terbaik bagi anak, dan penghargaan anak
dalam partisipasi, Undang-Undang No.23 tahun 2002 juga mencantumkan ketentuan pidana
dengan hukuman kurungan dan denda yang cukup berat bagi pelaku kejahatan terhadap anak.
salah satu faktor eksplotasi adalah kemiskinan yang akan terus menerus berdampingan
dengan kehidupan manusia yang mana kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak
dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas. Data penduduk miskin di indonesia yang
dilansir Badan Statistik Indonesia pada bulan maret 2015 mencapai 28,59 Juta orang
sehingga dalam keadaan tersebut banyak pengemis dan pekerja lainnya. Anak adalah
individu yang sedang menjalani proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan
selanjutnya. Tumbuh kembang anak merupakan suatu proses perubahan perilaku dari tidak
matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks. Kemampuan sosial menjadi suatu
aspek penting dalam perkembangan anak, karena masa anak usia dini merupakan masa
peralihan dari lingkungan keluarga ke dalam lingkungan lebih luas lagi. Anak dengan usia
dibawah umur sangat memerlukan pendidikan dengan tujuan membentuk anak yang
berkualitas, bahwa anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
cara serta alasan untuk mendapat belas kasihan dari orang lain, aktivitas seorang pengemis
Pelabuhan Kamal serta di dalam kapal yang menjadi pusat sasaran mereka meminta-minta
2
pada para penumpang yang menuju ke Pelabuhan Perak Surabaya. Keberadaan pengemis
serta pekerja lainnya yang ada di Pelabuhan Kamal memang sudah tidak asing lagi bagi para
penumpang serta penduduk sekitar, keberadaan para pengemis ini mudah dijumpai, tempat
tersebut dimanfaatkan oleh para pengemis untuk mendapatkan uang dengan bermodal baju
lusuh agar dapat belas kasihan dari orang yang berada di pelabuhan maupun di dalam kapal.
Pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti ditemukan beberapa anak bekerja di
Pelabuhan Kamal, pekerjaan anak tersebut sangat beragam mulai dari mengemis, berjualan
makanan dan sebagai tukang lap mobil. Pada observasi awal ini peneliti melakukan
wawancara pada seorang anak, anak tersebut mengemis bersama temannya dan disuruh oleh
orang tua mereka yang juga mengemis di sekitar Pelabuhan Kamal. Anak tersebut melakukan
pekerjaan itu karena memang disuruh oleh kedua orang tuanya karena demi membantu
perekonomian keluarganya dan juga untuk jajan sehari-hari mereka. Suasana di pelabuhan
kamal masih terlihat ramai meski sudah tidak seperti dulu lagi pelabuhan kamal masih
menjadi pilihan warga sekitar yang akan menuju kota surabaya meski harus membaya tiket 6
ribu untuk kendaran bermotor roda dua, dan 46 ribu untuk roda empat, 5 ribu untuk
suramadu mulai beroperasi pada 2009 lalu, jumlah pengguna jasa peenyebrangan di
pelabuhan terbesar kedua di madura setelah pelabuhan kalianget sumenep menurun drastis.
jumlah kapal penyebrangan setiap trip berkurang menjadi dua armada, dari sebelumnya 12
armada kapal feri. Kondisi ini semakin parah sejak tol suramadu di gratiskan.
Adapun terdapat beberapa riset yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa
peneliti, beberapa riset menunjukkan hal serupa dengan penelitian yang penulis lakukan.
penelitian yang dilakukan oleh Isti Rochatun yang berjudul “Eksploitasi Anak Jalanan
sebagai pengemis di Kawasan Simpang Lima Semarang”. Tujuan dari penelitian ini untuk
3
mengetahui bentuk eksploitasi anak jalanan serta mengetahui dampak dari eksploitasi
tersebut.
Berdasarkan gambaran realitas diatas bahwa peran orang tua sangat penting untuk
kehidupan anaknya yang lebih baik. Kurangnya pemenuhan pendidikan bagi anak menjadi
faktor penyebab anak disuruh bekerja. Pada umumnya anak memiliki fungsi ekonomis
menjadi alat produksi atau sumber pendapatan bagi keluarga, sehingga anak sudah terbiasa
sejak kecil dilatih oleh orang tuanya. Anak yang bekerja di Pelabuhan Kamal sangat beragam
mulai dari mengemis, berjualan makanan dan sebagai tukang lap mobil. Anak tersebut di
eksploitasi oleh orang tuanya untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, anak
yang berada di Pelabuhan Kamal tersebut rata-rata berumur sekitar 6-12 tahun, mereka
diantar ke Pelabuhan Kamal oleh orang tuanya sendiri yang juga bekeja sebagai pengemis
akan tetapi orang tua nya tidak berada di Pelabuhan tersebut melainkan di tempat lain seperti
di kota dan di pintu masuk tol suramadu, anak tersebut tidak memakai sandal dan memakai
baju lusuh agar mendapat belas kasihan dari orang-orang sekitar. Sampai saat ini eksploitasi
ini masih dilakukan meskipun sudah tidak begitu banyak penumpang kapal dikarenakan
adanya jembatan suramadu dimana saat ini orang sudah jarang menggunakan kapal sebagai
penyebrangan madura menuju surabaya. Tindakan ini termasuk eksploitasi fisik karena
menggunakan tenaga anak untuk dipkerjakan demi keuntungan orangtua nya seperti
menyuruh anak bekerja pada pekerjaan yang seharusnya belum dijalani seperti mengemis,
penjual makanan dan tukang lap mobil di Pelabuhan Kamal tanpa memikirkan pendidikan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka muncul rumusan masalah dalam
Tujuan penelitian diperlukan supaya penelitian ini mempunyai arah tertentu sesuai
dengan apa yang diharapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
Madura.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan menambah ilmu
pengetahuan serta mengembangkan wawasan. Penelitian ini bermanfaat pada kajian sosiologi
2. Manfaat Praktis
a. Memberi masukan bagi pemerintah daerah setempat terutama Dinas Sosial, sebagai
sosial anak yang pada umumnya mereka memerlukan pendidikan, perhatian, serta
perlindungan.
b. Bagi orang tua memberikan kesadaran untuk lebih bertanggungjawab terhadap hak
c. Bagi anak akan lebih mendapat perhatian dari orang tua, karena orang tua mereka
5
sadar terhadap pentingnya memenuhi hak anak dan memberikan perlindungan serta
kasih sayang.
lebih Rendah oleh kelompok yang lebih tinggi kedudukannya. Yang dimaksud dengan
eksploitasi Anak yaitu membiarkan sanga anak melakukan kegiatan ekonomi atau seksual
dengan demikian, jelaslah bahwa eksploitasi anak merupakan tindakan tidak terpuji, karena
tindakan eksploitasi anak telah merampas hak-hak anak, seperti Mendapatkan kasih sayang
dari orangtua, pendidikan yang layak, dan sarana bermain yang Sesuai denan usianya.
1.5.2 Pengemis
sumbangan baik kepada perorangan atau lembaga yang identik dengan menggunakan pakaian
lusuh sebagai sarana untuk mengungkapkan kebutuhan apa adanya untuk menarik simpati
orang lain. Cara yang dimaksud yaitu dengan mengemis atau bahkan dengan mengatas
namakan suatu yayasan panti asuhan ilegal untuk mendapatkan sejumlah uang dari
Sesuai dengan fokus permasalahan yang teah dibahas, penelitian ini penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif agar peneliti mampu memahami hal apa saja yang
dilakukan oleh subjek, subjek dalam penelitian ini yaitu orang tua, peneliti menganalisis
masalah sosial anak yang di eksploitasi oleh orang tua nya. Oleh sebab itu untuk
6
mendapatkan data yang diperlukan berkenaan dengan fokus penelitian ini, maka dilakukan
peristiwa peneliti menjadi instrumen kunci di dalam penelitian, kemudian hasil dari
pendekatan tersebut diurai dalam bentuk kata-kata yang tertulis, yang telah diperoleh dalam
pendekatan ini lebih menekankan makna daripada kesimpulan. Penelitian kualitatif ini
digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam secara natural mengenai eksploitasi anak
usia dini sebagai pengemis dan pengamen di Pelabuhan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
Jenis penelitian dan pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif dengan metode kualitatif . Dimana penelitian deskriptif ini ditunjukkan
untuk mendeskripsikan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat ilmiah maupun
Dalam penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif dan jenis peneltian deskrpitif
Subjek penelitian adalah orang yang mampu memberikan informasi tentang situasi
penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling mengenai hal
ini, purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian engan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif. Dari pengertian ini dapat disimpulkan teknik pengambilan sampel yang
berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang
7
maka dari itu peneliti menentukan beberapa subjek penelitian yang terdiri dari:
2. Pengemis yang bekerja selama 24 jam dan memiliki anak usia antara 6 sampai 12
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dipilih oleh peneliti agar
mendapatkan jawaban atas masalah yang di angkat dalam penelitian. Lokasi penelitian ini
penelitian ini diawali dengan penelitian awal yaitu dengan melakukan observasi,
permasalahan. Lokasi ini dipilih karena terdapat fenomena masyarakat di sekitar Pelabuhan
yang bermata pencaharian sebagai pengamen dan pengemis dan juga terdapat fenomena
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik yang memungkinkan diperoleh data detail
dengan waktu yang relatif lama. Menurut sugiyono teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
8
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik
a. Observasi
pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala pada objek penelitian. Adanya observasi peneliti dapat mengetahui kegiatan
pengemis dan pengamen yang berada di Pelabuhan Kamal, dalam kesehariannya melakukan
mengamen dan mengemis. Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna
dengan obyek yang di teliti atau didalam suatu peristiwa tersebut. Observasi dalam penelitian
ini yaitu untuk mengetahui aktivitas eksploitasi anak, anak pada saat bekerja dan peran orang
b. Wawancara
melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan jua
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
c. Dokumentasi
merupakan suatu hal dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkandta dari berbagai hal media
cetak membahas mengenai narasumber yang akan diteliti. Penggunaan data dokumentasi
pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi serta profil yang berhubungan
9
dengan data-data tentang berbagai hal yang berhubungan dengan eksploitasi anak di
Pelabuhan Kamal.
data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti
yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugyono (2017) adalah sebagai berkut:
reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data
kasar yang ada di lapangan langsung dan diteruskan pada waktu pengumpulan data,
dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian.
setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data yaitu
mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan
menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat. Selanjutnya data yang telah di analisis,
dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendeskripsikan fakta yang ada di
pokoknya saja. Setiap tahap dalam proses tersbut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan
10
data dengan menelaah seluruh data dari berbagai sumber yang telah di dapat dari
lapangan.
benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.
pengujian dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data, trianggulasi dalam pengujian
kredibilitas ini dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu (William Wiersma, 1986 dalam Sugiyono, 2014: 372-374)
11