Anda di halaman 1dari 11

PEKERJA ANAK PADA SEKTOR PERTAMBANGAN EMAS

(Studi Kasus: Pekerja Anak di Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu
Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok)

ARTIKEL

DEDI WARMAN
NPM: 1107O168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
ABSTRAK
DEDI WARMAN (11070168) “Pekerja Anak Dalam Sektor Pertambangan Emas (Studi
Kasus:Anak Penambang Emas di Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kec. Hiliran
Gumanti Kab. Solok)”. Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Padang 2016.
Anak merupakan titipan dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus mendapat perlindungan, kasih
sayang, pendidikan demi masa depan anak, bangsa dan negara. Di Indonesia banyak di antara anak-
anak yang tidak mendapatkan hak-hak yang semestinya didapatkan anak. Masalah sosial anak setiap
tahun grafiknya semakin tinggi seperti halnya fenomena pekerja anak di Indonesia yang bekerja di
bidang informal baik perdagangan maupun di pertambangan seperti pekerja anak yang terjadi di
Jorong Sungai Batarak dalam pertambangan emas. Tujuan penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan
alasan anak bekerja pada sektor pertambangan emas di Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu
Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. 2). Mendeskripsikan aktivitas pekerja anak dalam
sektor pertambangan emas di Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti
Kabupaten Solok.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial oleh Max Weber.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pemilihan
informan melalui teknik purposive sampling, informan dalam penelitian ini adalah 27 orang. Jenis
data adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan
dokumen. Sementara itu, unit analisis data yang digunakan adalah individu. Analisis data Miles &
Huberman yang terdiri dari tahap reduksi, penyajian data atau analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Alasan anak terlibat bekerja dalam sektor
pertambangan emas karena Minimnya Penghasilan Orang tua, anak malas sekolah,keinginan memiliki
barang-barang mewah dan pengaruh teman sepermainan, sedangkan 2) Aktifitas pekerja anak dalam
sektor pertambangan emas yaitu mengkondisikan mesin, menyedot pasir, mengangkat batu dan
mendulang emas sedangkan aktivitas tambahan anak dipertambangan yaitu mencari kayu bakar dan
memasak nasi dan sambal. Untuk melakukan aktivitas menambang emas ini terlebih dahulu pekerja
menyediakan mesin diesel 13-28 pk, spiral, selang angin, kompresor, kacamata selam dan
perlengkapan kecil lainnya. Lokasi atau tempat menambang ini yaitu di sungai-sungai sedangkan
tingkat bahaya kerja sangat tinggi dan beresiko bahkan bisa mengancam nyawa pekerja jika tidak
berhati-hati. Hasil yang diperoleh pekerja anak bekerja disektor pertambangan emas ini tidak menentu,
terkadang bisa dapat 5 juta dalam waktu 2 minggu bekerja.
ABSTRACT

DEDI WARMAN (11070168) “Child Labor in the Gold Mining Sector (Case Study :“Child Gold
Miners in Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kec. Hiliran Gumanti Kab. Solok)’’.
Sociology of Education Majors at STKIP PGRI Padang,West Sumatera in 2016.
Child is entrusted of Tuhan Yang Maha Esa that should receive protection,affection,and
education for the future of the child,the nation and the state. In indonesia,so many of the children who
do not get the rights of children should be obtained. Social problems of children every year graph is
higher as well as the phenomenon of child labor in Indonesia who work in informal sectors in both
trade and mining such as child labor happens in Jorong Sungai Batarak in gold mining. Purpose of this
study is 1). Describe the reasons child works on the gold mining sector in Jorong Sungai Batarak
Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok.2). Describe the activities of child
labor in the gold mining sector in Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran
Gumanti Kabupaten Solok.
The theory used in this research is the theory of social action by Max Weber. This study used a
qualitative approach with the type of descriptive study. Selection of informants through purposive
sampling techniques, informants in this study were 27 people. This type of data is primary data and
secondary data. Methods of data collection are observation, interviews and documents. Meanwhile, the
unit of analysis is the individual data used. Miles & Huberman data analysis comprising the steps of
reduction, data presentation or analysis of data, and taking conclusions.
The results showed that: 1) The reason children are involved in working in the gold mining
sector is due to lack Income Parents, children lazy to school, the desire for luxury items and the effect
of playmates, whereas 2) Activity of child labor in gold mining sector that is conditioning of the
engine, suck the sand, lifting stones and gold panning,while additional activities of children in mines is
looking for firewood and cooking rice and side dishes. To doing this gold mining activities advance
workers provide diesel engine 13-28 hp, spiral, wind hose, compressor, goggles and other small
equipment. The location or place this mine is in the rivers while a very high level of occupational
hazards and risks could even be life threatening if workers are not careful. The results of working
children worked gold mining sector was erratic, sometimes could be 5 million within two weeks of
work.

Keyword : Child Labor, Gold Mining Sector


PENDAHULUAN dalam kategori berbahaya dan mempengaruhi
Anak merupakan karunia dan anugrah proses tumbuh anak secara wajar (Bagong,
dari Tuhan yang Maha Esa, anak juga sebagai 2010: 132).
generasi muda yang menjanjikan dan Fenomena pekerja anak yang ikut
merupakan aset negara karena dengan serta dalam kegiatan ekonomi baik yang
terbentuk generasi muda yang idealis maka memperoleh upah maupun tidak, sebenarnya
bangsa Indonesia juga ikut maju dan bukanlah hal baru di Indonesia, bahkan
berkembang. Anak merupakan manusia yang pekerja anak ini sebenarnya merupakan
belum mandiri maka anak perlu perlindungan persoalan klasik. Semakin lama semakin
dan pemeliharaan dengan penuh kasih sayang banyak pekerja anak atau anak-anak yang
agar mereka merasa aman, nyaman, dan terpaksa bekerja baik yang terlibat langsung
sejahtera. Hal itu dilakukan kerena anak secara ekonomi di pasar kerja maupun yang
merupakan individu yang belum mampu membantu orang tua untuk menambah
memikul beban atau risiko dari segala pendapatan dan bekerja di rumah.
perbuatan yang dilakukan seperti halnya orang Berbagai pekerjaan digeluti oleh anak
dewasa (Adi, 2012:124). yang bersekolah, anak putus sekolah, bahkan
Setiap anak memiliki hak-hak untuk ada yang tidak bersekolah seperti bekerja
dilindungi, dalam pasal 2 Undang-Undang menjual sapu di lampu-lampu merah, tambang
nomor 4 tahun 1979 menyatakan (1) Anak pasir , tambang batu, tambang emas,
berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan perkebunan sawit dan juga sektor-sektor
dan bimbingan berdasarkan kasih sayang pekerjaan lainnya . Padahal di usia anak 6-18
dalam keluarganya untuk tumbuh dan tahun, yang mereka butuhkan adalah
berkembang dengan wajar. (2) Anak juga mendapatkan pendidikan dan juga mempunyai
berhak atas pelayanan untuk mengembangkan waktu yang cukup untuk bermain dengan
kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai teman sebayanya demi perkembangan fisik
dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa, dan mentalnya. Di Indonesia, persoalan
untuk menjadi warga negara yang baik dan pekerja anak dan kelangsungan pendidikannya
berguna. (3) Anak berhak atas pemeliharaan belakangan ini kembali mencuat karena dipicu
dan perlindungan, baik semasa dalam situasi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
kandungan maupun sesudah dilahirkan. (4) Persoalan pekerja anak menjadi kian kompleks
Anak berhak atas perlindungan terhadap dan sulit terpecahkan tatkala krisis ekonomi
lingkungan yang dapat membahayakan atau melanda sejumlah negara asia, terutama
menghambat pertumbuhan dan perkembangan Indonesia. ( Suyanto, Bagong , 2010: 114).
dengan wajar (Makrao, 2013:17). Ketentuan Undang-Undang Nomor
Konveksi hak anak, yang diratifikasi 13 Tahun 2003 pasal 68 menyebutkan “anak
oleh sebagian besar negara di dunia, termasuk adalah setiap orang yang berumur di bawah 18
Indonesia dalam pasal 32 mewajibkan tahun”. Berarti 18 tahun adalah usia minimun
pemerintah melindungi anak dari „Exsploitasi yang diperbolehkan pemerintah untuk bekerja
ekonomi dan dari melakukan pekerjaan apa dan apabila kurang dari 18 tahun berarti anak
saja yang berkemungkinan membahayakan itu dilarang untuk bekerja dalam kondisi yang
atau menganggu pendidikan anak, atau rawan karena anak punya hak yang seluas-
berbahaya bagi kesehatan fisik, jiwa, rohani, luasnya untuk bersekolah dan bermain serta
moral atau perkembangan sosial anak. Hak mengembangkan dirinya seoptimal mungkin
anak sebagaimana diabadikan dalam konvensi dan mendapatkan kesempatan serta fasilitas
adalah hak anak-anak atas asuhan dari orang untuk mencapai cita-citanya sesuai dengan
tua mereka sendiri, wajib belajar dan perkembangan intelektual, fisik, psikologis
pendidikan dasar yang cuma-cuma, dan sosialnya. Namun demikian, ketentuan ini
pencapaian standar tertinggi, jaminan sosial dikecualikan bagi anak yang berumur antara
dan ketentuan untuk istirahat dan rekreasi. Jika 13 tahun sampai 15 tahun untuk melakukan
anak terpaksa atau tidak harus bekerja, maka pekerjaan ringan sepanjang tidak menganggu
berarti bisa menempatkan anak-anak tersebut perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan

1
sosial. Maka dari itu anak dilarang untuk bentuk skripsi dengan judul: “Keterlibatan
bekerja di kondisi yang rawan (Husni, Pekerja Anak Dalam Pertambangan Emas
2006:114-115). Pekerja anak di sektor (Studi Kasus: Anak Penambang Emas di
informal masih banyak kita temui diberbagai Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu
daerah di Indonesia. Salah satunya adalah di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten
Sumatera Barat khususnya di Jorong Sungai Solok)”.
Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan Tujuan penelitian peneliti lakukan
Hiliran Gumanti Kabupaten Solok pada sektor adalah untuk Mendeskripsikan alasan anak
pertambangan yaitu tambang emas. bekerja dalam pertambangan emas di Jorong
Pertambangan emas yang ada di Sungai Batarak NagariSungai Abu dan untuk
Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Mendeskripsikan bentuk aktivitas pekerja
dikelola oleh masyarakat setempat dengan anak dalam sektor pertambangan emas di
menggunakan peralatan mesin diesel atau Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Abu.
dompeng yang berukuran 24 pk, spiral Dalam melakukan penelitian ini
berukuran 25 inci, kacamata penyelam, selang peneliti menggunakan Teori Tindakan Sosial
kacamata, keon, tabung angin dan di lokasi yang dikemukakan oleh Max Weber. Menurut
pertambangan dibuatkan tempat posisi mesin Weber, teori tindakan sosial dinyatakan
yang disebut rakit, pembuatan rakit ini sebagai sebuah tindakan sosial sejauh
menggunakan kayu yang berukuran + 1 meter tindakan tesebut memperhatikan tingkah laku
lingkaran, minimal kayu yang dibutuhkan lima dari individu lain dan karena itu diarahkan
batang, lalu disatukan dengan cara dikasih pada tujuan lain. Hal tersebut berorientasi
kayu secara melintang dan dipaku setelah itu bahwa kegiatan atau usaha yang dilakukan
baru diletakkan mesin di atasnya. Operasional oleh seseorang berhubungan dengan sumber
kerja dibuat oleh anggota kelompok daya yang terbatas dengan mempertimbangkan
penambang sendiri, satu kelompok mesin kemampuan, usaha dan keinginan yang
maxsimal 7 orang, syarat utama untuk bisa mereka capai, untuk memenuhi kebutuhan
ikut menjadi anggota yaitu sanggup berjalan hidup terhadap barang-barang dan jasa.
dengan jarak tempuh satu hari perjalanan dan Sehingga aktor memilih pekerjaan yang
bisa menyelam karena pada dasarnya bertujuan untuk memaksimalkan kebutuhan
pekerjaan di tambang itu adalah menyelam. hidupnya dan keluarga (Damsar, 2011: 41)
Sedangkan sistem pembagian hasil, pemilik
modal mendapatkan dua nama, jadi jika satu METODE PENELITIAN
kelompok berjumlah 7 orang otomatis hasil Berasarkan latar belakang di atas maka
tambang akan dibagi menjadi 9 orang, 7 nama dalam penelitian ini mengunakan pendekatan
dibagikan untuk anggota penambang dan dua kualitatif karena metode kualitatif mempelajari
nama lagi buat pemilik modal atau boss data di lingkungan secara alamiah dan
Sedangkan banyak kelompok penambang di mengutamakan teknik observasi dan
Jorong Sungai Batarak yaitu 14 kelompok. wawancara serta studi dokumen. Pendekatan
Keterlibatan pekerja anak dari 14 kelompok penelitian kualitatif adalah pendekatan yang
penambang emas itu, hanya ada pada delapan bermaksud untuk memahami fenomena
kelompok dan enam kelompoknya peneliti tentang apa yang dialami oleh subjek
tidak menemukan adanya pekerja anak. penelitian misalnya perilaku, persepsi,
Berdasarkan fenomena pekerja anak motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
di tambang emas itu membuat penulis merasa holistik dan dengan cara deskripsi dalam
tertarik untuk melakukan penelitian yang bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
mengungkapkan bentuk-bentuk keterlibatan konteks khusus yang alamiah dan dengan
pekerja anak dalam tambang emas di Jorong memanfaatkan berbagai metode alamiah
Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan (Moleong, 2012:6). Tipe penelitian yang
Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Oleh digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
karena itu perlu dilakukan penelitian penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
mendalam yang dalam hasilnya ditulis dalam berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

2
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. anak tidak ada keterbukaan dengan orang tua
Penelitian deskriptif memusatkan perhatian dan kurang pedulinya orang tua terhadap anak.
pada masalah aktual sebagaimana adanya pada Penelitian lain yang relevan dengan
saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan oleh Putri (2014) dengan judul “ Pengemis
peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat Anak (Studi Sosiologi Terhadap Faktor
perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus Penyebab Anak Mengemis di Pasar Raya
terhadap peristiwa tersebut (Noor, 2011:34-35) Padang). Dari hasil penelitian ini dapat
Hasil penelitian yang relevan disimpulkan bahwa faktor penyebab anak
merupakan bagian yang menguraikan tentang mengemis di Pasar Raya Padang disebabkan
beberapa pendapat atau hasil penelitian oleh beberapa hal yaitu: (1) pendapatan orang
terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan tua terhadap pengemis dihubungkan dengan
yang diteliti diantaranya sebagai berikut: pengetahuan orang tua, sikap dan tindakan
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2014) orangtua. (2) pendapat pihak eksternal
dengan judul “Eksplaitasi Orang Tua Terhadap keluarga anak mengemis meliputi teman
Anak (Studi: Pekerja Anak Di kelurahan sebaya. (3) pendapat dari faktor lain sebagai
Seberang Palinggam Kecamatan Padang second opini meliputi pihak sekolah, tetangga
Selatan Kota Padang)”. Hasil penelitian dan tokoh masyarakat. (4) pengetahuan dan
menunjukkan bahwa telah terjadi pemahaman pengemis anak tentang kehidupan
pengeksploitasian terhadap anak yang masih mengemis. (5) analisis kombinasi (internal dan
berumur -15 tahun di Kelurahan Seberang eksternal) tentang faktor penyebab anak
Palinggam Kecamatan Padang Selatan . mengemis menunjukkan bahwa pendapat
Begitu juga penelitian yang dilakukan pihak Internal dan Eksternal mempengaruhi
oleh Depi (2015) dengan judul “Keterlibatan faktor penyebab anak mengemis yang
Anak Dalam Industri Rumah Tangga Di disebabkan karena faktor ekonomi dan biaya
Nagari Lagan Gadang Hilir Punggasan untuk sekolah.
Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Relevansinya dengan penelitian yang
Pesisir Selatan”. Hasil penelitiannya yaitu, 1) dilakukan adalah sama-sama mengkaji tentang
Bentuk keterlibatan anak dalam industri rumah pekerja anak dan masalah-masalah sosial yang
tangga yaitu: a) Industri batako: membuka dihadapi anak. Sedangkan penelitian yang
cetakan batako, menyusun batako, dilakukan adalah Keterlibatan Pekerja Anak
memasukkan batako ke dalam truk b) Industri Dalam Sektor Pertambangan Emas (Studi
sate: mengambil daun kelapa, membeli daging, Kasus: Anak Penambang Emas Di Jorong
membungkus keripik ubi c) Industri bakso: Sungai Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan
membuat bulatan bakso, mengupas bawang, Hiliran Gumanti Kabupaten Solok) sedangkan
membersihkan seledri dan daun bawang, tujuan penelitian ini adalah untuk
melayani pembeli, dan mencuci mangkok d) mendeskripsikan alasan anak bekerja dan
Lontong Sayur: membuat lontong, mengupas bentuk aktivitas pekerja anak dalam sektor
bawang, dan memotong sayur-sayuran e) nasi pertambangan emas sedangkan batasan umur
ampera: membersihkan rempah-rempah, anak yang diteliti yaitu umur 13-18 tahun.
membersihkan beras, membersihkan lauk Informan penelitian adalah orang yang
pauk, sayur-sayuran dan menggoreng kerupuk memberikan infromasi tentang situasi dan
2) Dampak keterlibatan anak dalam industri kondisi mengenai apa yang diteliti (Moleong
rumah tangga a) pendidikan: prestasi yang 2010:132). Teknik pemilihan informan dalam
rendah, libur ke sekolah, kerapian yang kurang penelitian ini adalah purposive sampling,
ke sekolah, tidak aktif di kelas dan sering yaitu sebelum melakukan penelitian para
terlambat ke sekolah b) Kesehatan: anak pucat, peneliti menerapkan kriteria tertentu yang
kurang semangat, sering pusing kepala, badan mesti dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan
kurus dan banyak lekas luka c) Teman sebaya: sumber informasi. Berdasarkan kriteria yang
anak sering diejek, tidak memiliki banyak sudah ditetapkan, peneliti telah mengetahui
teman, membatasi diri berteman d) Orang tua: identitas orang-orang yang akan dijadikan

3
informan penelitiannya sebelum penelitian umumnya digunakan dalam riset ilmu sosial
dilakukan (Afrizal, 2014: 140). Jumlah terdiri atas, individu, kelompok, organisasi,
informan secara keseluruhan yaitu sebanyak interaksi sosial, dan artefak social (Morissan,
27 orang dimana yaitu pekerja anaknya sendiri 2012:124).
11 orang, orang tua pekerja anak 6 orang, kaka Analisis data adalah proses mencari dan
pekerja anak 1 orang, rekan kerja anak menyusun secara sistematis data yang
sebanyak 6 orang serta tokoh masyarakat diperoleh dari hasil wawancara, catatan
sebanyak 3 orang. lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
Jenis data yang peneliti gunakan dalam dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
penelitian ini yaitu data primer dan data diinformasikan kepada orang lain (Bogdan
sekunder. Menurut Nasution (Lufri 2007:99), dalam Sugiyono, 2013:244), diantaranya yaitu
Data primer adalah data yang dapat diperoleh : pengumpulan data, reduksi data, penyajian
langsung dari lapangan atau laboratorium. data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi
Sedangkan data sekunder adalah data yang penelitian ini bertempat di Jorong Sungai
diperoleh dari dokumen, grafik, tabel, catatan, Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan
foto-foto, film, rekaman, vidio, benda-benda Hiliran Gumanti Kabupaten Solok.
dan lain-lain yang dapat memperkaya data
sekunder (Arikunto, 2010: 22). Metode TEMUAN DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data dalam penelitian ini Hasil Temuan
diantaranya yaitu observasi, wawancara dan Berdasarkan hasil pengamatan peniliti
studi dokumen. Observasi adalah suatu di lokasi pertambangan, sebelum aktivitas
pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan menambang terlebih dahulu penambang
perhatian terhadap suatu objek dengan mempersiap perlengkapan seperti
menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, memposisikan mesin di atas rakit, mengisi
2010:199). Menurut Esterberg (Sugiyono bahan bakar mesin, memasang kacamata
2013:231), mendefinisikan interview sebagai selam dan perlengkapan lainnya. Proses
berikut : “a meeting of two persons to pertama yang dilakukan oleh penambang
exchange information and idea throught adalah menyedot pasir dengan mengunakan
question and responses, resulting in spiral selanjutnya mengangkat batu yang tidak
communication and joint construction of bisa disedot agar galian bisa dilanjutkan
meaning about a particular topic”, sampai pada dasarnya karena pada dasar emas
berdasarkan kutipan di atas, maka dapat lebih banyak ditemukan didasar dibanding
dijelaskan, (Wawancara adalah merupakan dicampuran pasir, dan hal ini dilakukan secara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi bergantian. Setelah selesai penyedotan,
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat selanjutnya dilakukan pendulangan pasir hasil
dikonstruksikan makna dalam suatu topik sedotan agar bisa mendapatkan emas.
tertentu). Studi dokumen merupakan Berdasarkan hasil penelitian yang
penelaahan terhadap referensi yang peneliti peroleh menunjukkan bahwa alasan
berhubungan dengan fokus permasalahan anak bekerja dalam sektor pertambangan emas
penelitian. Dokumen yang dimaksud adalah itu ada 3 macam, diantaranya yaitu:
dokumen pribadi, dokumen resmi, referensi- a) Minimnya Penghasilan Orang Tua
refernsi, foto-foto rekaman kaset. Data ini b) Aanak malas sekolah
dapat bermanfaat bagi peneliti untuk penguji, c) Serta keinginan anak untuk memiliki
menafsirkan bahkan untuk meramalkan barang-barang mewah
jawaban dari fokus permasalahan (Iskandar, Sedangkan bentuk aktivitas yang
2009: 219). dilakukan anak di sektor pertambangan yaitu:
Unit analisis adalah seluruh hal yang a) mengkondisikan mesin dan rakit
kita teliti untuk mendapatkan penjelasan b) menyedot pasir dan mengankat batu serta
ringkas mengenai keseluruhan unit dan untuk c) mendulang emas.
menjelaskan berbagai perbedaan diantara unit
analisis tersebut. Beberapa unit analisis yang

4
a) Alasan Anak Bekerja Dalam selang, spiral, tali pambel, kecamata selam dan
Pertambangan Emas alat-alat kecil lainnya serta kelengkapan kecil
Pada umumnya pekerjaan menambang lainya yang dibawa dari luar atau
emas dengan kondisi yang dikatakan suatu perkampungan dan kesiapan mental atau fisik
pekerjaan yang berat dan membutuhkan anggota.
ketelitian dalam melakukannya hanya Perjalanan menuju lokasi pertambangan
dilakukan oleh orang-orang yang sudah emas yaitu melewati hutan belantara dengan
dewasa serta yang sudah memiliki postur dan bukit-bukit sambil membawa beban atau
cukup dan memiliki mental fisik yang kuat, perlengkapan minimal 20 Kg/orang, selama
misalnya kepala keluarga demi untuk dalam perjalanan pekerja tambang melewati
memenuhi kebutuhan keluarga tapi pada tantangan dan rintangan seperti kelelahan dan
kenyataannya peneliti menemukan ada 11 keletihan ketika melewati bukit-bukit yang
orang anak yang ikut serta bekerja dengan cukup tinggi dimana satu bukit terkadang bisa
usia maxsimal 18 tahun. sampai 4 jam untuk sampak di puncak,
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti selanjutnya pekerja bertemu binatang buas
lakukan di Jorong Sungai Batarak Nagari seperti, ular, kalajengking dan sebagainya.
Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti Perjalanan untuk sampai di lokasi
Kabupaten Solok, peneliti menemukan 11 membutuhkan 12 jam perjalanan, berangkat
orang anak yang terlibat dan bekerja pada dari perkampungan jam 6 pagi dan sampai
sektor pertambangan emas di Jorong Sungai sekitar jam 5 sore.
Batarak Nagari Sungai Abu Kecamatan Kegiatan penambangan setiap harinya
Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Anak yang dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore jika
bekerja dalam tambang emas ini hanya sampai cuacanya bagus, sebelum pekerja mulai
tingkat jenjang pendidikan SMP paling tinggi. bekerja menambang setiap paginya mereka
Anak bekerja di pertambangan emas karena membagi pekerjaan yang akan dilakukan
dipengaruhi oleh beberapa alasan yaitu diajak sehari itu. Setiap anggota mempunyai tugas
oleh orang tua (Faktor ekonomi dan anak yang berbeda diwaktu pagi harinya, jika
malas sekolah), keinginan diri sendiri serta anggotanya tujuh orang, 2 orang memasak
Pengaruh teman sepermainan. Hal ini dapat terlebih dahulu, sebagiannya lagi pergi ke
dilihat dalam penjelasan di bawah ini. tempat dimana penambangan akan dilakukan
1. Minimnya Penghasilan Orang Tua untuk mengkondisikan mesin dan rakit sampai
2. Anak Malas Sekolah aktivitas menambang bisa dilakukan
3. Keinginan Untuk Membeli Barang sedangkan yang memasak akan pergi ke lokasi
Mewah dan tambang setelah mereka selesai memasak nasi
4. Pengaruh Teman Sepermainan dan sambal untuk makan pagi dan siangnya.
b) Aktivitas Pekerja Anak Dalam Sektor Penambangan akan dilakukan mulai dari
Pertambangan Emas menyelam ke dalam sungai dan menyedot
Berdasarkan hasil observasi peneliti dari pasir serta memisahkan batu-batu yang cukup
mulai persiapan sampai memulai aktivitas besar, mendulang, mengkondisikan mesin dan
menambang emas di Jorong Sungai Batarak rakit agar aman dari maling dan terbawa arus
Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran sungai.
Gumanti Kabupaten Solok, sebelum pekerja Aktivitas menyelam dan mengankat batu
tambang berangkat dari perkampungan dilakukan secara bergantian sedangkan
menuju lokasi pertambangan emas terlebih aktivitas mendulang dan mengkondisikan
dahulu mereka mempersiapkan perlengkapan mesin serta rakit dilakukan secara bersama-
baik sandang maupun pangan untuk selama sama menuju tempat yang lebih tinggi dari
berada di lokasi pertambangan seperti beras, sungai dan aman. Kegiatan selingan yang
minyak goreng, gula pasir, garam, dan peneliti lakukan sewaktu menunggu giliran
makanan cemilan lainnya sedangkan menyelam dan menyedot pasir, ada diantara
perlengkapan produksi atau menambang yaitu penambang yang memancing ikan, mencari
bensin, solar, oli, mesin diesel, kompresor, kayu bakar dan ada juga yang tidur dan

5
bersantai sampai giliran dia bekerja. Emas tindakan berorientasi nilai yaitu tindakan yang
yang didapatkan akan ditimbang setelah dilakukan pekerja anak rasional sebab anak
anggota penambang pulang ketempat bekerja di tambang emas dengan dasar ingin
perkemahan jika emas yang didapatkan cukup memperoleh uang agar bisa memenuhi
banyak penambang akan lebih bersemangat kebutuhannya atau keinginannya.
untuk menunggu hari besoknya karena
harapan mendapatkan emas yang lebih KESIMPULAN
banyak. Kegiatan atau aktivitas pekerja anak Berdasarkan penelitian yang telah
dalam sektor pertambangan emas dapat dilakukan di Jorong Sungai Batarak Nagari
peneliti rincikan sebagaimana dari hasil Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti
penelitian yang diperoleh di lapangan yang Kabupaten Solok yang berjudul masalah
peneliti uraikan berikut ini: Keterlibatan Pekerja Anak dalam
1. Mengongkidisikan Mesin dan Rakit Pertambangan Emas dapat ditarik suatu
2. Menyedot Pasir dan Mengankat Batu kesimpulan bahwa:
3. Mendulang Emas a) Pekerja anak pada sektor pertambangan
emas rata-rata berusia 18 tahun
Pembahasan kebawah dan mereka memiliki jenjang
Dalam permasalahan sosial ini peneliti pendidikan paling tinggi yaitu sampai
menggunakan teori tindakan sosial yang tingkat SLTP, sedangkan diantara anak
dikemukan oleh Max Weber, dia menyatakan itu ada yang tidak tamat Sekolah Dasar
sebuah tindakan sosial yaitu sejauh tindakan (SD).
tesebut memperhatikan tingkah laku dari b) Keterlibatan anak bekerja pada sektor
individu lain dan diarahkan pada tujuan lain. pertambangan memiliki dampak sosial
Hal tersebut berorientasi bahwa kegiatan atau ekonomi positif dan dampak sosial
usaha yang dilakukan oleh pekerja anak di budaya yang negatif. Dampak sosial
pertambangan emas berhubungan dengan ekonomi yang positif berupa dapat
sumber daya yang terbatas dengan membantu kebutuhan keluarga
mempertimbangkan kemampuan, usaha dan sedangkan dampak negatif dari sosial
keinginan yang mereka capai, untuk budaya adalah tampak dari pendidikan
memenuhi kebutuhan hidup terhadap barang- anak yang begitu relatif rendah dan
ba rang dan jasa, ini terlihat dari keinginan masa depan anak akan jadi terancam.
anak untuk memiliki barang-barang seperti c) Selama bekerja dilokasi pertambangan,
orang-orang di sekelilingnya seperti keinginan Hubungan anak dengan rekan kerja
untuk membeli sepeda motor, Hp dan lainnya terbilang lancar dan baik karena
kebutuhan lainya yang tidak bisa dipenuhi sistem kerjanya tidak ada paksaan.
oleh orang tua sehingga anak memilih atau Setiap anggota akan mengerjakan
melakukan pekerjaan menambang emas yang pekerjaan yang bisa dilakukan dan itu
dinilainya dapat memaksimalkan kebutuhan juga atas semampu dia.
yang dinginkannya. d) Alasan anak bekerja dipengaruhi oleh
Dari hasil penelitian yang peneliti tiga faktor yaitu karena disuruh atau
lakukan terlihat bahwa anak bekerja diajak oleh orang tua, keinginan sendiri
didasarkan atas tipe rasional insturumental dan dan diajak oleh temannya.
tindakan berorientasi nilai. Keterkaitan tipe e) Bentuk pekerjaan yang dilakukan anak
tindakan rasional instrumental disebabkan diantaranya yaitu, menyelam dan
anak memilih bekerja di lokasi pertambangan menyedot pasir dalam sungai,
karena hasil dari tambang emas mendulang emas, menkondisikan
memungkinkan anak bisa membeli motor, mesin, memasak nasi dan sambal, serta
hanphhone dan barang-barang lainnya yang mencari kayu bakar
diinginkan anak, tindakan ini merupakan
tindakan yang dilakukan secara sadar dengan
pertimbangan yang matang, sedangkan tipe

6
SARAN Husni, Lalu. 2006. Pengantar Hukum
Berdasarkan temuan terkait dengan Ketenagakerjaan Indonesia. Edisi
hasil analisis alasan anak bekerja dan bentuk- Revisi Jakarta : PT.
bentuk aktivitas pekerja anak di pertambangan Raja Gravindo Persada
Emas di Jorong Sungai Batarak Nagari Sungai Iskankandar. 2009. Psikologi Pendidikan
Abu Kecamatan Hiliran Gumanti tersebut di (Sebuah Orientasi Baru) Jakarta:
atas maka peneliti memberi saran kepada Gaung Persada (GP) Pres.
pihak yang terkait diantaranya: J. Moleong, lexy. 2012. Metodelogi Penelitian
a) Bagi para orang tua yang memiliki Kualitatif. Bandung: Remaja
anak masih umur 18 tahun ke bawah, Rosdakarya
terlebih dahulu tidak usah dibiarkan Kartono, Kartini, 2007. Psikologi Anak.
bekerja apalagi pada tempat-tempat Bandung Mandar Meja
yang berbahaya seperti menambang Makarao, Muhammad Taufik, dkk. 2013.
emas karena ini bisa membuat fisik dan Hukum Perlindungan Anak dan
mental anak menjadi tidak berkembang Penhapusan Kekerasan Dalam Rumah
serta dapat mengancam masa depan Tangga. Jakarta: Rineka Cipta
anak. Sugarda, Tarya, 2001. Pengantar Sosiologi
b) Bagi anak-anak yang bekerja di sektor Keluarga. Bandung: CV Pustaka
pertambangan emas lebih baik sekolah Setia
lagi dan kejar apa yang menjadi cita- Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Kualitatif.
cita kalian dulu, setelah itu baru Bandung: Alfabeta
bekerja. Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak.
c) Bagi masyarakat umum khususnya Jakarta: Kencana Prenada Media
masyarakat Jorong Sungai Batarak Graup.
Nagari Sungai Abu, mari kita berikan Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam
motivasi yang baik kepada anak-anak Sosiologi. Jakarta:Rajawali Pers
disekeliling kita agar mereka bisa Yusuf, A. Muri. 2005. Metode
terinspirasi untuk sekolah demi Penelitian”Dasar-dasar Penyelidikan
kemajuan masyarakat, bangsa dan Ilmiah. Padang. UNP Press.
Negara untuk ke depannya.
d) Rekomendasi untuk penelitian Skripsi :
berikutnya serta menambah referensi- Ari Yulni Depi (2015) dengan Judul
referensi lain yang tentunya dapat “Keterlibatan Anak Dalam Industri
bermamfaat dalam melakukan Rumah Tangga di Nagari Lagan
penelitian terkait tentang pekerja anak Gadang Hilir Punggasan Kecamatan
Linggo Sari Baganti Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA Pesisir Selatan”.
Buku Nelsi Putri Ayu (2014) dengan judul
Adi, Rianto. 2012. Sosiologi Hukum: Kajian “Ekspliotasi Orang Tua Terhadap
Hukum Secara Sosiologis. Jakarta: Anak (Studi: Pekerja Anak
Yayasan Pustaka Obor Indonesia Dikelurahan Seberang Palinggam
Afrizal, 2005. Pengantar Metode Penelitian Kecamatan Padang Selatan Kota
Kualiatatif: Dari Pengertian Padang)”.
Sampai Penulisan Laporan. Mira Dona Eka Putri (2014) dengan judul “
Laboratorium Sosiologi FISIP Pengemis Anak (Studi Sosiologi
Andalas Terhadap Faktor Penyebab Anak
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Mengemis di Pasar Raya Padang)
Padang: Kencana Prenada Media
Group.
Hamid, Patalima. 2011. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Anda mungkin juga menyukai