Anda di halaman 1dari 2

PERAN DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA GORONTALO

PEMBINAAN ANAK JALANAN DI KOTA GORONTALO

A. Latar Belakang Masalah


Pemuda merupakan aset terpenting dalam bangsa. Hal ini menjadi demikian karena
mereka adalah penentu keberlangsungan kejayaan dan kualitas dari satu bangsa dimasa yang
akan datang. Maka dari itu, anak sebagai aset berharga dari satu bangsa, setiap anak memiliki
hak dan kebutuhan yang harus terpenuhi. Pada tahun 1954, PBB mengumumkan hak-hak
anak yang harus dipenuhi, dan pada tahun 1989 disahkan oleh pemerintah sebagai
konvensi anak-anak, yang kemudian melalui Keputusan Presiden nomor 36 tahun 1990
pemerintah Indonesia mengakui hak-hak anak tersebut. 1
Dalam undang-undang No. 35 tahun 2014 perubahan atas undang-undang No. 23
tahun 2002 tentang perlindungan anak menyebutkan :
Pasal 1
1) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang
berada dalam kandungan.
2) Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.2
Tetapi, dalam kenyataannya tidak semua anak memperoleh kebutuhannya. Karena,
masih banyak anak di rentan usia 14-16 tahun yang berperan sebagai pencari nafkah dalam
keluarga, karena diusia yang terbilang dini mereka sudah menanggung beban keluarga,
dimana usia mereka seharusnya tugas mereka adalah pendidikan dan menimba ilmu.
Anak seperti mereka biasanya turun kejalan sebab dorongan orang tua, atau hal ini
terjadi karena faktor internal dari anak tersebut yang memilih untuk hidup dijalan. Biasanya,
hal yang mendorong setiap remaja atau anak menjadi anak jalan adalah faktor ekonomi
keluarga (kemiskinan). 3Hal ini menjadi masalah sosial dalam masyarakat dan terus menjadi
sorotan.
Berdasarkan data Kementerian Sosial yang diambil dari Dashboard Aplikasi
SIKS-NG per 26 Mei 2021, terdapat 9.113 anak jalanan di Indonesia. Sementara itu,
di Gorontalo sendiri tercatat sudah ada 40 orang anak jalan.4

1
https://www.99.co/blog/indonesia/hak-anak-di-rumah/
2
https://www.bphn.go.id/data/documents/14uu035.pdf
3
https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/jpk/article/view/292
4
https://gorontalo.tribunnews.com/2022/04/15/jumlah-gelandangan-di-kota-gorontalo-terus-
meningkat-dan-terorganisir
Di Kota Gorontalo sendiri, keberadaan anak jalan dapat terlihat hamper
disemua ruas jalan yang berada di Kota Gorontalo bahkan di tempat umum seperti
pasar, terminal, dan tempat umum lainnya yang berada di Kota Gorontalo.
Dari uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk mengangkat tema masalah
dalam penelitian ini dengan judul “PERAN DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT KOTA GORONTALO PEMBINAAN ANAK JALANAN DI KOTA
GORONTALO”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengangkat
rumusan masalah :
1. Bagaimana peran Dinas Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota
Gorontalo dalam pembinaan anak jalanan di Kota Gorontalo?
2. Apa faktor penghambat dan pendukung pemerintah gorontalo dalam
penanganan anak jalan?

Anda mungkin juga menyukai