Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS ISU INSTANSIONAL

Nama : MUHAMAD KHOIRURROHIM, S.Pd


Angkatan/Gelombang : 43/3
Kelompok :2
Unit Kerja : SMPN SATAP 7 CIHARA
Tugas Pokok : Guru Mapel
Pembimbing : Dra. Kurniasih, M.Si

I. IDENTIFIKASI ISU INSTANSISIONAL


Berdasarkan hasil pengamatan dan pelaksanaan tugas di SMPN SATAP 7 CIHARA, saya
menemukan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok di sekolah sebagai Guru
Mapel untuk pelajaran Matematika. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika
Hal ini dapat dilihat dari sikap para peserta didik yang tidak fokus pada pelajaran
matematika di kelas, mindset peserta didik yang menganggap bahwa pelajaran dan
pengajar matematika selalu menyeramkan serta fasilitas kurang memadai, pembelajaran
yang di berikan guru kurang menarik
2. Rendahnya kemampuan literasi peserta didik saat pembelajaran matematika
Kemampuan literasi dan numerasi adalah kemampuan yang menjadi acuan pada kurikulum
masa kini, masih banyak siswa yang tidak paham apa yang sedang di bacanya, hal ini
sering di temukan pada saat siswa mendapatkan soal cerita. Penyebabnya bisa terjadi
karena peserta didik malas mengulang dan membaca kembali materi matematika yang
sudah di berikan, sehingga saat di beri tugas, peserta didik menganggap bahwa materi
atau soalnya jauh berbeda dengan yang di ajarkan
3. Rendahnya semangat mengerjakan tugas yang diberikan guru
Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak semangat mengerjakan tugas. Di
antaranya adalah siswa merasa bahwa tugas yang di berikan jauh berbeda dari pada
contoh soal yang di dapatkan sebelumnya.
4. Terjadinya Learning Loss
Learning Loss adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik
atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor. Dalam hal ini Learning Lossdi sebabkan
oleh adanya pembelajaran daring yang dilakukan karena terdampak COVID-19

II. ANALISIS ISU


Setelah mengidentifikasi isu-isu yang ada, kemudian di lakukan analisis menggunakan pisau
Analisis APKL guna menentukan isu utama.
Analisis APKL
N Kesimpula
Isu A P K L
o n
   Tidak
Rendahnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran
1 Memenuhi
matematika
Syarat
   Tidak
Rendahnya kemampuan literasi peserta didik saat
2 Memenuhi
pembelajaran matematika
Syarat
   Tidak
Rendahnya semangat mengerjakan tugas yang diberikan gur
3 Memenuhi
u
Syarat
    Memenuhi
4 Terjadinya Learning Loss
Syarat

Keterangan:
A = Aktual
P = Problematika
K = Kekhalayakan
L = Layak

III. Identifikasi Penyebab Masalah Utama


Berdasarkan Pisau Analisis APKL maka di dapatkan isu yang paling dominan untuk menjadi
isu utama, yaitu Terjadinya Learning Loss. Penyebab dari isu tersebut dapat digambarkan melalui
analisis Fishbone
Analisis Fishbone Penyebab Terjadinya Learning Loss

PENYEBAB AKIBAT

Metode
Manusia
Menganggap bahwa Tidak
matematika tidak menerapkan
akan terpakai pembelajaran
Malas
realistik
mengulang Menerapkan
pembelajaran pembelajaran santai, Terjadinya
bukan deep learning Learning
Loss
Menganggap
bahwa anak- Media
Orangtua
anak dunianya pembelajaran
kurang
adalah main yang kurang
mendukung
menarik

Tidak menggunakan
Lingkungan Media hal yang nyata, yang
bisa di sentuh
langsung
IV. Menentukan Penyebab Masalah Utama

Untuk menentukan penyebab masalah utama, di gunakan pisau analisis USG dimana
datanya di ambil dari hasil analisis Fishbone pada permasalahan Sekundernya.

Analisis USG untuk menentukan penyebab masalah utama


No Penyebab U S G Total Nilai Prioritas
1 Malas mengulang pembelajaran 5 4 5 14 II
Menganggap bahwa matematika
2 4 4 4 12 IV
tidak akan terpakai
Menganggap bahwa anak-anak
3 3 3 3 9 VI
dunianya adalah main
4 Orangtua kurang mendukung 3 3 3 9 VI
Tidak menggunakan hal yang nyata,
5 5 4 4 13 III
yang bisa di sentuh langsung
Media pembelajaran yang kurang
6 5 5 5 15 I
menarik
Tidak menerapkan pembelajaran
7 4 3 3 10 V
realistik
Menerapkan pembelajaran santai,
8 4 5 5 14 II
bukan deep learning

Keterangan : 1 = Sangat tidak mendesak


U : Urgency 2 = Tidak mendesak
S : Seriousness 3 = Cukup mendesak
G : Growth 4 = Mendesak
Dengan skala 1-5 5 = Sangat mendesak

Hasil Analisis USG


Berdasarkan hasil analisis USG di atas, di dapatkan penyebab paling menonjol pada
masalah utama ini adalah media pembelajaran yang kurang menarik di mata peserta didik. Oleh
karenanya, isu instansional yang di angkat yaitu terjadinya Learning Loss sebenarnya dapat di
minimalisir jika media pembelajaran yang kurang menarik ini kita perbaiki.
Media pembelajaran yang menarik memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda,
begitupun sebaliknya, media pembelajaran akan di anggap membosankan bahkan mengerikan jika
diterapkan dengan cara yang salah. Untuk itu diperlukan adanya solusi mengenai media
pembelajaran ini guna terciptanya proses pembelajaran yang baik sehingga Learning Loss dapat
di minimalisir.
Beberapa solusi yang bisa di terapkan di antaranya ialah :
1. Media pembelajaran di buat secara inovatif
Guru tidak perlu membuat media pembelajaran yang baru, guru bisa memeperbaharui
media pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih menarik. Misalnya dengan
menamakan nama-nama benda dengan nama artis korea
2. Membuat media pembelajaran yang interaktif
Kadangkala guru hanya memberikan media yang satu arah, seperti power point,
dimana murid hanya melihat gambar dan membaca penjelasannya.
Guru bisa membuat media pembelajaran yang interaktif dimana siswa serasa hidup di
dalamnya. Contohnya dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis games.
3. Adakan sistem poin
Dengan terdapatnya sistem poin ini, siswa merasa bersaing. Selain bisa mengukur
kemampuan diri sendiri, siswa juga bisa melihat perkembangan kemampuannya
dengan teman lainnya.

Diharapkan dengan analisis isu di atas bisa meminimalisir atau bahkan mengatasi Learning
Loss secara keseluruhan yang terjadi di SMPN SATAP 7 Cihara, Kab. Lebak – Banten.

Anda mungkin juga menyukai