Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : SAHRI, S.T

Asal Institusi : SMA N 1 Sliyeg

Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah


menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di
kelas/sekolahnya.

No Hasil eksplorasi akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah


penyebab masalah masalah (data pendukung) terpilih yang
akan
diselesaikan

1 Kurangnya minat Guru belum Berdasarkan hasil diskusi dan


belajar siswa pada melakukan analisis, ditentukan bahwa akar
mapel Informatika inovasi penyebab masalah adalah Guru
belum melakukan inovasi
karena dirasa cukup pembelajaran
pembelajaran
sulit: 1. Inovasi pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru
1. Kurang dorongan akan ikut berkontribusi
orang tua untuk mengatasi faktor
2. Kurangnya penyebab masalah lainnya
yaitu Cara mengajar yang
Keingintahuan dan
kurang variatif, motivasi
kebutuhan materi 1. Kurangnya
siswa, kurang interaksi di
3. Kurangnya interaksi Minat
kelas, kurang memahami
Belajar
atau respon balik materi, kurang motivasi dari
Siswa Pada
siswa pada saat guru, serta materi
pembelajaran dan Mapel
pembelajaran Informatika
penyampaian materi
4. Kurangnya sarana Kelas X
informatika yang kurang
dan prasarana menarik 2. Siswa
pendukung 2. Inovasi pembelajaran oleh Kurang
pembelajaran guru dapat diwujudkan Aktif Pada
dengan perencanaan Saat
informatika di ruang
pembelajaran yang tepat dan Praktik
praktik Pembelajar
pelaksanaan pembelajaran
5. Guru tdk melakukan sesuai dengan perencanaan an Mapel
inovasi dlm yang Informatika
pembelajaran 3. ditetapkan. Oleh karena itu Kelas X
6. Guru kurang guru perlu menyusun desain
bisamemotivasi pembelajaran yang inovatif
dan menarik serta
siswa
menerapkannya dalam
7. Siswa kurang pembelajaran.
percaya diri
8. Kurang icebreaking Vicri Marzak, 2)Adriyanto
9. Kurangnya jam Juliastomo Gundo S.Si, M.Pd
praktek pada mapel Analisis Faktor-faktor yang
informatika Mempengaruhi Rendahnya Minat
Belajar Siswa Pada Mata
10. Penyampaian materi Pelajaran Teknologi Informasi dan
kurang inovatif Komunikasi (TIK)
https://repository.uksw.edu/bits
tream/123456789/14005/2/T1_
702012128_Abstract.pdf
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah secara
kualitatif dengan subjek
penelitian siswa kelas XII IPA 2
dan XII IPS 3 di SMA Negeri 1
Bergas. Instrumen penelitian
yang digunakan terdiri dari
kuesioner, wawancara dan
dokumentasi. Data dianalsis
deskriptif prosentase untuk
mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi rendahnya
minat belajar siswa, serta secara
kuantitatif dengan menggunakan
statistik untuk mengetahui
prosentase rendahnya minat
belajar siswa pada mata pelajaran
TIK. Hasil dari penelitian ini
adalah faktor intern yang paling
berpengaruh terhadap minat
belajar adalah motivasi sebesar
86% dari total responden, serta
faktor ekstern yang paling
berpengaruh berdasarkan
penelitian ini adalah faktor guru
sebesar 67%.

2 Relasi hubungan - Kesibukan Berdasarkan hasil analisis akar


sekolah dengan orang orang tua penyebab masalah adalah :
tua siswa kurang sehingga tidak
intens dan efektif dapat - orang tua sebagai hubungan
Kajian memperhatika kuat erat dengan sekolah
n
terutama siswa sebagai objek
Hasil eksplorasi perkembanga
penyebab masalah : n anaknya utama maka Kesibukan orang
- Kurang tua sehingga tidak dapat
1. Guru dan orang tua penuhnya memperhatikan
siswa jarang orang tua
perkembangan anaknya
melakukan memercayaka
komunikasi n kepada - orang tua harus
2. Orang tua jangan pihak sekolah mempercayakan penuh
hanya kepada sekolah terutama guru
menyerahkan
dalam memberikan
sepenuhnya
Pendidikan siswa pengajaran dan aturan
keguru sekolah yang mengkat dengan
3. hubungan kedisiplinan
komunikasi antara
guru dan orang tua
siswa dengan baik
agar siswa merasa Umar Samsudin (2022)
diperhatikan.
https://stai-binamadani.e-
journal.id/Alfikrah/article/downloa
d/397/290/

- Adapun jalinan komunikasi


kerjasama guru dan orang tua di
sekolah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dilakukan
melalui berbagai bentuk
kegiatan. Bentuk kegiatan
tersebut adalah: komunikasi
formal dan non-formal.
Komunikasi dapat dilakukan dan
ada di mana-mana.

- Komunikasi berfungsi sebagai


penerapan pendidikan yang
berkesinambungan. Pihak
sekolah dan orang tua
berpandangan, bahwa jika hanya
satu pihak yang berperan dalam
proses pendidikan anak, maka
hasil belajar yang diperolehnya
tidak maksimal

Pembelajaran Peserta didik Kurangnya pemahaman guru


berorientasi HOTS masih belum tentang konsep dan penerapan
Hasil eksplorasi
terbiasa HOTS. merupakan akar penyebab
penyebab masalah : menganalisis Pembelajaran yang dilakukan di
dan kelas masih belum berbasis
1. guru merasa mengerjakan HOTS.
kesulitan dalam soal-soal HOTS Hasil analisisnya sebagai
mengatasi berikut:
perbedaan Hal ini diperkuat dengan Jurnal
milik Sofyan (2019). Berjudul
kemampuan
3 Implementasi HOTS pada
siswa, kurikulum 2013.
2. Kemampuan guru https://jurnal.unipasby.ac.id/ind
dalam menyusun ex.php/jurnal_inventa/article/do
soal HOTS masih wnload/1803/1625/5119
rendah 1. Dalam menghadapi tantangan
3. kemampuan guru yang akan menimpa dunia
dalam mengetahui pendidikan, kurikulum 2013
dan memahami dianggap mampu untuk
kriteria soal HOTS menjawab persoalan dan
dan terkendala implementasi HOTS sangat
atau kesulitan dibutuhkan untuk membenahi
dalam kinerja pendidikan yang jauh
mengimplementasi tertinggal dengan negara-
kan negara maju di dunia.
4. Kurangnya 2. Selanjunya berdasarkan Usaha
pemahaman guru tersebut mesti dilakukan demi
tentang konsep menciptakan generasi masa
dan penerapan depan, bukan hanya
HOTS berkarakter, produktif, kreatif,
5. Siswa yang dan inovatif namun juga yang
memiliki memahami jati diri bangsanya
kemampuan dan menciptakan anak yang
kognitif kurang unggul dan mampu bersaing di
maka sulit untuk dunia internasional.
mengikuti
pembelajaran
HOTS karena
terbiasa dalam
pembelajaran
berbasis LOTS.
6. kurangnya
keterampilan guru
dalam
menyampaikan
dan memberikan
tugas yang
berbasis HOTS
7. keterbatasan
waktu yang guru
miliki dalam
membuat soal
HOTS
Penerapan model Pemahaman guru terhadap
pembelajaran yang pembelajaran inovatif masih
inovatif sesuai dengan kurang merupakan akar penyebab
karakteristik siswa Guru belum maksimal dalam
masih minim adalah : pemanfaatkan model-model
pembelajaran yang inovatif
1) secara umum guru berdasarkan karakteristik materi
Materi yang
sudah berusaha disajikan pada pelajaran.
menerapkan model kegiatan belajar Hasil Analisisnya Sebagai
pembelajaran mengajar sifat berikut:
inovatif sesuai keperiodikan Kurnia, R. E., Herawati, N., &
4
tuntutan unsur masih Makmur. 2022.
Kurikulum 2013 memakai cara Penerapan Problem Based
sekalipun masih belajar yang Learning Untuk Meningkatkan
mengalami lebih didominasi Keaktifan Peserta Didik Pada
oleh guru. Mata Pelajaran Kimia. Jurnal
kesulitan,
Pendidikan dan Profesi Keguruan,
2) guru masih 2 (1) : 100-101.
memerlukan https://ojs.unm.ac.id/progresif
tambahan /article/download/30229/1744
pengetahuan dan 3
bimbingan dalam 1) Penggunaan model
penerapan pembelajaran yang sesuai
pembelajaran oleh guru dapat
inovatif, menciptakan suatu proses
3) guru juga belajar mengajar yang
efektif serta peserta didik
menyatakan siap
dapat berperan aktif
untuk selama pembelajaran
memanfaatkan berlangsung (Kurnia, R. E.,
aplikasi dkk, 2022 : 100).
pendampingan 2) Model pembelajaran yang
pembelajaran digunakan harus
inovatif apabila disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan
tersedia, dan
supaya pelajaran itu bisa
4) guru Duta Rumah dipahami, diterima dan
Belajar (DRB) diaplikasikan dengan
menyatakan benar pada peserta didik
kesiapannya melalui kegiatan belajar
membantu guru mengajar (Kurnia, R. E.,
lainnya mengatasi dkk, 2022 : 100).
kesulitan 3) Penggunaan model
mengembangkan pembelajaran yang tidak
model-model sesuai oleh guru menjadi
pembelajaran pemicu kurang aktifnya
inovatif peserta didik selama
5) Pembelajaran proses pembelajaran Kimia
berlangsung. Oleh karena
terkesan belum
itu, guru perlu
membangkitkan menggunakan model
semangat untuk pembelajaran yang dapat
belajar. meningkatkan keaktifan
6) Pemilihan metode peserta didik (Kurnia, R.
mengajar yang E., dkk, 2022 : 100
belum sesuai
7) Guru memerlukan
tambahan
pengetahuan dan
bimbingan dalam
penerapan
pembelajaran
inovatif,
8) Sebagian guru
belum menerapkan
model
pembelajaran
inovatif
9) Sebagian guru
masih
menggunakan
metode ceramah.
10) Sebagian guru
belum memahami
karakteristik
peserta didik.
11) Guru masih
menggunakan
metode
konvensional
dalam mengajar

Teknologi kurang 1. Metode Berdasarkan hasil analisis akar


dimaksimalkan dalam ceramah dan penyebab masalah adalah :
pembuatan media mencatatan - Pemanfaatan media ajar
pembelajaran Hasil untuk ahan yang kurang dipengaruhi
eksplorasi penyebab ajar masih oleh faktor gaya klasikal
masalah : banyak masih digunakan belum
memanfatkan perlatan yang
dilakukan
1. Belum Memiliki mendukung kekinian
pengetahuan dan 2. Guru - guru masih berpatok dan
kemampuan berpatokan menggunakan media yang
mengenai potensi menggunakan tersedia dari sekolah meski
dan peranan media, ada semacem canva
media yang
proses pemilihan Mohamad Miftah1, Nur
tersedia di
media dan Rokhman2 (2022 )
sekolah https://jurnal.arkainstitute.co.id/
pemanfaatannya
dalam kegiatan index.php/educenter/article/down
pembelajaran. load/92/96
2. Mininmya Memilih media dalam kaitannya
pengetahuan guru dengan kegiatan belajar mengajar
tentang model (KBM) seorang
inovatif 1) guru/tenaga pendidik
5 3. Kurang mengikuti seharusnya memiliki
pelatihan – pelatihan kemampuan, antara lain; 1.
4. Kurang beradapatsi Mengetahui materi pelajaran
dengan yang ingin dibahas bersama
karakteristikpeserta peserta didiknya pada setiap
didik kegiatan pembelajaran yang
5. Guru masih direncanakan di samping materi
memberikan metode pelajaran tindak lanjut yang
ceramah dan perlu dipelajari oleh pebelajar.
memberikan catatan 2) Memiliki pengetahuan dan
untuk ahan ajar kemampuan mengenai potensi
6. Guru masih dan peranan media, proses
menggunakan mata pemilihan media dan
pelajaran dlam pemanfaatannya dalam kegiatan
proses pembelajaran pembelajaran.
7. Guru belum
menerapkan 3) Mengidentifikasi dan
pembelajaran sesuai menentukan jenis media
kebutuhan. pembelajaran yang dikehendaki
8. Metode yang untuk mengajarkan topik atau
digunakan monoton. pokok bahasan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai