Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

NAMA : FATHURRAHMAN
NO UKG : 201901019097
PRODI : PENDIDIKAN SENI BUDAYA
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab


No. Akar penyebab masalah
masalah masalah
1 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Kurangnya pemahaman penyebab masalah, analisis eksplorasi
peserta didik terhadap didapati ternyata yang penyebab masalah dan
materi pembelajaran menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan
masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab
Hasil eksplorasi penyebab
adalah: masalahnya adalah
masalah dari kajian literatur
1. Tingkat kemampuan tingkat pemahaman
dan wawancara, didapati
pemahaman siswa siswa terhadap materi
hasil sebagai berikut:
akan suatu materi yang masih rendah dan cara
1. Kurangnya
masih rendah mengejar guru yang
perhatian dari
2. Cara mengajar guru masih kurang inovatif
orang tua dalam
yang masih kurang serta guru belum
memberikan
inovatif. menggunakan media
bimbingan belajar
3. Guru belum pembelajaran yang
kepada peserta
menggunakan media inovatif
didik, karena
pembelajaran yang
sepenuhnya orang
inovatif Tingkat pemahaman
tua memberikan
siswa sangat
kepercayaaan
berpengaruh terhadap
kepada sekolah.
tersampai atau tidaknya
2. Kurangnya
suatu materi kepada
penguasaan materi
siswa, walaupun guru
oleh guru
sudah menggunakan
3. Guru dalam
model-model
menyusun bahan
pembelajaran yang
ajar belum
inovatif maupun
berdasarkan skuen
menggunakan teknologi
yang sistematis
dalam menunjang
4. Tingkat kemampuan
pembelajaran. Jika
pemahaman siswa
memang tingkat
akan suatu materi
pemahaman siswa
yang masih rendah
rendah, maka materi
5. dalam proses
pembelajaran, yang disampaikan tidak
sebagian besar guru akan dapat dimaknai
menggunakan model oleh siswa.
pembelajaran
langsung Begitu pula dengan cara
6. Cara mengajar guru mengajar guru yang
yang masih kurang kurang inovatif sangat
inovatif. berpengaruh terhadap
7. Guru belum minat, ketertarikan, serta
menggunakan media fokus belajar siswa. Jika
pembelajaran yang
proses pembelajaran
inovatif
8. minat belajar siswa sudah dilakukan dengan
yang masih kurang, inovasi-inovasi yang
mereka hanya belajar baru, maka siswa akan
pada saat ada jadwal lebih perhatian terhadap
mata pelajaran yang pembelajaran.
bersangkutan saja
atau jika akan ada
Cara mengajar guru
ulangan saja
dapat diwujudkan dalam
9. dalam mendapatkan
perencanaan
konsep–konsep,
pembelajaran yang tepat
struktur–struktur, dan
dan pelaksanaan
prinsip–prinsip pada
pembelajaran yang
materi yang
sesuai dengan
diajarkan, siswa
perencanaan yang telah
hanya mendengarkan
ditetapkan. Dan juga
dari penjelasan guru
perencanaan
10. Guru masih belum
pembelajaran sudah
paham dengan baik
sesuai dengan kondisi
tentang teoriteori
kelas dan sekolah.
belajar. Model
pembelajaran yang
mereka gunakan juga
belum berkembang
11. meskipun beberapa
sekolah dilengkapi
dengan alat atau
sumber belajar
lainnya, namun masih
jarang guru yang
menggunakan
fasilitas tersebut
sebagai penunjang
kegiatan belajar
mengajar. Guru lebih
suka mengajar tanpa
menggunakan media
12. ketersediaan buku
penunjang
pembelajaran di
beberapa sekolah juga
masih sangat minim
2 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Kurangnya motivasi penyebab masalah, analisis eksplorasi
siswa dalam mengikuti didapati ternyata yang penyebab masalah dan
pembelajaran
menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan
Hasil eksplorasi penyebab masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab
masalah dari kajian literatur adalah: masalahnya adalah
dan wawancara, didapati 1. kurangnya ketertarikan peserta
ketertarikan peserta didik terhadap materi
hasil sebagai berikut:
didik terhadap materi dan kurang
1. Kurang menariknya 2. Kurang tepatnya
materi pembelajaran menariknya materi
model yang
yang di buat oleh diterapkan oleh pembelajaran yang di
guru guru buat oleh guru.
2. Penggunaan bahasa 3. Guru belum
guru dalam menerapkan Ketertarikan peserta
penyampaian materi metode dan media didik terhadap materi
yang sulit di pahami yang tepat
oleh siswa. yang disampaikan sangat
3. ketertarikan terhadap berpengaruh terhadap
materi motivasi belajar peserta
4. faktor lingkungan didik, meskipun guru
keluarga telah membuat model-
5. lingkungan berteman model serta media
6. metode pembelajaran
pembelajaran yang
yang monoton
7. kurang optimalnya guru inovatif, jika memang
dalam menerapkan peserta didik tidak
metode dan media yang tertarik dengan materi
inovatif yang disampaikan maka
tentunya akan
berpengaruh terhadap
motivasi belajar peserta
didik didalam kelas.

Cara guru menerapkan


model-model dan media
pembelajaran yang tepat
yang disesuaikan dengan
kondisi kelas tentunya
akan dapat membuat
ketertarikan peserta didik
terhadap kegiatan belajar
mengajar dikelas,
sehingga kegiatan belajar
mengajar dikelas dapat
berjalan sesuai dengan
yang diharapkan

Pada saat pelaksanaan


kegiatan belajar megajar
dikelas guru cendrung
menggunakan model
pembelajaran yang
konvensional dimana
guru yang yang lebih
aktif dibanding siswa,
sehingga siswa tidak
terbiasa aktif pada saat
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang
pada akhir nya peserta
didik tidak terbiasa
dengan melakukan hal
hal yang menantang
seperti memecahkan
suatu permasalahan yang
sedang di bahas pada
materi tertentu.
Seharusnya guru sebagai
fasilitator lebih dapat
mengembangkan dan
menerapkan model,
metode serta media
pembelajaran yang
inovatif yang dapat
memicu peserta didik
untuk dapat termotivasi
meyelesaikan
permasalahannya sendiri,
guna mencapai tujuan
pembelajaran yang
diharapkan

3 Identifikasi masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil


Masih rendahnya penyebab masalah, analisis eksplorasi
kemampuan literasi didapati ternyata yang penyebab masalah dan
membaca peserta didik. diskusi, dapat ditentukan
menjadi akar penyebab
bahwa akar penyebab
Hasil eksplorasi penyebab masalah-masalah tersebut masalahnya adalah
masalah dari kajian literatur adalah: Siswa selalu di
1. Siswa selalu di biasakan dengan
dan wawancara, didapati biasakan dengan hal- hal yang
hasil sebagai berikut: hal- hal yang bersifat tidak
bersifat tidak menantang,
1. Tipe atau cara belajar menantang, sehingga
siswa yang beragam sehingga kemampuan dalam
2. Guru belum kemampuan membaca rendah
menerapkan media dalam membaca serta Kebiasaan
pembelajaran yang rendah peserta didik yang
inovatif 2. Kebiasaan peserta lebih senang
3. Perbedaan konsep didik yang lebih bermain dibanding
mengajar orang tua dan senang bermain membaca.
guru disekolah dibanding
4. Siswa selalu di membaca Selama ini peserta
biasakan dengan hal- didik tidak dibiasakan
hal yang bersifat dengan hal hal yang
tidak menantang, menantang, guru
sehingga hanya fokus terhadap
kemampuan dalam target beban mengajar
membaca rendah sehingga
5. Peserta didik tidak pembelajaran
dibiasakan dari sejak cendrung monoton.
dini dalam hal Siswa hanya
membaca mendengarkan
6. Siswa lebih penyampaian materi
cendrung kepada hal dari guru mentah-
hal yang bersifat mentah sehingga pada
praktis saat pelaksanaan
7. Kebiasaan peserta kegiatan belajar
didik yang lebih mengajar dikelas
senang bermain peserta didik
dibanding membaca cendrung pasif.
8. Siswa jarang
Kemudian kebiasaan
mengunjungi
siswa yang lebih senang
perpustakaan. bermain, sehingga
9. Lingkungan sekolah peserta didik
yang kurang beranggapan
mendukung. bahwasannya melalukan
10. Peran perpustakaan literasi membaca itu
sekolah belum membosankan. Dalam
hal ini guru diharapkan
maksimal
dapat memfasilitasi
11. Keterbatasan buku atau siswa dengan
bahan bacaan. mengembangkan media-
12. Pembelajaran yang media pembelajaran
diterapkan guru yang yang inovatif seperti
dominan mengerjakan melakukan kegiatan
soal. bermain sambil belajar
sehingga guru dapat
13. Lingkungan keluarga
meningkatkan
yang kurang ketertarikan peserta didik
mendukung. dalam melakukan
14. Pengaruh menonton kegiatan literasi
membaca
televisi.
15. Intensitas bermain
handphone yang lebih
lama dari pada
membaca

4 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil


Kurangnya kreativitas penyebab masalah, analisis eksplorasi
peserta didik dalam didapati ternyata yang penyebab masalah dan
mengikuti praktik seni diskusi, dapat ditentukan
menjadi akar penyebab
musik. bahwa akar penyebab
masalah-masalah tersebut masalahnya adalah Guru
adalah: tidak menggunakan
Hasil eksplorasi penyebab 1. Guru tidak metode yang dapat
masalah dari kajian literatur menggunakan mengembangkan
dan wawancara, didapati metode yang dapat kreativitas dan Guru
mengembangkan tidak memberikan
hasil sebagai berikut:
kreativitas kesempatan siswa
1. Guru tidak 2. Guru tidak untuk mencari cara
memberikan memberikan yang menurut mereka
kesempatan siswa kesempatan siswa lebih mudah
untuk mencari cara untuk mencari cara
yang menurut mereka yang menurut Dalam mengembangkan
lebih mudah mereka lebih kreativitas guru harus
2. Guru tidak mudah menerapkan metode
menggunakan metode yang tepat guna
yang dapat memberikan kesempatan
mengembangkan kepada peserta didik
kreativitas untuk dapat
3. Guru tidak memunculkan ide-ide
menggunakan metode kreatif, sehingga peserta
yang bervariasi didik mampu untuk
4. Pelajaran sangat menciptakan karya yang
menjenuhkan muncul dari pemikiran
5. Guru belum peserta didik itu sendiri.
mengaitkan materi Guru sebagai fasilitator
dengan kehidupan harusnya dapat
sehari-hari memberikan ruang
6. Penyampaian materi sebebas- bebasnya
yang kurang optimal kepada peserta didik
untuk dapat menyalurkan
ide-ide kreatif dengan
cara mereka sendiri
tanpa ada batasan,
dengan harapan peserta
didik mampu
menciptakan sebuah
karya yang lahir dari
pengembangan
kreativitas.

5 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil


Guru masih belum optimal penyebab masalah, analisis eksplorasi
dalam menggunakan model- didapati ternyata yang penyebab masalah dan
model pembelajaran inovatif menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan
pada materi yang diajarkan. masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab
adalah: masalahnya adalah
Hasil eksplorasi penyebab 1. Kemampuan guru kemampuan atau
masalah dari kajian literatur dalam menggunakan kecakapan guru dalam
dan wawancara, didapati model-model menerapkan model-
hasil sebagai berikut: pembelajaran inovatif model pembelajaran
1. Model-model yang masih kurang. inovatif dikelas.
pembelajaran yang 2. Waktu yang tidak Dengan berbagai
digunakan masih itu-itu optimal untuk kondisi mulai dari
saja. menerapkan model kemampuan guru yang
2. Guru belum menguasai pembelajaran inovatif masih kurang dalam
sepenuhnya penggunaan karena sarana menggunakan model-
model pembelajaran. prasarana yang belum model pembelajaran,
3. Guru belum tepat dalam memadai (RKB yang serta sarana prasana
memilih model masih sedikit, sehingga yang belum memadai
pembelajaran. pembelajaran disekolah. Sehingga
4. Pengalaman mengajar dilakukan dua shift). penggunaan model-
yang masih baru (4-5 model pembelajaran
tahun mengajar) inovatif tidak berjalan
5. Waktu yang tidak optimal dengan baik.
untuk menerapkan model
pembelajaran inovatif faktor ini juga dapat
karena sarana prasarana mempengaruhi hasil
yang belum memadai belajar di kelas. Karena
(RKB yang masih sedikit, jika model dapat
sehingga pembelajaran diterapkan dengan benar
dilakukan dua shift). dan tepat pemilihan
modelnya, maka
pembelajaran akan lebih
bervariasi dan menarik.

Dalam keadaan seperti


itu diharapkan hasil
belajarpun menunjukkan
hasil yang baik pula.

6 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil


Peserta didik masih sering penyebab masalah, analisis eksplorasi
merasa kesulitan didapati ternyata yang penyebab masalah dan
mengerjakan soal-soal HOTS menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan
dan soal dalam bentuk AKM. masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab
adalah: masalahnya adalah siswa
Hasil eksplorasi penyebab 1. Siswa tidak mengulang tidak mengulang atau
masalah dari kajian literatur atau berlatih berlatih mengerjakan
dan wawancara, didapati mengerjakan soal. soal dirumah.
hasil sebagai berikut: 2. Kurangnya latihan
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam Karena jika siswa sering
siswa terhadap konsep menyelesaikan soal- melakukan pengulangan
suatu materi. soal berbentuk HOTS. maka sudah terbiasa dan
terlatih, dan mengerjakan
2. Siswa tidak mampu
soal HOTS atau Soal
memahami soal-soal AKM tidak menjadi hal
narasi. yang sulit. Serta juga
3. Siswa salah kemampuan siswa dalam
mendeskripsikan memahami suatu materi.
pertanyaan dari soal.
4. Kurangnya latihan siswa
dalam menyelesaikan
soal-soal berbentuk
HOTS.
5. Siswa tidak mengulang
atau berlatih mengerjakan
soal.
6. Siswa mengganggap
enteng soal-soal HOTS
dan AKM.
7. Siswa lebih banyak waktu
menggunakan gadget
untuk hiburan dirinya dari
pada untuk pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai