NAMA : FATHURRAHMAN NO UKG : 201901019097 PRODI : PENDIDIKAN SENI BUDAYA LPTK : UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Hasil eksplorasi penyebab Analisis akar penyebab
No. Akar penyebab masalah masalah masalah 1 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil Kurangnya pemahaman penyebab masalah, analisis eksplorasi peserta didik terhadap didapati ternyata yang penyebab masalah dan materi pembelajaran menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab Hasil eksplorasi penyebab adalah: masalahnya adalah masalah dari kajian literatur 1. Tingkat kemampuan tingkat pemahaman dan wawancara, didapati pemahaman siswa siswa terhadap materi hasil sebagai berikut: akan suatu materi yang masih rendah dan cara 1. Kurangnya masih rendah mengejar guru yang perhatian dari 2. Cara mengajar guru masih kurang inovatif orang tua dalam yang masih kurang serta guru belum memberikan inovatif. menggunakan media bimbingan belajar 3. Guru belum pembelajaran yang kepada peserta menggunakan media inovatif didik, karena pembelajaran yang sepenuhnya orang inovatif Tingkat pemahaman tua memberikan siswa sangat kepercayaaan berpengaruh terhadap kepada sekolah. tersampai atau tidaknya 2. Kurangnya suatu materi kepada penguasaan materi siswa, walaupun guru oleh guru sudah menggunakan 3. Guru dalam model-model menyusun bahan pembelajaran yang ajar belum inovatif maupun berdasarkan skuen menggunakan teknologi yang sistematis dalam menunjang 4. Tingkat kemampuan pembelajaran. Jika pemahaman siswa memang tingkat akan suatu materi pemahaman siswa yang masih rendah rendah, maka materi 5. dalam proses pembelajaran, yang disampaikan tidak sebagian besar guru akan dapat dimaknai menggunakan model oleh siswa. pembelajaran langsung Begitu pula dengan cara 6. Cara mengajar guru mengajar guru yang yang masih kurang kurang inovatif sangat inovatif. berpengaruh terhadap 7. Guru belum minat, ketertarikan, serta menggunakan media fokus belajar siswa. Jika pembelajaran yang proses pembelajaran inovatif 8. minat belajar siswa sudah dilakukan dengan yang masih kurang, inovasi-inovasi yang mereka hanya belajar baru, maka siswa akan pada saat ada jadwal lebih perhatian terhadap mata pelajaran yang pembelajaran. bersangkutan saja atau jika akan ada Cara mengajar guru ulangan saja dapat diwujudkan dalam 9. dalam mendapatkan perencanaan konsep–konsep, pembelajaran yang tepat struktur–struktur, dan dan pelaksanaan prinsip–prinsip pada pembelajaran yang materi yang sesuai dengan diajarkan, siswa perencanaan yang telah hanya mendengarkan ditetapkan. Dan juga dari penjelasan guru perencanaan 10. Guru masih belum pembelajaran sudah paham dengan baik sesuai dengan kondisi tentang teoriteori kelas dan sekolah. belajar. Model pembelajaran yang mereka gunakan juga belum berkembang 11. meskipun beberapa sekolah dilengkapi dengan alat atau sumber belajar lainnya, namun masih jarang guru yang menggunakan fasilitas tersebut sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Guru lebih suka mengajar tanpa menggunakan media 12. ketersediaan buku penunjang pembelajaran di beberapa sekolah juga masih sangat minim 2 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil Kurangnya motivasi penyebab masalah, analisis eksplorasi siswa dalam mengikuti didapati ternyata yang penyebab masalah dan pembelajaran menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan Hasil eksplorasi penyebab masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab masalah dari kajian literatur adalah: masalahnya adalah dan wawancara, didapati 1. kurangnya ketertarikan peserta ketertarikan peserta didik terhadap materi hasil sebagai berikut: didik terhadap materi dan kurang 1. Kurang menariknya 2. Kurang tepatnya materi pembelajaran menariknya materi model yang yang di buat oleh diterapkan oleh pembelajaran yang di guru guru buat oleh guru. 2. Penggunaan bahasa 3. Guru belum guru dalam menerapkan Ketertarikan peserta penyampaian materi metode dan media didik terhadap materi yang sulit di pahami yang tepat oleh siswa. yang disampaikan sangat 3. ketertarikan terhadap berpengaruh terhadap materi motivasi belajar peserta 4. faktor lingkungan didik, meskipun guru keluarga telah membuat model- 5. lingkungan berteman model serta media 6. metode pembelajaran pembelajaran yang yang monoton 7. kurang optimalnya guru inovatif, jika memang dalam menerapkan peserta didik tidak metode dan media yang tertarik dengan materi inovatif yang disampaikan maka tentunya akan berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik didalam kelas.
Cara guru menerapkan
model-model dan media pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi kelas tentunya akan dapat membuat ketertarikan peserta didik terhadap kegiatan belajar mengajar dikelas, sehingga kegiatan belajar mengajar dikelas dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan
Pada saat pelaksanaan
kegiatan belajar megajar dikelas guru cendrung menggunakan model pembelajaran yang konvensional dimana guru yang yang lebih aktif dibanding siswa, sehingga siswa tidak terbiasa aktif pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang pada akhir nya peserta didik tidak terbiasa dengan melakukan hal hal yang menantang seperti memecahkan suatu permasalahan yang sedang di bahas pada materi tertentu. Seharusnya guru sebagai fasilitator lebih dapat mengembangkan dan menerapkan model, metode serta media pembelajaran yang inovatif yang dapat memicu peserta didik untuk dapat termotivasi meyelesaikan permasalahannya sendiri, guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
3 Identifikasi masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Masih rendahnya penyebab masalah, analisis eksplorasi kemampuan literasi didapati ternyata yang penyebab masalah dan membaca peserta didik. diskusi, dapat ditentukan menjadi akar penyebab bahwa akar penyebab Hasil eksplorasi penyebab masalah-masalah tersebut masalahnya adalah masalah dari kajian literatur adalah: Siswa selalu di 1. Siswa selalu di biasakan dengan dan wawancara, didapati biasakan dengan hal- hal yang hasil sebagai berikut: hal- hal yang bersifat tidak bersifat tidak menantang, 1. Tipe atau cara belajar menantang, sehingga siswa yang beragam sehingga kemampuan dalam 2. Guru belum kemampuan membaca rendah menerapkan media dalam membaca serta Kebiasaan pembelajaran yang rendah peserta didik yang inovatif 2. Kebiasaan peserta lebih senang 3. Perbedaan konsep didik yang lebih bermain dibanding mengajar orang tua dan senang bermain membaca. guru disekolah dibanding 4. Siswa selalu di membaca Selama ini peserta biasakan dengan hal- didik tidak dibiasakan hal yang bersifat dengan hal hal yang tidak menantang, menantang, guru sehingga hanya fokus terhadap kemampuan dalam target beban mengajar membaca rendah sehingga 5. Peserta didik tidak pembelajaran dibiasakan dari sejak cendrung monoton. dini dalam hal Siswa hanya membaca mendengarkan 6. Siswa lebih penyampaian materi cendrung kepada hal dari guru mentah- hal yang bersifat mentah sehingga pada praktis saat pelaksanaan 7. Kebiasaan peserta kegiatan belajar didik yang lebih mengajar dikelas senang bermain peserta didik dibanding membaca cendrung pasif. 8. Siswa jarang Kemudian kebiasaan mengunjungi siswa yang lebih senang perpustakaan. bermain, sehingga 9. Lingkungan sekolah peserta didik yang kurang beranggapan mendukung. bahwasannya melalukan 10. Peran perpustakaan literasi membaca itu sekolah belum membosankan. Dalam hal ini guru diharapkan maksimal dapat memfasilitasi 11. Keterbatasan buku atau siswa dengan bahan bacaan. mengembangkan media- 12. Pembelajaran yang media pembelajaran diterapkan guru yang yang inovatif seperti dominan mengerjakan melakukan kegiatan soal. bermain sambil belajar sehingga guru dapat 13. Lingkungan keluarga meningkatkan yang kurang ketertarikan peserta didik mendukung. dalam melakukan 14. Pengaruh menonton kegiatan literasi membaca televisi. 15. Intensitas bermain handphone yang lebih lama dari pada membaca
4 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Kurangnya kreativitas penyebab masalah, analisis eksplorasi peserta didik dalam didapati ternyata yang penyebab masalah dan mengikuti praktik seni diskusi, dapat ditentukan menjadi akar penyebab musik. bahwa akar penyebab masalah-masalah tersebut masalahnya adalah Guru adalah: tidak menggunakan Hasil eksplorasi penyebab 1. Guru tidak metode yang dapat masalah dari kajian literatur menggunakan mengembangkan dan wawancara, didapati metode yang dapat kreativitas dan Guru mengembangkan tidak memberikan hasil sebagai berikut: kreativitas kesempatan siswa 1. Guru tidak 2. Guru tidak untuk mencari cara memberikan memberikan yang menurut mereka kesempatan siswa kesempatan siswa lebih mudah untuk mencari cara untuk mencari cara yang menurut mereka yang menurut Dalam mengembangkan lebih mudah mereka lebih kreativitas guru harus 2. Guru tidak mudah menerapkan metode menggunakan metode yang tepat guna yang dapat memberikan kesempatan mengembangkan kepada peserta didik kreativitas untuk dapat 3. Guru tidak memunculkan ide-ide menggunakan metode kreatif, sehingga peserta yang bervariasi didik mampu untuk 4. Pelajaran sangat menciptakan karya yang menjenuhkan muncul dari pemikiran 5. Guru belum peserta didik itu sendiri. mengaitkan materi Guru sebagai fasilitator dengan kehidupan harusnya dapat sehari-hari memberikan ruang 6. Penyampaian materi sebebas- bebasnya yang kurang optimal kepada peserta didik untuk dapat menyalurkan ide-ide kreatif dengan cara mereka sendiri tanpa ada batasan, dengan harapan peserta didik mampu menciptakan sebuah karya yang lahir dari pengembangan kreativitas.
5 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Guru masih belum optimal penyebab masalah, analisis eksplorasi dalam menggunakan model- didapati ternyata yang penyebab masalah dan model pembelajaran inovatif menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan pada materi yang diajarkan. masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab adalah: masalahnya adalah Hasil eksplorasi penyebab 1. Kemampuan guru kemampuan atau masalah dari kajian literatur dalam menggunakan kecakapan guru dalam dan wawancara, didapati model-model menerapkan model- hasil sebagai berikut: pembelajaran inovatif model pembelajaran 1. Model-model yang masih kurang. inovatif dikelas. pembelajaran yang 2. Waktu yang tidak Dengan berbagai digunakan masih itu-itu optimal untuk kondisi mulai dari saja. menerapkan model kemampuan guru yang 2. Guru belum menguasai pembelajaran inovatif masih kurang dalam sepenuhnya penggunaan karena sarana menggunakan model- model pembelajaran. prasarana yang belum model pembelajaran, 3. Guru belum tepat dalam memadai (RKB yang serta sarana prasana memilih model masih sedikit, sehingga yang belum memadai pembelajaran. pembelajaran disekolah. Sehingga 4. Pengalaman mengajar dilakukan dua shift). penggunaan model- yang masih baru (4-5 model pembelajaran tahun mengajar) inovatif tidak berjalan 5. Waktu yang tidak optimal dengan baik. untuk menerapkan model pembelajaran inovatif faktor ini juga dapat karena sarana prasarana mempengaruhi hasil yang belum memadai belajar di kelas. Karena (RKB yang masih sedikit, jika model dapat sehingga pembelajaran diterapkan dengan benar dilakukan dua shift). dan tepat pemilihan modelnya, maka pembelajaran akan lebih bervariasi dan menarik.
Dalam keadaan seperti
itu diharapkan hasil belajarpun menunjukkan hasil yang baik pula.
6 Identifikasi Masalah Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil
Peserta didik masih sering penyebab masalah, analisis eksplorasi merasa kesulitan didapati ternyata yang penyebab masalah dan mengerjakan soal-soal HOTS menjadi akar penyebab diskusi, dapat ditentukan dan soal dalam bentuk AKM. masalah-masalah tersebut bahwa akar penyebab adalah: masalahnya adalah siswa Hasil eksplorasi penyebab 1. Siswa tidak mengulang tidak mengulang atau masalah dari kajian literatur atau berlatih berlatih mengerjakan dan wawancara, didapati mengerjakan soal. soal dirumah. hasil sebagai berikut: 2. Kurangnya latihan 1. Kurangnya pemahaman siswa dalam Karena jika siswa sering siswa terhadap konsep menyelesaikan soal- melakukan pengulangan suatu materi. soal berbentuk HOTS. maka sudah terbiasa dan terlatih, dan mengerjakan 2. Siswa tidak mampu soal HOTS atau Soal memahami soal-soal AKM tidak menjadi hal narasi. yang sulit. Serta juga 3. Siswa salah kemampuan siswa dalam mendeskripsikan memahami suatu materi. pertanyaan dari soal. 4. Kurangnya latihan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk HOTS. 5. Siswa tidak mengulang atau berlatih mengerjakan soal. 6. Siswa mengganggap enteng soal-soal HOTS dan AKM. 7. Siswa lebih banyak waktu menggunakan gadget untuk hiburan dirinya dari pada untuk pembelajaran.