Anda di halaman 1dari 9

Nama : Anugrah Satria Pinandita

Sekolah : SMKS PGRI 1 Banyuwangi


No UKG : 201503062636
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi
No. Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
penyebab masalah
1 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi masalah minat Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah baca peserta didik masih rendah, maka satu penyebab masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
tingkat literasi yang masalah untuk dicari akar penyebab masalahnya dengan ditemukan akar penyebab masalah tingkat
masih rendah dari menggunakan 5-Why Analysis ditemukan bahwa : literasi yang masih rendah adalah Guru
kajian literatur dan mendapatkan jumlah jam pelajaran yang teralau
1. Kurang tertariknya peserta didik pada materi sejarah
wawancara, dapat banyak. Namun karena wewenang saya sebagai
2. Kegiatan pembelajaran yang masih monoton (Teacher
disimpulkan analisis guru yang bertanggungjawab di kelas, sehingga
Learning Center)
penyebab masalah saya bisa melakukan apa yang menjadi tanggung
3. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang
yaitu: jawab saya pada akar penyebab masalah dari
menerapkan media pembelajaran yang berbasis
rendahnya minat baca peserta didik yaitu
1. Tingkat minat teknologi
Pembelajaran yang dilakukan guru kurang
baca peserta didik 4. Guru kurang meluangkan waktu untuk berlatih dan
menerapkan media pembelajaran yang
masih rendah membiasakan menggunakan media pembelajaran
berbasis teknologi. Akar penyebab masalah
berbasis teknologi
2. Peserta didik tersebut bisa saya implementasikan berupa
5. Guru mendapatkan jumlah jam pelajaran yang terlalu
tidak terbiasa banyak Rencana Aksi (Perangkat Pembelajaran).
melakukan kegiatan Penggunaan media pembelajaran berbasis
literasi (membaca) teknologi masih kurang karena guru masih
menggunakan metode ceramah yang membuat
3. Model
peserta didik kurang antusias dalam
pembelajaran yang
pembelajaran. Padahal guru dituntut untuk melek
masih Teacher
teknologi di jaman yang sudah berkembang ini
Learning Center
dan banyak sekali media pembelajaran berbasis
teknologi yang dapat diakses dengan mudah. Hal
yang perlu dilakukan sebagai guru adalah harus
menyusun rencana dan mengimplemetasikan
media pembelajaran yang berbasis teknologi
pada kegiatan pembelajaran.

2 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi masalah Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah kemampuan menguasai materi yang masih rendah, masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
rendahnya tingkat maka satu penyebab maslaah untuk dicari akar penyebab ditemukan akar penyebab masalah rendahnya
berfikir kritis peserta masalahnya dengan menggunakan 5-Why Analysis tingkat berfikir kritis peserta didik adalah guru
didik dari kajian ditemukan bahwa : enggan mengaktualisasikan diri dan sudah
literatur dan nyaman pada keadaan yang ada. Namun karena
1. Rendahnya motivasi belajar pada peserta didik
wawancara, dapat wewenang saya sebagai guru yang
2. Peserta didik tidak menyukai cara mengajar guru
disimpulkan analisis bertanggungjawab di kelas, sehingga saya bisa
penyebab masalah 3. Kegiatan pembelajaran masih menggunakan melakukan apa yang menjadi tanggung jawab
yaitu: metode ceramah saya pada akar penyebab masalah dari rendahnya
1. Peserta didik 4. Keinginan guru untuk menerapkan pembelajaran yang tingkat berfikir kritis peserta didik yaitu
masih mempunyai inovatif masih kurang kegiatan pembelajaran masih menggunakan
minat belajar yang 5. Guru terlalu disibukkan dengan kegiatan pembelajaran metode ceramah. Akar penyebab masalah
rendah di kelas dan administrasi lainnya tersebut bisa saya implementasikan berupa
2. Tingkat percaya Rencana Aksi (Perangkat Pembelajaran).
diri peserta didik Penggunaan media pembelajaran berbasis
yang masih rendah teknologi masih kurang karena guru masih
3. Kemampuan menggunakan metode ceramah yang membuat
menguasai materi peserta didik kurang antusias dalam
yang masih pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang benar
rendah adalah pembelajaran yang menuntut peran
peserta didik lebih aktif dengan cara guru hanya
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
Hal yang perlu dilakukan sebagai guru disini
adalah harus menyusun rencana dan
mengimplemetasikan model pembelajaran yang
inovatif dan berbasis Student Learning Center.
Model pembelajaran yang inovatif seperti
contohnya yaitu Problem Based Learning,
Project Based Learning, Jigsaw, dll.
3 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi masalah tingkat Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah kecerdasan pada peserta didik yang masih rendah, masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
tingkat pemahaman maka satu penyebab masalah untuk dicari akar penyebab ditemukan akar penyebab masalah dari tingkat
peserta didik yang masalahnya dengan menggunakan 5-Why Analysis kecerdasan pada peserta didik yang masih rendah
masih rendah dari ditemukan bahwa : adalah pembelajaran yang dilakukan guru
kajian literatur dan 1. Peserta didik kurang terbiasa untuk mengerjakan soal kurang menerapkan model pembelajaran
wawancara, dapat latihan secara mandiri yang memberikan kesempatan siswa aktif
disimpulkan analisis 2. Tingkat pemahaman peserta didik terhadap penerapan dalam kegiatan pembelajaran. Model
penyebab masalah konsep dasar pada soal masih rendah pembelajaran yang masih terpusat pada guru
yaitu: 3. Pembelajaran masih dilakukan dengan ceramah tidak sesuai dengan pendidikan era abad 21.
1. Tingkat (Teacher Learning Center) Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia
kecerdasan pada 4. Pembelajaran yang dilakukan guru kurang memperoleh keterampilan abab 21 yaitu
peserta didik yang menerapkan model pembelajaran yang keterampilan cara berfikir melalui kritis, kreatif,
masih rendah memberikan kesempatan siswa aktif dalam kegiatan mampu memecahkan masalah dan memngambil
2. Minat belajar yang pembelajaran keputusan serta cara bekerja sama melalui
masih rendah kolaborasi dan komunikasi, maka model
3. Guru yang masi pembelajaran seperti Problem Based Learning,
menggunakan Project Based Learning, Jigsaw, dll. Model
metode Teacher pembelajaran tersebut fokus pada proses
Center pembelajaran pemecahan masalah dalam
kehidupan.
4 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi rendahnya minat Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah belajar peserta didik , maka satu penyebab masalah masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
pemberian motivasi untuk dicari akar penyebab masalahnya dengan ditemukan akar penyebab masalah dari motivasi
belajar dari orang tua menggunakan 5-Why Analysis ditemukan bahwa : belajar dari orang tua kepada anak yang masih
kepada anak yang 1. Motivasi belajar dari orang tua kepada anak yang masih kurang adalah orang tua kurang meluangkan
masih kurang dikutip kurang waktu untuk memperhatikan anaknya.
dari kajian literatur dan 2. Rendahnya kepedulian orang tua kepada anak Motivasi belajar selain diberikan di sekolah oleh
wawancara, dapat 3. Orang tua kurang meluangkan waktu untuk guru, dapat pula diberikan orang tua bahkan
disimpulkan analisis memperhatikan anaknya perannya lebih penting dibanding sekolah dalam
penyebab masalah 4. Latar belakang pekerjaan atu profesi orang tua yang memberikan motivasi belajar peserta didik.
yaitu: menyita waktu Orang tua tidak bisa menyerahkan semua
1. Latar belakang 5. Tekanan ekonomi yang mengharuskan mencukupi tanggung jawabnya pada sekolah dan tidak ikut
pendidikan kebutuhan serta dalam membina dan memperhatikan anak-
orang tua anaknya. Sehingga untuk meningkatkan minat
2. Latar belakang belajar peserta didik bisa dilakukan orang tua
pekerjaan / dengan cara memberikan waktu yang cukup
profesi orang untuk anaknya.
tua
3. Rendahnya
minat belajar
peserta didik
4. Dampak negatif
dari
berkembangnya
teknologi
(gadget)
5 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi media papan tulis Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah dirasa lebih efisien dan efektif bagi guru , maka satu masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
Tingkat penggunaan penyebab masalah untuk dicari akar penyebab masalahnya ditemukan akar penyebab masalah tingkat
media pembelajaran dengan menggunakan 5-Why Analysis ditemukan bahwa : penggunaan media pembelajaran berbasis
berbasis teknologi yang 1. Guru masih memiliki tingkat motivasi yang rendah teknologi yang belum maksmimal adalah
belum maksmimal dari untuk mempelajari media pembelajaran berbasis sekolah belum memiliki sarana dan prasarana
kajian literatur dan teknologi yang lengkap untuk menunjang proses
wawancara, dapat 2. Guru kurang mencoba menerapkan teknologi pembelajaran. Namun karena wewenang saya
disimpulkan analisis dalam media pembelajaran sebagai guru yang bertanggungjawab di kelas,
penyebab masalah 3. Sekolah belum memiliki sarana dan prasarana yang sehingga saya bisa melakukan apa yang menjadi
yaitu: lengkap untuk menunjang proses pembelajaran tanggung jawab saya pada akar penyebab media
1. Media papan tulis papan tulis dirasa lebih efisien dan efektif bagi
dirasa lebih guru yaitu pembelajaran yang dilakukan guru
efisien dan efektif kurang menerapkan media pembelajaran
bagi guru yang berbasis teknologi. Akar penyebab
2. Kurangnya masalah tersebut bisa saya implementasikan
kelengkapan berupa Rencana Aksi (Perangkat Pembelajaran).
sarana dan Penggunaan media pembelajaran berbasis
prasarana di teknologi masih kurang karena guru masih
sekolah menggunakan metode ceramah yang membuat
3. Masih rendahnya peserta didik kurang antusias dalam
guru untuk belajar pembelajaran. Padahal guru dituntut untuk melek
hal baru (media teknologi di jaman yang sudah berkembang ini
pembelajaran dan banyak sekali media pembelajaran berbasis
berbasis teknologi) teknologi yang dapat diakses dengan mudah. Hal
yang perlu dilakukan sebagai guru adalah harus
menyusun rencana dan mengimplemetasikan
media pembelajaran yang berbasis teknologi
pada kegiatan pembelajaran.
6 Dari hasil eksplorasi Berdasarkan hasil penyebab eksplorasi tingkat Berdasarkan hasil analisis akar penyebab
penyebab masalah pemahaman peserta didik pada materi sebelumnya masalah menggunakan metode 5-Why Analysis,
masih adanya tentang konsep persamaan dasar akuntansi yang masih ditemukan akar penyebab tingkat pemahaman
miskonsepsi dalam rendah , maka satu penyebab masalah untuk dicari akar peserta didik pada materi sebelumnya yang
pembelajaran pada penyebab masalahnya dengan menggunakan 5-Why masih rendah adalah guru masih belum
materi sejarah yang Analysis ditemukan bahwa : menerapkan pembelajaran yang inovatif yang
masih pro dan kontra 1. Masih belum terbiasa peserta didik menganalisis materi berpusat pada peserta didik. Akar penyebab
dikutip kajian literatur sejarah yang pro dan kontra dengan banyak sumber masalah tersebut bisa guru implementasikan
dan wawancara, dapat 2. Peserta didik belum terbiasa mengerjakan atau berupa Rencana Aksi (Perangkat Pembelajaran).
disimpulkan analisis menganalisa latihan soal secara mandiri (masih sering Penggunaan media pembelajaran berbasis
penyebab masalah mencontek) teknologi masih kurang karena guru masih
yaitu: 3. Peserta didik belum bisa memecahkan masalah secara menggunakan metode ceramah yang membuat
1. Tingkat mandiri peserta didik kurang antusias dalam
pemahaman 4. Guru kurang melatih peserta didik untuk berfikir kritis pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang
peserta didik pada dalam memecahkan masalah benar adalah pembelajaran yang menuntut peran
materi sejarah 5. Guru masih berperan aktif dalam pembelajaran di kelas peserta didik lebih aktif dengan cara guru hanya
yang dalam 6. Guru masih belum menerapkan pembelajaran yang sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.
keadaan pro dan inovatif yang berpusat pada peserta didik Model pembelajaran yang masih terpusat pada
kontra masih guru tidak sesuai dengan pendidikan era abad 21.
rendah Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia
2. Tingkat ketuntasan memperoleh keterampilan abab 21 yaitu
peserta didik pada keterampilan cara berfikir melalui kritis, kreatif,
materi sebelumnya mampu memecahkan masalah dan memngambil
yaitu persamaan keputusan serta cara bekerja sama melalui
dasar akuntansi kolaborasi dan komunikasi. Hal yang perlu
3. Guru menggunakan dilakukan sebagai guru disini adalah harus
metode mengajar menyusun rencana dan mengimplemetasikan
yang masih berpusat model pembelajaran yang inovatif dan berbasis
pada guru Student Learning Center. Model pembelajaran
yang inovatif seperti contohnya yaitu Problem
Based Learning, Project Based Learning,
Jigsaw, dll agar tidak adanya miskonepsi dalam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai