100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
3K tayangan11 halaman
Sufi Akhmad mengidentifikasi dua masalah utama yaitu rendahnya semangat belajar siswa dan kemampuan dasar matematis siswa yang tergolong rendah. Penyebab-penyebabnya antara lain pembelajaran di kelas yang kurang menarik, kurangnya perhatian orang tua, dan sikap siswa yang kurang positif terhadap matematika. Laporan ini menganalisis penyebab masalah lebih lanjut berdasarkan kajian literatur
Sufi Akhmad mengidentifikasi dua masalah utama yaitu rendahnya semangat belajar siswa dan kemampuan dasar matematis siswa yang tergolong rendah. Penyebab-penyebabnya antara lain pembelajaran di kelas yang kurang menarik, kurangnya perhatian orang tua, dan sikap siswa yang kurang positif terhadap matematika. Laporan ini menganalisis penyebab masalah lebih lanjut berdasarkan kajian literatur
Sufi Akhmad mengidentifikasi dua masalah utama yaitu rendahnya semangat belajar siswa dan kemampuan dasar matematis siswa yang tergolong rendah. Penyebab-penyebabnya antara lain pembelajaran di kelas yang kurang menarik, kurangnya perhatian orang tua, dan sikap siswa yang kurang positif terhadap matematika. Laporan ini menganalisis penyebab masalah lebih lanjut berdasarkan kajian literatur
No.UKG : 201698316068 Tugas : LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi
. Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah 1 Peserta didik masih Sumber Kajian Literatur Lebih lanjut setelah dilakukan memiliki semangat Jurnal/artikel: analisis terhadap rendahnya belajar yang rendah 1. Menurut Ayu, Ardianti dan semangat/motivasi siswa Wanabuliandari (2021), disebabkan: Faktor penyebab kesulitan 1. Pembelajaran di dalam belajar matematika terdiri kelas masih monoton dari faktor internal dan faktor 2. Guru belum merancang eksternal. Faktor internalnya pembelajaran yang aktif adalah kesehatan tubuh yang dan menyenangkan. tidak optimal, cacat tubuh 3. Peserta didik tidak yaitu penglihatan yang lemah mendapat perhatian dari atau mata minus dan kedua orang tua yang pendengaran yang kurang, sibuk bekerja. kecerdasan yang rendah, 4. Peserta didik perlu minat siswa pada pelajaran mendapat perhatian yang matematika masih rendah, cukup dari orang tuannya serta motivasi siswa dalam agar semangat belajarnya pembelajaran matematika meningkat. juga rendah. Sedangkan faktor eksternalnya adalah faktor lingkungan sekolah yaitu penggunaan media pembelajaran matematika yang kurang inovatif, faktor lingkungan keluarga adalah orang tua kurang memperhatikan kegiatan belajar matematika siswa, suasana dirumah kurang baik saat siswa belajar matematika, kegiatan dalam masyarakat yaitu siswa yang terlalu banyak aktivitas sehingga kegiatan belajar siswa menjadi terbengkalai, dan faktor media massa yaitu pengaruh penggunaan gadget dan TV. 2. Menurut Jurnal dari Naibaho, Elindra, dan Siregar (2021), Kurang berminat disebabkan faktor internal yaitu cita- cita/aspirasi siswa dimana siswa tidak bersungguh- sungguh mengerjakan tugas, siswa kurang yakin akan jawabannya, siswa tidak No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah lansung mengerjakan tugas, faktor kemampuan siswa dimana siswa tidak tertarik dengan pelajara matematika, siswa tidak memiliki potensi (kemampuan) dibidang matematika, dan siswa kesulitan dalam memahami tugas matematika, faktor kondisi lingkungan dimana siswa merasa bosan dalam belajar, dan kurang bersemangat dalam belajar, dan faktor eksternal yaitu faktor kondisi lingkungan dimana pada saat mengalami kesulitan siswa tidak dibantu dalam belajar dan televisi mereka menyala pada saat belajar dirumah, faktor unsur-unsur dinamis dalam belajar dimana fasilitas belajar siswa kurang memadai, dan mereka tidak mengikuti bimbel selain dari sekolah 3. Menurut Sardiman, Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil dengan baik jika peserta didik tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, dan hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Edli, Mudjiran, dan Bentri (2015).
Sumber Wawancara kepada
siswa/guru/Pakar: 1. Ternyata peserta didik tidak mendapat perhatian dari orang tua oleh karena orang tua sibuk bekerja 2. Ternyata peserta didik merasa bosan di dalam kelas karena pembelajaran kurang variatif. 3. Dst. 2 Kemampuan dasar Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis lebih lanjut matematis siswa Jurnal/artikel: penyebab kemampuan dasar No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah tergolong rendah. 1. Menurut Jurnal Anggraeni, matematis siswa rendah: Muryaningsih, dan Ernawati 1. Pembelajaran di kelas (2020), Faktor yang masih belum melibatkan menyebabkan kesulitan kaeaktifan peserta didik belajar siswa pada mata 2. Peserta didik tidak pelajaran matematika adalah diberikan bimbingan faktor internal dan faktor secara khusus untuk eksternal. Faktor internalnya meningkatkan yaitu sikap siswa yang kemampuan dasar cenderung negatif saat matematis siswa. pembelajaran matematika, 3. Beberapa Siswa perlu minat belajar yang rendah mendapat perhatian lebih karena siswa sering tidak dari guru memperhatikan guru ketika 4. Sikap siswa dalam sedang menjelaskan materi, pembelajaran matematika motivasi siswa yang lemah masih negatif terutama motivasi dari dalam diri siswa sendiri, dan kemampuan penginderaan yang tidak didukung dengan motivasi serta rasa butuh untuk tujuan belajar. Faktor eksternalnya yaitu strategi pembelajaran dari guru yang monoton membuat pembelajaran kurang menarik bagi siswa, peralatan belajar yang masih minim digunakan oleh guru serta siswa yang kadang tidak membawa peralatan belajar sendiri, lingkungan keluarga yang kurang mendukung siswa untuk belajar di rumah karena orangtua sibuk bekerja juga berpendidikan rendah, dan lingkungan masyarakat yang cenderung ramai serta rata-rata pendidikan masyarakat yang masih rendah.
2. Menurut Utari, Wardana dan
Damayani (2019), Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari siswa meliputi IQ atau intelegensi, sikap siswa dalam belajar No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah matematika, motivasi belajar siswa yang masih rendah, kesehatan tubuh yang tidak optimal, dan kemampuan pengindraan siswa yang kurang. Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar siswa antara lain kurangnya variasi mengajar guru, penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal, sarana prasarana di sekolah, serta lingkungan keluargaArtikel detik.com (2019) mengatakan pelajaran matematika masih menjadi mata pelajaran yang sulit yang dihadapi oleh setiap siswa.
3. Menurut Prabandari (2019),
Hasil temuan menunjukkan (1) kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa karena persepsi negative siswa terhadap pembelajaran matematika, (2) faktor penyebab kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal (kurangnya siswa memiliki intelegensi, motivasi belajar, dan kesehatan tubuh) dan faktor eksternal (penggunaan media pembelajaran dan situasi keluarga), (3) solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi kesulitan belajar matematika meliputi mengubah persepsi negatif siswa terhadap pembelajaran matematika menjadi positif, menggunakan media pembelajaran, memperbanyak latihan soal dan menjalin kerjasama dengan orang tuaHasil TIMSS 1999 mengungkapkan bahwa kemampuan matematis siswa Indonesia untuk soal-soal tidak rutin sangat lemah. No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah Ismaimuza (2011).
Sumber Wawancara kepada
siswa/guru/Pakar: 1. Peserta didik menyebutkan pelajaran matematika tidak menjadi mata pelajaran yang disukai. 2. Peserta didik jarang yang melakukan pembelajaran mandiri di rumah 3. Guru kurang komunikatif (peka) terhadap keadaan siswa
3 Hubungan komunikasi Sumber Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
antar guru dan orang Jurnal/artikel: lebih lanjut diperoleh; tua peserta didik 1. Menurut hasil penelitian Nisa 1. Orang tua jarang terkait pembelajaran dan Fatmawati (2020), dilibatkan pada masih kurang diharapkan orang tua serta kepentingan sekolah (rapat guru mampu saling bekerja atau kemajuan sekolah) sama dalam mengontrol serta 2. Sekolah jarang melakukan menemani peserta didik perlawatan/kunjungan ke dalam belajar sehingga rumah orang tua siswa. mereka mampu belajar 3. Siswa tidak memiliki dengan baik dan semangat teman dikelas maupun di sehingga mampu sekolah. meningkatkan motivasi 4. Hubungan siswa dengan mereka dalam belajar guru perlu ditingkatkan 2. Munculnya kreativitas dapat dipengaruhi dari berbagai faktor diantaranya adalah faktor komunikasi antara keluarga, dalam hal ini adalah orang tua, dan sekolah terutama guru. Adanya sikap saling mempercayai, saling membantu dalam membimbing anak dan berkomunikasi antara orang tua dan guru, akan membuat anak merasa memiliki kebebasan berkreativitas guna pengembanganpotensi dirinya, sehingga bisa meningkatkan kreativitas dan mencapai keberhasilan dalam belajar. Pusitaningtyas (2016) 3. Menurut Rahayu (2021), perlu adanya kerja sama antara orang tua wali murid dan guru yang ada di sekolah/di No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah madrasah, untuk mensinergitaskan pola pendidikan karakter yang tepat bagi siswa sekaligus dapat membina hubungan yang baik dengan orang tua wali murid. Hal ini perlu dilakukan karena orang tua wali murid harus mengetahui segala perkembangan yang dialami oleh putra-putrinya. Baik itu perkembangan yang bersifat positif atau masalah- masalah yang perkembangan siswa yang bersifat negatif.
Sumber Wawancara Siswa/
Guru/ Orang Tua/ Pakar: 1. Orang tua siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan rapat sekolah 2. Orang tua siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan proses pembelajaran 3. Hubungan siswa dengan sesama tidak tercipta dengan baik. 4. Hubungan siswa dengan guru masih memiliki jarak. 4 Guru belum Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis lebih lanjut mengoptimalkan model Jurnal/artikel: diperoleh: pembelajaran yang 1. Hasil penelitian Tyas (2017) 1. Guru tidak memiliki waktu inovatif sesuai dengan menunjukkan bahwa guru yang cukup untuk karakteristik materi pada tahap perencanaan merancang pembelajaran yang inovatif mengalami hambatan sulitnya 2. Masih berfokus pada menentukan masalah yang materi yang banyak dan tepat sehingga mampu banyaknya jam mengajar menstimulus suasana diskusi 3. Tuntutan dari kurikulum yang baik dan mampu untuk menyelesaikan menstimulus perkembangan materi yang ada. intelektual siswa. Hambatan 4. Belum terpenuhinya sarana yang memadai waktu yang lama dalam untuk menerapkan perencanaan dan pembelajaran yang inovatif pelaksanaan pembelajaran disebabkan karena guru belum terbiasa dengan pembelajaran PBL. Interaksi sosial dalam kelompok sering tidak sesuai dengan harapan. No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah Secara khusus ketika pelaksanaan, hambatan yang dialami guru dalam implementasi setiap tahap PBL terletak pada tahap ketiga, ketika membantu investigasi mandiri dan kelompok. Guru tidak mudah dalam memposisikan diri sebagai fasilitator, membimbing, menggali pemahaman yang lebih dalam, mendukung inisiatif siswa. Faktor kemampuan awal siswa, tingkat dan kecepatan berpikir dan aspek- aspek lain yang heterogen membuat guru perlu terus melatih kepekaan agar mampu menempatkan dirinya pada posisi yang tepat agar proses inkuiri berjalan dengan baik 2. Menurut Ratna (2018), Kesulitan guru menerapkan pembelajaran model Problem based learning pada tahap perencanaan yaitu kesulitan menentukan kegiatan belajar yang mampu memacu siswa aktif dalam suasana diskusi di kelas serta kesulitan dalam menentukan kelompok belajar heterogen. Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran, guru kesulitan menyajikan materi pelajaran dan hasil karya siswa karna keterbatasan media, mengorganisasikan siswa belajar mandiri dalam melakukan kegiatan penyelidikan individu maupun kelompok.. Kesulitan pada tahap evaluasi No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah pembelajaran yaitu mengatur waktu untuk refleksi dan evaluasi dan kesulitan dalam kegiatan penilaian karna tidak ada rubrik penilaian khusus 3. Menurut hasil penelitian Purwantini (2012) Sekolah agar dapat menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap agar guru yang membelajarkan siswa dengan model-model pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran TGT berbantuan media question box, tidak mengalami kendala dalam membelajarkan siswa, sehingga kualitas sekolah akan sejajar atau dapat lebih baik dari sekolah-sekolah yang lain
Sumber Wawancara kepada
Guru/Kepsek/Pakar: 1. Guru kurang memiliki waktu untuk merancang pembelajaran yang inovatif 2. Terbatasnya pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif 3. Guru kesulitan dalam menerapkan pembelajaran Inovatif di kelas. 4. Guru kurang memiliki sarana yang memadai untuk menerapkan pembelajara yang inovatif. 5 Pembelajaran di kelas Sumber Kajian Literatur Setelah dianalisis lebih lanjut masih belum berbasis Jurnal/artikel: diperoleh: HOTS 1. Kesulitan yang dihadapi guru 1. Guru tidak pernah dalam menyusun soal mendapat pelatihan dalam evaluasi berbasis HOTS yang merancang pembelajaran meliputi guru kesulitan dalam berbasis HOTS mengatasi kemampuan siswa 2. Sekolah juga tidak yang berbeda-beda, guru memberikan pemahaman kurang bisa membagi waktu, terhadap pembelajaran guru kesulitan dalam berbasis HOTS. menyesuaikan indikator, dan 3. Sekolah belum guru kesulitan dalam mewajibkan pembelajaran No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah menyampaikan stimulus. HOTS Sinta, Roebyanto, dan Nuraini 4. Untuk meningkatkan (2022) mutu sekolah 2. Pembelajaran berbasis HOTS pembelajaran HOTS perlu masih belum dipahami baik di terapkan dalam pembelajaran HOTS, penyusunan RPP yang berorientasi HOTS, penyusunan soal atau pertanyaan berbasis HOTS maupun dalam format penilaian dalam pembelajaran yang berbasis HOTS. Posma (2021) 3. Penilaian HOTS bukan penilaian reguler yang diberikan di kelas. Penilaian HOTS tidak digunakan berkali-kali pada peserta didik yang sama seperti penilaian memori (recall), karena penilan HOTS belum pernah dilakukan sebelumnya. Penilaian HOTS adalah penilaian yanga asing yang menuntun pembalajaran benar-benar berfikir kreatif, karena masalah yang ditemui belum pernah dijumpai atau dilakukan sebelumnya. Fanani (2018)
Sumber Wawancara kepada
guru/Kepsek/Pakar: 1. Kurangnya pemahaman pembelajaran berbasis HOTS 2. Kurangnya pelatihan dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS. 3. Sekolah belum mengkomunikasikan tentang pembelajaran berbasis HOTS kepada guru-guru 4. Guru masih kurang kompeten dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS 6 Guru masih belum Sumber Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah mengoptimalkan Jurnal/artikel: lebih lanjut diperoleh: pemanfaatan teknologi 1. Menurut Jurnal Widianto, 1. Pemahaman guru informasi dan Husna, Sasami, Rizkia, Dewi, terhadap penerapan TIK di Komputer (TIK) dalam dan Cahyani (2021) Dengan dalam pembelajaran masih pembelajaran pemanfatan TIK, peserta terbatas. menjadi lebih aktif karena 2. Kurangnya pelatihan TIK dirangsang untuk melakukan yang didapat guru. eksplorasi ilmu pengetahuan 3. Masih ada guru yang yang didapatnya. Dengan belum kompeten pemanfaatan TIK yang baik, menggunakan perangkat maka peserta didik dan IT pendidik akan mendapatkan 4. Sarana IT yang ada pengaruh yang positif dan disekolah masih terbatas manfaat dari dari Teknologi yang digunakan. Dengan penggunaan teknologi informasi,membuat para guru atau pendidik tidak ketinggalan jaman dengan perkembangan dunia pendidikan. Dalam pemanfaatan teknologi e- learning, Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilannya dalam mengoperasikan media teknologi dalam kegiatan proses belajar mengajar agar mereka bisa memberikan materi dengan baik. Apabila pendidik belum bisa menggunakan adanya teknologi tersebut, diberikan bimbingan khusus agar mereka bisa menggunakannya, selanjutnya apabila pendidik tidak mau menggunakan teknologi tersebut, mereka harus menggunakan adanya teknologi tersebut meskipun tidak langsung mempraktekkan menggunakan teknologi. Pendidik bisa menyeimbangkan antara metode penyampaian materi menggunakan ceramah dan menggunakan teknologi informasi. Lama kelamaan pendidik tersebut juga akan No Masalah yang telah Hasil Eksplorasi Penyebab Analisis Eksplorasi . Diidentifikasi Masalah Penyebab Masalah terbiasa dengan penggunaan teknologi tersebut. 2. Menurut hasil penelitian Aka (2017) Teknologi diharapkan menjadi kesatuan dalam pembelajaran sehingga tercipta peserta didik yang lebih aktif dan mandiri. Guru perlu menguasai pemanfaatan TIK untuk kebutuhan belajarnya dan kebutuhan tugasnya sebagai pembelajar. 3. Menurut hasil penelitian Tekege (2017) hambatan yang paling dominan dalam pembelajaran berbasis TIK adalah berkaitan dengan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, hambatan lainnya yang ditemukan oleh penulis berupa masalah teknis dan pembiayaan.
Sumber Wawancara kepada
guru/Kepsek /Pakar : 1. Guru jarang menggunakan teknologi informasi seperti PPT interaktif. 2. Guru belum pernah mengajar menggunakan aplikasi TIK sebagai pendukung pembelajaran. 3. Perangkat / Media IT memberi dampak yang cukup signifikan terhadap minat belajar siswa