Anda di halaman 1dari 3

 

SKENARIO BICARA
PERWAT DENGAN PROFESI LAIN

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Bahasa Indonesia yang dibina oleh Ibu Ngesti W Utami, SKp, MPd

Oleh
Wahyu Nur Utami (P1721117100
(P17211171003)3)
Ayu Eka Lestari (P17211171007)
(P17211171007)
Athiyyatul Qoyyimah (P17211172011)
El Bareq (P17211173014)
Indah Hikmatul Qamariyah (P172111301
( P1721113017)
7)
Anandra Candra Waskita Wijaya
Wij aya (P1721117140
(P172111714039)
39)
Adinda Prasetyawati Putri (P17211174042)
(P17211174042)
Muhammad Faizud Daroin (P17211174045)
Candra Wurbopan (P17211174046
( P17211174046))

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
Oktober, 2017
 

SKENARIO BICARA

PERAWAT DENGAN PROFESI LAIN

Perawat : Ayu Eka Lestari


Dokter : Indah Hiqmatul Qomariyah
Analis Kesehatan : Sandra Wurbopan
Pasien : El Bareq dan Ananda Candra

Suatu hari perawat sedang melakukan pemeriksaan


pemeriksa an rutin di salah satu ruangan RS dengan
 pasien ibu hamil bernama Ny. Elba. Dalam pemeriksaan didapatkan tekanan darah 140/100
dengan keluhan kepala terasa sakit dan penglihatan terasa berkunang-kunang. Kemudian
 perawat segera menghubungi
menghubungi dokter kandungan.

Via telp

Perawat : “Selamat pagi dok, saya mau berkonsultasi.” 


berkonsultasi.”  

Dokter : “Selamat pagi, ada masalah apa?” 


apa?” 

Perawat : “Saya mau melaporkan pasien Ny. Elba di ruang melati mengeluh kepalanya
terasa sakit dan penglihatan berkunang-kunang serta didapatkan tekanan darah
140/100. Apa yang harus saya lakukan dok?” 
dok?”  

Dokter : “Kalau begitu coba hubungi bagian analis untuk melakukan pemeriksaan urine
 pasien dan anjurkan pasien banyak beristirahat
beris tirahat dan banyak
ban yak makan sayur sserta
erta
 buah. Serta jangan terlalu banyak bergerak atau kelelahan. Setelah hasilnya
keluar tolong hubungi saya lagi. Jangan lupa untuk terus memantau pasien dan
hubungi saya jika ada perubahan- perubahan lagi.” 
lagi.” 

Perawat : “Baik dok, 


dok, terimakasih”
terimakasih”  

Dokter : “Ya sama-


sama-sama”
sama”  

Setelah menutup telepon. Perawat langsung menghubungi bagian analis kesehatan

Perawat : “Selamat pagi mbak, ini dengan perawat Ayu yang bertugas di ruang melati.” 
melati.”  

Analis : “Oh iya mbak ada apa?” 


apa?”  

Perawat : “Tolong periksa


periksa urine pasien Ny. Elba di ruang melati kamar no. 2. Dokter
meminta pemeriksaan albumin dan reduksinya.” 
reduksinya.”  

Analis : “Baik saya akan menyiapkan alatnya terlebih dahulu dan segera mengambil
sample urine. Hasilnya akan saya berikan nanti sore.” 
sore.”  

Perawat : ““Iya
Iya terimakasih.”
terimakasih.”  
 

 Di sore hari analis kesehatan datang membawa hasil pemeriksaan laboratorium

Analis : “Sore mbak. Ini saya mengantar hasil pemeriksaan lab dari pasien Ny. Elba
ruang melati no.2” 
no.2” 

Perawat : “Oh iya mbak. Bagaimana hasilnya?” 


hasilnya?” 

Analis : “Begini mbak, pasien mengalami gejala pre-eklamsia dan terjadi kebocoran
dalam urine.” 
urine.” 

Perawat : “Baik, saya akan memberikan hasil lab nya pada dokter. Terimakasih mbak.”
mba k.”  

Analisis : “Oh iya sama-


sama-sama.”
sama.”  

 Keesokan harinya dokter datang keruangan untuk memeriksa penyakit Ny. Elba

Perawat : “Pagi dok.” 


dok.” 

Dokter : “Pagi. Bagaimana hasil pemeriksaan lab pasien kemarin?” 


kemarin?” 

Perawat : “Pasien mengalami kebocoran protein dalam urine dok.” 


dok.”  

Dokter : “Baiklah, mari visite ke pasien.” 


pasien.”  

Setelah sampai ke ruangan pasien

Dokter : “Selamat pagi ibu. Bagaimana keadaan hari ini?” 


ini?”  

Pasien : “Kepala saya sakit dok dan mata berkunang-


berkunang -kunang.”
kunang.”  

Dokter : “Saya periksa dulu ya bu.” 


bu.” 

Suami : “Bagaimana keadaan istri saya dok?” 


dok?”  

Dokter : “Ibu kemarin sudah diperiksa urinnya kan. Berdasalkan hasil pemeriksaan


hasil pemeriksaan istri
anda mengalami kebocoran dalam urin dan mengalami gejala pre-eklamsia. Jadi
saya menganjurkan untuk menghentikan kehamilan ibu, karena keadaan
tersebut dapat membahayakan nyawa janin beserta ibunya jika tidak segera
dilakukan tindakan. Saya
Sa ya akan melakukan terminasi .” 
.” 

Suami : “Apa tidak ada cara lain dok? Jika mengakhiri kehamilan berarti saya akan
kehilangan anak pertama saya yang telah saya nantikan.” 
nantikan.”  

Dokter : “Maaf , tidak ada cara lain selain operasi. Semua keputusan ada pada istri dan
anda. Jika anda setuju, anda bisa menandatangi surat perjanjian untuk
selanjutnya dilakukan operasi.” 
operasi.” 

Candra : “Baiklah jika memang itu yang terbaik. Saya percayakan semua pada tenaga
ahli disini.

Anda mungkin juga menyukai