Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Maraknya tingkat kejahatan di Indonesia dimulai pada saat ekonomi sedang


berjuang untuk berkembang dan tingkat pengangguran semakin tinggi. Oleh karena
itu, masyarakat yang usia kerja mulai mencari cara untuk memperoleh penghasilan,
biasanya melalui pemerasan dan memberikan pelayanan yang tidak terlalu
dibutuhkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kriminalitas di Indonesia
adalah karena kurangnya kesadaran dalam beragama, sehinggah diperlukan beberapa
langkah untuk memerangi perilaku criminal, salah satumya adalah dengan
menanamkan nilai-nilai agama islam sejak kecil hingga dewasa, serta peran orang tua
dalam penanaman nilai-nilai agama islam1.Orang yang pernah melakukan kejahatan
kriminalitas dan perbuatan yang melanggar nilai-nilai agama seperti perebuatan
asusila akan ditempatkan dilembaga yang disebut lembaga permasyarakatan, yang
dimana di lembaga tersebut para narapidana memperoleh hak untuk pendidikan dan
pengajaran.

Menurut Doris dalam jurnalnya menjelaskan tentang sistem


permasyarakatan, adapun penjelasannya sebagai berikut.

Lembaga permasyarakatan merupakan tempat untuk memberi pengayoman


kepada para narapidana,dengan memberi pengayoman melalui pendidikan,rehabilitasi
dan reintegrasi. Sistem kemasyarakatam bertujuan untuk mengembalikan narapidana
menjadi warga negara yang baik, dan juga berupaya melindungi masyarakat untuk
meminimalisir kejahatan yang berulang oleh narapidana agar dapat diterima kembali
oleh masyarakat,dan ini juga merupakan bagian dari nilai-nilai pancasila.2

1
Elmas Dwi Ainsyiyah, “FENOMENA MENINGKATNYA KRIMINALITAS DAN
KEKERASAN DI INDONESIA”,Monalita 8,no.1, (2021): h. 51
2
Doris Rahmat, “Pembinaan narapidana dengan sistem permasyarakatan”, Pranata hukum
13,no.2,(2018): h.182
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, dapat dijelaskan bahwasanya lembaga
permasyarakatan adalah sebuah lembaga pembinaan yang memiliki tugas untuk
membina warganya agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan dan menyadari
kesalahan yang pernah dilakukan. Lembaga permasyarakatan juga berperan dalam
merekontruksi karakter para narapidana agar menjadi manusia yang memiliki nilai-
nilai moral masyarakat dan memiliki karakter yang baik. Untuk itu, diperlukan
pembinaan yang terarah, agar pembinaan yang dilakukan di lembaga
permasyarakatan tidak sekadar tempat memberikan sanksi kepada para
narapidana,tetapi menjadi lembaga yang membentuk warga binaan menjadi manusia
berakhlak. Salah satu bentuk pembinaannya dengan adanya majelis ta’lim yang
dilakukan secara rutin untuk mengembalikan kepercayaan dirinya serta menanamkan
nilai-nilai keagamaan,agar setelah keluar dari masa tahanan dapat diterima kembali
oleh masyarakat

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam kehidupan seseorang,baik


sengaja maupun tidak sengaja,dalam proses pembentuka nkarakter pada seseorang.
tanpa proses pendidikan, orang tidak dapat membuka pengetahuan dan potensi
mereka. Karena tujuan dari pendidikan adalah menghasilkan perubahan tingkah laku
individu kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Menurut al-Syaibani, setidaknya ada empat tujua puncak pendidikan islam:

Pertama, aktualisasi diri (tahqiq al-nafs). Aktualisasi diri dalam pendidikan


islam adalah memenuhi kebutuhan serta mengembangkan potensi
rohaniyyah,nafsiyyah,’aqliyyah, dan badaniyyah manusia.

Kedua, menyiapkan warga negara yang baik. Tujuan ini meliputi cintah
tanah air,baik dalam hal beragama dan berakhlak.

Ketiga, perkembangan kepribadian yang komprehensif dan paripurna.


Keempat, persiapan kehidupan dunia dan akhirat.3

Berdasarkan dari penjelasan tersebut maka dapat di pahami bahwa yang


dikembangkan dari peserta didik adalah potensi yang dimilikinya yang berupa
kekuatan spiritual keagamaan, akhlak,serta ketrampilan yang doiperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mengembangkan potensi tersebut maka perlu
dilakukan proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghantarkan pada
keberhasilan.

Sebagaimana dalam QS Al- Mujadalah/58:11. Terjemahnya: Hai orang-orang


beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Menurut ayat diatas, bahwasanya orang yang beriman dan berilmu


pengetahuan akan diangkat derajatnya,,menuntut ilmu bisa dilakukan dimana saja kita
berada,baik di lingkungan sekolah,lingkungan keluarga,maupun masyarakat. Seperti
di rumah tahanan.

Majelis taklim adalah sebuah lembaga pendidikan islam yang bersifat


informal,yang memiliki kurikulum dan aturan yang sendiri,diadakan secara teratur
dan dihadiri oleh jamaah yang relative besar, yang bertujuan untuk mengenalkan dan
mengembangkan silaturahmi yang harmonis antara manusia dan Allah, manusia dan
manusia, manusia dan lingkungannya serta membina masyarakat yang bertakwa
kepada Allah Swt4.

3
Buku ilmu pendidikan islam berbasis maqhasid
4
Agus Riyadi, “pengembangan masyarakat local berbasis majelis taklim”,Ilmu
Dakwah 38,no.1, (2018): h. 5
Berangkat dari dinamika majelis taklim dalam memberikan pengaruh untuk
membentuk karakter, maka muncullah inisiatif dari para warga binaan Rutan kelas 2
Palu untuk bekerja sama dengan majelis taklim dalam hal pembinaan keagamaan
melalui kegiatan ta’lim rutin, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “efektivitas majelis taklim dalam merekontruksi karakter warga binaan
Rutan kelas 2 kota Palu.

Anda mungkin juga menyukai