Nama: Intan Baiduri Kelas: SI6KR NIM: 201410024: NO Detail Perusahaan
Nama: Intan Baiduri Kelas: SI6KR NIM: 201410024: NO Detail Perusahaan
Kelas : SI6KR
NIM: 201410024
NO DETAIL PERUSAHAAN
1 Microsoft
3 Samsung Group
Nama : Intan Baiduri
Kelas : SI6KR
NIM: 201410024
DETAIL PERUSAHAAN
KARER
PT Bank Central Asia Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dengan nama NV
Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory.[1] Awalnya,
perusahaan ini bukanlah berbisnis perbankan, melainkan sebuah perusahaan
tekstil di Semarang.[2] Tidak lama kemudian, perusahaan tekstil tersebut
berubah menjadi sebuah perusahaan bank pada 12 Oktober 1956 bernama
NV Bank Asia. Namanya kemudian berganti menjadi Central Bank Asia pada
13 Februari 1957[3] dan NV (kemudian PT) Bank Centraal Asia[4][5][6] pada
21 Februari 1957. Pada hari yang sama, bank ini mulai beroperasi,[7] yang
tanggalnya kemudian ditetapkan sebagai hari jadi BCA. Bank Centraal Asia mesin ATM BCA dibobol
kemudian mendapat izin pemerintah untuk beroperasi sebagai bank pada 14
Maret 1957.[8] Belakangan, dua orang pengusaha, Liem Sioe Liong (kemudian
berganti nama menjadi Sudono Salim) dan rekannya, Tan Lip Soin membeli
bank tersebut dari tangan pemilik lamanya, Gunardi. Mereka kemudian
memindahkan kantor pusat bank itu ke Jakarta. BCA merupakan bank kedua
yang dimiliki oleh Liem setelah sebelumnya ia mendirikan Bank Windu
Kentjana pada tahun 1954.[2] Sejak 21 Mei 1974, nama PT Bank Centraal Asia
disederhanakan menjadi PT Bank Central Asia
PT Bank Central Asia Tbk didirikan pada 10 Agustus 1955 dengan nama NV
Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory.[1] Awalnya,
perusahaan ini bukanlah berbisnis perbankan, melainkan sebuah perusahaan
tekstil di Semarang.[2] Tidak lama kemudian, perusahaan tekstil tersebut
berubah menjadi sebuah perusahaan bank pada 12 Oktober 1956 bernama
NV Bank Asia. Namanya kemudian berganti menjadi Central Bank Asia pada
13 Februari 1957[3] dan NV (kemudian PT) Bank Centraal Asia[4][5][6] pada
21 Februari 1957. Pada hari yang sama, bank ini mulai beroperasi,[7] yang
tanggalnya kemudian ditetapkan sebagai hari jadi BCA. Bank Centraal Asia mesin ATM BCA dibobol
kemudian mendapat izin pemerintah untuk beroperasi sebagai bank pada 14
Maret 1957.[8] Belakangan, dua orang pengusaha, Liem Sioe Liong (kemudian
berganti nama menjadi Sudono Salim) dan rekannya, Tan Lip Soin membeli
bank tersebut dari tangan pemilik lamanya, Gunardi. Mereka kemudian
memindahkan kantor pusat bank itu ke Jakarta. BCA merupakan bank kedua
yang dimiliki oleh Liem setelah sebelumnya ia mendirikan Bank Windu
Kentjana pada tahun 1954.[2] Sejak 21 Mei 1974, nama PT Bank Centraal Asia
disederhanakan menjadi PT Bank Central Asia
mesin ATM BCA dibobol pada akhir Februari bank bca harus memperkuat
mesin ATM BCA dibobol 2019. Akibatnya, sekitar Rp 300 juta raib. keamanan di mesin ATM nya
Pelakunya diduga merupakan kerabat salah agar celah keamanan tidak
satu petinggi partai politik. mudah di bobol
mesin ATM BCA dibobol pada akhir Februari bank bca harus memperkuat
mesin ATM BCA dibobol 2019. Akibatnya, sekitar Rp 300 juta raib. keamanan di mesin ATM nya
Pelakunya diduga merupakan kerabat salah agar celah keamanan tidak
satu petinggi partai politik. mudah di bobol
bank bca harus memperkuat , mesin ATM BCA dibobol pada akhir Kepolisian Daerah Metro Jaya menginformasika
Februari 2019. Akibatnya, sekitar Rp
keamanan di mesin ATM nya 300 juta raib. Pelakunya diduga dibobol pada akhir Februari 2019. Akibatnya, s
agar celah keamanan tidak raib. Pelakunya diduga merupakan kerabat salah
mudah di bobol merupakan kerabat salah satu petinggi politik.
partai politik.
, mesin ATM BCA dibobol pada akhir
bank bca harus memperkuat Februari 2019. Akibatnya, sekitar Rp Kepolisian Daerah Metro Jaya menginformasika
keamanan di mesin ATM nya dibobol pada akhir Februari 2019. Akibatnya, s
agar celah keamanan tidak 300 juta raib. Pelakunya diduga raib. Pelakunya diduga merupakan kerabat salah
merupakan kerabat salah satu petinggi
mudah di bobol partai politik. politik.
Saat dunia pulih dari corona, ketidakseimbangan yang serius dalam pasokan dan perm
oduksi mobil yang kembali normal secara global Laporan Financial Times menuliskan pas
membuat permintaan chip lebih "mengetat" sejak banyak produsen mobil memangk
melonjak lagi, sementara perkiraan penjualan yang melemah di puncak pandemi
permintaan konsumen teknologi Ada ketidakseimbangan yang serius dalam mobil Volkswagen dan General Motors termasuk di anta
terus berlanjut. Badai besar yang pasokan dan permintaan chip di sektor TI terpaksa mengurangi produksi karena kekurangan Kapa
menerjang Texas, Amerika Serikat secara global banyak pengecoran, yakni pabrik yang membuat chip b
ingga menyebabkan pemadaman dengan cepat dialokasikan kembali ke sektor lain yang m
listrik yang meluas bulan lalu permintaan. Salah satunya ke komputer, yang memang
memaksa beberapa pembuat chip signifikan seiring penguncian dan banyaknya orang yan
menghentikan produksi. alias Work From Home (WFH).
PENENTUAN RISIKO