PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Magang
1.3.2. Bagi Bank Sumsel Babel Cabang A.Rivai Bagian Kredit Produktif
1. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
antara Bank Sumsel Babel Cabang A.Rivai Bagian Kredit Produktif
dengan Lembaga Perguruan Tinggi.
2. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat, dan dinamis
antara Bank Sumsel Babel Cabang A. Rivai Bagian Kredit Produktif
2
dengan Lembaga Perguruan Tinggi.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan saran/masukan kepada
Bank Sumsel Babel Cabang A.Rivai Bagian Kredit Produktif.
3
3. Tahap Pelaporan
Dalam proses penyusunan dan pengumpulan data-data Laporan
Praktik Kerja Lapangan pertama-tama praktikan membaca dan
memahami pedoman penulisan laporan praktik kerja lapangan yang
diperoleh dari buku yg diberikan pihak Universitas Tridinanti. Data-
data untuk penyusunan Laporan PKL Praktikan kumpulkan dari hasil
observasi dan melakukan komunikasi yang Praktikan lakukan dengan
pembimbing dan karyawan lain di tempat PKL. Selain itu, Praktikan
membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam menyelesaikan
laporan ini.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
5
2.1.2. Sekilas Perubahan Nama Bank Sumsel Babel
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat PT. B
ank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Nomor2 tanggal 03 November 2009
dan Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia No
mor:AHU-56914.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 20 November 2009, maka:
Bank Sumsel berubah nama menjadi Bank Sumsel Babel.
Dari struktur diatas, dapat kita ketahui bahwa terdapat beberapa bagian
yang berada dibawah Pimpinan Cabang A. Rivai. Pelaksanaan tugas dan fungsi
diatur secara hierarki dan bertanggung jawab kepada atasannya.
6
2.3 Sturuktur Bagian Kredit Produktif
PENYELIA KREDIT
PRODUKTIF
Tugas dari Unit Kredit Pemasaran Bank Sumsel Babel Cabang Utama
Kapten A. Rivai Palembang yaitu memasarkan, memproses serta memantau kredit
produktif. Adapun tugas dari masing-masing jabatan yang berada di Unit Kredit
Pemasaran meliputi :
2.2.
2.3.
2.4. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
A. Penyelia Kredit Produktif
Tugas Penyelia Kredit:
Menyusun Rencana Kredit Tahunan.
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran dan
promosi.
Supervisi kepada Staf Pemasaran dan Staf Administrasi
Kredit.
Menyusun Laporan Bulanan bidang pemasaran.
Evaluasi pencapaian target pemasaran dan usulan langkah
perbaikan.
7
Penyusunan Laporan Kegiatan.
8
Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bun
ga kredit dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasab
ah,
Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
9
Melakukan kegiatan penagihan angsuran kredit nasabah yang
menjadi tanggung jawabnya.
Menyelesaikan kredit bermasalah sesuai nasabah yang
menjadi tanggung jawabnya.
D. Markteing Officer
Tugas Marketing Officer Kredit Produktif
Mencari klaster UMK untuk dijadikan debitur binaan KUR
Bank Sumsel Babel.
Mengenalkan dan mensosialisasikan KUR ke calon debitur.
Melengkapi administrasi calon debitur KUR agar bisa
diproses oleh Account Officer dan membuat Memo SLIK.
Membantu proses akad kredit debiutr KUR sampai dengan
pencairan.
Membuat pipeline pencapaian target yang telah diberikan
Penyelia Unit Kredit Pemasaran.
Merekap kolektibilitas (NPL KUR) Cabang atau Cabang
Pembantu dan klaster pinjaman KUR.
Meyakini bahwa calon debitur KUR memiliki usaha untuk
tujuan produktif, layak untuk dibiayai dan berjalan dengan
baik minimal 1 Tahun.
BAB III
PEMBAHASAN
10
3.1 Pengertian Kredit
Pada industri perbankan terdapat dua produk dan layanan utama perbankan
yaitu tabungan atau simpanan yang bertujuan untuk menghimpun dana dari
masyarakat serta kredit yang merupakan produk dan layanan yang menyalurkan
dana kepada masyarakat. Penyaluran kredit ini bertujuan untuk menunjang
aktivitas bisnis dan perdagangan masyarakat selain itu juga penyaluran kredit
dapat memberikan keuntungan pada bank itu sendiri, yaitu berupa profit yang
diperoleh dari suku bunga.
Dalam bahasa latin, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya
percaya. Artinya, pihak kreditur percaya dan yakin bahwa kredit yang diberikan
pasti akan terbayar. Dilain sisi, penerima kredit yang mendapat kepercayaan dari
pihak pemberi pinjaman memiliki kewajiban untuk mengembalikan kredit yang
telah diterimanya.
Menurut Kasmir (2010), pengertian kredit adalah:
Kredit merupakan kondisi ketersediaan dana atau sejenisnya, dilakukan atas dasar
persetujuan dan kesepakatan, yang dilakukan dengan melewati berbagai
pertimbangan dan ukuran kelayakan agar persetujuan permohonan dapat
dikabulkan, adapun pertimbangan tersebut antara lain persiapan kredit, analisis
penilaian kredit, keputusan kredit, pelaksanaan dan administrasi kredit, proses
pencairan, survei dan penyelesaian kredit.
Pengertian kredit menurut Bank Indonesia (1998):
Kredit adalah proses pengembalian prestasi karena telah mendapatkan
kepercayaan untuk masa yang akan datang, berdasarkan definisi kredit tersebut
terdapat unsur-unsur yang membangun kredit tersebut antara lain kepercayaan,
waktu dan degree of risk, sehingga berdasarkan unsur-unsur tersebut ditemukan
kolektibilitas kredit yang dibagi dalam beberapa pengelompokan, antara lain
kategori lancar, kurang lancar, diragukan, dalam perhatian khusus dan macet.
11
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah uang, atau pembagian hasil keuntungan.
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kredit adalah
pemberian pinjaman yang dilakukan oleh pemberi pinjaman atau bank (kreditur)
dengan penerima pinjaman atau debitur yang didasarkan pada kepercayaan dan
kesepakatan serta perjanjian antara kedua pihak dan akan dikembalikan pada
jangka waktu yang telah disepakati antara keduanya.
12
3. Bagi Pemerintah
Manfaat kredit yang didapatkan oleh pemerintah, meliputi:
a. Kredit bank dapat dipergunakan sebagai alat untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun untuk sektor
tertentu saja.
b. Kredit bank dapat dijadikan alat pengendali moneter.
c. Kredit bank dapat menciptakan dan meningkatkan lapangan usaha
dan lapangan pekerjaan.
d. Kredit bank dapat menciptakan dan meningkatkan pemerataan
pendapatan masyarakat.
e. Secara tidak langsung pemberian kredit bank akan meningkatkan
pendapatan negara yang berasal dari pajak perusahaan yang
tumbuh dan berkembang volume usahanya.
4. Bagi Masyarakat
Manfaat kredit yang diperoleh masyarakat, yaitu:
a. Mendorong pertumbuhan dan perluasan ekonomi
b. Mengurangi tingkat pengangguran
c. Memberikan rasa aman bagi masyarakat
d. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menyimpan
uangnya di bank.
3
3.2
3.3 Tujuan Pemberian Kredit
Menurut Andrianto (2020:4) tujuan utama pemberian kredit antara lain
(1) Mencari Keuntungan (2) Membantu Usaha Debitur (3) Membantu Pemerintah,
yang diuraikan seperti di bawah ini:
1. Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh hasil dari
pemberian dari kredit itu sendiri berupa keuntungan bagi bank. Hasil
tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank
13
sebagai kontraprestasi (imbalan) jasa dan biaya administrasi dan
provisi kredit yang dibebankan kepada debitur. Keuntungan ini
penting untuk kelangsungan hidup bank. Kemungkinan besar bank
akan di likuidasi apabila bank terus menerus menderita kerugian,
akibat kurangnya pendapatan bunga dari pemberian kredit.
2. Membantu Usaha Debitur
Bank dapat membantu usaha debitur yang memerlukan dana untuk
usaha mereka, kredit yang diberikan kepada debitur berupa dana
investasi maupun dana untuk modal kerja. Adanya kredit yang
diberikan kepada pengusaha, membuat perusahaan dapat melakukan
ekspansi usaha mereka tersebut dengan baik.
3. Membantu Pemerintah
Tujuan membantu pemerintah adalah memperlancar pertumbuhan
perekonomian, mengingat semakin banyak kredit yang disalurkan oleh
bank kepada masyarakat yang membutuhkan dana investasi atau modal
kerja, maka akan semakin membuka kesempatan kerja untuk
masyarakat.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4. Fungsi Kredit
Di samping tujuan di atas, suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh
lembaga perbankan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya guna uang, barang dan peredaran/lalu lintas
uang.
2. Meningkatkan peredaran barang dan sebagai alat stabilitas
perekonomian.
3. Meningkatkan kegairahan usaha dari perusahaan yang membutuhkan.
4. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
14
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5. Unsur – unsur Kredit
Menurut Andrianto (2020:2) unsur–unsur yang harus ada dalam
pengelolaan kredit perbankan antara lain: (1) Kepercayaan, (2) kesepakatan, (3)
Jangka Waktu, (4) Risiko, dan (5) Balas jasa, diuraikan sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Dalam pengertian luas kredit diartikan sebagai “kepercayaan”,
maksud dari kepercayaan bagi si pemberi kredit adalah pihak bank
(kreditur) percaya kepada penerima kredit (debitur) bahwa kredit yang
disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Bagi pihak
debitur merupakan penerimaan kepercayaan sehingga ia mempunyai
kewajiban untuk membayar kembali kredit tersebut sesuai jangka
waktu yang telah disepakati kedua belah pihak. Kepercayaan ini
diberikan oleh pihak kreditur dimana sebelumnya sudah dilakukan
penyeledikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap debitur
mengajukan pemohon kredit.
2. Kesepakatan
Di samping unsur percaya di dalam pemberian kredit, juga
mengandung unsur kesepakatan antara debitur dengan kreditur. Pada
umumnya kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian yang
memuat hak dan kewajiban yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur, memiliki
jangka waktu yang mencakup masa pengembalian kredit yang telah
15
disepakati oleh kedua pihak.
4. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
risiko tidak tertagihnya kredit (kredit macet). Semakin panjang suatu
jangka waktu kredit, maka semakin besar risikonya. Demikian pula
sebaliknya, risiko ini menjadi tanggungan pihak debitur, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya, terjadi bencana atau
bangkrutnya usaha pihak kreditur tanpa ada kesengajaan.
5. Balas Jasa
Balas jasa merupakan kontraprestasi atas pemberian kredit dari pihak
debitur yang dikenal dengan bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga
dan provisi serta biaya administasi ini, merupakan pendapatan bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah disebut sebagai bagi hasil
(Profit sharing).
a. Kredit Lancar
Kredit digolongkan dalam kategori lancar apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Pembayaran angsuran pokok dilakukan tepat waktu.
2. Pembayaran bunga dilakukan tepat waktu.
3. Memiliki mutasi rekening yang aktif.
4. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai.
b. Kredit Dalam Perhatian Khusus (DPK)
Kredit digolongkan dalam perhatian khusus apabila memenuhi
16
kriteria sebagai berikut :
1. Terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang
belum melampaui 90 hari.
2. Kadang-kadang terjadi cerukan (perpanjangan kredit).
3. Mutasi rekening relatif aktif.
4. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang telah
diperjanjikan
5. Didukung oleh pinjaman baru.
c. Kurang Lancar
Kredit digolongkan ke dalam kredit kurang lancar apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terdapat tunggakan pokok atau bunga yang telah melampaui
lebih dari 90 hari.
2. Sering terjadi cerukan (perpanjangan kredit).
3. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.
4. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi oleh debitur.
d. Diragukan
Kredit digolongkan diragukan apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau angsuran bunga yang
telah melampaui 180 hari.
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari dan kapitalisasi bunga.
d. Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit
maupun pengikatan jaminan.
e. Macet
Kredit digolongkan ke dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria
diantaranya:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau angsuran bunga yang
telah melampaui 270 hari.
17
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.
c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat
dicairkan pada nilai wajar.
18
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit modal kerja atau kredit
investasi pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK)
dibidang usaha produktif. Kredit Usaha Rakyat adalah kredit atau pembiayaan
kepada UMKMK dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang
didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.
UMKMK harus merupakan usaha produktif yang layak (feasible),
namun belum bankable. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah
proyek yang dibiayai. Dikarenakan agunan tambahan yang dimiliki oleh
UMKMK pada umumnya kurang, maka sebagian di cover dengan program
penjaminan. Besarnya coverage penjaminan maksimal 70% dari plafon kredit
yang diajukan debitur.
KUR terbagi menjadi 3 (tiga) golongan diantaranya :
KUR Super Mikro
KUR Super Mikro Merupakan KUR yang diberikan dengan
plafon kredit/pembiayaan sampai dengan Rp10 juta per
penerima KUR. KUR Super Mikro ini diprioritaskan untuk
dapat disalurkan kepada ibu rumah tangga dan/atau pekerja
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berusaha.
KUR Mikro
Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro adalah produk tanpa
jaminan yang diberikan kepada pedagang atau pengusaha yang
bergerak di sektor UMKM. Tersedia plafon pinjaman produk
KUR Mikro mulai Rp10 juta hingga Rp100 juta dengan jangka
19
waktu pembayaran maksimal 36 bulan untuk kebutuhan modal
kerja dan 60 bulan untuk kebutuhan investasi.
KUR Kecil
Produk KUR adalah produk dengan jaminan yang diberikan
kepada pedagang atau pengusaha yang bergerak di sektor usaha
UMKM untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan investasi.
Tersedia plafon pinjaman produk KUR Kecil mulai > Rp. 100
juta s/d Rp. 500 juta dengan jangka waktu pembayaran maksimal
48 bulan untuk kebutuhan modal kerja dan 60 bulan untuk
kebutuhan investasi.
Kelengkapan Dokumen :
1. Surat Permohonan Kredit
2. Copy KTP Pemohon dan Istri/Suami bagi yang sudah menikah
3. Copy Kartu Keluarga (KK)
4. Copy Buku Nikah
5. Copy NPWP (Plafond diatas 50 jt)
6. Pas Foto pemohon beserta istri/suami (ukuran 3x4 1 lembar)
7. Copy PBB/Rekening Listrik/Rekening Telepon/PDAM
20
8. Copy Surat Keterangan Usaha (SKU)/SITU/SIUP/TDP/NIB dari
Desa/Keluarahan/Kecamatan/Pasar terkait dengan lokasi usaha
debitur
9. Jaminan berupa BPKB.Surat Tanah (KUR KECIL)
SLIK OJK
LANCAR MELENGKKAPI
SURAT MASUK
BERKAS
21
CONTOH FORMULIR PEMOHONAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
BANK SUMSEL BABEL CAB. UTAMA KAPTEN A. RIVAI
22
TABEL ANSGURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
23
Praktikan diberi pemahaman mengenai langkah-langkah kerja yang
dilakukan di bagian kredit porduktif. setiap harinya. Setelah merasa sudah mulai
memahami semua panduan yang diberikan bapak Fadhil, praktikan kemudian
mulai mengerjakan pekerjaan yang akan dilakukan selama satu bulan kedepan,
diantaranya :
24
IKUT MEMBANTU KEGIATAN AKAD KREDIT MASSAL KUR CALON
PEKERJA MIGRAN INDONESIA
Gambar 3.4.. Kegiatan akad kredit massal Calon Pekerja Migran Indonesia
Lokasi : Aula Lantai 3 Bank Sumsel Bael Cabang Utama Kapt. A. Rivai
25
IKUT SERTA DALAM KEGIATAN SOSIALISASI KUR
26
3.3 Kendala Pelaksanaan Magang
Selama melaksanakan magang, pemagang mengalami beberapa kendala,
diantaranya :
Pemagang masih belum dilibatkan banyak pada pekerjaan yang
dikategorikan sensitive.
Penyimpanan arsip yang kurang baik.
27
seluruh pekerjaan yang diberikan dengan sungguh – sungguh.
d. Pada aspek kerjasama, mahasiswa memiliki penilaian yang cukup
memuaskan karena mahasiswa mampu dengan cepat menyesuaikan
diri atau beradaptasi.
e. Pada aspek kerjasama, mahasiswa memiliki penilaian yang cukup
memuaskan karena mahasiswa mampu dengan cepat menyesuaikan
diri atau beradaptasi.
28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), praktikan
menemukan ataupun mendapat berbagai pengalaman baru, pengetahuan serta
wawasan yang berkenaan dengan materi perkuliahan, Ilmu Manajemen. Tentu hal
ini sangat bermanfaat bagi praktikan yang melaksanakan PKL. Namun, tidak
semua kegiatan dapat berjalan dengan mulus. Nyatanya, praktikan mengalami
kendala yang dihadapi saat melaksanakan PKL, tapi kendala-kendala tersebut
dapat teratasi dengan baik atas bantuan karyawan dan juga atasan dari bagian
kredit produktif.
Berikut ini adalah kesimpulan yang didapat praktikan selama
melaksanakan praktik lapangan kerja di Bank Sumsel Babel Cabang A.Rivai :
1. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Bank Sumsel Babel Cabang
A.Rivai
2. Praktikan ditempatkan di bagian Kredit Produktif, dimana membantu
kegiatan penginputan data mengenai masyarakat yang ingin
melakukan pinjaman modal, mendata calon debitur, membantu calon
debitur menyelesaikan administrasi, dan melakukan survey ketempat
calon debitur.
3. Ada beberapa kendala saat praktikan melaksanakan PKL ini,
a. Pemagang masih belum dilibatkan banyak pada pekerjaan yang
dikategorikan sensitive
b. Penyimpanan arsip yang kurang baik
4. Praktikan mendapat keterampilan serta pengetahuan baru yang
berkenaan dengan tata cara pendataan calon debitur
5. Praktikan dapat memahami lebih dalam mengenai arti kedisiplinan
dan tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan
29
6. Praktikan dapat mengetahui tentang dunia kerja serta mendapat
pengalaman baru yang nantinya bisa dijadikan sebagai persiapan diri
sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja.
4.2. Saran
Berdasarkan pengalaman praktikan selama melaksanakan Praktik
Lapangan Kerja (PKL), ada beberapa saran yang mungkin nantinya dapat
membantu pelaksanaan Praktik Lapangan Kerja (PKL) untuk kedepannya.
Diantaranya, adalah :
1. Pihak perusahaan memberikan bimbingan mengenai rincian dalam
pengerjaan tugas kepada mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) agar mahasiswa yang melaksanakan tugas lebih
mengerti dalam hal tugas yang diberikan dan kewajiban dalam
mengerjakan suatu pekerjaan
2. Agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, maka kegiatan kearsipan
pun harus berjalan dengan lebih baik mulai dari penerimaan,
pencatatan, penyimpanan, perawatan, penggunaan, sampai dengan
penyusutan serta pemusnahan perawatan arsip. Terutama untuk
penyimpanan arsip yang harus diperhatikan.
30
DAFTAR PUSTAKA
31