Anda di halaman 1dari 6

TUTOR 1M M3

3. Fanny: Bagaimana kaitan proses lakrimalisasi misalnya saat kita ngiris bawang trs jadi
nangis?
Sumber: https://eprints.umm.ac.id/41715/3/jiptummpp-gdl-ambharipar-48603-3-bab2.pdf

Air mata melewati empat proses yaitu

1. produksi dari aparatus atau sistem sekretori lakrimalis,

2. distribusi dengan berkedip,

3. evaporasi dari permukaan okular, dan

4. drainase melalui aparatus ekskretori lakrimalis.

Kelainan salah satu saja dari keempat proses ini dapat menyebabkan mata kering

Pemicunya apa?

Sekresi air mata diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu air mata basal, air mata emosional dan air
mata refleks.

1. Air mata basal disekresi dan disebarkan secara terus menerus oleh mata dan berfungsi untuk
melembabkan mata.

2. Kondisi emosi seseorang juga dapat memicu proses lakrimasi dan menghasilkan sekresi air mata
dalam jumlah yang banyak, dimana penting untuk melarutkan material asing seperti debu, alergen
dan toksin pada permukaan bola mata

3. Air mata refleks adalah air mata yang dihasilkan dari reaksi sakit, stimulus eksternal atau benda
asing. Sekresi kelenjar lakrimal dipengaruhi reflek lakrimasi yang dipicu oleh iritasi pada permukaan
bola mata. Reseptor sensori merespon kondisi permukaan bola mata pada kornea dan konjungtiva.
Reseptor ini selanjutnya akan mengirimkan sinyal aferen ke sistem saraf pusat yang kemudian akan
memberikan impuls eferen berupa parasimpatis dan simpatis pada kelenjar lakrimal.

Air mata basal sangat penting untuk kesehatan mata namun air mata refleks lebih banyak disekresi
Zea: apakah mata minus itu bisa dari faktor keturunan?

Sumber: https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/15126-Full_Text.pdf

Miopia dapat terjadi karena ukuran bola mata yang relatif panjang atau karena indeks bias media
yang tinggi. Penyebab utamanya adalah genetik, namun faktor lingkungan juga dapat
mempengaruhi seperti kekurangan gizi dan vitamin, dan membaca serta bekerja terlalu dekat dan
waktu lama dapat menyebabkan miopia. Penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus yang tidak
terkontrol, katarak jenis tertentu, obat anti hipertensi serta obat-obatan tertentu dapat
mempengaruhi refraksi dan lensa yang dapat menimbulkan miopia.

Responden yang mengalami miopia dengan riwayat keluarga lebih cenderung mengalami miopia
dari pada mahasiswa yang tidak mempunyai riwayat miopia. Didapatkan hasil mahasiswa yang
mengalami miopia dan ada faktor keturunan sebanyak 44 orang, sedangkan responden yang normal
dan ada faktor keturunan sebanyak 9 orang dengan total responden yang ada faktor keturunan
sebanyak 53 orang. Responden yang mengalami miopia dan tidak ada faktor keturunan sebanyak 9
orang, sedangkan responden yang normal dan tidak ada faktor keturunan sebanyak 17 orang.

Hal diatas tersebut sejalan dalam sebuah penelitian tentang orang tua yang mempunyai sumbu
bola mata yang lebih panjang dari normal akan melahirkan keturunan yang memiliki sumbu bola
mata yang lebih panjang dari normal pula. Anak dengan kedua orang tua menderita miopia akan
lebih beresiko menderita miopi dibanding anak dengan salah satu orang tua menderita miopia
atau kedua orang tua tanpa miopia.

Pada suatu penelitian di Amerika didapatkan bila pada kedua orang tua menderita miopia
memiliki kemungkinan 6 kali lebih anak-anak mereka akan menderita miopia dibandingkan
dengan salah satu orang tua yang menderita miopia atau tidak sama sekali orang tuanya
menderita miopia.
Josse: Mengapa warna mata org berbeda beda

Sumber: https://www.e-jurnal.com/2013/12/mengapa-warna-mata-manusia-berbeda-
beda.html

Warna mata manusia berbeda-beda karena warna mata merupakan hal yang diwariskan oleh orangtua
pada keturunannya. Warna mata manusia di atur oleh gen yang memiliki komposisi tertentu sehingga
setiapa komposisi yang berbeda mengahasilkan warna yang berbeda pula

warna mata manusia tergantung pada jumlah sel-sel melanosit  pada iris mata dan
bagaimana persebarannya. Sel-sel melanosit ini akan menghasilkan melanin yaitu sejenis
pigmen yang dapat ditemukan pada mata yang memberi warna pada iris mata.

Saat seorang individu memiliki jumlah melanin yang berbeda pada setiap iris di mata mereka,
maka mata mereka pun akan memiliki warna yang berbeda. Hal ini disebut sebagai
Heterochromia Iridium. Heterochromia Iridium ini secara relatif termasuk jarang untuk
manusia, tetapi termasuk umum pada beberapa binatang seperti kuda, kucing, dan beberapa
spesies anjing.

Heterochromia Iridium diduga sebagai akibat dari perubahan pada satu dari beberapa gen yang
mengatur warna mata. Heterochromia Iridium ini bisa merupakan keturunan, walaupun
trauma dan beberapa jenis pengobatan dapat juga mengakibatkan peningkatan maupun
penurunan pigmentasi pada salah satu iris. Beberapa jenis sindrom medis, misalnya
Waardenburg Syndrome, juga dapat mengakibatkan seseorang untuk memiliki dua warna
mata yang berbeda.

Amber: merupakan warna mata yang sedikit membingungkan karena warna cokelat mata ini diberikan
sentuhan warna lain seperti warna emas, kuning, hijau, atau bahkan oranye.

Biru: Merupakan warna mata yang terjadi akibat jumlah melanin yang sedikit

Coklat: Merupakan warna dominan yang ada pada setiap manusia, kadang terlihat seperti hitam
karena gelap.

Abu - Abu: Warna mata ini memiliki melanin yang lebih sedikit dibandingkan dengan warna mata
Biru.

Merah: Ada warna mata merah pada manusia (keren ioow) tapi hal tersebut sangat jarang karena faktanya
hanya ada 20 laporan di seluruh dunia mengenai warna mata ini.

Violet: Merupakan perpaduan refleksi dari merah dan biru. Beberapa albino memiliki warna mata
violet
Bagaimana hubungan memori dengan penglihatan?

Sumber: Jawabri, K. H., & Sharma, S. (2022). Physiology, Cerebral Cortex Functions.
In StatPearls. StatPearls Publishing. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30860731/
Lobus oksipital adalah lobus terkecil dalam korteks serebrum. Lobus ini terletak di bagian
paling belakang otak, di belakang lobus parietal dan lobus temporal. Peran lobus ini adalah
pemrosesan dan interpretasi visual. Biasanya berdasarkan fungsi dan strukturnya,
korteks visual dibagi menjadi lima area (v1-v5). Korteks visual primer (v1, BA 17) adalah
area pertama yang menerima informasi visual dari talamus, dan terletak di sekitar sulkus
calcarine. Korteks visual menerima, memproses, menginterpretasikan informasi visual,
kemudian informasi yang telah diproses ini dikirim ke area lain di otak untuk dianalisis
lebih lanjut (contoh: lobus temporal). Informasi visual ini membantu kita untuk
menentukan, mengenali, dan membandingkan objek satu sama lain

Girus temporal media (MTG) memiliki empat sub-wilayah, yaitu MTG anterior, media,
posterior, dan sulkus.

MTG Tengah memiliki dua fungsi:

1. Memori semantik, jenis memori yang terlibat dalam mengingat pikiran atau
tujuan yang sudah menjadi pengetahuan umum (misalnya, di mana letak kamar
mandi).

2. Jaringan kontrol semantik sebuah sistem koneksi antara area otak yang berbeda,
termasuk MTG tengah, untuk memberikan makna pada kata-kata, suara yang
membutuhkan pengetahuan yang tersimpan dan mekanisme pengambilan
semantik.

Permukaan medial lobus temporal (lobus temporal mesial) mencakup struktur penting
(Hippocampus, Entorhinal, Perirhinal, Korteks Parahippocampal) yang secara
anatomis terkait dan wajib ada dalam memori deklaratif. Memori deklaratif adalah jenis
memori jangka panjang yang melibatkan ingatan akan konsep atau ide dan peristiwa yang
terjadi atau dipelajari sepanjang hidup. Memori ini dibagi lagi menjadi tiga jenis memori:
- Memori semantik telah dibahas sebelumnya (lihat MTG tengah).
- Memori pengenalan, yaitu memori yang terlibat dalam mengenali sebuah objek dan
semua detail lain yang berhubungan dengan objek tersebut. Ada dua bentuk: rekoleksi
dan familiaritas.
o Rekoleksi berarti seseorang dapat mengingat objek dan hampir semua detail
yang terkait dengan objek tersebut, seperti waktu dan tempat.
o Familiaritas berarti seseorang ingat pernah bertemu dengan objek tersebut
sebelumnya, tetapi tidak mengingat detail spesifik apa pun tentang objek
tersebut. Misalnya, ketika seseorang berkata kepada seseorang, "Wajah Anda
tidak asing lagi, tetapi saya tidak ingat di mana dan kapan kita bertemu."
- Memori episodik adalah jenis memori yang mengkhususkan diri dalam mengingat
sebuah peristiwa dan detail terkait; ini berbeda dengan memori pengenalan, di mana
seseorang dapat secara sadar mengingat peristiwa tertentu yang terjadi sepanjang
hidup mereka tanpa terpapar pada situasi yang sama.
Lobus temporal medial (sistem memori) masih menjadi area penelitian yang aktif; lebih
tepatnya, fungsi yang tepat dari setiap struktur dalam lobus ini saat ini sedang
dipelajari.
Mengapa saat kita ditempat terang kemudian berpindah ke tempat gelap mengapa bisa
merasakan buta sekejap?

Faktor yang mempengaruhi terjadinnya hal tsb


Pada retina mata manusia (retina adalah bagian terbelakang pada mata), terdapat 2
jenis sel penerima cahaya (fotoreseptor), sel batang dan sel kerucut. Sel batang
memiliki protein yang disebut rhodopsin, memiliki fungsi menerima cahaya yang
lebih baik dan dapat melihat dalam kondisi gelap, namun memiliki fungsi melihat
warna yang kurang baik. Sel kerucut memiliki protein yang disebut pigmen warna,
memiliki fungsi melihat warna yang sangat baik, namun kurang berfungsi dalam
melihat dalam kondisi gelap.
Saat terjadi perubahan dari kondisi terang ke gelap, protein dalam sel-sel
fotoreseptor ini mengalami perubahan. Rhodopsin yang terdapat dalam sel batang di
retina akan mengalami degradasi (menghilang) saat terpapar cahaya yang terang,
dan akan diregenerasi kembali (dibentuk lagi) saat cahaya menghilang. Proses
regenerasi rhodopsin ini membutuhkan waktu (tidak terjadi secara instan), oleh
karena itu saat cahaya berubah secara mendadak dari terang ke gelap, manusia
akan mengalami buta sementara dan perlahan penglihatan akan kembali. Hal ini
merupakan hal yang sangat normal.
Untuk dapat melihat lebih baik saat gelap, cobalah untuk tidak melihat langsung ke
sumber cahaya saat kondisi terang.

Sumber: Buku Guyton and Hall Edisi 12

Anda mungkin juga menyukai