Anda di halaman 1dari 8

SURAT KONTRAK KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Chairul Febriansyah
Alamat : Jl. Wonoyoso no. 159/50
Jabatan : Pemilik Restoran Pontianak Jajan Kuy atau PJK

Dalam hal ini bertindak selaku atas nama Restoran Pontianak Jajan Kuy dan selanjutnya
disebut sebagai PJK, yang beralamat di Jl. Uray Bawadi no. 16, Kota Pontianak dan
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

Nama : Rendy
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat & tanggal lahir : Peniti Luar, 29 September 2004
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Perdana, No. 53
No. HP : 083151383608
Status perkawinan : Belum Kawin

Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri, dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Para
Pihak. Pada hari dan tanggal ……………………… di ……………….., Para Pihak setuju
dan sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
KETENTUAN UMUM dan RUANG LINGKUP
1. PJK adalah milik Pihak Pertama dan Pihak Pertama mempunyai kuasa penuh untuk
menetapkan kebijakan dan peraturan di dalam Usaha PJK.
2. Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai karyawan di
Restoran PJK yang beralamat di Jl Uray Bawadi no. 16 Kota Pontianak, sesuai dengan
spesialisasi yang dimiliki.
3. Pihak Kedua dengan ini menyatakan bersedia menjadi Karyawan Full Day (hari penuh)
Pihak Pertama dalam posisi jabatan kerja: Penggoreng Ayam di restoran Pihak
Pertama.
4. Para Pihak bersedia mentaati surat perjanjian ini. Dan Pihak Kedua bersedia menaati
tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan oleh PJK.

PASAL 2
TATA TERTIB PERUSAHAAN

1. Pihak Kedua menyatakan kesediaannya untuk mematuhi serta mentaati SOP dan
seluruh peraturan tata tertib perusahaan yang telah ditetapkan Pihak Pertama baik
secara tertulis maupun tidak tertulis.
2. Pelanggaran terhadap SOP dan peraturan-peraturan tersebut dapat mengakibatkan Pihak
Kedua dijatuhi:
a. Skorsing sesuai dengan tingkat pelanggaran dan kesalahan, atau
b. Pemutusan Hubungan Kerja

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Pihak Pertama

a. Hak Pihak Pertama

1) Mendapat kontribusi dari Pihak Kedua berupa hasil dari pekerjaan sesuai dengan
posisi kerja Pihak Kedua

2) Membuat ketetapan, peraturan, dan kebijakan dari PJK

3) Mengawasi, menegur, mengkoordinir, memberi sanksi dan memberhentikan bila


Pihak Kedua tidak menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku di restoran
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama

4) Memindahkan, menaikan, atau menurunkan posisi atau jabatan kerja Pihak


Kedua

5) Meminta agar Pihak Kedua mematuhi dan taat pada etika restoran dan etika
lainnya yang bersifat umum.

6) Memotong atau menurunkan nilai upah apabila menemukan Pihak Kedua tidak
mematuhi dan melanggar peraturan PJK yang ditetapkan Pihak Pertama

7) Mengawasi pelaksanaan tugas serta mewajibkan Pihak Kedua melakukan absensi


pada hari kerja yang ditentukan

b. Kewajiban Pihak Pertama

1) Memberikan hak-hak Pihak Kedua secara penuh

2) Memberikan arahan dan keputusan sesuai lingkup pekerjaan kepada Pihak Kedua
3) Memberikan upah kepada Pihak Kedua sebagai Penggoreng Ayam sebesar Rp.
2.650.000,- (Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) setiap bulannya

4) Memberikan upah lembur pada Pihak Kedua

5) Memberikan perlindungan hukum sepanjang Pihak Kedua melaksanakan tugas


dengan baik.

2. Pihak Kedua

a. Hak Pihak Kedua

1) Mendapatkan upah dari Pihak Pertama sebagai Penggoreng Ayam sebesar Rp.
2.650.000,- setiap bulannya

2) Mendapatkan upah lembur dari Pihak Pertama

3) Mendapatkan perlindungan hukum sepanjang Pihak Kedua melaksanakan tugas


dengan baik

4) Mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana yang telah diatur dalam
peraturan Restoran PJK setelah Pihak Kedua bekerja selama 1 tahun

5) Mendapatkan hak cuti bulanan sebanyak 1 hari kerja dan dapat menyimpan hak
cuti tersebut dengan ketentuan maksimal penggunaan hak cuti perbulan sebanyak
2 hari kerja.

b. Kewajiban Pihak Kedua

1) Melaksanakan aktifitas dan pelayanan pada pelanggan dengan baik dan benar

2) Bekerja dan melaksanakan tugas sesuai posisi pekerjaan yang telah ditetapkan
secara penuh dan bertanggung jawab

3) Menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku di PJK yang telah ditetapkan
oleh Pihak Pertama

4) Mematuhi dan taat pada etika restoran serta etika lainnya yang bersifat umum

5) Memenuhi waktu kerja

6) Menjaga kebersihan dan merawat aset, dan fasilitas usaha

7) Melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta melakukan absensi pada hari
kerja yang ditentukan

PASAL 4
JANGKA WAKTU

1. Kontrak kerja ini berlaku untuk jangka waktu 18 bulan, terhitung sejak tanggal 12 Maret
2023 dan berakhir pada tanggal 12 September 2024.
2. Setelah berakhirnya jangka waktu tersebut, perjanjian kerja ini dapat diperpanjang jika
dipandang perlu dengan persetujuan Para Pihak.
3. Selama jangka waktu tersebut masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja
dengan pemberitahuan secara tertulis minimal 30 (Tiga Puluh) hari kerja.

PASAL 5
JAM KERJA

1. Pihak Kedua wajib memenuhi waktu kerja di PJK 8 (Delapan) jam kerja sehari dalam 7
(tujuh) hari kerja setiap minggunya.
2. Jam masuk adalah pukul 08.00 (Delapan) sampai dengan pukul 16.00 (Enam Belas)
Waktu Indonesia Barat.
3. Waktu istirahat pada jam kerja sekitar pukul 12.00 (Dua Belas) sampai dengan pukul
13.00 (Tiga Belas) dengan ketentuan per-orang makmisal istirahat selama 15 (Lima
Belas) menit.
4. Waktu istirahat digunakan secara bergantian dengan karyawan yang lain dan dapat
digunakan untuk makan dan beribadah menurut kepercayaan masing-masing.

PASAL 6
UPAH

1. Pihak Pertama memberikan upah pokok kepada Pihak Kedua sebesar Rp. 2.650.000,-
(Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) setiap bulan yang harus dibayarkan
Pihak Pertama pada tanggal 12 setiap bulan.
2. Pihak Kedua mendapatkan limit tunjangan pengobatan sebesar Rp. 500.000,- (Lima
Ratus Ribu Rupiah) dengan syarat dan ketentuan berlaku.
3. Tunjangan pengobatan dapat dicairkan oleh Pihak Kedua apabila terjadi kecelakaan
kerja disaat sedang bertugas/bekerja.
4. Tunjangan pengobatan tidak dapat diuangkan.

PASAL 7
LEMBUR

1. Pihak Kedua diharuskan masuk kerja lembur jika tersedia pekerjaan yang harus segera
diselesaikan atau bersifat mendesak (urgent).
2. Pihak Kedua dilarang menolak arahan untuk masuk kerja lembur yang diberikan oleh
Pihak Pertama, kecuali dengan alasan logis.
3. Sebagai imbalan kerja lembur sesuai ayat 1, Pihak Pertama akan membayar Pihak
Kedua sebesar Rp. 55.000,- (Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) setiap hari lembur.
4. Pembayaran upah lembur akan disatukan dengan pembayaran upah yang akan diterima
Pihak Kedua pada tanggal 12 setiap bulan.

PASAL 8
CUTI

1. Pihak Kedua mendapatkan hak cuti bulanan sebanyak 1 hari kerja.


2. Hak cuti dapat disimpan dan dapat diuangkan sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu
Rupiah).
3. Hak cuti yang telah disimpan dapat digunakan maksimal 2 hari kerja dalam 1 bulan.
4. Pencairan hak cuti yang disimpan akan disatukan dengan pembayaran upah yang akan
diterima Pihak Kedua pada tanggal 12 setiap bulan.
5. Hak Cuti Bersama akan diatur dikemudian hari oleh Pihak Pertama.
6. Sebelum melaksanakan cuti, Pihak Kedua telah mengajukan permohonan terlebih
dahulu secara tertulis atau lisan pada Pihak Pertama, selambat-lambatnya 1 (Satu) hari
dengan mendapat ijin dan persetujuan dari Pihak Pertama yang bersangkutan.

PASAL 9
KERJA RANGKAP

1. Selama masa berlakunya kontrak kerja ini Pihak Kedua tidak dibenarkan melakukan
kerja rangkap di perusahaan lain manapun juga dengan mengemukakan dalih atau alasan
apa pun juga.
2. Pelanggaran yang dilakukan Pihak Kedua akan dapat bagi Pihak Pertama untuk
menjatuhkan sangsi sesuai Pasal 2 ayat 2 perjanjian kontrak ini terhadapnya.

PASAL 10
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)

1. Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan bila:

a. Pihak Kedua meninggal dunia

b. Apabila Pihak Kedua dinyatakan tidak lagi bisa beraktifitas karena kendala
kesehatan dan itu dinyatakan dengan Surat Keterangan dari dokter yang menangani
c. Diberhentikan oleh Pihak Pertama bila Pihak Kedua melakukan pelanggaran
disiplin dan atau etika yang bertentangan dengan norma yang dianut

2. Apabila salah satu pihak ingin memutuskan perjanjian kerja sebelum berakhir waktu
perjanjian, maka pihak yang akan memutuskan perjanjian kerja wajib memberitahukan
secara tertulis 1 bulan sebelumnya dan berkewajiban bagi pihak yang memutuskan untuk
menyampaikan alasan yang rasional dan berupaya seminimal mungkin tidak merugikan
pihak lainnya.

3. Apabila Pihak Kedua memutuskan hubungan kerja dengan alasan yang tidak rasional,
maka Pihak Kedua akan dikenakan sangsi sesuai dengan kebijakan PJK.

4. Jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maka Pihak Kedua diharuskan
mengembalikan barang-barang yang selama itu dipercayakan padanya, yaitu:

a. Semua baju seragam PJK


b. Celemek
c. Penutup kepala (bila ada)

5. Apabila Pihak Kedua tidak dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan Pasal 10 ayat 1
poin a dan b, maka Pihak Kedua berhak menerima uang upah dan upah lembur sesuai
dengan jumlah hari kerja yang telah dijalaninya.

6. Apabila Pihak Kedua secara sadar memutuskan hubungan kerja dalam masa kerja yang
masih berjalan sesuai Pasal 10 ayat 3, maka Pihak Kedua diharuskan membayar ganti
rugi berupa sisa masa kerja yang belum dijalani dikali besaran gaji bulanan yang diterima.
Namun, Pihak Kedua tetap menerima uang upah dan upah lembur yang telah
dijalaninya.

7. Apabila Pihak Kedua diberhentikan oleh Pihak Pertama dikarenakan melakukan


pelanggaran SOP dan peraturan yang berlaku, maka Pihak Kedua diharuskan membayar
ganti rugi berupa sisa masa kerja yang belum dijalani dikali 50% besaran gaji bulanan
yang diterima. Namun, Pihak Kedua tetap menerima uang upah tapi tanpa upah lembur
yang telah dijalaninya.

8. Pihak Kedua bersedia memberikan pelatihan kepada karyawan baru yang menggantikan
dirinya selama 1 (satu) minggu sebelum pengunduran dirinya terjadi, kecuali tidak di
syaratkan oleh Pihak Pertama di luar perjanjian ini.
PASAL 11
SANGSI

1. Sangsi diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan ketentuan, yaitu:
a. Surat Peringatan 1 (SP1)
Surat Peringatan 1 diberikan kepada Pihak Kedua apabila melakukan kesalahan dan
pelanggaran SOP dan peraturan, kemudian akan dipantau kinerja selama 7 hari kerja
b. Surat Peringatan 2 (SP2)
Surat Peringatan 2 diberikan kepada Pihak Kedua apabila hasil kinerja tidak
membaik atau tidak ada perubahan yang signifikan dari pemberian Surat Peringatan
1 dan akan diskorsing beberapa hari sesuai dengan tingkat kesalahan dan
pelanggaran
c. Surat Peringatan 3 (SP3)
Surat Peringatan 3 diberikan kepada Pihak Kedua apabila hasil kinerja tidak
membaik atau tidak ada perubahan yang signifikan dari pemberian Surat Peringatan
1 dan Surat Peringatan 2 dan akan dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja

PASAL 12
KEADAAN DARURAT (FORCE MAJEUR)
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang memaksa,
seperti: pailit, bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, Peraturan
Pemerintah atau apapun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk
diwujudkan.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terdapat permasalahan atau perselisihan dalam perjanjian ini, maka para pihak
akan menyelesaikan secara musyawarah untuk memperoleh kata sepakat

2. Dalam hal terjadi perselisihan pendapat dan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah atau kata sepakat, maka para pihak atau pihak yang merasa dirugikan
dapat meminta bantuan pihak ketiga untuk bertindak sebagai penengah

3. Apabila perselisihan masih tidak dapat diselesaikan para pihak sepakat maka akan
diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 14
LAIN-LAIN

1. Segala peraturan dan atau ketentuan baik yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama
merupakan kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian kerja ini,
walaupun tidak dilampirkan.

2. Hal-hal mengenai perubahan ketentuan atau yang belum, atau yang tidak ditentukan
dalam perjanjian kerja ini akan diatur kemudian atas persetujuan Para Pihak dalam suatu
amandemen dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerja ini.

PASAL 15
PENUTUP

Perjanjian kerja ini dibuat rangkap 2 dengan dibubuhi materai dan masing-masing rangkap
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh Pihak Pertama dan
Pihak Kedua pada hari, tanggal dan tempat yang telah disebutkan.

Demikian Surat Perjanjian Kerja PJK ini dibuat, setelah kedua belah pihak membaca
memahami isinya. Kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun
bersama-sama mendatanganinya di atas materai Rp. 10.000,-.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

.............................................. ..............................................

Anda mungkin juga menyukai