Anda di halaman 1dari 2

Title Page:

Review Journal Financial Reporting of Intangible Assets in Islamic Finace


Zikratul Ramadhan
(zikratul@telU.ac.id)
12 April 2023

Abstact: Dalam kebutuhan konstan untuk menemukan keseimbangan antara kendala


keuangan dan nilai sosial, sumber utama NPO adalah pengelolaan aset tidak berwujud,
seperti pengetahuan, hubungan positif dalam organisasi dan dengan pengguna, citra
eksternal, loyalitas dan komitmen, dan sebagainya. Dari literatur tentang organisasi
nirlaba, diketahui dengan baik bahwa pengelolaan aset tidak berwujud yang tepat
meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi yang berkelanjutan, tidak hanya dengan
meningkatkan afiliasi dan komitmen anggotanya, tetapi bahkan dengan meningkatkan
produktivitas mereka. Pada saat yang sama, dari sudut pandang manajer, mengelola
sukarelawan dan pekerja bayaran membutuhkan keterampilan dan kompetensi yang
lebih tinggi daripada mengelola sumber daya manusia di organisasi nirlaba.
Mengembangkan refleksi dan pertimbangan ini, kami bertujuan untuk melakukan tinjauan
literatur sistematis tentang hubungan antara aset tidak berwujud dan kinerja di NPO.

Introduction: Objek pada jurnal ini adalah keuangan islam. Pada jurnal ini yang menjadi
masalah adalah pelaporan keuangan yang ada dalam akuntansi aset tidak berwujud
memerlukan kebijakan dan perlakuan akuntansi khusus yang mempertimbangkan Sharī
aʿh persyaratan tentang dimensi yang diizinkan, terukur, dapat dipisahkan, dan dapat
diperdagangkan . Tujuan peneliti dalam jurnal ini adalah untuk untuk membahas dimensi
pelaporan keuangan aset tidak berwujud dengan referensi khusus untuk Standar
Akuntansi Internasional (IAS) 38 serta Standar Pelaporan Keuangan Internasional yang
relevan (pengecualian IAS 38) yang tertanam dalam aset tidak berwujud. Ini memiliki
implikasi untuk aset keuangan Islam dengan komponen tidak berwujud yang dapat
diidentifikasi dan diukur. Latar belakang pada penelitian ini adalah Penelitian ini
bermaksud untuk mengeksplorasi dimensi pelaporan aset tidak berwujud sesuai dengan
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Sharī aʿpersyaratan.
Body/Sub Topics: Peneliti dalam jurnal ini melakukan cakupan komprehensif dan
ringkas dari penelitian yang relevan sebelumnya dimana peneliti melakukan ringkasan
pada setiap variabel yang ada dalam jurnal ini. Penulis secara kritis dan benar
mengevaluasi penelitian sebelumnya dan mempresentasikan analisis yang tidak bias
dimana penulis analisis dengan sebenar-benarnya. Pada jurnal ini penulis memaparkan
teori yang sesuai dengan hipotesis yang dikemukan sehingga mendukung penelitian
yang dia lakukan. Asumsi yang melandasi penelitian dalam jurnal ini dipaparkan dengan
sangat baik oleh penulis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
cara wawancara yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah dengan akuntan
profesional/akademisi akuntansi dan ulama/penasihat syariah dari akademisi, industri
dan badan regulator. Analisis literatur yang relevan dilakukan untuk memahami tentang
finansial islam secara komprehenenfi . Pada penelitian ini penulis tidak menjelaskan
apakah diperlukan tes tambahan dalam penelitian ini.

Conclusion: Penulis dalam hasilnya menjelaskan bahwa hipotesis yang penulis buat
sejalan dengan hasilnya dapat diartikan bahwa jurnal yang dibuat oleh penulis sesuai
dengan tujuanya. Penulis dalam makalah ini menyimpulkan fenomena yang menarik
tentang bagaimana akuntan profesional menerapkan ketentuan IAS 38 dan
pengecualiannya pada aset tidak berwujud dan pandangan para sarjana syariah sejalan
dengan persyaratan terkait dalam Islam. Penulis tidak memaparkan ada atau tidaknya
pertanyaan untuk penelitian selanjutnya.

Literature Cited :
Alhabshi SM, Rashid HMA, Khadijah Syed Agil S, Ahmed MU. Financial reporting of
intangible assets in Islamic finance. ISRA Int J Islam Financ. 2017;9(2):190–195.

Anda mungkin juga menyukai