Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Jurnal Utama:
“Determinants Of The Voluntary Formation Of A Company Audit Committee: Evidence From
Palestine”

Jurnal Pembanding 1:
“Mandatory Audit Firm Rotation And Big4 Effect On Audit Quality: Evidence From South
Korea”

Jurnal Pembanding 2:
“Does The Provision Of Non-Audit Services Affect Auditor Independence And Audit Quality?
Evidence From Bahrain”

Nama Mahasiswa :
M. Azril Hasibuan 7171220010

Kelas : Akuntansi B
Dosen Pengampu : M. Ridha Habibi Z. SE.,Msi.,Ak
Mata Kuliah : Pengauditan II

PROGRAM STUDI S1 Akuntansi


FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
T.A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengauditan II.

Makalah ini penulis susun dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kriteria-kriteria

yang telah disepakati bersama oleh Bapak Drs.Surbakti Karo-Karo M.Si., Ak. CA selaku

dosen dalam mata kuliah Pengauditan II. Harapan yang paling besar dalam penyusunan

makalah ini adalah mudah-mudahan apa yang penulis susun ini dapat bermanfaat, baik

untuk pribadi, teman-teman, pembaca, serta pengarang-pengarang yang telah penulis

gunakan buku-bukunya dalam pemenuhan tugas ini.

Penulis akui masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, karena

kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu akhir kata penulis

mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah yang

sempurna.

Medan, Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................1

Daftar Isi ...............................................................................................................2

Bab I Pendahuluan ................................................................................................3

A. Rasionalisasi pentingnya CJR ........................................................................3

B. Tujuan penulisan CJR .....................................................................................3

C. Manfaat ...........................................................................................................3

Bab II Ringkasan Jurnal .......................................................................................4

A. Identitas Jurnal ................................................................................................4

B. Ringkasan .......................................................................................................5

Bab III Pembahasan ............................................................................................14

Bab IV Penutup ..................................................................................................15

A. Kesimpulan ...................................................................................................15

B. Saran .............................................................................................................15

C. Daftar Pustaka ...............................................................................................15

Lampiran..............................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Sering kali kita merasa bingung ketika memilih jurnal referensi untuk kita baca dan

pahami. Terkadang kita memilih satu jurnal, namun kurang memuaskan hati kita.

Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang Pengauditan. Oleh karena

itu, penulis membuat Critical Journal Review ini mempermudah pembaca dalam

memilih jurnal sebagai referensi, terkhusus pada pokok pembahasan tentang Mata

Kuliah Pengauditan.

B. Tujuan penulisan CJR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan.

2. Menambah wawasan pembaca mengenai Pengauditan.

3. Untuk mengulas isi artikel tentang Pengauditan.

4. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal Pengauditan.

5. Membandingkan isi jurnal pada keadaan nyata.

6. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh

setiap jurnal.

C. Manfaat CJR

1. Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal penting yang ada didalam jurnal ini.

2. Untuk memahami tentang Pengauditan.

3. Untuk menambah pengetahuan tentang Pengauditan.

4. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu jurnal dan mereviewnya.

3
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal

- Jurnal Utama :

Judul : Determinants Of The Voluntary Formation Of A Company Audit

Committee: Evidence From Palestine

Penulis : Yousef M. Hassan and Rafiq H. Hijazi

Jurnal : Asian Academy Of Management Journal Of Accounting And

Finance

Volume : Vol 11 No.1

Tahun : 2015

Halaman : 27-46

ISSN :-

Kata Kunci : audit committee (AC), corporate governance, ownership structure,

Palestine Stock Exchange

- Jurnal Pembanding 1 :

Judul : Mandatory Audit Firm Rotation And Big4 Effect On Audit

Quality: Evidence From South Korea

Penulis : Jong-Seo Choi, Hyoung-Joo Lim and Dafydd Mali

Jurnal : Asian Academy Of Management Journal Of Accounting And

Finance

Volume : 13 No.1

Tahun : 2017

4
Halaman : 1-40

ISSN :-

Kata Kunci : mandatory audit firm rotation, mandatory audit partner rotation,

abnormal accruals, audit quality

- Jurnal Pembanding 2 :

Judul : Does The Provision Of Non-Audit Services Affect Auditor

Independence And Audit Quality? Evidence From Bahrain

Penulis : Hussein Khasharmeh and Abdelmohsen M. Desoky

Jurnal : Asian Academy Of Management Journal Of Accounting And

Finance

Volume : Vol.14 No.1

Tahun : 2018

Halaman : 22-55

ISSN :-

Kata Kunci : non-audit services, auditor independence, Bahrain, audit client,

audit fees, Bahrain Bourse

B. Ringkasan

- Jurnal Utama :

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menyelidiki penentu audit sukarela

pembentukan komite (AC) di antara perusahaan non-bank yang terdaftar di Bursa

Efek Palestina (PSE). Yaitu dengan menggunakan laporan tahunan hampir semua

perusahaan non-bank yang terdaftar di PSE sebagai serta panduan perusahaan yang

5
dikeluarkan oleh PSE untuk periode antara 2010 dan 2012. Analisis regresi logistik

dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh satu set perusahaan mekanisme tata

kelola, struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan pada pembentukan

sukarela AC di antara perusahaan-perusahaan Palestina non-bank. Hasil analisis

menunjukkan bahwa AC dipengaruhi oleh kepemilikan asing, kepemilikan

institusional, ketekunan dewan dan tipe auditor eksternal. Makalah ini menambah

literatur AC terbatas di Negara-negara Timur Tengah pada umumnya dan di Dunia

Arab pada khususnya. Makalah ini tidak hanya memeriksa faktor penentu

pembentukan AC sukarela tetapi juga upaya untuk berteori tentang formasi ini.

Metode Penelitian

 Jenis Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini termasuk perusahaan non-bank

yang terdaftar dalam Bursa Efek Palestina antara 2010 dan 2012. Sampel

mewakili empat sektor non-perbankan, yaitu manufaktur, jasa, asuransi dan

perusahaan investasi. Sektor perbankan dikecualikan karena tunduk pada

Kode tata kelola PMA, yang berbeda dari kode PCMA yang berlaku untuk

empat sektor lainnya. Kode PMA mengharuskan semua bank memiliki AC.

Data adalah dikumpulkan dari laporan tahunan perusahaan yang dipilih

serta dari panduan perusahaan tahunan yang dikeluarkan oleh PSE selama

periode antara 2010 dan 2008 Pada tanggal 31 Desember 2012, ada 48

perusahaan yang terdaftar di PSE, dengan kapitalisasi pasar sebesar AS $

2.859.140.375. Perusahaan-perusahaan ini termasuk 9 bank dan perusahaan

jasa keuangan, 7 perusahaan asuransi, 13 perusahaan jasa, 8 perusahaan

investasi, dan 11 perusahaan manufaktur. Awalnya, semua 39 perusahaan

yang terdaftar di luar bank dimasukkan dalam sampel. Namun, 7

6
perusahaan kemudian dikeluarkan karena mereka tidak memiliki catatan

lengkap untuk data terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian

ini. Dengan demikian, sampel akhir terdiri dari 96 pengamatan untuk 32

perusahaan selama periode tiga tahun.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari perspektif teori agensi, kami telah menyelidiki delapan penentu

potensial pembentukan komite audit sukarela di antara perusahaan bank yang

terdaftar di Bursa Efek Palestina (PSE). Temuan utamanya adalah itu teori agensi

tampaknya menjadi teori yang kuat untuk menjelaskan sukarela pembentukan

komite audit dalam ekonomi berkembang kecil seperti Palestina. Itu Studi

menunjukkan bahwa pembentukan sukarela AC dalam biaya agensi tinggi

lingkungan seperti Palestina melengkapi tata kelola perusahaan lainnya langkah-

langkah seperti karakteristik dewan, kualitas auditor eksternal dan asing struktur

kepemilikan dalam mengurangi masalah keagenan. Oleh karena itu, teori agensi,

yang telah mendapatkan dukungan di negara berkembang maju dan industri, juga

dapat digunakan untuk mengatasi masalah tata kelola perusahaan dalam skala kecil

pasar berkembang dengan pengaturan kelembagaan yang berbeda. Untuk

memperkuat peran komite audit sebagai pemantau keuangan, Komite Audit studi

saat ini merekomendasikan bahwa pembuat kebijakan dan Pasar Modal Palestina

Authority (PCMA) mengamanatkan pembentukan AC oleh semua perusahaan yang

terdaftar dan mensyaratkan bahwa komposisi, operasi, dan tanggung jawab komite-

komite ini harus sejalan dengan praktik terbaik internasional.

Penelitian saat ini memiliki dua keterbatasan. Pertama, karena sampel kecil

ukuran, temuan - meskipun signifikan - tidak dapat digeneralisasikan dengan

tingkat tinggi kepercayaan diri. Kedua, fokus utama penelitian ini adalah pada

7
faktor penentu hanya pembentukan AC dan bukan pada faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas dari AC. Banyak peneliti berpendapat bahwa itu semata-

mata pembuatan audit Komite tidak selalu menyiratkan bahwa komite-komite ini

memiliki tertentu tingkat efektivitas (Kalbers & Fogarty, 1998) atau yang dimiliki

tata kelola yang baik telah diraih oleh perusahaan (Turley & Zaman, 2004). Dalam

penelitian kami, sangat sedikit perusahaan mengungkapkan informasi tentang

karakteristik AC mereka karena kode PCMA hanya mendorong perusahaan yang

terdaftar untuk membentuk AC dan tidak memerlukan apa pun pengungkapan

terkait dengan karakteristik AC. Jadi, langkah langsung AC efektivitas tidak

tersedia.

- Jurnal Pembanding 1 :

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menyelidiki Apakah periode perusahaan audit

diperpanjang atau tidak memengaruhi independensi auditor atau tidak

meningkatkan kualitas audit adalah debat yang berulang. Pendukung rotasi

perusahaan audit, pendukung hipotesa entrenchment audit berpendapat bahwa

rotasi wajib mencegah auditor dari menjadi dekat dengan manajer, dengan

demikian mempertahankan kemerdekaan. Deis dan Giroux (1992) meninjau surat

kualitas audit yang dihasilkan oleh abadan audit publik dan menyimpulkan bahwa

kualitas audit menurun dengan meningkatnya masa kerja. Brody dan Moscove

(1998) menunjukkan bahwa rotasi firma audit wajib berkurang pengaruh

manajemen perusahaan pada auditor dan karenanya dapat meningkatkan audit

kualitas. Ryan et al. (2001) melaporkan bahwa perpanjangan masa audit

memberikan insentif bagi perusahaan audit untuk mempertahankan kontrak klien

mereka, dengan demikian kualitas audit dapat menjadi negatif terpengaruh. Selain

8
itu, Casterella, Knechel dan Walket (2002) berpendapat jendela itu ganti rugi dan

kegagalan audit terjadi lebih sering karena tenur audit diperpanjang.

Metode Penelitian

Sampel terdiri dari perusahaan publik yang terdaftar di KRX (Korea Stock-

Exchange) pasar. Semua data keuangan, data non-keuangan, harga saham, dan

masa kerja audit informasi dikumpulkan dari KIS-VALUE dan basis data Panduan

Data sistem. Gambar 1 menggambarkan perubahan kebijakan audit eksternal utama

untuk mempengaruhi Korea dari tahun 1980-an. Rezim penunjukan auditor diganti

dengan yang gratis perikatan audit pada tahun 1982. Setelah Krisis Keuangan Asia,

FSC mengumumkannya kebijakan rotasi mitra audit 5 tahun pada tahun 1997. Pada

tahun yang sama, wajib kebijakan retensi auditor menjadi wajib, mengharuskan

perusahaan untuk mempertahankan eksternal mereka mengaudit perusahaan

setidaknya selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2001, FSC

mengimplementasikan kebijakan rotasi mitra audit wajib, di mana mitra audit

diwajibkan diputar setidaknya sekali setiap tiga tahun. Otoritas pengatur Korea

memperkenalkan kebijakan rotasi perusahaan audit wajib pada bulan Desember

2003. Kebijakan itu datang mulai berlaku sejak 2006 dan berakhir pada 2010

karena pengenalan IFRS dan politik tekanan dari perusahaan akuntansi dan entitas

perusahaan.

Analisis kami menunjukkan bahwa kebijakan rotasi perusahaan audit wajib

tidak efektif dalam meningkatkan kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa tingkat akrual abnormal meningkat setelah perusahaan mengadopsi rotasi

wajib perusahaan audit; perusahaan yang secara sukarela mengadopsi kebijakan

memiliki tingkat akrual abnormal yang lebih rendah dibandingkan dengan

perusahaan itu mengadopsi kebijakan atas dasar wajib. Studi yang ada yang

9
meneliti hubungan tersebut antara sakelar audit dan kualitas audit hampir secara

eksklusif berfokus pada perusahaan audit masa jabatan. Penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa kualitas audit perusahaan Big4 lebih tinggi dari perusahaan

Non-Big4.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, kami menyelidiki pengaruh kebijakan rotasi

perusahaan audit wajib pada kualitas audit menggunakan sampel Korea dari tahun

2000 hingga 2009. Di Korea, enam tahun kebijakan rotasi perusahaan audit wajib

diperkenalkan pada tahun 2006 tentang perusahaan demi perusahaan dasar dan

dicabut pada tahun 2010. Penelitian kami dimotivasi oleh keunikan percobaan

Korea berumur pendek serta perdebatan saat ini seputar efektivitas rotasi

perusahaan audit wajib, baru-baru ini dihidupkan kembali di AS dan Eropa.

Argumen yang mendukung kebijakan didasarkan pada keyakinan yang lebih lama

audit tenure merusak kualitas audit. Pengalaman Korea adalah eksperimen langka,

yang hanya berlangsung selama lima tahun. Kami berusaha memanfaatkan kasus

Korea untuk menguji hubungan antara kebijakan rotasi audit wajib dan audit

kualitas. Menggunakan tindakan berbasis akrual, kami melakukan serangkaian tes

empiris menentukan hubungan antara pelaksanaan audit wajib kebijakan rotasi

perusahaan dan perubahan tingkat kualitas audit. Kami menemukan bukti

menunjukkan bahwa kualitas audit dari rotasi wajib perusahaan dalam pergantian

post periode umumnya lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya (rotasi mitra

audit wajib) atau kualitas audit tidak acuh. Hasilnya konsisten ketika mengaudit

kualitas sampel wajib dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tunduk pada

wajib kebijakan rotasi audit dalam periode sampel yang sama. 'Tampilan segar' dan

meningkat independensi auditor di bawah kebijakan rotasi firma audit wajib

10
diharapkan untuk meningkatkan kualitas audit di Korea Selatan. Namun, dengan

menggunakan akrual abnormal, audit kualitas ditemukan lebih tinggi di bawah

kebijakan mitra audit wajib. Hasil kami menunjukkan bahwa hilangnya

pengetahuan khusus perusahaan setelah adopsi wajib periode rotasi perusahaan

audit telah menyebabkan penurunan kualitas akuntansi dibandingkan untuk periode

rotasi mitra, periode mitra dapat bekerja sama.

- Jurnal Pembanding 2 :

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki persepsi responden

(auditor, akuntan dan manajer keuangan) tentang pengaruh penyediaan layanan

non-audit (NAS) untuk mengaudit perusahaan klien berdasarkan independensi

auditor dan kualitas audit. Ini studi memperluas pada pekerjaan sebelumnya yang

dilakukan pada efek menyediakan layanan non-audit independensi dan kualitas

audit auditor di Bahrain, yang dianggap penting tunduk pada perusahaan audit dan

profesi audit.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian penjelasan yang bertujuan untuk

memverifikasi hipotesis tentang pengaruh penyediaan NAS untuk mengaudit klien

pada independensi auditor dan kualitas audit. Untuk mengumpulkan data yang

diperlukan untuk menguji hipotesis yang dinyatakan sebelumnya, kuesioner

dirancang dan diuji untuk keandalan untuk memeriksa konsistensi internal, seperti

metode penilaian keandalan instrumen atau skala yang digunakan dalam belajar.

penelitian ini berfokus pada penyelidikan persepsi responden di daftar perusahaan

di Bahrain Bourse tentang masalah penyediaan NAS untuk mengaudit klien dan

11
pengaruhnya terhadap independensi auditor dan kualitas audit. Auditor, akuntan

dan manajer keuangan dipilih untuk menjadi sampel penelitian.

Auditor dipilih karena mereka adalah subjek utama dari masalah minat yang

menawarkan penilaian kredibilitas informasi kepada para pemangku kepentingan

(Humphrey, 1997). Manajer adalah agen pemilik, yang melakukan bisnis atas nama

pemilik dan, karenanya, memerlukan mekanisme pemantauan (yaitu, auditor) untuk

memberikan laporan tentang kinerja mereka (Jensen & Meckling, 1976). Atas

dasar ini, persepsi manajer keuangan terhadap independensi auditor dan kualitas

audit adalah dihargai untuk penelitian ini. Akuntan terlibat langsung dalam

memberikan kredibilitas informasi dan persepsi mereka sangat berharga untuk

penelitian ini. Sampel dari studi dihubungi secara pribadi dan kuesioner

didistribusikan melalui e-mail atau secara pribadi dengan tangan. Namun, beberapa

responden menyatakan khawatir tentang menanggapi, meskipun kesadaran akan

kerahasiaan. Ini mungkin karena sifat informasi yang diperlukan dan sensitivitas

topik pelajaran ini. Ukuran sampel tergantung pada sejumlah faktor seperti waktu

yang tersedia, dana, akses ke peserta yang memungkinkan, teknik analisis statistik

yang diusulkan, tingkat presisi yang diinginkan (de Vaus, 2001).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, kami menyelidiki persepsi tiga kelompok yang bekerja

di perusahaan-perusahaan Bahrain yaitu, auditor, akuntan dan manajer keuangan,

tentang pengaruh penyediaan NAS untuk mengaudit klien tentang independensi

auditor dan kualitas audit. Sebuah kuesioner dirancang, dikembangkan dan

didistribusikan ke sampel 250 responden untuk mengumpulkan informasi yang

diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian. Seratus dan sembilan puluh lima

(195) atau 78% kuesioner dapat digunakan diterima. Salah satunya Temuan utama

12
adalah bahwa responden mendukung gagasan bahwa independensi auditor

mengalami penurunan nilai dengan menyediakan NAS; dan kualitas audit

ditingkatkan dan auditor objektivitas ditingkatkan jika auditor membuat NAS.

Selanjutnya, mereka sedikit mendukung gagasan bahwa memberikan NAS tidak

berpengaruh pada independensi auditor. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa

dari 26 pertanyaan, 21 dianggap sebagai penting dengan skor rata-rata tinggi yang

berkisar antara 4,21 hingga 3,13 dan hanya sedikit. Mengenai implikasi teoretis,

penelitian ini berkontribusi pada yang masih ada literatur tentang efek

menyediakan layanan non-audit terhadap independensi auditor dan kualitas audit di

Bahrain, yang dianggap sebagai subjek penting untuk keduanya perusahaan audit

dan profesi audit. Mengenai implikasi praktis, ini makalah memberikan wawasan

tentang faktor-faktor yang menjelaskan dampak dari ketentuan tersebut layanan

non-audit atas independensi auditor dan kualitas audit di Bahrain. Memberikan

bukti empiris tentang masalah ini dalam lingkungan Bahrain, sebagai anggota

negara Dewan Kerjasama Teluk, dapat menambahkan dimensi baru literatur

akuntansi dan audit.

Penelitian ini terbatas pada responden di perusahaan terbuka yang bekerja di

Indonesia Bahrain. Kemudian pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana situasi

akan terbentuk jika terjadi perusahaan swasta adalah tempat lain untuk penelitian

masa depan. Juga untuk menggeneralisasi temuan penelitian, ada kebutuhan untuk

melakukan studi serupa berakhir jangka waktu yang lama. Faktor-faktor lain dapat

dipertimbangkan dalam melaksanakan penelitian seperti kondisi ekonomi negara.

Temuan penelitian ini mungkin tidak digeneralisasikan ke negara lain pada

berbagai tahap pembangunan, atau dengan beragam lingkungan dan budaya bisnis.

13
BAB III

PEMBAHASAN

Pada judul di ketiga jurnal ini sudah dijelaskan secara jelas dan sesuai. Isi

abstrak pada jurnal utama tergambarkan secara spesifik dan formatnya sudah

benar, begitu pun pada isi abstrak yang ada di jurna pembanding 2, namun yang

disayangkan pada isi abrak yang ada di jurnal pembanding 1 kurang

tergambarkan secara spesifik . Tujuan penelitian pada jurnal utama diapaparkan

dengan jelas, begitu pula dengan tujuan penelitian pada jurnal pembanding 2,

sedangkan pada jurnal pembanding 1 tujuan penelitian tidak dipaparkan secara

jelas dan tidak terdapat bagian latar belakang. Isu yang diangkat pada ketiga

jurnal penting dan relevan dalam jurnal ini. Metode yang digunakan oleh ketiga

jurnal juga tergambarkan cukup jelas sehingga menurut saya penelitian tersebut

tidak perlu diulang. Penemuan terhadap hasil relevan. Penulis pada ketiga

jurnal ini juga sudah menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik

penelitian. Pernyataan peneliti sudah mudah dimengerti bagi orang yang tidak

memahami tentang Pengauditan. Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti sangat

jelas serta merefleksikan hasil penelitian. Kekurangan jurnal ini tidak terdapat

ISSN pada jurnal. Sehingga tidak lengkapnya sebuah identitsas jurnal itu

sendiri.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan review terhadap ketiga jurnal mengenai auditing,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa jurnal ini sangat baik digunakan

dalam pembelajaran serta bisa dijadikan sebagai referensi yang baik untuk

pemenuhan tugas mata kuliah Pengauditan II.

B. Saran

Saran kami kepada pembaca adalah pilihlah bahan bacaan yang

bagus sebagai sumber ilmu. Dalam makalah critical journal review ini,

kami berharap agar pembaca memberikan kritik dan saran yang

mendukung. Dan semoga pembaca dapat memahami makalah yang telah

kami buat.

C. Daftar Pustaka

Yousef , Rafiq. 2015. Determinants Of The Voluntary Formation Of A

Company Audit Committee: Evidence From Palestine in Jurnal Asian

Academy Of Management Journal Of Accounting And Finance.

Vol.11(1):27-46. Palastine.

Jong-Seo, Hyoung-Joo, Dafydd. 2017. Mandatory Audit Firm Rotation And

Big4 Effect On Audit Quality: Evidence From South Korea in Jurnal Asian

15
Academy Of Management Journal Of Accounting And Finance. Vol.13(1),

1-40. Korea.

Hussein, Abdelmohsen. 2018. Does The Provision Of Non-Audit Services

Affect Auditor Independence And Audit Quality? Evidence From Bahrain in

Jurnal Asian Academy Of Management Journal Of Accounting And

Finance, Vol.14(1):22-55. Bahrain

16

Anda mungkin juga menyukai