A I B
L1 L2 L3 L2 L1
3.3. Perhitungan Pultimate spesifikasi untuk bending, serta didampingi oleh tenaga yang
pengetesan bending sudah ahli dalam mengoprasikan mesin
tersebut.
Perhitungan Pultimate spesifikasi ini dilakukan
untuk mengetahui nilai tekanan yang di
berikan terhadap benda uji sampai dengan
terjadi nya patahan, perhitungan ini juga di
jadikan sebagai Batasan nilai maksimum
akan terjadinya patahan pada saat
dilakukannya uji bending terhadap benda uji.
Produk : Spunpile D500A2 –
12meter (Bottom)
Panjang (L) : 12 meter
Berat (q) : 301 kg/m’ Gambar 3. Bending Machine Test
Multimate spesifikasi : 25 000 kgm Langkah – Langkah
Keterangan : - Posisikan jarak antar tumpuan 3/5
L1 = 2,4 meter dari total panjang benda uji
L2 = 3,1 meter seperti pada gambar 4 , kemudian
L3 = 1 meter beri marking pada sisi dalam
L3 = 1 meter tumpuan untuk mengantisipasi
terjadinya pergeseran pada saat
M 1=R A ( L2 +0.5 L3 )−( 0.125 q L2−0.25 P L3) meletekan benda uji.
¿ 0.5 P L2 +0.5 qL L2+ ( 0.25 qL L3−0.125 q L2 )
R A =R B=0.5 P+0.5 qL
M 1=R A ( L2 +0.5 L3 )−( 0.125 q L2−0.25 P L3)
¿ 0.5 P L2 +0.5 qL L2+ 0.25 qL L3 −0.125 q L2
Pultimate =
0.5 L2
Pultimate S = 15.429,94 kgf
Dari hasil perhitungan Pultimate spesifikasi
didapat nilai 15.429,94 kgf yang artinya
ketika benda uji di berikan tekanan sebesar
15.429,94 kgf, maka akan terjadi patahan
pada benda uji, dengan demikian dari hasil
perhitungan tersebut dapat di jadikan sebagai
nilai maksimum untuk tekanan yang
diberikan sampai terjadinya patahan pada Gambar 5. Tumpuan
benda uji
3.1. Pengamatan secara visual
Pengamatan visual dilakukan di
laboratorium dengan menguunakan mesin
4. KESIMPULAN
Penetapan besar nilai beban dengan
menggunakan analisis perhitungan adalah
7.365,42 kg untuk Pcrack, baik digunakan
karena hasil uji test ketika mencapai nilai
7.500 kgf tidak terjadi retak/dalam keadaan
Gambar 9. hasil bacaan mesin uji
baik, berarti perhitungan ini baik digunakan
Pada gambar.9 jarum menujukan nilai untuk mengontrol akan terjadinya retakan
yaitu 7500 kgf, artinya beban yang telah di atau patah pada tiang pancang. Dari hasil
berikan terhadap tiang pancang atau benda analisis perhitungan momen lentur ini dapat
uji tersebut adalah 7500 kgf. dilihat bahwa dengan nilai yang diperoleh,
masih aman untuk dilakukan pengujian
karena tidak terjadi retakan bahkan patahan
setelah nilai beban yang di tetapkan.Selisih
antara perhitungan moment bending ini
terdapat selisih pada saat dilakukan pengujian
yaitu sekitar 134,58 kgf. Pada saat proses
pengujian tidak terjadi retakan atau patahan
dari nilai yang telah ditentukan maka
pengujian dapat di hentikan dengan
kesepakatan antara konsultan, kontraktor dan
penguji, dengan catatan benda uji masih
dalam keadaan baik.
Gambar 10. Log grafik hasil bacaan mesin
Daftar Pustaka
Pada gambar 10. dapat di lihat grafik dari
[1] B. Triatmodjo, Perencanaan
hasil pengujian terhadap tiang pancang atau
Pelabuhan. 2009.
benda uji, yang menghasilkan garis sejajar
tidak penurunan menandakan benda dalam [2] A. 5335 1987 JIS, JAPANESE
keadaan baik dan tidak terjadi keretakan. INDUSTRIAL STANDARD (JIS).
1987.
[3] D. D. Putra, “evaluasi kekuatan tiang
pancang jenis spunpile diameter
400mm dibawah pengaruh beban
lentur murni dan aksial bantuan
program finite element.” 2015.
[4] C. Irawan, I. G. P. Raka, P. Suprobo,
“Kajian metode penentuan kekuatan
momen retak tiang pancang spun
Gambar 10. Log grafik hasil bacaan mesin pile,” J. Civ. Eng., vol. 35, no. 1, p.
Pada gambar 11 menujukan hasil dari 24, 2020, doi:
pengujian tiang pancang yang ditulis di benda uji 10.12962/j20861206.v35i1.7790.