Anda di halaman 1dari 54

TUGAS 1

KL4220 PIPA BAWAH LAUT

Kelompok 6
Anggota Kelompok 6

15517012 15518010 15518026 15518045


Dava Reza Falih Ediva Muhammad Fauzan Yusuf Irfan Naufal Muhammad Ihsanil Arsyad

15518055 15518065 15518073


Fiqih Aghniyan Hidayat Lawrensqy Tapian Nainggolan Muhammad Athhar Fathur R
Soal Nomor 1

➢ Battery limit memiliki fungsi sebagai Batasan atau lingkup pipeline dibawah laut.
Biasanya batas yang digunakan yaitu ketika terdapat flange, weld/las, dan tie-in.

➢ Batasan yang diberikan oleh battery limit ini akan memberikan perbedaan dari setiap
lingkup pekerjaan pipa bawah laut yang ada, sebagai contoh yaitu battery limit untuk
pekerjaan offshore pipeline, onshore pipeline, existing/other pipeline, dan sebagainya.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 1
B

➢ Platform Ke Darat
Gambar diatas merupakan visualisasi untuk case dari platform ke darat, dengan
battery limit offshore pipeline yang di simbolkan dengan huruf A dan battery limit onshore
pipeline yang di simbolkan dengan huruf B. Sedangkan bagian yang dilingkari merah
digambarkan sebagai battery limit tersebut yang biasanya dibatasi menggunakan flange,
weld/las, dan tie-in

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 1
D

C
A
B

➢ Platform Ke Platform
Gambar diatas merupakan visualisasi untuk case dari platform ke platform,
dimana riser platform pertama digunakan battery limit riser pertama yang di simbolkan
dengan huruf A lalu menuju ke flange/weld/tie-in kedua yaitu battery limit offshore pipeline
yang di simbolkan dengan huruf B, lalu terhubung lagi dengan flange/weld/tie-in kedua
setelah battery limit offshore pertama dengan symbol huruf C, lalu flange/weld/tie-in
setelah battery limit offshore kedua yaitu battery limit riser kedua yang menghubungkan ke
platform dengan symbol huruf D.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 1
Berdasarkan gambar disamping maka
untuk beberapa case berikut dapat ditinjau
sebagai berikut:

➢ Platform Ke SPM
Untuk case platform ke SPM
maka dengan cara dimulai dari riser
platform -> (flange/weld/tie-in) -> pipeline
-> (flange/weld/tie-in) -> manifold -> s lay
hose -> SPM.

➢ Subsea well Ke SPM


Untuk case subsea well ke SPM
maka dengan cara dimulai dari subsea
wellhead -> (flange/weld/tie-in) -> pipeline
-> (flange/weld/tie-in) -> manifold -> s lay
hose -> SPM.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Soal Nomor 2

Venus is the second planet from the Sun

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 2
a. Hitunglah radius curvature minimum (Rmin) pada pipa dalam satuan meter dengan persamaan: (Gunakan
faktor keamanan f = 15 %)

✓ Bending stress

Dimana,
y = Radius pipa baja (mm)
E = Modulus elastisitas baja (MPa)
S = Specified minimum yield stress (SMYS) (MPa)
f = Faktor keamanan

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 2
a. Hitunglah radius curvature minimum (Rmin) pada pipa dalam satuan meter dengan persamaan: (Gunakan
faktor keamanan f = 15 %)

✓ Janseen VH

Dimana,
E = modulus elastisitas baja (MPa)
D = Diameter pipa (mm)
fa = faktor keamanan x SMYS

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 2
b. Hitunglah panjang pipa lurus non-slippage dan radius kurvatur dengan metode Jayeoung Lee jika diketahui
sudut belok horizontal sebesar 15 derajat. (Asumsi: Water depth = 30 meter)

✓ Jayeoung Lee

Dimana,
𝑅𝑆 = Radius kurvatur pipa non-slippage
𝐿𝑆 = Panjang pipa lurus non-slippage
F = Safety factor (2,0)
𝑇𝐻 = Tegangan bawah horizontal
𝑊𝑆 = Berat pipa terendam
𝜇 = Faktor gesekan = 0,5

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 2
b. Hitunglah panjang pipa lurus non-slippage dan radius kurvatur dengan metode Jayeoung Lee jika diketahui
sudut belok horizontal sebesar 15 derajat. (Asumsi: Water depth = 30 meter)

Dimana,

𝑑0 2 = Diameter luar pipa (ft) = Diameter pipa + Tebal pemberat beton

𝑑𝑖 2 = Diameter dalam pipa (ft) = Diameter luar – (2 × Tebal pipa)


𝜌𝑠 = Densitas pipa

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 2
b. Hitunglah panjang pipa lurus non-slippage dan radius kurvatur dengan metode Jayeoung Lee jika diketahui
sudut belok horizontal sebesar 15 derajat. (Asumsi: Water depth = 30 meter)

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Soal Nomor 3
Rute yang Dipilih dan
Pertimbangannya
• Setelah meninjau kondisi yang diberikan pada soal, kami
menentukan rute terbaik yang dapat dibangun pipa gas dari
platform KL menuju kota Tanara. Menurut kami jalur tersebut
masih memenuhi persyaratan yang ada dan jalur tersebut
merupakan jalur paling efektif untuk meminimalisir biaya yang
dikeluarkan.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 3
Rute yang Dipilih dan Pertimbangannya
• Jalur pipa dibuat tegak lurus memanjang dengan ada satu belokan yang masih
menenuhi persyaratan, hal ini untuk meminimalisir bahan yang digunakan
• Jalur dibangun menghindari palung laut, sehingga mengurangi biaya untuk pembuatan
struktur pendukung
• Jalur pipa didesain untuk tidak melewati area karang yang berada pada Timur dan Utara
pada peta
• Jalur pipa didesain untuk tidak melewati fasilitas – fasilitas yang ada pada peta tersebut
antara lain platform existing dan pulau kecil

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Soal Nomor 4
Rute Pipa
Setelah meninjau peta contour
yang diberikan pada soal,
kami menentukan rute terbaik
yang dapat dibangun pipa gas dari
Platform A menuju Platform B.
Menurut kami jalur tersebut masih
memenuhi persyaratan yang ada
dan jalur tersebut merupakan jalur
paling efektif untuk meminimalisir
biaya yang dikeluarkan.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Jawaban Nomor 4
Pertimbangan dan Argumen
• Jalur pipa didesain tegak lurus terhadap garis contour, hal ini dilakukan agar
menimalisir kerusakan jika adanya longsor.

• Jalur pipa didesain untuk tidak melewati dasar laut yang memiliki perbedaan
kedalaman yang signifikan (contohnya palung laut), sehingga mengurangi biaya
untuk pembuatan struktur pendukung.

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


Soal No. 5
Carilah journal paper tentang pemilihan material pipa untuk material sbb:
a. Corrosion Resistance Alloy
b. GRP/FRP dan Polymeric Pipe
c. Compsite Pipeline

Buatlah ringkasan mengenai kriteria pemilihan material pipa, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan, dan aspek penting lain, minimal 10 slide untuk setiap paper
(total 30 slide).

Gunakan scientific paper search engine seperti https://scholar.google.com/ atau website paper langganan ITB
https://onepetro.org/ (bisa mendapatkan pdf file di onepetro gratis dengan login VPN ITB
https://ditsti.itb.ac.id/en/instalasi-dan-konfigurasi-openvpn-itb/ )

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Corrosion Resistance Alloys (CRAs) dalam industri oil and gas


terutama dalam pemilihan material-material pada offshore
pipeline merupakan suatu faktor vital yang sangat penting untuk
menentukan taraf ketahanan jangka panjang material yang akan
digunakan pada offshore pipeline terhadap pengaruh korosi. Pemilihan
material ini juga berpengaruh terhadap masa layan optimal dan
efisiensi harga terhadap konstruksi yang dilakukan pada offshore
pipeline. Pemilihan material yang dilakukan seperti paduan baja tahan
Sumber Gambar : https://www.neonickel.com/corrosion-resistant-alloys/
karat dan nikel atau material lainnya juga akan berpengaruh besar
terhadap kelangsungan hidup lingkungan sekitar yang dipengaruhi
oleh struktur.

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Berdasarkan fungsi dari CRA tersebut, terdapat banyak jenis dan mutu dari CRA yang tersedia dan dapat
diklasifikasikan berdasarkan resistensinya terhadap suatu kondisi lingkungan tertentu.

Parameter kunci yang dapat berpengaruh langsung terhadap sifat ketahanan korosi yang dimiliki oleh suatu
material meliputi :
• Temperature (Suhu)
• Tekanan Parsial H2S
• Tekanan Parsial CO2
• Konsentrasi Ion Klorida
• Kadar pH Lingkungan Sekitar
• Eksistensi unsur Sulfur pada Lingkungan Sekitar

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Parameter-parameter yang telah disebutkan sebelumnya sangat berpengaruh langsung terhadap beberapa aspek
yaitu sebagai berikut.
• Inisiasi Korosi Umum
• Kemudahan repassivasi pada lubang pipa
• Teingkat disolusi pada lubang pipa
• Resiko keretakan akibat korosi

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Pada proses pemilihan CRA, untuk mencapai tahap akhir penggunaan


CRA yang sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan adanya seleksi
awal kandidat CRA yang digunakan. Hal ini dilakukan dengan
pengadaan uji material terhadap lingkungan untuk melakukan nilai
kelayakan pemilihan CRA. Hal ini berfungsi pula untuk analisis nilai
guna suatu material agar berfungsi secara optimal serta analisis
efisisensi biaya terhadap alternatif CRA yang akan digunakan.

Sumber Gambar : https://www.indiamart.com/proddetail/corrosion-


resistance-alloys-3867230591.html

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

KOMPOSISI CRA

Tabel berikut merupakan suatu contoh komposisi nominal


dari CRA yang diberikan pada jurnal yang ditinjau

Diagram ini dibuat dalam batasan general dan tidak


spesifik terhadap hasil suatu produsen CRA

Sumber Gambar : https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Jenis-jenis Alloy

13Cr (Martensitic Stainless Steel)

Grafik di samping merupakan batas suhu operasional yang


aman bagi material CRA 13Cr pada kadar kandungan
natrium klorida (NaCl) dan tekanan parsial CO2 tertentu.

Sumber Gambar
https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysi
ntheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Jenis-jenis Alloy

22Cr (Duplex Stainless Steel)

Grafik di samping merupakan batas suhu operasional yang


aman bagi material CRA 13Cr pada kadar kandungan
natrium klorida (NaCl) dan tekanan parsial CO2 tertentu.

Sumber Gambar
https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysi
ntheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Jenis-jenis Alloy

316L (Austenitic Stainless Steel)

Grafik di samping merupakan batas suhu operasional yang


aman bagi material CRA 13Cr pada kadar kandungan
natrium klorida (NaCl) dan tekanan parsial CO2 tertentu.

Sumber Gambar
https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysi
ntheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Jenis-jenis Alloy

Alloy 825

Grafik di samping merupakan batas suhu operasional yang


aman bagi material CRA 13Cr pada kadar tekanan parsial
CO2 dan H2S tertentu.

Sumber Gambar
https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysi
ntheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5a. Corrosion Resistance Alloy
Corrosion Resistance Alloys (CRAs) in the Oil and Gas Industry - Selection Guidelines Update

Jenis-jenis Alloy

Alloy C276

Grafik di samping merupakan batas suhu operasional yang


aman bagi material CRA 13Cr pada kadar tekanan parsial
CO2 dan H2S tertentu.

Sumber Gambar
https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysi
ntheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

Sumber Jurnal : Craig, Bruce., Smith, Liane. Corrosion Resistance Alloys in the Oil and Gas Industry. 2011. https://nickelinstitute.org/media/1663/corrosionresistantalloysintheoilandgasindustryselectionguidelinesupdate_10073.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Definisi

• Glass Reinforced Thermosetting Plastics (GPR) secara


prinsip sama dengan Fiberglass Reinforced Plastics (FPR).

• GRP & FRP merupakan salah satu jenis komposit yang material
utamanya terdiri dari resin Thermosetting (matrix) dan fiberglass
sebagai penguatnya.

• GRP secara umum digunakan pada standar-standar Eropa


(ISO, EN, BS, BIN, dan SFS). Sedangkan istilah FRP digunakan
pada standar Amerika (ASME dan API). Untuk standar Amerika
lain (ASTM & AWWA) menggunakan istilah “Fiberglass (Glass- Sumber Gambar: http://www.jiubofrp.com/product/FRPGRPGRE-Pipe-183/FRP-Process-Pipe-600.html

Fiber Reinforced Thermosetting Resin)”


Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Penggunaan Pipa GRP/FRP
Gravity Sewer/ Drainage Ug (Sewer, Chemical Waste, Wastewater)
Dalam aplikasinya, Pipa GRP mendominasi bahan pilihan terbaik dalam kasus ini. Berikut adalah Buktinya:
1. Bukti Desain. Desain pipa GRP telah dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku jangka
panjang sesuai ASTM D 3681 di mana pipa dibelokkan bersama dengan larutan asam Sulfat
yang merupakan simulasi saluran pembuangan gravitasi, Amiblu Fasilitas R&D telah
melakukan uji tipe hasil hingga 30 tahun dan menghasilkan hasil yang Baik.

2. Fleksibilitas vs Kekakuan. GRP dianggap sebagai material unik antara fleksibel (PVC, PE)
dan Rigid (RC, VC). Pipa kaku gagal dengan mode retak di bawah pelengkungan cincin
pemuatan, tidak seperti pipa fleksibel yang mengalami deformasi di amodus dibelokkan. GRP
memanfaatkan mode kegagalan dan memiliki kekakuan dan kekuatannya lebih tinggi daripada
tradisional plastik (PVC, PE).

3. Ketahanan abrasi. Pipa GRP dengan liner khusus telah ditingkatkan untuk memenuhi
standar pembersihan jet air bertekanan tinggi hingga nosel bertekanan 120 bar dan pada
sudut kurang dari 30 Derajat.
Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Penggunaan Pipa GRP/FRP
Low-pressure Pipes Ug Unrestrained System (Sewer, Irrigation, Water, Seawater)
Pipa GRP dianggap sebagai pilihan yang diterima dengan baik untuk ini karena:

1. Pipa GRP sebagai bahan semi-kaku dirancang berdasarkan desain


hidrostatik jangka panjang sesuai ASTM D 2992. Berbeda dengan perpipaan
metalik yang didesain berdasarkan laju korosi, di mana perpipaan metalik akan
mengalami risiko penipisan dinding dari kegagalan sistem perpipaan meningkat
seiring waktu. Kelas tekanan pipa GRP dipilih untuk memenuhi tekanan dan
suhu kerja minimum dan dengan faktor keamanan antara 1,5 hingga 2
tergantung pada perbedaan standar, dan nilainya dihitung dari nilai ekstrapolasi
(50 tahun atau lebih).

2. Flowtite Norway memiliki studi kasus yang membuktikan desainnya umur pipa
GRP lebih dari 30 tahun di pembangkit listrik di utara Lillehammer. Flowtite
telah mengeluarkan sampel dari pipa 30 tahun beroperasi, sampel terlihat pipa
baru dengan permukaan halus dan tidak ada tanda-tanda penuaan atau retakan
yang terlihat.
Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Penggunaan Pipa GRP/FRP
Low-pressure Pipes For Ag Or Ug, Restrained System (Water, Seawater, Chemicals, Process)
Perpipaan kategori ini banyak digunakan dalam minyak dan gas, listrik pabrik, dan pabrik pengolahan limbah. Penggunaan GRP
menjadi rekomendasi dalam layanan ini dengan mempertimbangkan kriteria:

1. Stabilitas dalam UV. GRP yang diproduksi menggunakan thermosetting lebih stabil dalam cuaca panas dan UV radiasi,
sampel lama yang terpapar UV telah menunjukkan perubahan warna saja dan degradasi kecil. Diketahui bahwa pada GRP,
suhu radiasi permukaan dalam cuaca panas berada dalam 10 °C dari suhu sekitar karena konduktivitas termal yang rendah
dalam serat kaca, tidak seperti pipa logam di mana suhu radiasi eksternal bisa mencapai 80 °C.

2. Permukaan interior yang halus. Pipa GRP memiliki permukaan yang halus. Seiring berjalannya waktu telah dilihat dalam
studi kasus. Hal ini akan berdampak pada biaya jika kita membandingkan GRP dengan pipa baja.

Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Persyaratan Khusus GRP

1. Pipa Berdekatan dengan Struktur Kaku. Pipa GRP memerlukan


tindakan tertentu untuk menghindari kerusakan akibat penurunan
struktural. Karena penyelesaian terstruktur adalah masalah yang tidak
dapat dihindari. Insinyur harus berurusan dengan masalah dengan
menyediakan beberapa cara perlindungan.

2. Persiapan dan Inspeksi Sambungan. Pipa GRP dengan konfigurasi


sambungan coupler atau keran / bel harus memasang gasket karet untuk
kedap air. Pipefitter mungkin memiliki cincin karet terlepas dari alur saat
mendorong.

3. Stabilitas Pipa Sebelum Uji Hidro.

Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Kegagalan Pipa GRP
Beberapa kegagalan nyata yang terjadi di perpipaan GRP, di mana akar penyebabnya dilakukan untuk menyelidiki
kemungkinan penyebab dan pencegahannya.

1. Pipa Banjir
Pipa Banjir adalah masalah yang sangat umum
terutama saat hujan lebat bisa terjadi kapan saja
selama musim dingin atau air tanah kembali ke
paritzona selama instalasi. Kontraktor selalu
menyarankan untuk menerapkan minimal lapisan
backfilling segera setelah pipa diletakkan di parit
yang akan membantu untuk menjaga pipa tetap
pada posisinya selama banjir.

Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Kegagalan Pipa GRP
Beberapa kegagalan nyata yang terjadi di perpipaan GRP, di mana akar penyebabnya dilakukan untuk menyelidiki
kemungkinan penyebab dan pencegahannya.

2. Retak Flange
Flange GRP adalah bagian penting dari sistem, mereka diperlukan untuk
menghubungkan pipa ke peralatan, katup atau lainnya. Biasanya flange GRP lebih
halus daripada flange logam lainnya dan memerlukan perhatian khusus selama desain
dan pemasangan terutama dalam ketebalan, jenis paking dan pengencangan. Sangat
umum bagi penginstal memiliki kasus koneksi flange dengan misalignment. Flange
GRP tidak dirancang untuk membawa beban seperti katup, yang paling umum untuk
memiliki semua katup didukung untuk menghindari beban transfer ke leher flange
kecuali dilakukan analisis terperinci untuk memastikan flange mampu untuk membawa
beban, dalam beberapa kasus katup otomatis dilengkapi dengan motor yang akan
menciptakan momen tambahan pada flange selama operasi. Hal ini biasanya akan
mengubah rute Pemipaan GRP, dalam beberapa kasus, re-routing ini akan memiliki
perilaku yang berbeda dalam pemipaan dan akan membutuhkan analisis tegangan.
Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Kegagalan Pipa GRP
Beberapa kegagalan nyata yang terjadi di perpipaan GRP, di mana akar penyebabnya dilakukan untuk menyelidiki
kemungkinan penyebab dan pencegahannya.

3. Kerusakan Pipa Akibat Settlement


Perpipaan GRP yang masuk ke struktur kaku harus dirawat
hati-hati. Gambar di samping adalah contoh perpipaan GRE
untuk air api yang masuk ke dalam gedung, kegagalan
terjadi dalam jarak 1 m dari dinding karena penurunan.
Dalam sistem perpipaan ini dengan dengan sambungan
kaku, disarankan untuk membungkus pipa dengan karet
atau bahan fleksibel untuk melindungi pipa dari kerusakan.

Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Glass Reinforced Thermosetting Plastics / Fiberglass Reinforced Plastics Kegagalan Pipa GRP
Beberapa kegagalan nyata yang terjadi di perpipaan GRP, di mana akar penyebabnya dilakukan untuk menyelidiki
kemungkinan penyebab dan pencegahannya.
4. Kegagalan pada Sambungan
Kopling pipa GRP atau koneksi kopling mekanis bisa menjadi sumber kebocoran karena
penempatan paking yang salah atau defleksi sudut yang tinggi. Air akan menyembur
dengan kecepatan tinggi bersama dengan tanah abrasif akan menyebabkan abrasi pada
permukaan pipa eksternal yang akan menyebabkan penipisan dinding pipa dan kemudian
kegagalan bencana pada perubahan tekanan apa pun. Kopling mekanis kemungkinan besar
digunakan untuk menghubungkan dua pipa yang berbeda bersama-sama dengan diameter
luar yang sama atau berbeda. Kegagalan pada kopling ini dimungkinkan jika tidak cocok
untuk salah satu dari kedua bahan. Kegagalan pada mechanical coupling (step coupling)
penyambungan GRP ke DI Piping, semuanya ada tanda abrasi pada spigot pipa di dekat
tepi kopling, ini adalah indikasi kebocoran gasket terjadi selama operasi pipa yang
disebabkan oleh profil karet yang salah bersama dengan pemukiman tanah.

Sumber: Ali Assi. 2020. GRP Piping Failures. Qatar: Pipeline Technology Journal 2nd Special Edition. https://www.pipeline-journal.net/ejournal/ptj-2-2020/epaper/ptj-2-2020.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Polymeric Pipe Penjelasan Umum
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan
unit pembangun yang berulang.

Pipa polimer memiliki sifat ringan, murah,


mudah dipasang, dan tidak memiliki masalah
korosi seperti logam dan beton. Karena sifat
yang menguntungkan ini, pipa polimer semakin
banyak dipasang terutama untuk distribusi air
minum secara global. Meskipun umumnya stabil,
beberapa jenis pipa air polimer diketahui
melepaskan kontaminan anorganik dan organik ke
dalam fluida selama masa pakai.

Sumber Gambar: https://azexport.az/index.php?route=product/product&product_id=6851

Sumber: Andrew J. Whelton & Tinh Nguyen. 2013. Contaminant Migration From Polymeric Pipes Used in Buried Potable Water Distribution Systems: A Review.
Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 43:7, 679-751. http://dx.doi.org/10.1080/10643389.2011.627005

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Polymeric Pipe Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
• Ringan, tangguh, tahan terhadap • Karena sifatnya yang tidak terurai, pipa
serangan kimia dan tersedia dalam ukuran ini tidak dipasang pada suhu tinggi.
panjang. • Mudah retak.
• Biaya penanganan, transportasi dan • Pada suhu yang lebih tinggi, kekuatan
instalasi yang murah. pipa plastik berkurang.
• Jumlah sambungan yang lebih sedikit
memfasilitasi kecepatan dan mengurangi
kemungkinan kebocoran.
• Tahan karat.
• Memiliki sifat elastis yang baik.
• Permukaan internal pipa yang halus
menawarkan lebih sedikit gesekan.

Sumber: Andrew J. Whelton & Tinh Nguyen. 2013. Contaminant Migration From Polymeric Pipes Used in Buried Potable Water Distribution Systems: A Review.
Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 43:7, 679-751. http://dx.doi.org/10.1080/10643389.2011.627005

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Polymeric Pipe Tipe-Tipe Polymeric Pipe
1. Poly(vinyl chloride).
PVC telah dipasang sejak tahun 1970-an, dan merupakan pipa polimer paling populer untuk
distribusi air terkubur di Amerika Utara. PVC adalah termoplastik amorf dengan suhu transisi
gelas (Tg) 82 C. Karena Tg-nya di atas suhu ruangan, PVC adalah plastik kaku seperti kaca. Saat
ini, ada empat jenis pipa PVC yang tersedia: PVC tidak plastis (uPVC atau PVC-U), PVC
modifikasi (mPVC atau PVC-M), PVC berorientasi (oPVC atau PVC-O), dan PVC fusible (fPVC).

2. Poly(ethylene)
Pipa Poly(ethylene) (PE) adalah pipa polimer kedua yang paling umum digunakan di Amerika
Utara, dan telah dipasang sejak tahun 1950-an. Ada banyak jenis pipa PE yang berbeda dalam
komposisi kimia dan kondisi operasi, tetapi bahan-bahan ini secara historis telah diklasifikasikan Poly(vinyl chloride)
secara umum sebagai PE. Semua pipa PE memiliki Tg di bawah nol, sehingga materialnya fleksibel Sumber Gambar: https://pvcpipesupplies.com/what-is-pvc-used-for

pada suhu kamar dan di bawah suhu tanah. Semua pipa PE dibuat dari resin PE yang memiliki
densitas, kristalinitas, dan nilai Tg yang berbeda: densitas rendah (LDPE; 0,910 g/cm3 < < 0,925
g/cm3, T g = —20◦C), kepadatan sedang (MDPE; 0,926 g/cm3 < ρ < 0,940 g/cm3, T g = —
70◦C), dan kepadatan tinggi (HDPE; 0,941 g/cm3, T g = —140◦C; PPI, 2010). LDPE, MDPE, dan
HDPE adalah bahan termoplastik.

Sumber: Andrew J. Whelton & Tinh Nguyen. 2013. Contaminant Migration From Polymeric Pipes Used in Buried Potable Water Distribution Systems: A Review.
Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 43:7, 679-751. http://dx.doi.org/10.1080/10643389.2011.627005

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5b. GRP/FRP & Polymeric Pipe
Polymeric Pipe Tipe-Tipe Polymeric Pipe
3. Poly(1-butene)
PB memiliki Tg—35◦C, dan pipanya juga dikenal sebagai pipa poli, pipa abu-abu,
atau pipa polibutilena. Dari tahun 1978 hingga 1995, pipa PB dipasang di seluruh
Amerika Serikat untuk sambungan layanan air terkubur dan pipa ledeng gedung.
Hanya dalam waktu lima tahun layanan, pipa PB retak, bocor, dan meledak insiden
terjadi, yang disebabkan oleh kerentanannya terhadap serangan air terklorinasi.
Saat ini pipa PB tidak lagi dipasang secara umum.

4. Fiber Reinforced
Fiber Reinforced Pipe (FRP) adalah material komposit polimer dan biasanya
digunakan untuk saluran air berdiameter besar (>200 mm), hingga diameter 4000
mm (AWWA, 2007). FRP terdiri dari resin epoksi atau poliester, serat penguat Fiber Reinforced
seperti kaca atau berbasis karbon, pasir, dan pengisi lainnya. FRP terdiri dari tiga
lapisan: lapisan yang bersentuhan langsung dengan air minum; lapisan polimer Sumber Gambar: http://www.jiubofrp.com/product/FRPGRPGRE-Pipe-183/FRP-
Process-Pipe-600.html

diresapi dengan filamen kaca luka, kaca cincang, agregat pasir, atau bala bantuan
tikar kaca untuk memberikan ketahanan mekanis; dan lapisan gel atau lapisan luar
yang terdiri dari polimer tanpa penguat kaca.
Sumber: Andrew J. Whelton & Tinh Nguyen. 2013. Contaminant Migration From Polymeric Pipes Used in Buried Potable Water Distribution Systems: A Review.
Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 43:7, 679-751. http://dx.doi.org/10.1080/10643389.2011.627005

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Pengertian

Pipa komposit adalah pipa yang terbuat dari material kuat seperti PVC

(Polyvinyl Chloride), HDPE (High Density Polyethylene), GRP (Glass

Reinforced Plastics), FRP (Fiber Reinforced Plastics), dan lainnya. Jenis pipa

ini dapat menutupi kekurangan dari pipa jenis metal atau plastik. Untuk ukuran

dan ketebalan yang sama, pipa komposit lebih kuat dan kokoh dari pada

unreinforced pipe. Pipa komposit adalah pipa yang terbuat dari campuran

termoplastik kepadatan tinggi yang diperkuat bersama dengan bahan lain yang

ditambahkan untuk meningkatkan sifat daya tahan dan umur panjang.

Sumber : Colombo, C., & Vergani, L. (2018). Optimization of filament winding parameters for the design of a composite pipe. Composites Part B: Engineering,
148, 207–216. doi:10.1016/j.compositesb.2018.04.056

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Material Penyusun

1. Matriks 2. Reinforcement atau Filler atau Fiber


Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement
fraksi volume terbesar (dominan). Matriks mempunyai fungsi (penguat) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada
sebagai berikut : komposit.
• Mentransfer tegangan ke serat.
• Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
• Melindungi serat.
• Memisahkan serat.
• Melepas ikatan.
• Tetap stabil setelah proses manufaktur.

Sumber : Laney, Patrick. (2002). Use of Composite Pipe Materials in the Transportation of Natural Gas. Idaho National Engineering and Environmental
Laboratory. https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.165.1163&rep=rep1&type=pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Material Penyusun

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh


beberapa variabel antara lain:
1. Ukuran partikel
2. Rapat jenis bahan yang digunakan
3. Fraksi volume material
4. Komposisi material
5. Bentuk partikel
6. Kecepatan dan waktu pencampuran
7. Penekanan (kompaksi)
8. Pemanasan (sintering)

Nilai Kekuatan Fiber terhadap Modulus


Sumber : Rimbun Turnip, FT UI, 2010

Sumber : Laney, Patrick. (2002). Use of Composite Pipe Materials in the Transportation of Natural Gas. Idaho National Engineering and Environmental
Laboratory. https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.165.1163&rep=rep1&type=pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

Proses pembuatan pipa komposit mempunyai 2 jenis proses yaitu

1. Filament Winding

2. Centrifugal Casting

Sumber : Colombo, C., & Vergani, L. (2018). Optimization of filament winding parameters for the design of a composite pipe. Composites Part B: Engineering,
148, 207–216. doi:10.1016/j.compositesb.2018.04.056

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

1. Filament Winding

Teknologi ini dikembangkan pada akhir tahun 1960-an yang menciptakan


pola heliks seperti filamen dari kepompong ulat sutra. Teknik manufaktur
seperti ini juga biasa digunakan untuk membuat kapal, pipa, cross-weaving
polymer.

Sumber Gambar: https://www.appliedcomposites.com/filament-winding

Sumber Gambar: Colombo, C., & Vergani, L. (2018)

Sumber : Colombo, C., & Vergani, L. (2018). Optimization of filament winding parameters for the design of a composite pipe. Composites Part B: Engineering,
148, 207–216. doi:10.1016/j.compositesb.2018.04.056

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

1. Filament Winding
1. Lamina
Analisis estimasi kelenturan dan kekuatan dari lamina dari matriks
Prosesnya daapt dilihat pada diagram berikut
dan serat berdasarkan beberapa model yang digunakan.

2. Pipe Design
Langkah ini berkaitan dengan desain pipa di bawah tekanan
internalnya. Desain ini diiterasi bagaimana meminimalkan ketebalan
dinding yang berkaitan dengan fraksi volume dan sudut lilitan

3. Standard
Langkah terakhir adalah mengimplementasikan syarat-syarat yang
Sumber Gambar: Colombo, C., & Vergani, L. (2018) diberikan dalam standard dengan melihat pengaruh beban aksial
terhadap ketebalan dinding pipa.

Sumber : Colombo, C., & Vergani, L. (2018). Optimization of filament winding parameters for the design of a composite
pipe. Composites Part B: Engineering, 148, 207–216. doi:10.1016/j.compositesb.2018.04.056

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

2. Centrifugal Casting

Metode ini adalah mengenai menggunakan cetakan untuk


membuat tabung atau pipa berongga. Metode ini melibatkan
cetakan tubular berongga yang diisi dengan bahan polimer
yang dipanaskan dan kemudian dipanaskan atau dilelehkan,
alat ini berputar pada rpm tinggi dan kemudian didinginkan
dan dikeluarkan dari cetakan atau pengecoran. Proses ini
sudah dikenal cukup lama sejak tahun 1809 oleh A. G.
Eckhardt. Salah satu contoh alatnya dapat dilihat pada
gambar berikut.

Sumber Gambar: Amit M Joshi.

Sumber : Junus, S., & Zulfia, A. (2016). Development of Seamless Pipe Based on Al/Al2O3 Composite Produced by Stir
Casting and Centrifugal Casting. In Materials Science Forum (Vol. 857, pp. 179–182). Trans Tech Publications, Ltd.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/msf.857.179

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

2. Centrifugal Casting

Beberapa karakteristik dari metode ini adalah


• Pengecoran relatif bebas dari cacat
• Lebih sedikit kehilangan logam
• Sifat mekanis yang lebih baik
• Tingkat produksinya tinggi
• Dapat digunakan untuk memproduksi pipa bimetal

Sumber Gambar: https://www.metaltek.com/blog/centrifugal-casting-process-advantages-


and-limitations/

Sumber : Junus, S., & Zulfia, A. (2016). Development of Seamless Pipe Based on Al/Al2O3 Composite Produced by Stir
Casting and Centrifugal Casting. In Materials Science Forum (Vol. 857, pp. 179–182). Trans Tech Publications, Ltd.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/msf.857.179

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Proses Pembuatan

Perbandingan

Sumber Gambar: DICKY SAPUTRA (2019)

Sumber : Saputra Dicky (2019). PERANCANGAN ONSHORE PIPELINE UNTUK FLOWLINE MENGGUNAKAN PIPA
KOMPOSIT GLASS-REINFORCED PLASTICS (GRP). https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/38390

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Penggunaan

Pipa Komposit secara umum banyak digunakan dalam hal-


hal berikut
1. Oil and Gas Pipeline systems
2. Water Heater and Cooling Systems
3. Water Transportation for Firefighting Systems
4. Sewage and Drainage Systems
5. Drinking Water Supply Systems
6. Medical Oxygen Supply Systems

Sumber Gambar: https://www.upstreamonline.com/online/aker-solutions-invests-in-


airborne-oil-gas/2-1-566011

Sumber : https://en.lesso.com/blogs/composite-pipes/

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Contoh

Salah satu jenis pipa komposit yang digunakan di dunia adalah Thermoplastic Composite Pipe (TCP). Sifatnya fleksibel, tidak
korosif, dan beratnya yang relative ringan. Pengaplikasiannya adalah pada Chevron Alder Jumper yang dipasang pada September
2016.

Sumber Gambar: MCE Deepwater Development 2017

Sumber : https://mcedd.com/wp-content/uploads/2017/Proceedings/14/MCEDD%202017%20Airborne%20(Wide%20Screen)rev04.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Contoh

Metode desain pada proyek


tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut

Sumber Gambar: MCE Deepwater Development 2017

Sumber : https://mcedd.com/wp-content/uploads/2017/Proceedings/14/MCEDD%202017%20Airborne%20(Wide%20Screen)rev04.pdf

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


5c. Composite Pipeline
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan

• Massa jenis rendah (ringan) • Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash
• Lebih kuat dan lebih ringan (tabrak) dibandingkan dengan metal.
• Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan • Kurang elastis
• Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas. • Lebih sulit dibentuk secara plastis
• Koefisien pemuaian yang rendah
• Tahan terhadap cuaca
• Tahan terhadap korosi
• Mudah diproses (dibentuk)

Sumber : https://en.lesso.com/blogs/composite-pipes/

KL4220 Subsea Pipeline Ocean Engineering ITB


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai