Anda di halaman 1dari 3

Nama : Della Natasya Arlinda Putri

Kelas : 12 Mipa 3

No : 12

PH. Teks editorial.

1. Sebutkan 4 Ciri kebahasaan yang terdapat dalam editorial di atas. Perjelas dengan kalimat
yang menunjukan ciri kebahasaan.
Jawab :
a. Menggunakan kata-kata popular.
Ironisnya, selain sering memakan korban, biaya pembangunan wilayah berdampak
juga sangat besar.
b. Menggunakan konjungsi/kata sambung
Akibatnya, wilayah yang dulu nyaris tak pernah banjir sekarang seperti menjadi
lautan.
c. Menggunakan modalitas untuk membangun opini.
Tentunya kita berharap angka penderita COVID-19 tak lagi naik pada saat sudah
banyak yang masuk level 1.
d. Menggunakan kata ganti penunjuk waktu, tempat atau persitiwa
Hanya, di masa seperti ini, dimana pandemi covid-19 belum hilang, hal itu menjadi
berbahaya.
2. Editorial termasuk tulisan opini. Temukan pada teks :
a) Tiga kalimat opini
1. Menjadi keprihatinan kita jika melihat alam Indonesia.
2. Tentunya kita berharap angka penderita Covid-19 tak lagi naik pada saat
sudah banyak Yang masuk level 1.
3. Selain itu, perlu kebijakan yang elok dan populis menjelang libur Natal dan
pergantian tahun menjadi upaya penting menekan laju COVID-19 agar tidak
meningkat lagi.
b) Dua kalimat fakta.
1. Panasnya pun melebihi ambang normal. Ada yang mencapai 41 derajat
Celcius.
2. Menjadi keprihatinan kita jika melihat alam Indonesia. Indonesia yang dulu
selalu disebut paru-paru dunia karena lebatnya hutan sekarang berubah
total. Pohon-pohon hutan sudah banyak yang ditebang. Paru-paru dunia itu
kini sudah berlubang.
3. Jawab :
a) Apa yang dimaksud tajuk rencana itu? Tajuk rencana ditulis berdasarkan peristiwa
bagaimana syarat peristiwa yang akan di editorialkan?
Tajuk rencana/editorial adalah tulisan yang berisi opini atau pandangan pemimpin
redaksi koran terhadap permasalahan yang sedang hangat saat media itu terbit.
Dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini. Fakta adalah hal yang nyata, hal yang
benar-benar terjadi dan tidak terbantahkan. Sedangkan opini adalah pendapat,
predik. Opini jelas masih bisa diperdebatkan. Opini dalam teks editorial/Tajuk
rencana bisa berupa saran, harapan, penilaian, prediksi, maupun kritik.
Teks editorial ditulis berdasarkan peristiwa-peristiwa yang berkembang di
masyarakat. Kemudian peristiwa-peristiwa itu dipilih berdasarkan kriteria :
 keterjadian kekinian (aktualitas),
 keluarbiasaan (fenomenal),
 keterbantahannya (kontroversial).
b) Apa saja fungsi teks editorial itu?
 Untuk menyampaikan berita atau informasi kepada para pembaca.
 Teks editorial terkadang dapat menggerakkan pembaca agar mau bertindak.
 Memberikan motivasi untuk pembaca.
 Untuk memberikan pandangan atau opini sang redaksi terhadap para
pembaca pada isu yang tengah berkembang atau hangat dibicarakan.
 Untuk mengajak pembaca agar turut berpikir terkait isu aktual yang tengah
hangat diperbincangkan atau di kehidupan sekita
 Untuk memengaruhi pemikiran si pembaca
4. Struktur teks editorial terdiri atas pengenalan isu (Tesis), penyampaian pendapat
(Argumentasi), dan penegasan ulang(Rekomendasi). Tunjukkanlah struktur teks editorial di
atas! Beri penjelasan seperlunya dan buktikan dengan ilustrasi kalimat!
1) Pengenalan Isu/tesis
Hujan mulai turun di beberapa daerah. Artinya, musim hujan sudah dating
setelah panas yang menyengat ada di hampir seluruh wilayah tanah air.
Panasnya pun melebihi ambang normal. Ada yang mencapai 41 derajat
celcius.
2) Argumentasi
Hujan membawa dua sisi berkebalikan. Bagi para petani, membuat
mereka mulai bercocok tanam. Namun, di sisi lain, hujan membuat banyak
daerah harus waspada. Banjir sudah siap-siap mendatangi wilayah mereka.
Daerah-daerah yang menjadi langganan banjir atau wilayah-wilayah
yang lahan hijaunya sudah terkikis. Menjadi keprihatinan kita jika melihat
alam Indonesia. Indonesia yang dulu selalu disebut paru-paru dunia karena
lebatnya hutan sekarang berubah total. Pohon-pohon hutan sudah banyak
yang ditebang. Paru-paru dunia itu kini sudah berlubang.
Akibatnya, wilayah yang dulu nyaris tak pernah banjir sekarang
seperti menjadi lautan. Memprihatinkan memang. Kita memang belum
terlambat untuk reboisasi, tetapi waktu untuk menghijaukan kembali
memang tidak singkat. Ironisnya, selain sering memakan korban, biaya
pembangunan wilayah terdampak juga sangat besar.
Selain itu, perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan
biasanya berdampak pada kesehatan masyarakat karena daya tahan
menurun. Flu, pilek dan demam menjadi penyakit yang menghampiri
masyarakat. Hanya, di masa seperti ini, di mana pandemi Covid-19 belum
hilang, hal itu menjadi berbahaya.
3) Rekomendasi
Tentunya kita berharap angka penderita Covid-19 tak lagi naik pada saat
sudah banyak yang masuk level 1. Menjaga diri agar tetap fit sangat
penting, misalnya dengan rajin berolah raga. Tetap menegakkan aturan
prokes dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan
menghindari kerumunan. Selain itu, perlu kebijakan yang elok dan populis
menjelang libur Natal dan pergantian tahun menjadi upaya penting
menekan laju Covid-19 agar tidak meningkat lagi.

5. Teks editorial.
Pedagang makanan kecil menjerit menyusul kenaikan harga minyak goreng curah
dalam beberapa hari terakhir. Kondisi seperti itu terjadi saat usaha mereka mulai pulih pasca
pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Sebelumnya usaha para pedagang makanan kecil ini mulai bergairah lantaran selama
dua tahun dibatasi. Longgarnya aktivitas masyarakat seiring penurunan kasus Covid-19
menjadikan harapan ekonomi keluarga kembali bangkit.
Namun harapan tersebut harus tertunda seiring naiknya harga minyak curah sebagai
komoditas utama dalam usahanya. Dengan harga Rp19.000/kg dirasa sangat berat untuk
mendongkrak keuntungan dari berjualan makanan.
Seharusnya pemerintah tidak menerapkan sistem mekanisme pasar khusus untuk
komoditas pangan pokok karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Terlebih, bagi
UMKM yang saat ini kembali meningkatkan kegiatan usaha pasca seiring menurunnya laju
penyebaran Covid-19.
Memang sejauh ini pemerintah cukup berhasil dalam mengendalikan virus corona
sehingga berdampak pada pertumbuhan usaha mikro dan kecil. Namun, kenaikan harga-
harga bahan pokok dalam beberapa waktu terakhir menjadi kontraproduktif bagi UMKM.
Akan lebih baik jika pemerintah juga memperhatikan hal tersebut demi kesejahteraan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai