NIM : 712022083
INTI FILM
Film Kartini menceritakan tentang seorang perempuan Jawa bernama Kartini yang tumbuh
dengan melihat ibu kandungnya menjadi orang yang terbuang atau orang rendahan di
rumahnya sendiri, karena tidak memiliki darah nigrat atau darah bangsawan. Kartini bahkan
harus memanggil ibu kandungnya sendiri sebagai pembantu karena aturan dari kabupaten.
Pada saat itu Jepara dipimpin oleh seorang bupati dari keturunan bangsawan yang menikahi
perempuan bangsawan yang disebut Raden Ayu. Anak-anak perempuan bupati, baik istri
bangsawan maupun istri yang bukan bangsawan anak-anaknya harus menjadi Raden Ayu.
Ketika perempuan menjadi Raden Ayu, ia harus dikurung di dalam rumah sejak hari pertama
menstruasi atau biasa disebut pingitan dan menanti laki-laki untuk melamarnya menjadi istri
dan suaminya pun harus seorang pria ningrat. Meski menjadi Raden Ayu setiap perempuan
pada saat itu tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan yang tinggi. Namun film ini
menceritakan tentang sosok Kartini yang pada saat itu berani untuk menjadi perempuan yang
berpendidikan, berjuang untuk kesetaraan hak bagi semua orang, dan hak Pendidikan bagi
semua orang terutama bagi perempuan. Kartini bisa menjadi Raden Ayu yang berbeda
bersama dengan kedua adiknya karena Kartini mendapat buku-buku dari kakak laki-lakinya
yang saat itu mendapatkan pendidikan yang baik di Belanda maksud dari kakak laki-lakinya
memberikan buku agar Kartini tidak bosan selama pingitan. Dari buku-buku yang dibaca oleh
Kartini menjadi jembatan untuk Kartini mengenal dunia luar dan mendapat pemahaman yang
baru dan baik bagi Kartini hingga akhirnya dia berjuang dengan memperkenalkan karya-
karyanya kepada orang Belanda dan berjuang untuk mendapatkan hak pendidikan bagi semua
orang terkhususnya perempuan. Tidak sampai situ saja Kartini juga mengajarkan ilmu kepada
semua orang.
CATATAN KRITIS
Dari film yang ditonton kita dapat belajar dari sosok Kartini, sosok yang istimewa yang
menjunjung tinggi pendidikan dan hak kesetaraan dengan cara memperjuangkan itu semua.
Meskipun susah payah, namun hasil perjuangannya tidak mengecewakan dan hasil
perjuangan Kartini membawa dampak yang baik bagi setiap orang terkhususnya bagi
perempuan. Ilmu yang Kartini dapatkan tidak hanya untuk dirinya sendiri namun dia bagikan
kepada orang-orang sekitarnya. Dari Kartini kita belajar semua ilmu pengetahuan yang kita
miliki kalau tidak dibagikan kepada orang-orang di sekitar kita adalah suatu hal yang
percuma dan dari film Kartini ini kita dapat belajar bahwa seorang “perempuan” mampu
untuk melakukan segala hal tanpa rasa takut, apalagi kita yang ada di masa sekarang ini yang
dipenuhi dengan bermacam-macam kelebihan, kita mampu dan bisa untuk menjadi seperti
sosok Kartini.