Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BACA

NAMA : RANLYSERA T. G SAETBAN


NIM : 712022083

INTI BACAAN
Menurut buku ragi cerita 1 saat tahun 1790 sampai sekitar pada tahun 1820, Ambon
dan kepulauan Maluku ada dalam keadaan yang tidak menentu. Hal ini di sebabkan karena
bencana sehingga perekonomian mereka tidak stabil pada saat itu. selama dua kali orang-
orang Inggris menggantikan orang-orang Belanda. Orang- orang Inggris pada saat itu
meringgankan beban yang di berikan oleh orang- orang Belanda pada rakyat yang ada di
Ambon dan kepulauan Maluku pada saat itu. namun pada tahun 1817 setelah Belanda
Kembali, mereka mulai lagi untuk membebankan macam-macam kewajiban yang harus di
lakukan oleh rakyat. Tahun 1835 pulau-pulau Maluku Tengah terjadi gempa bumi dan
wabah. Pulau- pulau Maluku miskin, dan banyak rakyat dari Maluku yang merantau untuk
menjadi prajurit atau pegawai untuk pemerintah Belanda. Gereja yang ada di Maluku pun
ikut terpengaruh peristiwa-peristiwa pada saat itu. pada tahun 1793 sampai dengan 1815 tidak
ada lagi pendeta di Ambon kecuali selama beberapa bulan saja. Hal ini tidak membuat gereja
Kristen di Ambon punah. Orang- orang di Ambon tetap ingin menjadi agama Kristen. Guru-
guru yang ada pasa saat itu melanjutkan kegiatan-kegiatan yang biasanya mereka lakukan,
karena pada saat itu keadaan kekristenan dulu di pelihara oleh guru- guru di Ambon, bukan
oleh pendeta- pendeta asing.
Gereja di Maluku sudah hidup sekitar hamper tiga abad. Orang- orang Maluku
berperang pada agama Kristen pada saat itu karena orang- orang Belanda mau menghentikan
pembayaran gaji para guru dan kas negara. Pada saat itu juga di Maluku masih terdapat
kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari agama suku, yaitu menyimpan benda- benda keramat
serta benda- benda berwujud nenek-moyang, sehingga pendeta- pendeta zaman VOC
memusnahkan agama-agama suku ini dan kalua mereka kedapatan berpegang pada agama
suku mereka akan mendapat hukuman yang berat sampai hukuman mati. Pada saat
tahun1814 ada seorang tenaga baru yaitu Joseph Kam dua hari setelah Kam tiba di Ambon
Kam mulai melayangkan firman, tiga minggu kemudian ia memimpin perayaan perjamuan
kudus. Kam melayangkan pembaptisan dengan menetapkan jatah 120 orang per minggu
untuk di baptis. Kam menanamkan jenis kekristenan yang baru yaitu kekristenan gaya
pietisme atau revival. Roskott yang menggantikan Kam ia di utus untuk membuka suatu
sekolah Pendidikan guru (SPG). Kam dan Roskott ingin untuk menasihati mutu hidup
gerejani di Maluku dengan cara lain yaitu dengan buku-buku

TANGGAPAN KRITIS
Kekristenan dan gereja yang ada di Maluku pada saat itu meskipun tidak adanya
pendeta- pendeta serta kehidupan gereja tidak banyak beroperasi pada saat itu namun dalam
keadaan seperti ini gereja Maluku sudah hidup hampir tiga abad, meskipun juga agama-
agama suku pada saat itu masih sangat kental. Orang- orang Belanda pada saat itu juga
kembali membangun gereja di Maluku serta pendidikan yang di perhatikan oleh mereka.
Sampai pada akhirnya berkembang sampai saat ini.

PERTANYAAN
Jelaskan alasan Kam pada saat itu menanamkan jenis kekristenan baru di Maluku yaitu
kekristenan gaya pietisme atau revival ? Apakah gaya kekristenan baru yang di buat oleh
Kam ini berdampak baik bagi masyarakat Kristen di Maluku?

Anda mungkin juga menyukai