BELANDA
PENGANTAR
• Belanda pada dunia perdagangan awalnya hanya sebagai pencatut (retailer, pengecer)
barang-barang Asia di Eropa Barat.
• Orang Belanda bekerja sama dengan Portugis dalam hal perdagangan (Kerjasama
mereka terputus Ketika Portugis dan Spanyo dipersatukan. Spayol adalah musuh lama
Belanda).
• Karena alasan itulah Belanda mencari jalan keluar dengan berlayar sendiri demi
memperoleh barang-barang yang mereka perlukan.
• Usaha yang di dorong pemerintah Belanda ini kemudia terwujud dengan didirikannya
VOC, sebuah maskapai perkapalan raksasa pada 1602.
• VOC sendiri menerapkan politik
Divide et Impera. Metode politis
ini nantinya disempurnakan
pasca VOC dinyatakan pailit dan
bubar oleh pemerintah Belanda
Berikut beberapa contoh keberhasilan VOC dalam melaksanakan devide et impera di
nusantara:
• Perang Makassar, VOC berhasil menaklukkan kesultanan Gowa dan kota
Makassar pada 1669 karena dibantu oleh raja Bone dan Arung Palakka yang
tengah berseteru dengan Sultan Hasanudin.
• Konflik kerajaan Mataram membuat posisi VOC sangat diuntungkan, sedangkan
posisi kerajaan Mataram semakin melemah karena terbagi menjadi empat
kerajaan. Selain itu, Belanda juga berupaya melakukan siasat devide et impera
pada perang Saparua, perang Padri, perang Diponegoro atau perang jawa, perang
Aceh, perang Banjar, dan perang Jagaraga.
• Penggunaan politik adu domba sukses membuat bangsa Indonesia berkonflik dan
berebut kekuasaan.
MASA VOC MASA GELAP (ABAD 17 & 18)
• Pada abad pertengahan bahkan sampai sekarang masalah agama dan politik
sulit dipisahkan
• VOC (Vereenigde Oos Indishe Compagnie) memonopoli dagang di kawasan
asia.
• Tidak hanya masalah ekonomi/dagang, tetapi jg mencampuri/menentukan
hukum, politik, dan agama.
• VOC/Belanda yg mayoritas kristen melarang penyebaran agama katolik
(portugis dan spanyol, musuh mereka mayoritas katolik)
• Misi dilarang, gereja katolik ditutup, para imam diusir/dipulangkan. Umat
gelisah (ibarat domba yg tidak punya gembala lagi)
LANJUTAN….
• 4 april 1808, 2 imam projo (nelissen dan prizen) tiba di Jakarta dan diijinkan
melayani orang2 katolik. 10 april dirayakan misa pertama tanpa rasa takut, di
sebuah kapel dekat lapangan benteng.
• Akhir th 1808 rm. Prizen membuka paroki di Semarang, dan 1810 di Surabaya. Ia
mengajar, membabtis, melayani sakramen dan pelayanan sosial. 1821 wabah
kolera terjadi, rm. Wedding yg datang membantu terjangkit korela dan meninggal
setahun kemudian. Tapi sebelumnya ia sempat menterjemahkan KS dalam bahasa
jawa bersama para pendeta Protestan.
• Jumlah imam-imam yang kecil itu belum sempat untuk menyebarkan agama
Katolik memelihara dan menyegarkan iman umat yang ada sudah sangat susah.
• Pada tahun 1830 kebebasan beragama dan beribadat dijamin sepenuhnya oleh
pemerintah “asal pelaksanaannya tidak mengancam ketertiban umum”.
LANJUTAN….