Anda di halaman 1dari 3

4 Pendekatan Globalisasi: Penjelasan & Contohnya

Untuk memahami fenomena globalisasi yang terjadi sekarang, terdapat empat pendekatan yang dapat
diterapkan. Keempatnya: pendekatan sistem dunia; pendekatan budaya global; pendekatan masyarakat
dan politik global; dan pendekatan kapitalisme global.

Penjelasan mengenai 4 pendekatan globalisasi itu, sebagaimana disarikan dari Modul Sosiologi dari
Kemdikbud (2020: 5-6) bisa dicermati dalam uraian di bawah ini.

1. Pendekatan Sistem Global

Terjadinya globalisasi tak lepas dari pengaruh negara-negara dominan di dunia. Artinya, kejadian di
suatu wilayah yang jauh akan berpengaruh besar jika diintervensi oleh negara-negara dominan itu.

Pembagian pengaruh sistem global atas wilayah dunia memunculkan kategorisasi negara berdasar level
kekuatannya menjadi 3. Ketiganya ialah negara dominan, negara periferal (pinggiran), dan negara semi-
periferal.

Negara-negara dominan itu saat ini tergabung dalam G-7. Ia gabungan negara ekonomi maju yang
menguasai 60 persen kekayaan global, yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia,
dan Jepang.

Kemudian, negara semi-periferal, yaitu negara G-20 yang terdiri dari 20 negara dengan ekonomi dan
industri maju, atau sedang berkembang pesat. Indonesia kini salah satu negara anggota G-20.
Sementara itu, sisanya adalah negara periferal.

Ketika negara dominan melakukan kerja sama internasional, maka keputusannya sering kali tidak dapat
ditolak oleh negara semi-periferal dan periferal. Keputusan negara-negara dominan dari G-7 akan
berdampak luas bagi negara-negara lain di dunia.

Sebagai contoh, dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 akhir Agustus lalu di Carbis Bay,
Inggris, negara G-7 memutuskan untuk bersatu melawan perubahan iklim. Dengan demikian, negara-
negara periferal dan semi-periferal pasti terdampak oleh keputusan negara G-7 tersebut.

2. Pendekatan Budaya Global

Pendekatan ini memandang bahwasa globalisasi adalah penyeragaman budaya yang dipengaruhi oleh
media massa. Berkat akses pada media yang kian mudah, cepat dan intens, budaya populer digemari
generasi muda sehingga menggerus identitas lokal dan nasional. Proses ini berhilir pada lahirnya
masyarakat dunia yang menuju ke budaya tunggal.
Sebagai contoh, musik yang populer di AS, biasanya juga populer di negara-negara lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa budaya populer yang viral di Internet turut merangsek ke negara-negara lain yang
bisa mengakses konten tersebut.

Akibatnya, budaya lokal terancam punah karena banyak orang lebih suka pada budaya global. Demikian
juga kearifan lokal dan adat-istiadat yang dianggap ketinggalan zaman juga kian redup dan semakin
ditinggalkan.

3. Pendekatan Masyarakat dan Politik Global

Pendekatan ini melihat bahwasanya pengaruh globalisasi terjadi berkat dominasi kekuasaan dan politik
global. Dalam hal ini, organisasi-organisasi internasional, semacam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
berpengaruh besar dan bisa mendesak suatu negara untuk mengikuti arahannya, dengan alasan
kepentingan global.

Selain organisasi internasional, kekuatan politik global yang dominan juga dimiliki oleh gabungan
negara-negara maju seperti G-7 dan G-20.

Sebagai contohnya, saat pandemi Covid-19 terjadi sejak awal 2020 lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO)
yang merupakan lembaga internasional di bawah PBB, aktif mendesak semua negara agar serius dalam
mencegah penularan Covid-19. Desakan itu membuat nyaris semua negara di dunia membatasi aktivitas
mobilitas masyarakat demi meredam penularan penyakit mematikan itu.

Desakan WHO didasari alasan kuat karena penyakit Covid-19 mudah menular antarmanusia dan telah
memicu banyak kematian di berbagai negara. Semua negara perlu serius mencegah kasus Covid-19
bertambah karena penyebarannya bisa mengancam keselamatan masyarakat sedunia.

4. Pendekatan Kapitalisme Global

Pendekatan kapitalisme global merujuk ke pemahaman bahwa globalisasi didorong oleh aktivitas dari
perusahaan-perusahaan yang bersifat transnasional atau Trans-National Corporation (TNC) dan Multi-
National Corporation (MNC), yang wilayah operasionalnya melewati batas lintasnegara.

MNC merupakan perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara
tetapi kantor cabangnya menjamur di berbagai negara maju maupun berkembang.

Sedangkan TNC merupakan perusahaan berbadan hukum di satu negara tapi beroperasi di banyak
negara, serta mempunyai kekayaan dan pendapatan yang sangat besar. Modal perusahaan TNC ini bisa
dimiliki oleh berbagai warga negara, tetapi institusi ini terikat sebagai satu kesatuan ekonomi dan
manajemen.
Dalam bidang ekonomi, baik itu TNC atau MNC mendorong budaya konsumtif di masyarakat untuk
menggunakan produk mereka. Contoh dari perusahaan TNC dan produknya adalah General Motors
Company dengan mobil Chevrolet yang mendunia. Sementara itu, contoh perusahaan MNC adalah Coca
Cola dengan produk minuman bersodanya.

Anda mungkin juga menyukai