Anda di halaman 1dari 13

PENJABARAN ATAU PENJELASAN MENGENAI TEORI ILMU KOMUNIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Teori Komunikasi

Disusun Oleh :

Moch. Yunus Kholis


Risma

II/IKOM/A-3

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Bandung 2018
TEORI – TEORI KOMUNIKASI
A. Fenomenologi
Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari
manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu fenomonologi dalam filsafat biasa
dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada
fenomena ini.

1. Jenis-Jenis Tradisi Fenomenologi


Adapun varian dari tradisi Fenomenologi ini adalah,:
a. Fenomena Klasik, percaya pada kebenaran hanya bisa didapatkan melalui
pengarahan pengalaman, artinya hanya mempercayai suatu kebenaran dari
sudut pandangnya tersendiri atau obyektif.
b. Fenomenologi Persepsi, percaya pada suatu kebenaran bisa di dapatkan dari
sudut pandang yang berbeda – beda, tidak hanya membatasi fenomenologi
pada obyektifitas, atau bisa dikatakan lebih subyektif.
c. Fenomenologi Hermeneutik, percaya pada suatu kebenaran yang di tinjau
baik dari aspek obyektifitas maupun subyektifitasnya, dan juga disertai
dengan analisis guna menarik suatu kesimpulan.

B. Interaksi Simbolis
Teori interaksi simbolik adalah hubungan antara simbol dan interaksi.
Menurut G.H. Mead, orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul
dalam sebuah situasi tertentu. Sedangkan simbol adalah representasi dari sebuah
fenomena, dimana simbol sebelumnya sudah disepakati bersama dalam sebuah
kelompok dan digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama. Simbol
dibedakan menjadi dua, yakni: Simbol verbal, penggunaan kata-kata atau bahasa,
seperti rumah sebagai tempat tinggal keluarga. Simbol nonverbal lebih menekankan
pada bahasa tubuh atau bahasa isyarat, seperti: lambaian tangan, anggukan kepala.

C. Konstruksi Realitas Sosial


Teori Konstruksi Realitas Sosial. Konstruksi Sosial atas Realitas (Social
Construction of Reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan
interaksi dimana individu atau sekelompok individu, menciptakan secara terus-
menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.

D. Behaviorisme
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati
dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap
rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku
kondisi yang diinginkan (Arya, 2010).
E. Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar
adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat
kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.

F. Dramaturgi
Dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Kita
lihat kembali contoh di atas, bagaiman seorang polisi memilih perannya, juga seorang
warga negara biasa memilih sendiri peran yang dinginkannya. Goffman menyebutnya
sebagai bagian depan (front) dan bagian belakang (back). Front mencakup, setting,
personal front (penampilan diri), expressive equipment (peralatan untuk
mengekspresikan diri). Sedangkan bagian belakang adalah the self, yaitu semua
kegiatan yang tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan acting atau penampilan
diri yang ada pada Front. Berbicara mengenai Dramaturgi Erving Goffman, maka kita
tidak boleh luput untuk melihat George Herbert Mead dengan konsep The Self, yang
sangat mempengaruhi teori Goffman.

G. Analisis Wacana
Analisis wacana adalah sebuah kajian yang menenliti atau menganalisis
bahasa yang digunakan secara alamiah,baik dalam bentuk tulis maupun lisan terhadap
para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat. Kajian terhadap suatu wacana dapat
dilakukan secara struktural dengan menghubungkan antara teks dan konteks, serta
melihat suatu wacana secara fungsional dengan menganalisis tindakan yang dilakukan
seseorang untuk tujuan tertentu untuk memberikan makna kepada partisipan yang
terlibat. Data yang digunakan dalam analisis wacana yaitu dengan cara berfokus
kepada pengkontruksian secara kewacanaan yang meliputi teks tulis yang berupa
ragam tulisan, dan teks lisan yang berupa ragam tuturan.

H. Analisis Framing
Metode framing (pembingkaian) adalah suatu metode untuk melihat cara
bercerita (story telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada “cara
melihat” terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini berpengaruh pada
hasil akhir dari konstruksi realitas. Analisis framing adalah analisis yang dipakai
untuk melihat bagaimana media mengonstruksikan realitas. Analisis framing juga
dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media.

I. Analisis Isi
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang
disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalsiis
semua bentuk komunikasi : surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan,
pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, teater, dsb. Contoh : ingin megetahui
apakah lagu-lagu Indonesia sekarang ini lebih berorientasi pada kritik sosial daripada
cinta; apakah novel masa kini kebanyakan berpusat pada kehidupan konsumerisme;
apakah pidaato tokoh politik tertentu cenderung menggunakan kata-kata yang abstrak
dan sloganistis, dsb.
J. Semiotika
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi
Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk
studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan,
kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.

K. Critical Theory of Communication


Teori ini mengkritik asumsi sederhana bahwa ‘apa yang baik untuk General Motors
baik pula bagi negara’. Lebih spesifik lagi, ia hendak menguji praktik komunikasi
dalam organisasi yang meruntuhkan sepenuhnya representative decision making, yang
kemudian mengurangi kualitas, inovasi, dan keadilan dalam kebijakan perusahaan.

ILMU KOMUNIKASI
A. Elemen Elemen Komunikasi

1. Komunikator (sumber)
Komunikator merupakan penyampai pesan, baik itu berupa individu, kelompok
atau sebuah organisasi/ perusahaan. Komunikator bisa saja seorang pembicara
yang berbicara atas nama dirinya sendiri, atau bisa pula gabungan berbagai
individu dalam sebuah kelompok atau lembaga yang berbicara atas nama
kelompok tersebut (bukan atas nama pribadi).

2. Pesan atau Stimulus


Pesan merupakan ide atau gagasan yang disampaikan kepada komunikan. Ide
atau gagasan yang ingin disampaikan oleh komunikan harus diolah sedemikan
rupa agar menjadi sebuah pesan yang bukan hanya dapat dimengerti, tapi juga
menarik bagi komunikan yang menjadi target pesan tersebut. Bergantung
kebutuhan, materi pesan bisa bersifat informatif (memberikan informasi),
persuasif (meyakinkan), atau koersif (berupa perintah).

3. Saluran atau Media


Saluran atau media merupakan sarana yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan pesan kepada komunikan. Secara umum terdapat tiga macam
media komunikasi, yaitu media umum, media massa, dan media khusus. Media
umum merupakan media yang dapat digunakan oleh semua orang, misalnya
telepon, surat, mesia sosial, dan lain-lain.

4. Komunikan (penerima)
Komunikan merupakan penerima pesan. Individu atau kelompok yang menjadi
sasaran pesan. secara umum ada tiga jenis penerima pesan, yaitu personal,
kelompok dan massa. Penerima pesan personal misalnya pada komunikasi yang
terjadi lewat tatap muka empat mata, lewat sms atau panggilan telepon kepada
seseorang. Sedangkan iklan di televisi misalnya, merupakan komunikasi yang
penerima pesannya adalah massa (khalayak umum).

5. Hambatan / Gangguan
Hambatan atau gangguan merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
terhambatnya proses komunikasi (baca juga: hambatan-hambatan komunikasi).
Gangguan ini bisa menyebabkan kesalahan pemaknaan pesan oleh komunikan,
sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik, dan komunikasi tidak berhasil
dilakukan. Gangguan tersebut bisa berasal dari komunikator, pesan, saluran
ataupun komunikan.

6. Umpan Balik (feedback)


Umpan balik atau feedback merupakan reaksi atau respon yang diberikan
komunikan untuk menanggapi pesan yang diterimanya. Feedback ini bisa berupa
feedback negatif maupun feedback positif. Feedback dapat membantu
komunikator untuk menilai apakah komunikasi yang dilakukannya efektif atau
tidak. Jika feedback yang diberikan positif, berarti komunikasi yang dilakukan
efektif.

7. Efek
Efek merupakan hasil akhir dari proses komunikasi. Efek ini bisa berupa
perubahan sikap atau tingkah laku target pesan (komunikan). Efek yang
dihasilkan pesan menentukan apakan pesan tersebut berhasil disampaikan atau
tidak. Jika efek yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang disampaikan dalam
pesan, berarti pesan berhasil disampaikan, artinya komunikasi berhasil.
Sebaliknya, jika efek yang dihasilkan tidak sesuai dengan ini pesan, berarti
komunikasi tidak berhasil dan perlu diperbaiki.

8. Situasi
Situasi disini menyangkut situasi atau keadaan ketika proses komunikasi sedang
berlangsung. Dalam komunikasi langsung elemen situasi sangat penting, karena
dapat mempengaruhi mood komunikator juga komunikan. Selain itu situasi juga
akan mempengaruhi pilihan media atau saluran komunikasi yang dipakai, serta
feedback yang diberikan oleh komunikan.

9. Filter
Filter merupakan kerangka berpikir yang digunakan komunikan ketika menerima
pesan. Filter yang dipakai komunikan akan menetukan sikap komunikan terhadap
pesan, apakah menerima atau menolak pesan tersebut. Ada tiga jenis filter dalam
komunikasi, yaitu filter psikologis, filter fisik, dan filter budaya.

10. Pengatur
Pengatur dalam konteks komunikasi ini merupakan pihak luar yang secara tidak
langsung mempengaruhi proses komunikasi, aliran pesan dari komunikator
kepada komunikan. Pengatur merupakan pihak memiliki wewenang untuk
mngontrol isi atau struktur pesan yang disampaikan.

B. Teknik Komunikasi

Beberapa teknik dalam komunikasi :


1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
3. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.
4. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
7. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
8. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.
9. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
10. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

C. Bentuk Komunikasi

1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya
komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Proses komunikasi ini terjadi
dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga
menghasilkan kembali.

2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini juga
dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang yang saling
berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya.

3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok
merupakan komunikasi yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok
orang.

4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam
hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang
berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut
organisasi.

5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran
(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal,
berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu. Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. 

D. Sifat Komunikasi

1. Tatap muka (face-to-face), ialah komunikasi yang berlangsung secara dialogis


sambil saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi (personal contact).

2. Bermedia ialah komunikasi dengan menggunakan alat, umpamanya telepon,


memorandum, Karena melalui alat, maka antara kedua orang tersebut tidak
terdapat kontak pribadi.

3. Verbal, Sifat ketiga ini juga biasa disebut bahasa lisan, Bahasa lisan itu terdiri
dari dua jenis, yakni dalam bentuk lisan (oral) dan tulisan (written/printed), Sifat
verbal dalam bentuk lisan dapat ditemui dalam komunikasi personal maupun
komunikasi kelompok,
Sedangkan yang berbentuk tulisan  dapat dijumpai pada komunikasi massa dan
komunikasi media.

4. Keempat, yakni Nonverbal, Sifat nonverbal, dari sudut pandang psikologis


mencakup pengertian segala ungkapan yang tidak disadari seseorang dalam
bentuk gerak isyarat, gerak tubuh, air muka, nada/getaran suara, dan tarikan
nafas.

E. Bidang Komunikasi

1. Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial diartikan sebagai suatu proses interaksi dimana seseorang atau
suatu lembaga menyampaikan amanat kepada pihak lain agar pihak lain dapat
menangkap maksud yang dikehendaki penyampainya baik secara verbal maupun
nonverbal.

2. Komunikasi Organisasional/Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hirarki antara
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan kerja. Informasi
memegang peranan penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan
yang berdampak pada kemajuan dan perkembangan organisasi.
3. Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi untuk mencapai efektivitas
dan efisiensi di berbagai kegiatan internal organisasi bisnis. Seperti komunikasi
pada umumnya, dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan yang disampaikan tidak
hanya bersifat informatif, tetapi juga bersifat persuasif.

4. Komunikasi Politik
Komunikasi politik dalam arti sempit adalah setiap bentuk penyampaian pesan,
baik dalam bentuk lambang-lambang maupun kata-kata tertulis dan terucap,
ataupun dalam bentuk isyarat yang mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada
dalam suatu kekuasaan tertentu.

5. Komunikasi Internasional
Komunikasi internasional merupakan komunikasi yang dilakukan antara
komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang
berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang
mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas.

6. Komunikasi Antarbudaya
Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara
orang-orang yang berbeda budaya. Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi
kegenerasi.

7. Komunikasi Pembangunan
Secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu
sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan  sebagai suatu kehendak dari suatu
bangsa, dan komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial. Perubahan yang
dikehendaki dalam pembangunan tentunya perubahan yang lebih baik atau lebih
maju dari sebelumnya.

8. Komunikasi Tradisional
Secara umum komunikasi tradisional adalah proses penyampaian pesan dari satu
pihak ke pihak lain dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama
digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaan tersentuh oleh teknologi modern. 

F. Media Komunikasi

Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam
berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata.Media juga
merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk dapat melihat lingkungan yang
lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami pengalaman,Sebagai landasan
penyampai informasi, Sebagai komunikasi interaktif yang meliputi opini audiens,
Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk , Sebagai penyaring atau pembagi
pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri kita dan
penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai
sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan
mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat
berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media
komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari
komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan
informasi atau pesan. Komunikasi merupakan bentuk percakapan yang berlangsung
atas dasar persamaan persepsi. Komunikasi dalam bahasa inggris
communicationberasal dari kata latin communicatio dan berasal dari kata communis
yang berarti sama.

G. Tujuan Komunikasi
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah menciptakan
pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan menurut
Katz an Robert Kahn yang merupakan hal utama dari komunikasi adalah pertukaran
informasi dan penyampaian makna suatu system social atau organisasi. Akan tetapi
komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi
dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta
mengemban harapan-harapannya (Rosadi Ruslan, 2003:83). Dengan demikian
komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan betapa
efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan.

H. Metode Komunikasi

1. Jurnalisme/ jurnalistik (jurnalism)


Metode komunikasi ini merupakan kegiatan dari mencari atau meliput berita,
mengolah, mengedit, menuliskan, melaporkan hingga menyebarkaninformasi
tersebut melalui media massa. Hasil kegiatan ini biasa disebarkan dengan
menggunakan media seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi serta media
berkala lainnya.

2. Hubungan masyarakat (public relation)


Humas merupakan suatu metode komunikasi atau kegiatan untuk menciptakan
citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama.
Instilah ini juga merujuk pada bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan
dengan masyarakat, secara jujur, terbuka, rasional dan timbal balik (dua arah).
Tujuan kegiatan ini adalah agar khalayak atau masyarakat memperoleh citra yang
baik terhadap organisasi atau lembaga sehingga memperoleh dukungan yang
positif.
3. Periklanan (advertising)
Metode komunikasi periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan komunikasinon-
personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, ide/ gagasan atau kebijakan
yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Kegiatan iklan biasanya melalui
media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame
luar ruangan atau bahkan kendaraan umum.

4. Propaganda
Berasal dari kata "propagare" artinya menyemai tanaman. Salah satu kegiatan
komunikasi yang sudah lama dikenal penggunaannya dalam bidang politik. Jadi,
propaganda merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara sengaja
mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk orang guna
menerima suatu pandangan, sentimen atau nilai.

5. Kampanye
Metode komunikasi kampanye merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan
oleh seseorang, sekelompok atau organisasi dalam waktu tertentu untuk
memperoleh dukungan atau pengaruh dari khalayak luas. Kampanye dilakukan
untuk mempengaruhi dengan tujuan meraih simpati, dukungan, bahkan perubahan
sikap atau perilaku khalayak. Kegiatan ini banyak digunakan untuk tujuan politik,
pemasaran, sosial kemanusiaan dan lain sebagainya.

6. Retorika
Retorika merupakan kegiatan komunikasi atau sering juga dikenal sebagai seni
berbicara di depan orang banyak secara bertatap muka dengan menggunakan
bahasa lisan yang indah (irama, mimik dan intonasi suara). Retorika atau public
speaking dituntun oleh dua asumsi. Pertama, pembicara yang efektif harus
mempertimbangkan khalayaknya. Kedua, pembicara yang efektif harus
menggunakan beberpa bukti dalam presentasinya. Bukti yang dimaksud ini
merujuknya pada cara-cara persuasi yaitu melalui ethos, pathos dan logos. Ethos
merujuk pada karakter, intelegensi dan niat baik atau kejujuran yang
dipersepsikan dari seorang pembicara. Logos adalah bukti-bukti logis yang
digunakan oleh pembicara. Pathos berkaitan dengan bukti emosional yang
dimunculkan dari para anggota khalayak.

7. Agitasi
Metode ini merupakan kegiatan komunikasi untuk membangkitkan khalayak
terutama dalam bidang politik. Agitasi adalah upaya untuk menggerakkan massa
dengan lisan atau tulisan dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi
khalayak orang banyak. Metode komunikasi ini terkadang ampuh karena
menggunakan cara-cara mengerahkan orang banyak, seperti demonstrasi dan
mogok untuk mencapai tujuannya.
8. Perang urat syaraf (psychological warfare)
Metode komunikasi yang dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi
pendapat, emosi, sikap dan perilaku pihak musuh atau yang berseberangan.
Metode ini merupakan aplikasi psikologi untuk melengkapi propaganda yang
bersifat kegiatan politik, ekonomi atau militer.

9. Perpustakaan (library)
Secara umum perpustakaan bisa ditempatkan sebagai suatu subjek atau objek
sekaligus. Metode Komunikasi ini bisa bermakna proses, ilmu, seni, pusat
koleksi, pusat pelestarian, tempat, unit kerja, ruang, gedung, bahkan pusat
pengolahan atau pusat pelayanan. Dalam hal ini hampir semua bentuk dan hasil
kegiatan perpustakaan mempunyai tujuan untuk dikomunikasikan kepada
masyarakat seluas-luasnya. Orang mengklasifikasikan dan mengorganisasikan
informasi-informasi dan sumber-sumber informasi, tidak lain tujuannya adalah
untuk kemudahan pemanfaatan oleh masyarakat luas. Tegasnya, tidak ada aspek
kegiatan dan proses kerja di perpustakaan dan pusat-pusat informasi yang tidak
melibatkan komunikasi di dalamnya.

I. Fungsi Komunikasi

1. Menyampaikan pikiran atau perasaan


2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. Mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Mengenal diri sendiri
6. Memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Mengisi waktu luang
9. Menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku
sebagaimana diharapkan

MEDIA – MEDIA KOMUNIKASI


A. Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan
dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan
media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi
hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir
seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
B. Media Cetak
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit.
Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar
atau majalah. Padahal, jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak
terbatas pada dua jenis media itu saja.
Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media
penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat
banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa
media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya
terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok
tertentu saja.
Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di
samping media eletronik dan juga media digital. Dan di tengah dinamika masyarakat
yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan
dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan
berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi
yang dibawanya.
Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media ini
dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah
informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital,
mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang
disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.

C. Mediaa Elektronik
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi
elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini
merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering
dihasilkan secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh
pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara
lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring.
Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada
umumnya berbentuk digital.

D. Media Publik
Media Publik adalah media yang hanya di berikan kepada daerah sekitar saja
atau ruang lingkup yang berada di media tersebut. Contoh : Pegawai SPBU
Pertamina hanya menerima berita berupa koran seputar SPBU hanya di ruang lingkup
SPBU tidak untuk umum.

E. Media Tradisional
Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat. Dalam pengertian yang
lebih sempit, media ini sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Dalam hubungan
ini Coseteng dan Nemenzo (dalam Jahi, 1988) mendefinisikan media tradisional
sebagai bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan dan visual yang dikenal atau diakrabi
rakyat, diterima oleh mereka, dan diperdengarkan atau dipertunjukkan oleh dan/atau
untuk mereka dengan maksud menghibur, memaklumkan, menjelaskan, mengajar,
dan mendidik.
Sejalan dengan definisi ini, maka media rakyat tampil dalam bentuk nyayian
rakyat, tarian rakyat, musik instrumental rakyat, drama rakyat, pidato rakyat- yaitu
semua kesenian rakyat apakah berupa produk sastra, visual ataupun pertunjukkan-
yang diteruskan dari generasi ke generasi (Clavel dalam Jahi, 1988).

F. Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0 , dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content".

G. Media Umum
Media Umum adalah sebuah media yang bisa di gunakan atau di lakukan oleh
semua orang. Media umum biasa di pakai pada masa dulu sebelum ada media
elektronik, contohnya seperti mengerim surat melalui post.

H. Media Transedental
Media Transedental adalah media yang tak terlihat dan media yang dilakukan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh nya adalah seperti berdoa.

Anda mungkin juga menyukai