Anda di halaman 1dari 4

Nama: Elvin Karmawan

NPM: 110110190052

Kasus Putusan Nomor 106/Pdt.G/2019/PN Bdg

Kronologi:

Perwakilan dari masing-masing koperasj anggota yang terdiri dari Koperasi Simpan
Pinjam Sipatakallasa di Sulawesi, Koperasi Simpan Pinjam Raptama Mandiri di Medan, dan
Koperasi Simpan Pinjam Kartika Udayana di Denpasar Bali telah mengajukan gugatan pada
tanggal 18 September 2018 kepada para ahli waris dari alm. Roni Nimrod Sitorus (ketua
Koperasi Simpan Mulatama yang merupakan koperasi pusat). Diketahui setelah meninggalnya
alm. Roni pada 4 Mei 2010, Hakim Sitorus yang merupakan suami dan/atau ayah tergugat telah
melakukan suatu perbuatan melawan hukum dengan mengeluarkan kebijakan secara pribadi
tanpa melakukan rapat anggota koperasi atau para pengurus, yaitu dengan membuat Laporan
Anggran Tahunan dan mengeluarkan kebijakan terkait Jasa Pengelolaan Usaha (JPU) tanpa
mengadakan rapat pengurus yaitu:

1.) KOPERASI SIMPAN PINJAM SIPATAKALLASA yang membawahi unit-unit Koperasi


(Unit-unit yang dikelola untuk wilayah Sulawesi), senilai Rp. 3.810.049.700 (tiga milyar delapan
ratus sepuluh juta empat puluh sembilan ribu tujuh ratus rupiah).

2) KOPERASI SIMPAN PINJAM RAPTAMA MANDIRI (Wilayah Medan) senilai Rp.


794.000.000 (tujuh ratus sembilan puluh empat juta rupiah).

3) PUSAT KOPERASI KARTIKA UDAYANA (Wilayah Bali) senilai Rp. 1.023.300.000 (satu
milyar dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah)

Hal ini menyebabkan adanya kerugian materil maupun imateril. Tadinya gugatan
diajukan pada Hakim Sitorus di PN Bandung, namun beliau kemudian wafat pada 11 Februari
2018 maka gugatan pun dilanjutkan pada ahli warisnya yakni; Ratna, Yolanda, Yosephine, dan
Endang. Para penggugat menuntut ganti kerugian serta sita jaminan atas harta milik alm. Hakim
Sitorus.

Analisis kasus:

Para Penggugat

1. Jabatan Ketua dan atau General Manager / Pengelola unit-unit koperasi Wilayah Sulawesi,
mewakili KOPERASI SIMPAN PINJAM SIPATAKALLASA wilayah Sulawesi Selatan,
berdasarkan AKTA PENDIRIAN KSP SIPAKATALLASA Tanggal 29 Desember 2006 dengan
No.10.- yang berkedudukan Kantor di Jl. Aeropala Hertasning Baru No. 29 C di Kota Makasar,
Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I;

2. LUKNER HABEAHAN, jabatan Ketua dan atau mewakili KOPERASI SIMPAN PINJAM
RAPTAMA MANDIRI, berdasarkan AKTA PENDIRIAN KSP RAP TAMA MANDIRI
Tanggal 9 Agustus 2018 dengan No. 5.- yang berkedudukan di Jl. Medan Tanjung Morawa,
Komplek Perum Taman Riviera C.70 Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas
Propinsi Sumatera Utara, Untuk selanjunya disebut sebagai PENGGUGAT II;

3. IDA BAGUS KADE WITANA, mewakili PUSAT KOPERASI KARTIKA UDAYANA,


sebagai pemilik modal, pengurus dan atau pengelola berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama
Nomor : SPKS/03/I/2017, yang berkedudukan Kantor di Jl. Tanjung Sari No.24 Denpasar, Untuk
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III ;

Para Tergugat

1. ROTUA (isteri dan atau selaku ahli waris alm. Hakim Sitorus), beralamat di Jl.
Tanjungsari Asri No. 72, RT. 004- RW.006, Kel. Antapani Wetan, Kec, Antapani, Kota
Bandung, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama Nasar Ambarita, SH.,M.Hum.,
2. YOLANDA FEBRIANA (anak pertama dan atau selaku ahli waris alm. Hakim Sitorus),
beralamat di Jl. Tanjungsari Asri No. 72, RT. 004-RW.006, Kel. Antapani Wetan, Kec,
Antapani, Kota Bandung. dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama Nasar Ambarita,
SH.,M.Hum., Advokat pada Kantor Hukum “Law Office Nasar & Associate”, yang
berkantor di Jalan Sumbawa No. 93 KotaBandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 04 April 2019, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;
3. YOSEPHINE ARTHA NOVIANA (anak kedua dan atau selaku ahli waris alm. Hakim
Sitorus), beralamat di Jl. Tanjungsari Asri No. 72, RT. 004- RW.006, Kel. Antapani
Wetan, Kec, Antapani, Kota Bandung, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama
Nasar Ambarita,SH.,M.Hum., Advokat pada Kantor Hukum “Law Office Nasar &
Associate”, yang berkantor di Jalan Sumbawa No. 93 Kota Bandung, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 04 April 2019, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
III;
4. ENDANG ROHIDIN, jabatan pengurus, mewakili KOPERASI SIMPAN PINJAM
MULATAMA Wilayah Jawa Barat, berdasarkan AKTA PERUBAHAN KSP MULA
TAMA Tanggal 31 Desember 1997 dengan No SK. 1008/BH/KWK 10/XII-1997 yang
berkedudukan kantor di Jl. Soekarno Hatta No. 590 Metro Trade Centre Blok H.62–63
Kota Bandung Jawa Barat, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama Dadang
Sukmawijaya, SH dan Hendra Irawan, SH, Advokat / Pengacara pada Kantor Hukum
“Hendra Irawan, SH., Dadang Sukmawijaya, SH & Rekan”, yang berkantor di Jalan Haji
Yasin No. 94 / 182 B Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 03
April 2019, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERGUGAT ; Telah terjadi
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh alm. Hakim Sitorus berupa dengan
mengeluarkan kebijakan secara pribadi yang mengakibatkan sejumlah kerugian terhadap
koperasi anggota. Para perwakilan koperasi anggota dari berbagai wilayah mengajukan
gugatan pada alm. Hakim Sitorus dan menuntut ganti kerugian serta melakukan sita
jaminan atas harta milik alm. Sitorus.

Namun, Hakim Sitorus meninggal, gugatan dilanjutkan pada ahli warisnya dengan
memperbaharui surat gugatan pada 24 April 2019 Karena kebijakan JPU yang dikeluarkan, para
koperasi anggota yang menggugat harus menanggung biaya itu dan berakibat pada pengurangan
pembagian jasa misal dan SHU.

1. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) telah diatur dalam Pasal 78 ayat (1) huruf b Undang-
undang No. 17 tahun 2012 yang berbunyi :
“Selisih/Sisa hasil usaha disisihkan terlebih dahulu untuk Dana Cadangan dan sisanya
digunakan seluruhnya atau sebagian untuk anggota sebanding dengan Sertifikat Modal
Koperasi yang dimiliki”;

2. Berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata yang berbunyi: “Tiap perbuatan yang melanggar hukum
dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu
karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut”; maka tergugat wajib mengganti
rugi.

Kerugian Materil

1) Uang dari perolehan Jasa Pengelolaan Usaha (JPU) dari koperasi-Koperasi yang dipimpin
oleh PENGGUGAT I, PENGGUGAT II dan PENGGUGAT III sebesar Rp.
5.627.349.700,- (lima milyar enam atus Dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh
sembilan ribu tujuh ratus Rupiah);
2) Uang Modal Usaha (alm) HAKIM SITORUS / suami dan atau ayah PARA TERGUGAT
yang berasal dari Jasa Pengelolaan Usaha (JPU) Di Koperasi PENGGUGAT I bulan
september tahun 2011 sampai Dengan tahun 2017 sebesar Rp. 4.054.872.000,- (empat
milyar lima Puluh empat juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu rupiah);
3) Uang Jasa Modal (alm) HAKIM SITORUS / suami dan atau ayah PARA TERGUGAT
dari Koperasi / PENGGUGAT I tahun 2013 Sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp.
6.856.167.075,- (enam milyar Delapan ratus lima puluh enam juta seratus enam puluh
tujuh ribu Tujuh puluh lima rupiah);
4) Sehingga total kerugian Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat III(Rp. 5.627.349.700,-
+ Rp. 4.054.872.000,- + Rp. 6.856.167.075,-)=Sebesar Rp. 16.538.388.775,- (enam belas
milyar lima ratus tiga puluh Delapan juta tigaratus delapanpuluh delapan ribu tujuh ratus
tujuh Puluh lima rupiah);

Hakim PN Bandung pun memutuskan untuk mengabulkan gugatan para penggugat


dengan menuntut para tergugat untuk membayar ganti kerugian sebesar Rp. 12.483.516.775 dan
melakukan sita jaminan atas sejumlah harta yang dimiliki oleh alm. Hakim Sitorus.

Anda mungkin juga menyukai