DOI: 10.17933/jppi.2015.0502006
Naskah diterima: 26 Februari 2016; Direvisi : 25 Agustus 2016; Disetujui : 27 September 2016
Abstrak
Dekranasda Kota Bogor merupakan suatu wadah pembinaan dan pengembangan bagi para anggotanya, yang merupakan
para pengrajin di Kota Bogor. Dekranasda Kota Bogor dahulu mempunyai aplikasi pemasaran yang diperuntukkan bagi
para anggotanya, sayangnya aplikasi tersebut sudah tidak dapat diakses lagi, maka melalui penelitian ingin mengetahui
aplikasi apa yang sesuai dan dibutuhkan oleh anggota Dekranasda Kota Bogor sehingga aplikasi tersebut dapat
bermanfaat bagi Dekranasda kota Bogor dan para anggotanya. Teori yang digunakan menggunakan TOGAF, dimana
TOGAF sendiri adalah suatu kerangka-kerja pengembangan, penerapan, dan pengelolaan arsitektur TI
organisasi/perusahaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat dua aplikasi yang diajukan yaitu Sistem
Informasi Penjualan dan Sistem Informasi Manajemen Pekerjaan
Kata Kunci : TOGAF, Dekranasda Kota Bogor, UKM, Industri Kreatif Sektor Kerajinan, Identifikasi Aplikasi
Abstract
Dekranasda Bogor is a forum for the promotion and development of its members, who are the craftsmen in the city of
Bogor. Dekranasda Bogor City formerly had a marketing application intended for its members, unfortunately the
application is no longer accessible, then through the study wanted to find out what applications are appropriate and
needed by members Dekranasda Bogor City so that the application can be useful for Dekranasda Bogor and its members.
The theory used to use TOGAF, TOGAF itself which is a development framework, implementation, and management of
IT architecture organization / company. The results obtained from this study is that there are two applications lodged
Sales Information System and Management Information System Work
Keywords: TOGAF, Dekranasda Bogor, UKM, Craft Creative Industries Sector, Identification Application
93
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
94
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
produk para anggota Namun sayangnya saat ini mengembangkan aplikasi sejenis yang disesuaikan
website tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. dengan kondisi anggota Dekranasda untuk
Padahal idealnya, sesuai dengan perkembangan menjalankan salah satu tugasnya yaitu
dunia Teknologi Informasi, dimana hampir seluruh pengembangan pemasaran dan penyediaan sarana
sektor telah terhubung ke internet, maka promosi bagi para anggotanya.
seharusnya Dekranasda Kota Bogor tetap Maka bagaimana supaya aplikasi yang
menyediakan fasilitas pemasaran yang berbasis dibangun tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan
elektronik tersebut. Apalagi menurut Rahmana para anggotanya, sehingga seluruh anggota
(2009) di era globalisasi ini arena persaingan Dekranasda mau menggunakan aplikasi tersebut.
semakin kompetitif, dan bersifat mendunia, maka Karenanya melalui penelitian ini muncul
UKM perlu memanfaatkan TI untuk meningkatkan pertanyaan penelitian “Aplikasi apa yang
daya saingnya. Salah satu strategi untuk dibutuhkan oleh anggota Dekranasda Kota Bogor
meningkatkan daya saing UKM adalah dengan di Dekranasda Kota Bogor?” Penelitian ini juga
melalui pemanfaatan TI. Dengan pemanfaatan TI mempunyai batasan hanya melakukan identifikasi
akan mendorong UKM untuk mendapatkan aplikasi apa saja yang dibutuhkan oleh para
peluang ekspor dan peluang bisnis lainnya. anggota Dekranasda.
Memang sudah banyak anggota Dekranasda Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Kota Bogor yang mempunyai aplikasi pemasaran mengetahui aplikasi apa saja yang dibutuhkan oleh
sendiri, baik itu menggunakan aplikasi berbayar anggota Dekranasda Kota Bogor dan untuk
maupun tidak berbayar. Dimana hal ini dapat memperluas pangsa pasar yang ada serta
menyebabkan masalah baru lainnya, seperti penjual meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
harus dapat meyakinkan konsumen bahwa penjualan online. Sedangkan manfaat dari
pemasaran online yang mereka lakukan dapat penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi
dipercaya, karena dengan semakin berkembangnya bagi Dekranasda Kota Bogor dalam menyediakan
bisnis online saat ini, juga semakin meningkatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anggota
resiko kejahatan penipuan di dunia maya. Berbeda Dekranasda Kota Bogor dan juga sebagai
halnya bila anggota Dekranasda menggunakan rekomendasi bagi Direktorat E-business dalam
aplikasi yang disediakan oleh Dekranasda sendiri, menyediakan aplikasi yang bermanfaat bagi
dimana sebagai organisasi nirlaba yang Dekranasda di seluruh Indonesia
menghimpun UKM tentunya akan lebih TOGAF
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Dalam melakukan identifikasi aplikasi ini,
dibandingkan bila tiap anggotanya berjualan online teori yang digunakan adalah TOGAF. TOGAF
sendiri. Seperti halnya dengan konsep Marketplace sendiri adalah suatu kerangka-kerja
yang telah dikembangkan oleh Tokopedia dan pengembangan, penerapan, dan pengelolaan
Bukalapak, maka Dekranasda juga dapat
95
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
96
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
97
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
mendukung Visi Arsitektur yang telah Deden A Wahab Sya’roni, Taryana Suryana yang
disepakati. merencanakan arsitektur sistem informasi dengan
4. Tahap C: Arsitektur Sistem Informasi, menggunakan TOGAF di Puskesmas Pasirkaliki
menjelaskan pengembangan Arsitektur Sistem (Sanny, dkk, 2012). Penelitian selanjutnya
Informasi untuk mendukung Visi Arsitektur dilakukan oleh Roni Yunus dan Kridanto Surendro
yang telah disepakati. (2009) dan Kuswardani Mutyarini dan Jaka
5. Tahap D: Arsitektur Teknologi, Sembiring (2006) yang juga menggunakan TOGAF
menggambarkan perkembangan Arsitektur untuk melakukan perencanaan arsitektur sistem
Teknologi untuk mendukung Visi Arsitektur informasi, dan dalam kasus penelitian ini spesifik
yang telah disepakati. di Perguruan Tinggi (Yunus & Surendro, 2009,
6. Tahap E: Peluang & Solusi, melakukan Mutyarini & Sembiring, 2006). Dalam penelitian
perencanaan pelaksanaan awal dan identifikasi ini juga akan membuat perencanaan arsitektur
alat yang digunakan untuk arsitektur yang sistem informasi di Dekranasda Kota Bogor dengan
telah didefinisikan dalam tahapan menggunakan TOGAF. Penelitian dengan objek
sebelumnya. penelitian yang serupa dengan Dekranasda,
7. Tahap F: Perencanaan Migrasi, membahas terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh
bagaimana perpindahan dari baseline ke Trivena Y & Wijaya (2013). Penelitian ini tentang
Arsitektur yang ditargetkan dalam analisis dan perancangan sistem informasi pada PT.
menyelesaikan pelaksanaan rincian kegiatan X yang merupakan perusahaan penyedia jasa bordir
dan Rencana Migrasi. dan sablon. Serta penelitian oleh Caesario, dkk
8. Tahap G: Pelaksanaan Tata Kelola, (2015) dalam perencanaan strategi SI di Lembaga
menyediakan arsitektur pengawasan Kursus Topography Training Centre. Kedua
pelaksanaan. penelitian tersebut sama-sama mempunyai objek
9. Tahap H: Arsitektur Manajemen Perubahan, penelitian IKM yang mempunyai karakteristik
menetapkan prosedur untuk mengelola yang sama dengan objek penelitian ini.
perubahan ke arsitektur TI yang baru. Hanya saja pada penelitian ini, mempunyai
Banyak penelitian yang membahas tentang batasan pada tahapan TOGAF yaitu hanya sampai
perencanaan arsitektur sistem informasi dengan dengan arsitektur sistem informasinya dan peluang
menggunakan TOGAF, antara lain seperti peneltian serta solusi, sehingga diperoleh identifikasi sistem
yang dilakukan oleh Iyan Supriyana yang membuat informasi yang sesuai dengan kebutuhan di
perencanaan model arsitektur bisnis, arsitektur Dekranasda Kota Bogor.
sistem informasi dan arsitektur teknologi dengan Rich Picture
menggunakan TOGAF di BAKOSURTANAL Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich picture
(Supriyana, 2010). Selain itu juga terdapat adalah gambaran informal yang mempersentasikan
penelitian yang dilakukan oleh M. Yusuf Sanny, pemahaman illustrator terhadap situasi yang ada.
98
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
Rich picture memberikan deskripsi yang luas bisnis, identifikasi aplikasi, dan analisa
mengenai suatu situasi yang memungkinkan kesenjangan.
adanya interpretasi yang berbeda-beda. 1. Tahapan Pre Eliminary
Pada tahapan pre eliminary dilakukan beberapa
METODE tahapan yaitu:
a. Pemetaan Permasalahan Strategis
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
Komunitas
menggunakan pendekatan kualitatif. Data
Pada tahapan ini dilakukan pemetaan
penelitian menggunakan data sekunder dan data
terhadap permasalahan strategis komunitas,
primer. Data sekunder diperoleh dari studi literatur,
dimana permasalahan ini diperoleh melalui
sedangkan data primer diperoleh dari wawancara
wawancara mendalam, dan digambarkan
mendalam dengan pengurus Dekranasda dan 3
dengan menggunakan diagram rich picture.
anggota Dekranasda. Data primer tersebut
b. Identifikasi Sasaran Perbaikan Terhadap
selanjutnya digunakan pada tahapan pemetaan
Permasalahan
permasalahan strategis komunitas.
Setelah diperoleh permasalahan strategis
Metode penelitian yang digunakan dalam
dilanjutkan dengan mengidentifikasi
penelitian ini menggunakan tahapan penelitian
sasaran perbaikan untuk tiap permasalahan
yang terdapat di TOGAF, yang telah dilakukan
tersebut.
penyesuaian. Penggunaan TOGAF dalam
melakukan identifikasi aplikasi yang dibutuhkan
c. Identifikasi Pola Solusi
oleh anggota Dekranasda dikarenakan TOGAF
Dari tiap sasaran perbaikan yang diperoleh
mempunyai ruang lingkup yang luas, lengkap,
pada tahapan Identifikasi Sasaran Perbaikan
detail, mudah dimengerti, dapat diadaptasi, bersifat
Terhadap Permasalahan, dilakukan
open source, dan bersifat fleksibel. Hal ini
identiifikasi pola solusi untuk sasaran
memungkinkan TOGAF dalam pembuatan
perbaikan yang ada.
arsitektur pada golongan usaha kecil menengah
2. Tahap A: Visi Arsitektur, menggambarkan fase
(UKM) yang sesuai dengan karakteristik anggota
awal dari siklus pengembangan arsitektur. Ini
Dekranasda. Selain itu TOGAF tepat bila
termasuk informasi tentang mendefinisikan
digunakan bagi organisasi yang belum memiliki
ruang lingkup dari inisiatif pengembangan
arsitektur enterprise, dan Dekranasa Kota Bogor
arsitektur, mengidentifikasi stakeholder,
belum memiliki arsitektur enterprise sehingga lebih
menciptakan Visi Arsitektur, dan memperoleh
tepat bila menggunakan TOGAF (Caesario, dkk,
persetujuan untuk melanjutkan perkembangan
2015 & Hadi, dkk, 2013).
arsitektur.
Penelitian ini hanya menggunakan 5
3. Tahap B: Arsitektur Bisnis, menggambarkan
tahapan awal TOGAF, yaitu tahapan pre eliminary,
pengembangan Arsitektur Bisnis untuk
identifikasi visi arsitektur, identifikasi arsitektur
99
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
mendukung Visi Arsitektur yang telah Bogor adalah melakukan pemasaran, penjualan,
disepakati. dan produksi barang-barang kerajinan tangan.
4. Tahap C: Arsitektur Sistem Informasi, Untuk menjalankan bisnis inti tersebut terdapat
menjelaskan pengembangan Arsitektur Sistem beberapa proses-proses inti, sebagai berikut:
Informasi untuk mendukung Visi Arsitektur Produksi
yang telah disepakati. Pemasaran
5. Tahap E: Peluang & Solusi, melakukan Penjualan
perencanaan pelaksanaan awal dan identifikasi Pembayaran
alat yang digunakan untuk arsitektur yang telah Selanjutnya melalui wawancara dengan para
didefinisikan dalam tahapan sebelumnya. anggota Dekranasda juga diperoleh permasalahan
HASIL DAN PEMBAHASAN strategis bagaimana mendapatkan pelanggan tetap,
dan memproduksi barang kerajinan tangan dalam
Pemetaan Permasalahan Strategis Komunitas jumlah besar sesuai pesanan dalam jangka waktu
Pemetaan permasalahan strategis komunitas tertentu. Berdasarkan permasalahan strategis yang
merupakan tahapan pertama dari tahapan pre telah diperoleh melalui hasil wawancara tersebut,
eliminary pada TOGAF. Pada tahapan pemetaan dilakukan pemetaan permasalahan yang ada ke
ini dilakukan wawancara mendalam dengan dalam komponen-komponen yang terdapat pada
pengelola dan beberapa anggota Dekranasda untuk Dekranasda kota Bogor, yaitu Pelanggan, Anggota
mengetahui bisnis inti dari Dekranasda dan para Dekranasda dan Dekranasda yang digambarkan
anggotanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan Rich Picture seperti yang
diketahui bahwa Bisnis Inti Dekranasda Kota dapat dilihat pada gambar 2.
100
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
101
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
Proses kritikal kedua adalah penjualan produksi kepada sesama anggota Dekranasda yang
online, dimana untuk pembelian atau pemesanan mempunyai bidang yang sama. Hal ini seperti yang
dalam jumlah besar, Dekranasda atau anggota dapat dilihat pada gambar 4.
Dekranasda Kota Bogor, akan membagi pekerjaan
102
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
103
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
104
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
Analisa Kesenjangan
Analisa kesenjangan antara aplikasi yang pembagian pekerjaan dilakukan bila terdapat
ada saat ini dengan aplikasi yang ditawarkan dapat pekerjaan atau pesanan dari pelanggan dalam
dilihat pada tabel 5. jumlah yang besar, sehingga UKM yang
Berdasarkan pada tabel 5 terlihat terdapat memperoleh pekerjaan tidak dapat memenuhi
beberapa penambahan fungsi pada aplikasi pekerjaan tersebut bila dilakukan sendirian dan
mendatang bila dibandingkan dengan aplikasi yang membutuhkan bantuan dari UKM lain dengan
telah ada sebelumnya, yaitu mendukung proses produk yang sama.
penjualan online dan pembagian pekerjaan. Proses
105
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
Tabel 5. Kesenjangan Antara Aplikasi Saat Ini dengan Aplikasi Mendatang (Lanjutan)
Pada aplikasi yang lama hanya sebatas pada melakukan pembagian pekerjaan antara anggota
katalog online yang merupakan bagian dari proses dekranasda, pengecekan pekerjaan, dan forum
pemasaran. Dengan adanya aplikasi yang online.
ditawarkan ini diharapkan dapat mencangkup Saran
seluruh proses yang ada di Dekranasda untuk Saran yang diajukan peneliti adalah
mendukung bisnis para anggotanya, sesuai dengan pentingnya bagi Dekranasda mensosialisasikan
hasil wawancara mendalam dengan pengurus keberadaan aplikasi ini secara terus menerus,
Dekranasda dan anggota Dekranasda. memberi pelatihan terkait penggunaan aplikasi ini
dan selalu mendorong para anggotanya untuk
PENUTUP
memanfaatkan aplikasi yang telah ada
Simpulan Aplikasi yang ada dapat menggunakan
Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini aplikasi sejenis yang sudah ada dengan menyewa ke
bahwa aplikasi yang dibutuhkan oleh komunitas pihak ketiga (outsource), sehingga tidak perlu
Dekranasda adalah Sistem Informasi Penjualan dan membangun aplikasi tersebut dari awal
Sistem Informasi Manajemen Pekerjaan Direktorat E-Business dapat menjadi
Sistem Informasi Penjualan mempunyai fasilitator dalam penyediaan aplikasi ini
beberapa fungsi di dalamnya yaitu untuk membantu
proses penjualan, pemesanan barang, pembayaran,
UCAPAN TERIMA KASIH
pengelolaan pelanggan, pemasaran dan juga
mempunyai beberapa basis data seperti data Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pelanggan, data anggota dekranasda, dan data pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
barang. penelitian ini.
Sistem Informasi Manajemen Pekerjaan
mempunyai beberapa fungsi di dalamnya yaitu
106
Identifikasi Apliasi e-Komunitas Industri Kreatif Sektor Kerajinan Dekranasda Kota Bogor (Yan Andriariza)
Caesario, Dyvanno Pramana. (2015) Perencanaan Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI
The Open Group Architecture Framework Sanny, M.Yusuf., Sya’roni, Deden A Wahab., &
Hadi, Widiyanto., Rosidi, Abidarin., & Lutfi, Emha. Supriyana, Iyan. (2010) Model Arsitektur Bisnis,
Open Group Architecture Framework) The Open Group. (2011). The Open Group
Jurnal Duta.com. Vol 5 No 1 pp 48-59 9.1, Enterprise Edition. USA: The Open
Nielsen, Peter A & Stage, Jen. (2000) Object Trivena Y, Diana., & Wijaya, Riki. (2013). Analisis
Oriented Analysis & Design. Forlaget dan Perancangan Sistem Informasi pada
Mutyarini, Kuswardani & Sembiring, Jaka. (2006) Architecture Framework (TOGAF). Seminar
Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Yunis, Roni & Surendro, Kridanto. (2009)
Rahmana, Arief., (2009) Peranan Teknologi Method. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing Informasi 2009 (SNATI 2009). 20 Juni 2009.
107
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, Vol.6 No 1 September 2016 : 93 - 108
108