Anda di halaman 1dari 15

Tugas Besar Pemodelan Sistem

Kasus pada PT MODEL TI


Kelompok 4B

BAB I
SITUASI MASALAH

1.1 Data dan Fakta umum


Data fakta umum merupakan suatu kumpulan informasi yang masih belum memiliki
arti dan masih memerlukan pengolahan dan penyaringan dari informasi tersebut. Data
dan fakta umum yang dapat diketahui dari PT. Model TI adalah :
 PT. Model TI adalah perusahaan yang memproduksi dua jenis produk yaitu
Oscilloscope (O) dan Voltmeter (V).
 Proses produksi untuk kedua produk melibatkan tiga stasiun kerja (SK) yaitu SK
Circuit Board  (CB),
 (CB), SK Chasis (CH)
Chasis (CH) dan SK Final
SK Final Assemblly (SK
Assemblly (SK Ass).
 Inspeksi 100% dilakukan setelah stasiun kerja SK Final Assemblly dan juga
 pengujian di laboratorium terhadap produk O dan V dilakukan dengan mengambil
sampel setiap satu jam produksi.
 Data waktu proses produksi pada masing-masing SK untuk kedua produk tersebut :

Tabel 1.1 Data Biaya Outsourching Chasis per unit

Produk Harga Rupiah


O 50000
V 25000

Tabel 1.2 Kapasitas Jam Kerja

Stasiun Kerja Jam Kerja Regular


 per Minggu
Chasis 750
Circuit Board 1500
F.Assembly 800

 Berdasarkan pengalaman masa lalu proyeksi ramalan relative besar, yaitu sekitar
10% - 25% dari laporan manager produksi.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 1
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Gudang untuk penyimpanan produk O dan V memilki kapasitas yang cukup untuk
memenuhi permintaan selama satu minggu produksi.
 Proyeksi permintaan pasar dari kedua produk untuk empat minggu ke depan :
Tabel 1.3 Proyeksi Permintaan Produk- Minggu ke 1 s/d M inggu ke 4

Jenis Produk Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4


Produk O 2100 1600 1850 900
Produk V 2750 3250 3500 2600

 Ongkos inventori per minggu diestimasi sebesar 0,5% dari harga barang.
 Dari laporan gudang diketahui persediaan pada awal minggu 1 untuk produk O
dan V masing-masing 450 unit dan 750 unit.
 Data masa lalu menunjukkan bahwa rata-rata inventory per minggu relative
tinggi, 700-1500 unit untuk produk O dan 500-2000 unit untuk produk V.
 Laporan dari bagian pengendalian kualitas menunjukan bahwa persentase produk
cacat berkisar antara 0,5% sampai dengan 2 % dari jumlah produksi per minggu.
 Bahan baku dan komponen untuk produk tersebut selama ini mudah diperoleh dan
dapat memenuhi kebutuhan produksi, dengan harga yang sedikit mengalami
kenaikan sebesar 5-15 % dari biaya per bulan.
 Berikut merupakan data ongkos produksi dan harga jual :
Tabel 1.4 Data Ongkos Produksi Dan Harga
H arga Jual

Uraian Produk O Produk V


Harga Jual (Rp./Unit) 410.000 175.000
Ongkos Bahan Baku (Rp./Unit) 150.000 *) 50.000 **)
Ongkos Tenaga Kerja (Rp./jam) 5000 5000
Overhead(Rp./unit) 9500 9500
*) proporsi biaya bahan baku CH dan CB untuk produk O masing-masing 0,35 :
0,65
**) proporsi biaya bahan baku CH dan CB untuk produk V masing-masing 0,3 :
0,7
 Pangsa pasar perusahaan saat ini adalah 57,3%.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 2
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Untuk memperkuat posisi posisi sebagai market leader , perusahaan akan


memenuhi permintaan pasar dengan harga dan kualitas yang bersaing.
 Perusahaan juga bertujuan untuk meningkatkan keuntungan agar dapat terus
tumbuh dan berkembang. Dengan memperhatikan tujuan perusahaan, manager
 produksi pada saat ini sedang merencanakan produksinya untuk 4 minggu ke
depan.
 Manager pemasaran menekankan perlunya memaximasi layanan kepada
konsumen atau dengan kata lain permintaan produk untuk setiap minggu harus
dapat dipenuhi pada waktu minggu tersebut untuk mempertahankan pangsa
 pasarnya walaupun upaya itu juga harus menekan ongkos produksi dan inventori.
inventori.
 Direksi perusahaan menetapkan program cost reduction 
reduction  dalam rangka
memelihara dan meningkatkan tingkat keuntungan, karena harga produk sangat
 bergantung pada kondisi persaingan- tidak bisa dikendalikan harus oleh
 perusahaan.
 Sasaran dari program ini untuk tahun 2006 adalah pengurangan ongkos produksi
dan inventory serta biaya overhead perusahaan sebesar 10 %.
 Untuk mencapai target itu pemimpin perusahaan menggalakan program perbaikan
 proses secara berkelanjutan untuk seluruh proses bisnis perusahaan. Program
insentif yang menarik disediakan kepada induvidu maupun gugus kendali mutu
yang sasaran perbaikannya dapat menurukan ongkos. Sejak dimulai 5 tahun lalu
gugus dan tim tersebut belum memberiakn hasil yang signifikan.
 Permintaan yang tidak dapat dipenuhi maka akan terjadi kehilangan penjualan
karena konsumen akan membeli produk O maupun V.
 Jika hal diatas terjadi, maka perusahaan akan mengalami tidak saja kehilangan
keuntungan per unit tapi juga reputasi
reputasi setara dengan 3-4 kali dari keuntungan per
unit.
 Manager Pemasaran mendapat laporan dari unit penjualan bahwa terjadinya
 permintaan permintaan yang tidak dapat dipenuhi
dipenuhi sebesar 5% per minggu.
 Direktur Pemasaran melaporkan hal diatas dalam rapat direksi.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 3
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Muncul beberapa perusahaan pesaing yang menawarkan harga yang lebih murah
 juga menjadi ancama perusahaan, akibatnya permintaan menurun dalam beberapa
minggu terakhir.
 Direksi perusahaan mengambil kebijakan tentang perlunya meminimumkan
terjadinya kehilangan penjualan (karena hal ini menentukan daya saingan
 perusahaan factor strategis) dan juga melakukan program pengurangan ongkos
 produksi yang meliputi tidak hanya ongkos produksi dan inventori, tapi juga
ongkos yang disebabkan karena kehilangan penjualan.
 Direktur produksi meminta kepada manager produksi untuk menjajaki
kemungkinan menggunakan outsourcing   jika kapasitas pabrik tidak mencukupi.
Sub kontrak pekerjaan dapat dilakukan untuk chasis dan circuit board ke industry
kecil elektronik dengan jumlah pemesanan minimal 100 unit dan merupakan
kelipatan 50 unit.
 Dari survey yang dilakukan diperoleh ongkos pengerjaaan per unit cukup
kompetitif yaitu 85% dari ongkos PT.Model TI. Namun Karena unit yang
dikerjakan oleh pihak luar harus diinspeksi 100% agar produk cacat mendekati 0
% maka ongkos produksi mencapai 0.95 kali dari ongkos produksi PT.Model TI.
( bahan baku disediakan oleh PT.Model TI)
 Direktur produksi punya suatu gagasan yang lain yaitu memasok saja komponen
circuit board  dan chasis dari luar perusahaan. Untuk itu perusahaan harus punya
kerja sama jangka panjang (collaborative relationships) dengan beberapa industri
kecil elektronik.
 Divisi CB dan HB ditutup dan karyawannya dipindahkan ke divisi final ass embly
dan quality control dari komponen yanag dipasok sehingga kapasitas untuk divisi
assembly dapat bertambah menjadi 1.5 - 2.0 kali.
 Harga komponen circuit board   dan chasis per unit diperkirakan lebih kecil dari
ongkos produksi per unit jika komponen dibuat sendiri. Akan tetapi pemindahan
karyawan ke divisi lainnya memerlukan proses belajar sehingga diperlukan
kegiatan traning, dan juga dapat menyebabkan  production lost   akibat penataan
ulang tata letak pabrik.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 4
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Kerugian akibat production lost tidak ada Karena penataan ulang pabrik dilakukan
 pada hari sabtu dan minggu. Tapi perusahaan harus mengeluarkan biaya pelatihan
yang diperkirakan sebasar 25 juta rupiah. Program collaborative relathionship ini
membutuhkan waktu 2 minggu untuk merealisasikannya.
 Perusahaan juga melakukan kaloborasi dengan semua distributor ( 3 distributor )
 produk O dan V. Denagn kaloborasi ini PT .Model mendapatkan akses tentang
data persediaan dan data penjualan dari setiap distributor sehingga permintaan
distributor dapat diketahui denagn pasti.
 Informasi tentang waktu proses dari setiap stasiun kerja dapat dilihat pada gambar
1.2.

Ket : BB1 : Bahan baku CH


BB2 : Bahan baku CB
Gambar 1.1 Diagram penggunaan sumber daya per produk 

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 5
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

1.2 Interest Stakeholder


Pemangku kepentingan adalah terjemahan dari kata  stakeholder   dapat diartikan
sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat.
Stakeholder dalam hal ini dapat juga dinamakan pemangku kepentingan. Dalam
 perusahaan ini ada 2 jenis stakeholder yang dibedakan menurut perannya.
a. Stakeholder internal merupakan pihak yang memiliki kepentingan didalam
 perusahaan, misalnya
 Direktur utama
 Direktur divisi
 Manager
 Karyawan
b. Stakeholder eksternal merupakan pihak yang terlibat namun berada diluar
 perusahaan, misalnya
 Konsumen
 Penyalur atau distribusi
 Pemasok
 Pesaing
 Industri kecil

1.3 Deskripsi Celah (Gap)


Gap dapat didefenisikan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada dalam
kenyataan, antara harapan dan kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang
tersedia, antara apa yang dirancang dengan kejadian yang sebenarnya, pers epsi beberapa
orang dan antara apa yang sudah diketahui dengan apa yang ingin diketahui.
Dari kasus PT.Model TI ini deskripsi celahnya (gap) adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai market leader, perusahaan akan
memenuhi permintaan pasar dengan harga dan kualitas yang bersaing. Perusahaan
akan memenuhi permintaan pasar dengan harga dan kualitas yang bersaing namun
 pada kenyataannya persentase permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi sebesar
5% per minggu.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 6
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 b. Perusahaan menetapkan program cost reduction  dalam rangka memelihara dan
meningkatkan tingkat keuntungan, karena harga produk sesuai dengan kondisi
 persaingan, program tersebut diharapkan dapat mengurangi ongkos produksi dan
inventori serta biaya overhead sebesar 10%. Oleh karena itu pimpinan membuat
 program intensif berupa Gugus Kendali Mutu/ Tim kendali mutu yang saran
 perbaikannya dapat menurunkan ongkos. Sejak dimulai 5 tahun yang lalu, Gugus
dan Tim tersebut belum memberikan hasil yang signifikan.
c. Melakukan outsourching   bila permintaan konsumen tidak terpenuhi dan juga
memasok saja komponen circuit dan chasis dari luar perusahaan dimana untuk it u
 perusahaan harus menjalin kerjasama jangka panjang dengan industry kecil.
d. Divisi CB dan CH ditutup dan karyawan dipindahkan keposisi ASS dan QC
sehingga kapasitas produksi tersedia, sedangkan pemindahan karyawan kedivisi
lain sedangkan hal ini membutuhkan traning yang juga memakan biaya

1.4 Rich Picture

Gambar 1.2 Rich Picture

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 7
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Penemuan Masalah


Masalah yang ada dalam PT Model TI bervariasi, namun sebagian besar masala h
ada pada departemen produksi. Masalah pada perusahaan tersebut meliputi
 Sering terjadi kesalahan proyeksi peramalan, dimana nilain ya cukup besar yaitu 10 – 
25 %. Karena dinamika bisnis dari PT MOODEL TI berubah dengan cepat.
 Presentase produk cacat besar, berkisar antara 0,5 –  25% dari jumlah produksi per
minggu
 Bahan baku dan komponen untuk produk tersebut selama ini mudah diperoleh dan
dapat memenuhi kebutuhan produksi, dengan harga yang sedikit mengalami
kenaikan sebesar 5-15 % dari biaya per bulan.
 Permintaan yang tidak dapat dipenuhi sebesar 5% yang mengakibatnya kehilangan
keuntungan dan reputasi dan menurunnya permintaan dalam beberapa minggu akibat
adanya pesaing dengan harga yang lebih murah.
Dari ke empat permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama yaitu
adanya peningkatan biaya produksi akibat terlalu banyak inventori, produk cacat, bahan
 baku mahal dan biaya yang ditanggung akibat lost sales.

2.2 Formulasi Masalah


Formulasi masalah merupakan langkah-langkah yang akan diambil untuk
menyelesaikan masalah. Berikut ini uraian-uraian formulasi masalah :
 Melakukan kolaborasi dengan 3 distributor sehingga PT Model TI mendapatkan akses
tentang data persediaan dan data penjualan dari tiap distributor sehingga permintaan
distributor dapat diketahui dengan pasti
 Menggalakkan program perbaikan proses secara berkelanjutan untuk seluruh proses
 bisnis perusahaan serta pengadaan program intensif kepada individu maupun Tim
Kendali Mutu yang saran perbaikannya dapat mengurangi ongkos

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 8
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Melakukan outsourching bila kapasitas pabrik tidak terpenuhi atau memasok saja
komponen circuit dan chasis dari luar perusahaan dimana untuk itu perusahaan harus
menjalin kerjasama jangka panjang dengan industry kecil.
 Perlunya pengadaan training bagi karyawan divisi CH dan CB yang dipindahkan ke
divisi Final Assembly dan Quality Control akibat Outsourcing dan Collaborative
Relationship.
 Menekan ongkos produksi, inventori dan biaya overhead perusahaan sebesar 10%
 Menekan lost sales
Semua formulasi diatas diharapkan dapat menurunkan harga jual sehingga produk
lebih kompetitif

2.3 Wider system; Narrow system


  Narrow system of interest : PT. Model TI karena memiliki kepentingan yang lebih
luas terkait dengan sistem penekanan ongkos produksi dan inventori dalam rangka
memenangkan persaingan pasar sehingga mendapatkan keuntungan yang besar.
 Wider system of interest terdiri dari 3 bagian :
- Bagian Produksi, bagian ini bertanggung jawab dalam produksi
Oscilloscope (O) dan Voltmeter (V).
- Bagian warehouse (termasuk di dalam bagian produksi), bagian ini
 bertanggungjawab dalam bidang penyimpanan produk.
- Bagian pemasaran, bagian ini bertanggungjawab dalam menerima
informasi permintaan produk dari distributor.

2.4 Problem owner; Problem user;


 Problem Owner adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki
hubungan atas permasalahan yang ada. Dalam PT Model problem ownernya
adalah Manager produksi dan Manager pemasaran
 Problem user adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki
keterkaitan yang menggunakan berbagai solusi yang telah disetejui oleh problem
owner. Pada PT Model TI problem user adalah kar yawan pada bagian produksi.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 9
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

2.5 Problem customer; Problem solver


 Problem customer adalah orang atau pihak yang mendapatkan imbas dari
masalah ang ada. Pada PT Model TI problem customer adalah konsumen atau
customer yang akan membeli produk.
 Problem user adalah orang yang mengeksekusi kebijakan manager yaitu staff
dan operator produksi, warehouse dan pemasaran.
 Problem solver atau analisis adalah pihak yang memiliki kewenangan dan tugas
untuk meneliti dan menganalisa masalah agar didaptkan berbagai solusi. Pada
PT Model TI problem solver adalah mahasiswa yang bertindak sebagai
konsultan.

2.6 Tujuan Studi; Ukuran performansi ; Alternatif tindakan/ variable keputusan

a. Tujuan Studi
Dalam kasus ini tujuan studi diantaranya pengurangan ongkos produksi,
inventori dan biaya overhead sebesar 10 % serta menekan terjadinya lost sales
untuk mencapainya maka pimpinan perusahaan menyerukan program perbaikan
 proses secara berkelanjutan. Penekanan lost sales sebanding dengan pemenuhan
demand, kedua hal ini akan mengakibatkan pengurangan inventori dan biaya
 produksi.
b. Ukuran performansi
Keuntungan maksimal dengan minimasi total biaya dari biaya produksi dan
lost sales.
c. Alternatif tindakan variabel keputusan
Alternatif tindakan variabel keputusan yakni
 Penggunaan jam lembur (overtime)
Jam lembur tersedia sebesar maksimum 50% dari jam kerja regular.
 Melakukan outsourcing 
Jika kapasitas produksi tidak tidak mencukupi, outsorcing dilakukan untuk
Chasis dan Circuit board ke industry kecil elektronik dengan jumlah
 pemesanan minimal 100 unit dan merupakan kelipatan 50 unit.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 10
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Supply component 
Alternatif lain yaitu memasok saja komponen Chasis dan Circuit Board   dari
luar perusahaan lalu divisi pembuatan Chasis dan Circuit Board   ditutup dan
karyawannya dipindah ke Divisi Final Assembly dan Quality Assembly.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 11
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

BAB III
SISTEM RELEVAN

3.1 Pendekatan untuk menjelaskan sistem relevan lingkungan, I/O, Komponen


Pendekatan yang menjelaskan sistem yang relevan untuk PT.Model TI adalah
 pendekatan proses untuk melukiskan sistem mulai dari prinsip-prinsipnya. Berikut adalah
identifikasi dari aspek-aspek PT.Model TI:
Tabel 3.1 Identifikasi dan aspek-aspek PT MODEL TI

Aspek Identifikasi
 Demand  produk  Input (uncontrollable)
Harga bahan baku Input (ucontrollable)
Biaya inventory  Input (uncontrollable)
Biaya outsourcing   Input (uncontrollable)
Biaya overhead   Input (uncontrollable)
Biaya lost sales  Input (uncontrollable)
Demand tidak terpenuhi  Input (uncontrollable)
Biaya inspeksi  Input (uncontrollable)
Demand terpenuhi  Input (uncontrollable)
Kapasitas produksi reguler  Input (controllable)
Biaya produksi regular  Input (controllable)
Kapasitas produksi overtime  Input (controllable)
Biaya produksi overtime  Input (controllable)
Biaya material Component
Total biaya lost sales Component
Total biaya outsourcing Component
Biaya produksi regular Component
Biaya produksi overtime Component
Harga jual Component
Total biaya produksi Component
Keuntungan Output / keluaran global

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 12
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

3.2 Influence Diagram

Harga bahan
Demand produk
baku
Biaya
Biaya inspeksi
outsourcing

Demand tidak Biaya lost


terpenuhi sales
Kapasitas Kapasitas
Biaya produksi Biaya produksi
produksi produksi
reguler  overtime
reguler  overtime

Biaya Biaya
Biaya Total biaya Total biaya
produksi produksi
material lost sales outsourcing
reguler  overtime

Demand
Biaya inventory Harga jual
terpenuhi

Total
biaya Harga jual
produksi

Biaya overhead

Keuntungan

Gambar 3.1 Influence Diagram

3.3 Horison Waktu


Horizon waktu berkaitan dengan peramalan (forecasting). Horizon waktu peramalan
diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu
1. Peramalan Jangka Pajang , umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini
digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.
2. Peramalan Jangka Menengah , umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini
lebih mengkhusus dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan
untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.
3. Peramalan Jangka Pendek , umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini
digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur,
 penjadwalan kerja, dan lain –  lain.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 13
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

Manajer Pemasaran PT Model 2006 merencanakan produksi pabriknya untuk 4


minggu ke depan. Sehingga horizon waktunya 4 minggu (peramalan ja ngka pendek).

3.4 White/Black Box


White box system merupakan system yang input output dan hal-hal yang terjadi di
dalam sistem terlihat dengan jelas. Sehingga PT Model TI merupakan White box system,
 penjelasan mengenai input, output dan lain-lain dalam system ini sudah terangkum dalam
influence diagram.

3.5 Statis/Dinamis
Model sistem statis memiliki pengaruh untuk sistem yang kecil atau tidak sama
sekali. Model sistem ini cenderung tetap dan tidak berubah, meskipun lingkungannya
 berubah. Sedangkan model sistem dinamis memiliki model sistem yang dapat berubah
menyesuaikan dari perubahan kondisi lingkungan yang ada. Pada PT Model TI ini terlihat
menggunakan model sistem dinamis, sebab perusahaan melakukan adaptasi sistem
sebagai akibat dari perubahan kondisi lingkungan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan :
 Perubahan proses produksi bahan baku. Awalnya PT Model TI memproduksi
Chasis dan Circuit Board sendiri, tetapi karena perusahan ini menginginkan
semua permintaan terpenuhi biaya minimum, maka diterapkanlah sistem Sub
Kontrak dengan beberapa industri kecil elektronik. Sub Kontrak ini dilakukan
 pada komponen Chasis dan Circuit Board. Untuk itu divisi chasis dan circuit
 board ditutup dan sebagian dari tenaga kerjanya dialkoasikan ke divisi assembly
komponen tersebut ditutup dan tenaga kerja dipindahkan pada stasiun kerja
Assembly.
 Adanya pesaing yang menawarkan produk dengan harga yang lebih murah. Hal
tersebut dengan jelas telah mengancam PT Model TI. Untuk mencegah terjadinya
lost sales. Direksi perusahaan mengambil kebijakan untuk meminimumkan
terjadinya lost sales dan meminimkan ongkos produksi Oleh karena itu PT Model
TI melakukan sub kotntrak dengan beberapa industri kecil elektronik untuk
memproduksi chasis dan circuit board.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 14
Tugas Besar Pemodelan Sistem
Kasus pada PT MODEL TI
Kelompok 4B

 Dilakukannya pelatihan terhadap tenaga kerja yang dipindahkan ke divisi


assembly
 Melakukan kolaborasi dengan 3 distributor untuk memperoleh akses data tentang
data persediaan dan data penjualan guna memperoleh informasi permintaan yang
 pasti dari setiap distributor

3.6 Diskrit/Kontinu
Pengertian dari sistem diskrit adalah sistem yang keadaanya dapat berubah dengan
sendirinya pada waktu –  waktu yang saling terpisah.Sedangkan pengertian sist em kontinu
adalah suatu sustem yang keadaannya dapat berubah secara kontinu mengikuti waktu
yang berjalan. Dalam kasus yang terjadi pada PT.Model TI ini menggunakan sistem
diskrit. Hal ini dapat dibuktikan dengan perubahan status terjadi pada 1 titik sepanjang
horizon waktu.

3.7 Deterministik/Probabilistik
Pengertian dari Deterministik sistem adalah sebuah sistem yang perilakunya atau
kondisinya dapat diprediksikan sedangkan pengertian dari probabilistik sistem adalah
sebuah sistem yang perilaku dan kondisinya tidak dapat ditentukan dikarenakan terdapat
unsur peluang didalamnya. Dalam kasus PT.Model TI ini menggunakan probabilistik
sistem dikarenakan demand   tejadi secara fluktuatif sehingga tidak dapat diprediksikan
secara pasti.

3.8 Open/Closed
Open  sistem adalah sistem yang menerima dan memberikan sesuatu pada
lingkungannya sedangkan close  sistem adalah sistem yang tidak menerima atau
memberikan apapun kepada lingkungannya. PT Model TI mendapatkan bahan baku dari
 pemasok diluar perusahaan, ia juga menjual produknya ke konsumen dan menerima
infomasi dari distributor untuk merencanakan banyaknya produk yang akan diproduksi.
Jadi, kesimpulannya PT Model TI adalah open system (mendapat  feedback   dar luar
 perusahaan)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro 15

Anda mungkin juga menyukai