Anda di halaman 1dari 2

Agenda Kebijakan Apa Yang Harus Dilakukan (Rekomendasi):

Penanggulangan Tuberkulosis bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu
adanya dukungan dan keterlibatan semua elemen masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan
dan kerja sama dengan masyarakat. Untuk meningkatkan cakupan penemuan terduga TB,
pada tahun 2018 pemerintah berinovasi mengubah strategi penemuan pasien TB, tidak hanya
“secara pasif-intensif” tetapi juga melalui “penemuan aktif dan masif berbasis keluarga dan
masyarakat” dengan tetap memperhatikan dan mempertahankan layanan yang bermutu sesuai
standar. Sejalan dengan penelitian Fox (2018) yang menyatakan bahwa penemuan kasus
secara aktif (Active Case Finding) disertai dengan penemuan kasus pasif (Passive Case
Finding) lebih efektif, daripada penemuan kasus pasif saja.

Agenda Kebijakan:

 Tinggi rendahnya angka penemuan kasus TB Paru dipengaruhi oleh kinerja seluruh
pengelola program P2TB (Penanggulangan Penyakit TB) yang didukung oleh semua
pihak terkait, pengelolaan yang lebih spesifik, kedisiplinan dalam penerapan semua
standar prosedur operasional yang ditetapkan, juga perlu adanya koordinasi antar unit
pelayanan dalam bentuk jejaring serta penerapan standar diagnosa dan terapi yang
kuat.
 Melibatkan masyarakat dengan tujuannya untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam penemuan suspek tuberkulosis dan turut mengatasi masalah tuberkulosis di
wilayahnya. Sebab perlibatan masyarakat ini bisa didefinisikan sebagai pengamatan
secara teratur dan kontinyu terhadap penyakit tuberkulosis dengan masyarakat sebagai
pelaku dalam penemuan suspek tuberkulosis. Peluang berperan dalam
penanggulangan tuberkulosis, membuat sumber daya di masyarakat perlu
dimanfaatkan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mengubah perilaku
masyarakat.
 Salah satu indikator dari program penanggulangan tuiberkulosis adalah penemuan
kasus tuberkulosis atau biasa disebut Case Detection Rate (CDR). CDR adalah
presentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibanding
jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada suatu wilayah. Penemuan
pasien bertujuan untuk mendapatkan pasien tuberkulosis melalui serangkaian kegiatan
mulai dari penjaringan terhadap terduga pasien tuberkulosis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang diperlukan, menentukan diagnosis, menentukan
klasifikasi penyakit serta tipe pasien tuberkulosis.
Sumber:

Aulia, T., Batara, A. S., & Amelia, A. R. (2020). Implementasi strategi penemuan kasus tuberkulosis
berbasis masyarakat. Window of Public Health Journal, 01(02), 98–110.[Online] melalui
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwii9OHj_ZP8AhV
Bj-YKHUvhCeAQFnoECBkQAQ&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia
%2Fpublications%2F340509-implementasi-strategi-penemuan-kasus-tub-
ee8e15cc.pdf&usg=AOvVaw0JFwPAZigXgureR_pRjf7k Pada 25 Desember 2022 Pukul 11.30
WIB

Ulfa, S. L., & Mardiana. (2021). Implementasi Penemuan Kasus TB Paru dalam Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas Karangmalang Kota Semarang. Indonesian Journal of Public Health
and Nutrition, 1(1), 31–41.[Online] melalui https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjKqciv_pP8AhU
P6HMBHZxhB3EQFnoECDYQAQ&url=https%3A%2F%2Fjournal.unnes.ac.id%2Fsju
%2Findex.php%2FIJPHN%2Farticle%2Fdownload
%2F45426%2F18684&usg=AOvVaw3c0n1WbMx5_MS6tvWpsyY2 Pada 25 Desember 2022
Pukul 12.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai