Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KONAWE
Alamat : Desa Sanggona, Kecamatan Konawe, Kab. Konawe, Kodepos 93461,
Website : puskesmaskonawe.blogspot.com. e-mail : puskesmaskonawe@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SAHABAT TB (TUBERCULOSIS)
UPTD PUSKESMAS KONAWE TAHUN 2018

A. Pendahuluan
Tuberkulosis penyakit lama yang masih menjadi pembunuh terbanyak di antara penyakit
menular. Dunia pun masih belum bebas dari TBC. Berdasarkan laporan WHO 2017
diperkirakan ada 1.020.000 kasus di Indonesia, namun baru terlaporkan ke Kementerian
Kesehatan sebanyak 420.000 kasus.
Mereka yang belum diperiksa dan diobati akan menjadi sumber penularan bagi orang
di sekitarnya. Hal ini yang menyebabkan seakan-akan masalah TBC tak kunjung selesai. Dunia
ingin mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030 dan Indonesia turut berkomitmen
mencapainya.
Besar dan luasnya permasalahan akibat TBC mengharuskan semua pihak untuk dapat
berkomitmen dan bekerjasama dalam melakukan pencegahan dan pengendalian TBC. Kerugian
yang diakibatkannya sangat besar, bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari
aspek sosial maupun ekonomi. Dengan demikian TBC merupakan ancaman terhadap cita-cita
pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh, karenanya perang
terhadap TBC berarti pula perang terhadap kemiskinan, ketidakproduktifan, dan kelemahan
akibat TBC.
Penemuan dan pengobatan untuk penanggulangan TB dilaksanakan oleh seluruh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang meliputi Puskesmas, Klinik, dan Dokter
Praktik Mandiri (DPM) serta Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang
meliputi: Rumah Sakit Pemerintah, non pemerintah dan Swasta, Rumah Sakit Paru (RSP),
Balai Besar/Balai Kesehatan Paru Masyarakat (B/BKPM). Kemitraan ini sangat penting
mengingat pemahaman yang benar tentang Tuberkulosis di masyarakat masih belum seperti
yang diharapkan.

B. Latar Belakang
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan bakteri berbentuk batang
( basil ) yang di kenal dengan nama Mycobakterium tuberculosis.. Penularan penyakit ini
melalui perantara ludah atau dahak penderita yang mengandung Basil Tuberculosis Paru. Pada
waktu penderita batuk butir-butir air ludah berterbangan di udara dan terhisap oleh orang yang
sehat dan masuk ke dalam paru nya yang kemudian penyebabkan penyakit Tuberculosis paru.
Untuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu di awasi oleh
anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah. Yang setiap saat dapat mengingatkan
penderita untuk minum obat. Apabila pengobatan terputus tidak sampai enam bulan, penderita
sewaktu-waktu akan kembali penyakitnya dan kuman Tuberculosis menjadi Resisten sehingga
membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya. Penyakit Tuberculosis ini di jumpai di semua
bagian penjuru dunia.
Saat ini pemerintah Indonesia melakukan akselerasi pencapaian Program Pengendalian
Tuberculosis (TB) dengan melakukan ekspansi strategi (Directly Observed Treatment
Shortcourse) DOTS pada semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Puskesmas yang ada dan
melibatkan semua sektor terkait dalam suatu bentuk kemitraan.
Rendahnya keterlibatan masyarakat dalam penjaringan suspek TB tidak terlepas dari
pemahaman yang benar tentang TB, bagaimana penularannya, kriteria pasien tersangka TB
serta upaya pencegahan. Pendampingan aktif kepada pasien selama pengobatan TB
membutuhkan waktu yang lama sesuai dengan aturan pengobatan yang memenuhi standar,
terkadang merupakan salah satu faktor penghambat yang memungkinkan terjadinya ketidak
patuhan pasien dalam menelan obat. Disamping itu, masih adanya stigma tentang TB, serta
terbatasnya informasi, bagaimana pelayanan dan pengobatan TB di masyarakat mempengaruhi
motivasi pasien untuk sembuh. Untuk pengendalian masalah tersebut peran masyarakat sebagai
Kader Kesehatan dan petugas di Sarana Pelayanan Kesehatan terdepan sangatlah penting untuk
menjadi tenaga penyuluh, melacak pasien serta mendampingi Pengawas Menelan Obat (PMO),
pasien, dan keluarganya. Aktifnya Kader Kesehatan dan petugas dalam pendampingan di
masyarakat diharapkan akan meningkatkan penemuan dan kesembuhan kasus TB di
wilayahnya, menurunkan angka pasien yang mangkir dan putus berobat (drop-out), serta
membantu menghilangkan persepsi dan sikap masyarakat yang menghambat program
Pengendalian TB.
Penemuan BTA Positif dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Bulan Desember 2017
yaitu ditemukan BTA ( + ) sebanyak 14 orang. Pada tahun 2018, jumlah penduduk diwilayah
kerja UPTD Puskesmas Konawe yaitu 8.824 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut diperkirakan
suspek sebanyak 350 orang dan BTA Positif 35 orang. Penemuan kasus BTA Positif mulai dari
Bulan Januari 2018 sampai dengan Bulan Juni 2018 ditemukan BTA ( + ) sebanyak 10 orang
dan 1 orang dengan TB Ekstra Paru yang mana pasien tersebut pindahan pengobatan dari
Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari.
Pada tahun 2017, target suspek TB sebanyak 190 orang dengan BTA Positif sebanyak 19
orang. Sedangkan hasil temuan penderita TB BTA ( + ) dari bulan Januari 2017 sampai dengan
Desember 2017 yaitu sebanyak 14 orang. Dari ke-14 pasien TB tersebut, 3 diantaranya mangkir
dalam berobat dan 1 orang meninggal dunia dalam proses pengobatan dan 10 orang dinyatakan
sembuh dengan pengobatan selama 6 bulan lamanya.
Berdasarkan data tersebut di atas, angka pencapaian TB BTA ( + ) pada tahun 2017 yaitu
73,6 % dan angka pencapaian dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018 yaitu
28,5 %. Dari hasil pencapaian tersebut dapat diindikasikan bahwa kasus temuan penderita TB
BTA ( + ) masih rendah dan perlu dilakukan suatu kegiatan inovasi untuk meningkatkan angka
pencapaian tersebut.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata rantai
penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus.
a Untuk lebih meningkatkan pemahaman yang benar tentang Penyakit Tuberkulosis di
Masyarakat.
b Meningkatkan penemuan dan kesembuhan kasus TB.
c Menurunkan angka pasien yang mangkir dan putus berobat (drop-out)
d Sebagai motivasi dalam meningkatkan pelayanan dan pengobatan TB di Masyarakat.
e Meningkatkan kepatuhan minum obat.
f Tercapainya Cakupan penemuan penderita TB secara bertahap.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Upaya untuk mensukseskan program DOTS di UPTD Puskesmas Konawe, salah satu
metode yang lakukan yaitu membentuk kemitraan dengan Masyarakat melalui Program
Sahabat TB di setiap Desa dan Kelurahan dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit TB
2. Mendampingi dan mengawasi pasien TB dalam Proses pengobatan.
a. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan Pasien TB yang sedang/dalam proses
pengobatan TB di setiap Desa/Kelurahan.
3. Pelacakan dan penemuan suspek TB.
4. Pelacakan terhadap pasien TB yang mangkir dan putus berobat (Drop Out).
b. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan Pasien TB yang mangkir dan atau
putus berobat di setiap Desa/Kelurahan.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Lintas Sektor Keterangan


Pelaksana Program P2 TB
Pokok Terkait
1 Penyuluhan a. Menyusun rencana kegiatan Pemerintah setempat Sumber
kepada b. Menentukan tempat dan dan kader yang pembiayaan
masyarakat waktu pelaksanaan kegiatan didampingi oleh disesuaikan
tentang c.Menyiapkan bahan penyuluh petugas Puskesmas dengan
penyakit TB an dalam melakukan keadaan
d.Membuat laporan kegiatan penyuluhan kepada Puskesmas
masyarakat
2 Mendampingi a. Menyusun rencana kegiatan Pemerintah setempat Sumber
dan b. Menentukan tempat dan dan kader yang pembiayaan
mengawasi waktu pelaksanaan kegiatan didampingi oleh disesuaikan
pasien TB c. Menyiapkan data pasien TB petugas Puskesmas dengan
dalam Proses yang sedang dalam proses dalam melakukan keadaan
pengobatan pengobatan pengawasan dan Puskesmas
d. Membuat laporan kegiatan pendampingan pasien
TB dalam proses
pengobatan melalui
kunjungan rumah
3 Pelacakan dan a. Menyusun rencana kegiatan Pemerintah setempat Sumber
penemuan b. Menentukan tempat dan dan kader yang pembiayaan
suspek TB waktu pelaksanaan kegiatan didampingi oleh disesuaikan
c. Menyiapkan alat dan bahan petugas Puskesmas dengan
d. Membuat laporan kegiatan melakukan pelacakan keadaan
dan penemuan suspek Puskesmas
TB terhadap kontak
erat dengan pasien TB
Paru BTA (+) melalui
kunjungan rumah
4 Pelacakan a. Menyusun rencana kegiatan Pemerintah setempat Sumber
terhadap b. Menentukan tempat dan dan kader yang pembiayaan
pasien TB waktu pelaksanaan kegiatan didampingi oleh disesuaikan
yang mangkir c. Menyiapkan data pasien TB petugas Puskesmas dengan
dan putus yang mangkir dan atau melakukan pelacakan keadaan
berobat (Drop putus berobat (Drop Out) terhadap pasien TB Puskesmas
Out) d. Membuat laporan kegiatan yang mangkir dan
putus berobat (Drop
Out) melalui kegiatan
kunjungan rumah

F. Sasaran
Masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Konawe.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tahun 2018
No Kegiatan
Jul Agust Sept Okt Nov Des
1 Penyuluhan kepada masyarakat tentang
x x x x x x
penyakit TB
2 Mendampingi dan mengawasi pasien TB
x x x x x x
dalam Proses pengobatan
3 Pelacakan dan penemuan suspek TB
x x x x x x
4 Pelacakan terhadap pasien TB yang
x x x x x x
mangkir dan putus berobat (Drop Out)

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.


Pelaporan kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan setiap bulan. Hasil laporan
kegiatan di evaluasi pada bulan berikutnya dengan membuat RTL pencapaian program.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Sistem pencacatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi kemajuan pasien
dan hasil pengobatan.
Evaluasi hasil Rencana Tindak Lanjut pencapaian program, kemudian dilaporkan ke
Kepala Puskesmas dan akan di bahas pada rapat Lokmin Bulanan dan Lokmin Tribulanan
bersama dengan litas sektoral di Puskesmas. Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen
untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program kemitraan dengan masyarakat dan lintas
sektor dalam upaya pengendalian penyakit TB. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan
yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.

J. Sumber Biaya
Biaya kegiatan ini bersumber dari sumber pembiayaan yang disesuaikan dengan kegiatan
Puskesmas.

Konawe, 2 Juli 2018


Kepala UPTD Puskesmas Konawe, Penanggung Jawab Program Sahabat TB

ISRAN LASAHARI, SKM.MM ALI JUMRAN TABARA, AMK


NIP. 19790901 200502 1 005 NIP. 19790901 200502 1 005.

Anda mungkin juga menyukai