Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357354915

Analisis Komparasi Strategi dalam Mencapai Universal Health Coverage


Negara ASEAN : Kajian Literatur

Preprint · December 2021


DOI: 10.13140/RG.2.2.36073.42083

CITATIONS READS

0 187

1 author:

Natasya Oktifia Yostyadiananda


University of Indonesia
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Natasya Oktifia Yostyadiananda on 27 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS KOMPARASI STRATEGI DALAM MENCAPAI
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE NEGARA ASEAN :
KAJIAN LITERATUR

Natasya Oktifia Yostyadiananda


natasya.oktifia@ui.ac.id
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

Abstrak
Universal Health Coverage (UHC) ditargetkan dalam Sustainable Development Goals
(SDGs) menghadirkan peluang untuk mempromosikan pendekatan kesehatan yang
komprehensif dan koheren. UHC didasarkan pada prinsip bahwa semua individu dan
komunitas harus memiliki akses ke layanan kesehatan esensial yang berkualitas tanpa
menderita kesulitan keuangan. UHC di Indonesia dalam bentuk jaminan kesehatan nasional
saat ini sudah mencakup hampir 60% dari jumlah penduduk. Metode penelitian ini
menggunakan desain kajian literatur. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN,
Indonesia masih dalam tahap perkembangan menuju UHC. Malaysia, Thailand, dan
Singapura merupakan tiga negara ASEAN yang mempunyai strategi dalam mencapai UHC
dalam aspek pemberian layanan, pembiayaan kesehatan, dan tata kelola. Koordinasi dan kerja
sama lintas sektor serta pengelolaan pembiayaan kesehatan diharapkan dapat menjawab
kebutuhan Indonesia menuju target UHC.
Kata kunci: Universal Health Coverage, ASEAN, pembiayaan kesehatan, Indonesia

COMPARATIVE ANALYSIS OF STRATEGIES TO ACHIEVE


UNIVERSAL HEALTH COVERAGE IN ASEAN COUNTRIES:
LITERATURE REVIEW

Abstract
Universal Health Coverage (UHC) targeted in the Sustainable Development Goals
(SDGs) opens up opportunities for a comprehensive and coherent health approach. UHC is
based on the principle that all individuals and communities should have access to quality
essential health services without experiencing financial hardship. UHC in Indonesia in the
form of national health insurance currently covers almost 60% of the population. This
research method uses a literature review design. When compared to ASEAN countries,
Indonesia is still in the development stage towards UHC. Malaysia, Thailand and Singapore
are three ASEAN countries that have strategies to achieve UHC in terms of service delivery,
health financing, and governance. Cross-sectoral coordination and cooperation as well as the
management of health financing are expected to be able to answer Indonesia's needs towards
the UHC target.

1
Keywords: Universal Health Coverage, ASEAN, health financing, Indonesia

PENDAHULUAN kesehatan yang komprehensif dan koheren.


Kesehatan merupakan hak warga UHC didasarkan pada prinsip bahwa
negara yang tertera dalam UUD 1945 semua individu dan komunitas harus
Pasal 28 H ayat (1), yaitu setiap orang memiliki akses ke layanan kesehatan
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, esensial yang berkualitas tanpa menderita
bertempat tinggal, dan mendapatkan kesulitan keuangan (World Health
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta Organization dan World Bank, 2018).
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Oleh sebab itu, pemerintah sebagai merupakan program dari Sistem Jaminan
pemangku kebijakan, memiliki wewenang Sosial Nasional (SJSN) yang
dan tanggung jawab untuk meningkatkan diselenggarakan oleh Badan
derajat kesehatan masyarakat. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Nyatanya, tidak seluruh lapisan kesehatan dan mulai diberlakukan pada
masyarakat dapat mengakses fasilitas tanggal 1 Januari 2014 lalu. Program JKN
pelayanan kesehatan dengan mudah. bertujuan untuk membantu seluruh
Kelompok masyarakat dengan ekonomi masyarakat agar mendapatkan pelayanan
sosial ekonomi rendah tidak memiliki kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
akses untuk pelayanan kesehatan karena rehabilitatif bermutu dengan biaya
keterbatasan ekonomi. Ketika semua 193 terjangkau. Sehingga tidak ada lagi
Negara Anggota Perserikatan masyarakat yang tidak bisa berobat
Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui Tujuan dikarenakan tidak ada biaya. Program
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di yang telah dilakukan oleh pemerintah ini
New York pada tahun 2015, mereka merupakan upaya untuk mencapai target
menetapkan agenda ambisius untuk dunia UHC (Kusumaningrum dan Azinar, 2018).
yang lebih aman, lebih adil, dan lebih sehat Saat ini kepesertaan dari program JKN
pada tahun 2030, salah satunya ialah target sudah mencapai hampir 60% per tahun
untuk mencapai UHC. Dimasukkannya 2017 (Agustina et al., 2019).
UHC dalam SDGs menghadirkan peluang Namun, bagaimana upaya yang
untuk mempromosikan pendekatan telah dilakukan oleh negara-negara di

2
ASEAN dalam mengimplementasikan 2018). Adapun penelitian ini menggunakan
JKN dalam negaranya? Oleh sebab itu, analisis deskriptif, yaitu menyederhanakan
penulis ingin mengetahui strategi yang data untuk meningkatkan pemahaman oleh
diterapkan oleh negara di ASEAN dalam peneliti dan audiens lainnya (Loeb et al.,
upaya UHC. Tulisan ini diharapkan dapat 2017). Data yang digunakan pada
bermanfaat bagi pelaksanaan UHC di penelitian ini adalah data sekunder, yang
Indonesia. mencakup sumber kepustakaan yang
berasal dari jurnal, artikel ilmiah, website,
METODE artikel surat kabar, dan sumber informasi
Desain penelitian ini yang lain dari portal dalam jaringan. Peneliti
digunakan adalah Literature Review atau melakukan pencarian melalui Google
tinjauan pustaka atau kajian literatur. Search Engine dan Google Scholar
Kajian literatur merupakan sebuah menggunakan kata kunci yang berkaitan
kegiatan dari proses penelitian yang dengan topik penelitian, yaitu “Universal
memberikan analisis mendalam dari Health Coverage”, “Indonesia”,
temuan penelitian yang baru-baru ini “Singapura”, “Thailand”, “Malaysia”, dan
diterbitkan dalam bidang minat yang “ASEAN” dalam bahasa Inggris dan
diidentifikasi secara khusus (Houser, bahasa Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Hasil Kajian Literatur
Penulis Tahun Judul Hasil Penelitian Strategi Pencapaian UHC
Rawshan 2021 Financing Tiga negara ASEAN telah Komitmen politik dan
Jabeen, mechanisms applied mencapai UHC dalam kemitraan strategis dengan
Unaib for successful beberapa waktu berbeda, sektor swasta, meningkatkan
Rabbani, Universal Health yaitu Malaysia pada tahun pengeluaran untuk kesehatan
Nazish Coverage in 1984, Thailand pada tahun dan memperkenalkan sistem
Abbas Malaysia, Thailand 2002, dan Singapura pada asuransi publik dan swasta
and Singapore - tahun 1993
Lessons for
Pakistan

3
Annis Dwi 2020 Indonesia towards Pembelajaran dari pencapaian Menciptakan lebih banyak
Trisnawati, universal health negara ASEAN dalam UHC kegiatan sosialisasi dan
Ratna Dwi coverage: Lessons adalah nomor identitas promosi, meningkatkan
Wulandari from asean tunggal untuk mendapatkan mekanisme pendaftaran dan
countries layanan kesehatan serta mengalokasikan lebih
sistem pembiayaan UHC banyak anggaran untuk
yang menyesuaikan kondisi perawatan kesehatan dengan
keuangan suatu negara memanfaatkan pajak untuk
menutupi penduduk
berpenghasilan rendah

Dyah 2019 Moving Towards Thailand memiliki sistem Pengembangan ide-ide baru
Mutiarin, Evaluation layanan kesehatan yang yang berkelanjutan dan
Amporn Sustainable kompleks dengan skema efisiensi pengelolaan dana.
Tamrongla Universal Health jaminan kesehatan yang
k, Suranto, Coverage Finance berbeda
Awang Policy : A
Darumurti, Comparison Study
Sakit Between Indonesia
and Thailand

Peningkatan kinerja sistem multisektoral agar setiap tindakan yang


kesehatan memerlukan tindakan nasional, dilakukan dapat menunjang pelayanan
regional, dan global dalam tiga bidang kesehatan yang terbaik (World Health
kebijakan sistem kesehatan yang saling Organization dan World Bank, 2018).
terkait: pemberian layanan, pembiayaan Berdasarkan Jabeen et al. (2021),
kesehatan, dan tata kelola. dalam sistem kesehatan Malaysia terdapat
PEMBERIAN LAYANAN kerangka kerja terpadu di mana perpajakan
Sistem kesehatan dalam menunjang pemerintah menyediakan sumber daya
Universal Health Coverage, memerlukan untuk layanan, seperti gaji, pembelian
beberapa hal seperti: perluasan layanan sumber daya dan biaya administrasi,
kesehatan primer dan keterlibatan swasta, penyediaan layanan kesehatan. Pada
peningkatan investasi tenaga kesehatan literatur yang sama dijelaskan bahwa
terampil, keselamatan pasien dan kualitas Thailand memiliki komitmen politik untuk
pelayanan, serta akses ke obat-obatan dan mempertahankan UHC melalui regulasi,
teknologi kesehatan. Selain itu, pemberian oleh karena itu Undang-Undang
layanan kesehatan dapat ditingkatkan Keamanan Kesehatan Nasional di Thailand
melalui adanya kebijakan kesehatan menyatakan: “Penduduk Thailand berhak
internasional dan pembinaan aksi atas layanan kesehatan dengan standar dan

4
efisiensi seperti itu”. Selain itu, Thailand dan memprioritaskan kesehatan dalam
telah menerapkan jadwal biaya untuk kerangka ekonomi makro yang
prosedur berbiaya tinggi untuk berkelanjutan, memperluas pengaturan
menghindari efek negatif pada penyediaan pengumpulan untuk meningkatkan
layanan penting sebagai bukti yang perlindungan finansial bagi semua, serta
ditemukan bahwa pembayaran kapitasi pembelian strategis untuk meningkatkan
mempengaruhi penyediaan layanan. Dapat efisiensi pengeluaran kesehatan, dengan
dilihat bahwa keberhasilan implementasi fokus pada barang publik dan kesehatan
UHC di Thailand dan Malaysia disebabkan masyarakat (World Health Organization
oleh adanya sistem pemberian pelayanan dan World Bank, 2018).
kesehatan yang terpadu dan didukung oleh Pada negara Malaysia, skema
landasan hukum kuat dalam Pembiayaan Kesehatan Nasional
pelaksanaannya. diperkenalkan pada tahun 1984 yang
Sementara itu, di Indonesia terutama mencakup kesehatan individu
menurut Eka et al. (2020), indeks cakupan melalui perpajakan umum. Demikian juga,
layanan Indonesia adalah 60 pada tahun asuransi kesehatan swasta dan sukarela dan
2018. Hasil ini menunjukkan sedikit organisasi jaminan sosial juga melindungi
peningkatan dari 49 pada tahun 2015, karyawan untuk cedera terkait pekerjaan.
menurut WHO. Hal ini menunjukkan Akibatnya, Malaysia berjalan secara
peningkatan sejak JKN mulai diterapkan di realistis dengan total pengeluaran
Indonesia pada tahun 2014. Berdasarkan kesehatan mendekati 5% dari PDB.
evaluasi dari negara-negara ASEAN, Out-of-pocket pada saat itu langsung
Indonesia memiliki ruang besar untuk berada di bawah angka 36% dan 100%
meningkatkan tingkat layanan kesehatan penduduk Malaysia dilindungi oleh
agar cakupan jaminan kesehatan nasional asuransi kesehatan. Malaysia telah
dapat semakin meningkat. menerapkan pendekatan model
pembiayaan campuran, yaitu model
PEMBIAYAAN KESEHATAN Beveridge dan Bismarck (Jabeen et al.,
Pembiayaan kesehatan sebagai 2021).
salah satu unsur UHC, memiliki makna Berbeda dengan Thailand yang
yaitu adanya upaya untuk memobilisasi menggunakan banyak kebijakan terkait
sumber daya melalui perpajakan progresif pembiayaannya (Trisnawati dan

5
Wulandari, 2020). Awalnya, tiga skema Singapura telah melalui beberapa fase
perlindungan risiko keuangan paket jaminan kesehatan, seperti
diperkenalkan yaitu Skema Tunjangan MEDISAVE, MEDISHIELD, MEDIFIND
Medis Pegawai Negeri Sipil untuk pegawai dan ELDERSHIELD. Pada tahun 1984,
pemerintah dan tanggungan mereka, MEDISAVE, rekening tabungan medis
Asuransi Kesehatan Sosial untuk karyawan wajib untuk keluarga, tetapi dengan
swasta dan Skema Cakupan Universal layanan rawat jalan yang terbatas,
untuk sisa populasi yang tidak diluncurkan. Pada tahun 1990
diasuransikan oleh skema ini. Thailand MEDISHIELD dimulai dengan asuransi
telah menggunakan pajak umum, pajak kesehatan berbiaya tinggi, yang mencakup
gaji dan kontribusi tri-petite 1,5% dari gaji berbagai layanan kecuali penyakit kronis.
(organisasi swasta dan pemerintah) untuk Kemudian, pada tahun 1998, paket layanan
kumpulan pembiayaan (Jabeen et al., serupa MEDIFUND diperkenalkan untuk
2021). melindungi penduduk miskin dengan
Singapura memiliki model pembayaran bersama oleh pemerintah dan
pembiayaan perawatan kesehatan yang asuransi murah. Selanjutnya, untuk
unik untuk mencapai hasil kesehatan yang melindungi orang cacat dan orang tua,
lebih baik dengan biaya rendah. Strategi ELDERSHIELD didirikan pada tahun
utama sistem pembiayaan kesehatannya 2002. Oleh karena itu, sekarang sekitar
adalah kombinasi tanggung jawab pribadi 93% dari populasi tercakup dalam satu
dengan bantuan keuangan yang atau skema perlindungan sosial lainnya.
ditargetkan. Setelah pemisahan dari Singapura terus melakukan perluasan
Malaysia pada tahun 1965, Singapura program asuransi kesehatan dan skema
berkembang pesat. Produk Domestik Bruto asuransi sesuai kebutuhan penduduk
(PDB) Singapura meningkat lebih dari 300 (Jabeen et al., 2021).
kali lipat, dari $704 juta pada tahun 1960 Sementara itu di Indonesia. skema
menjadi $247,7 miliar pada tahun 2012. asuransi kesehatan dan bantuan sosial yang
Singapura menggunakan berbagai mode terfragmentasi menjadi satu entitas publik
pembiayaan, populasi tertutup, dan sumber bernama Badan Penyelenggara Jaminan
daya keuangan dari tahun 1984 hingga Sosial Kesehatan (BPJS) (Agustina et al.,
2002 untuk mencapai UHC. Untuk 2019). Tarif untuk suatu jenis pelayanan
mencapai UHC, pembiayaan kesehatan kesehatan tertentu selama jangka waktu

6
tertentu dihitung dengan membagi jumlah menerapkan UHC bersamaan dengan
klaim atas pelayanan tersebut dengan total perubahan sosial, ekonomi, atau politik
penggunaan pelayanan kesehatan. Metode yang besar. Di Indonesia, jalur menuju
pembayaran terdiri dari penyedia layanan UHC ditandai dengan kombinasi
kesehatan primer (kapitasi) dan penyedia oportunisme politik, eksperimen lokal,
layanan kesehatan sekunder dan tersier kompromi, dan kebetulan belaka. Inisiatif
(Ina-CBG’s) (Mutiarin, 2019). ini sebagian besar dipengaruhi oleh politik,
karena kelompok yang berbeda
TATA KELOLA memperoleh akses ke perawatan kesehatan
Tata kelola yang dimaksud dalam ketika kepentingan sosial politik mereka
pelaksanaan UHC antara lain adanya tumbuh (Agustina et al., 2019).
upaya untuk membina platform warga dan Terkait dengan tata kelola, sistem
mekanisme suara rakyat, mempromosikan perawatan kesehatan Malaysia yang
kebebasan informasi dan perluasan dibahas oleh Jabeen et al. (2021) adalah
penggunaan data berkualitas, mengadopsi ketentuan publik yang terintegrasi, yang
kerangka hukum yang mendukung akses merupakan bentuk utama perawatan
ke layanan kesehatan yang berkualitas, kesehatan. Malaysia menciptakan
mengembangkan platform dialog administrasi kesehatan pemerintah yang
kebijakan dan aksi multisektoral, luas mulai tahun 1950-an, dan sektor
mempromosikan mekanisme regional dan layanan sosial swastanya berkembang
global untuk aksi kolektif dan kemitraan, selama tahun 1970-an. Oleh sebab itu
serta penguatan penelitian dan dapat dilihat bahwa Malaysia dalam
pengembangan, termasuk mekanisme mempertahankan UHC sangat berfokus
transfer teknologi (World Health pada komitmen politik yang ada.
Organization dan World Bank, 2018).
Sebagian besar negara yang KESIMPULAN
mengadopsi UHC mulai dengan fokus Indonesia menuju Universal Health
pada orang yang hidup dalam kemiskinan, Coverage (UHC) tidak hanya berpaku pada
dan berkembang dengan tujuan cakupan jaminan kesehatan untuk seluruh
memastikan setiap orang memperoleh warga negaranya, tetapi juga
akses ke perawatan kesehatan tanpa memerhatikan aspek pemberian layanan,
kesulitan keuangan. Negara-negara sering pembiayaan kesehatan, dan tata kelola.

7
Pencapaian negara-negara ASEAN dalam 2. Teman-teman di kelas mata kuliah
UHC dapat menjadi bekal untuk Indonesia Sistem Pembangunan Kesehatan
dalam mencapai target di tahun 2039, Nasional dan Daerah A yang
terkhusus terkait dengan kebijakan dan sama-sama berjuang dan
keputusan yang akan diambil oleh memberikan bantuan, semangat,
pemerintah. Koordinasi dan kerja sama dan dukungan dalam penyelesain
lintas sektor serta pengelolaan pembiayaan tugas manuskrip ini.
kesehatan diharapkan dapat menjawab
kebutuhan negara. Oleh sebab itu,
pemerintah dan masyarakat dapat turut DAFTAR PUSTAKA
serta mendukung pencapaian UHC dengan Agustina, R., Dartanto, T., Sitompul, R.,
memahami pembelajaran yang sudah Susiloretni, K.A., Suparmi, Achadi,
dilalui oleh negara-negara di ASEAN dan E.L., Taher, A., Wirawan, F.,
diimplementasikan sesuai dengan kondisi Sungkar, S., Sudarmono, P., Shankar,
Indonesia. A.H., Thabrany, H., Susiloretni,
K.A., Soewondo, P., Ahmad, S.A.,
UCAPAN TERIMA KASIH Kurniawan, M., Hidayat, B.,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Pardede, D., Mundiharno, Nelwan,
Maha Esa karena peneliti telah dapat E.J., Lupita, O., Setyawan, E.,
menyelesaikan manuskrip ini. Peneliti Nurwahyuni, A., Martiningsih, D.,
menyadari manuskrip ini tidak akan selesai and Khusun, H., 2019. Universal
tanpa adanya doa, dan dukungan dari health coverage in Indonesia:
berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan concept, progress, and challenges.
ini penulis ingin mengucapkan banyak The Lancet, [online] 393 (10166),
terima kasih kepada: 75–102. Tersedia pada:
1. Bapak Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, https://www.thelancet.com/journals/l
M.A.R.S., selaku pengampu Mata ancet/article/PIIS0140-67361831647
Kuliah Sistem Pembangunan -7/fulltext [Diakses pada 25
Kesehatan Nasional dan Daerah Desember 2021]
yang selalu membimbing dan Eka, A., Herawati, Chrisnahutama, A.,
memberikan arahan dalam kegiatan Franzone, R., and Ramdlaningrum,
belajar dan mengajar; dan H., 2020. Universal Health Coverage

8
: Current Achievements and Steps Jaminan Kesehatan Nasional Secara
for Improvement. Jakarta. [online] Mandiri. HIGEIA Journal, [online] 2
Tersedia pada: (1), 149–160.Tersedia pada:
http://theprakarsa.org/wp-content/upl https://journal.unnes.ac.id/sju/index.
oads/2020/09/Policy-Brief-20-eng-U php/higeia/article/view/17642
HC-Current-Achievements-and-Step [Diakses pada 25 Desember 2021]
s-for-Improvement.pdf [Diakses Loeb, S. et al., 2017. Descriptive analysis
pada 25 Desember 2021] in education: A guide for
Houser, J., 2018. Nursing Research: researchers, NCEE 2017–4023.
Reading, Using, and Creating Washington, DC: U.S. Department
Evidence. 4th edn, Nursing of Education, Institute of Education
Research: Reading, Using, and Sciences, National Center for
Creating Evidence (4th ed.). 4th edn. Education Evaluation and Regional
Burlington, MA: Jones & Bartlett Assistance. [online] Tersedia pada:
Learning. Tersedia pada: https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED57
https://edtechbooks.org/rapidwriting/ 3325.pdf. [Diakses pada 1
lit_rev_intro. [Diakses pada 1 November 2021]
November 2021] Mutiarin, D., Tamronglak, A., Suranto,
Jabeen, R., Rabbani, U., and Abbas, N., Darumurti, A., and Sakir, 2019.
2021. Financing mechanisms applied Moving Towards Evaluation
for successful Universal Health Sustainable Universal Health
Coverage in Malaysia, Thailand and Coverage Finance Policy : A
Singapore - Lessons for Pakistan. Comparison Study Between
Journal of the Pakistan Medical Indonesia and Thailand. Dalam:
Association, [online] 71 (11), International Conference on
2611–2616. Tersedia pada: Governance Innovation and Social
https://ecommons.aku.edu/cgi/viewc Sciences 2019. Yogyakarta:
ontent.cgi?article=1971&context=pa Universitas Muhammadiyah Jember,
kistan_fhs_mc_chs_chs [Diakses [online] 669–689. Tersedia pada:
pada 25 Desember 2021] http://jurnal.unmuhjember.ac.id/inde
Kusumaningrum, A. dan Azinar, M., 2018. x.php/ICOGISS19/article/view/2530
Kepesertaan Masyarakat Dalam [Diakses pada 25 Desember 2021]

9
View publication stats

Trisnawati, A.D. dan Wulandari, R.D.,


2020. Indonesia towards universal
health coverage: Lessons from asean
countries. Journal of Health and
Translational Medicine, [online] 23
(Suppl 1), 26–30. Tersedia pada:
http://mojes.um.edu.my/index.php/ju
mmec/article/view/25810 [Diakses
pada 25 Desember 2021]
World Health Organization dan World
Bank, 2018. Healthy Systems for
Universal Health Coverage: A Joint
Vision for Healthy Lives. Geneva.
[online] Tersedia pada:
https://www.uhc2030.org/fileadmin/
uploads/uhc2030/Documents/About_
UHC2030/mgt_arrangemts___docs/
UHC2030_Official_documents/UHC
2030_vision_paper_WEB2.pdf
[Diakses pada 25 Desember 2021]

10

Anda mungkin juga menyukai